Tuhan dipahami sebagai roh maha kuasa dan Asas dari suatu kepercayaan.
Pemikiran manusia tentang Tuhan berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Pemikiran
manusia tentang Tuhan pada masyarakat primitif berbeda dengan pemikiran masyarakat
modern. Ciri khas masyarakat primitif adalah sifatnya sederhana sedangkan masyarakat modern
yang mempunyai ciri khas multi dimensial (ragam dimensi).
Konsep ketuhanan bagi masyarakat pramitif yaitu
Dinamisme kepercayaan kepada benda yang mempunyai kekuatan. Dengan demikian,
dimasyarakat primitif benda-bendalah yang menjadi Tuhan mereka.
Anamisme (Anima=roh) masyarakat penganut Anamisme berkeyakinan bahwa suatu
benda mempunyai roh (sebangsa makhluk ghaib) didalamnya. Roh diyakini sebagai
pemilik benda-benda alam tertentu, misalnya pohon atau hewan yang dipandang
mempunyai keanehan.
Politeisme kepercayaan terhadap para dewa atau dewi. Misalkan masyarakat jawa
mereka berkeyakinan dewi sri (dewi kesuburan) pengatur tanaman padi.
Henoteisme (satu bangs=satu Tuhan) peningkatan dari paham politeisme bahwa
jumlah Tuhan setiap bangsa hanya satu. Setiap bangsa mempunyai Tuhan yang
berbeda dengan bangsa lain
Setelah hubungan satu bangsa dengan bangsa lain terjalin, maka paham yang hanya ada satu
Tuhan didunia ini (MONOTISME) sepertinya menjadi keyakinan bagi masyarakat modern