Anda di halaman 1dari 7

Kehamilan bagi setiap ibu tentunya akan membahagiakan dan menyenangkan bila memang

kehamilan tersebut direncanakan dengan baik dan harapan agar mempunyai buah hati anak
keturunan dalam keluarganya. Tidak jarang kita jumpai keluarga yang sekian tahun
mengharapkan kehadiran anak dalam lingkungan keluarganya sehingga menempuh berbagai
cara tips cepat hamil baik itu dilakukan dengan cara medis atau pun cara yang lainnya agar
bisa hamil dan memperoleh keturunan.

Bersyukur bila kehamilan telah datang dan diamanahi oleh Tuhan seorang janin dalam
kandungannya. Sehingga sebagai wujud rasa syukur kita kepadaNya maka kita wajib
menjaga kesehatan kehamilan kita. Salah satu caranya yaitu dengan melakukan pemeriksaan
kehamilan. Pemeriksaan ibu hamil ini penting dari mulai awal kehamilan sampai dengan
trimester ke 3 sampai mendekati hari persalinan bagi sang ibu dan juga sang calon buah hati.

Tujuan Pemeriksaan Kehamilan ada beberapa hal dan diantaranya yaitu :

1. Menjaga dan mempertahankan kesehatan sang ibu baik dari kesehatan fisik dan juga
mentalnya.
2. Mengawasi dan memonitor kesehatan ibu dan calon buah hati agar bila nanti sampai
pada masa persalinannya bisa terjaga dan juga proses kelahirannya berjalan dengan
lancar.
3. Mendeteksi serta memberikan penanganan secara dini bila didapatkan adanya
kelainan dan komplikasi dalam kehamilan bila ditemukan pada saat melakukan
pemeriksaan kesehatan ibu hamil sehingga dampak negatif bisa diminimalisasi sebaik
mungkin.
4. Mendapatkan kesehatan yang optimal bagi sang ibu hamil dan bayinya.

Pemeriksaan kehamilan ini pula bila di dalam dunia kesehatan dikenal dengan istilah ANC
(Ante Natal Care) Pengertian antenatal care ini adalah kunjungan ibu hamil dengan tenaga
kesehatan untuk mendapatkan pelayanan ANC sesuai standar yang ditetapkan. Istilah
kunjungan disini tidak hanya mengandung arti bahwa ibu hamil yang berkunjung ke fasilitas
pelayanan, tetapi adalah setiap kontak tenaga kesehatan baik diposyandu, pondok bersalin
desa, kunjungan rumah dengan ibu hamil tidak memberikan pelayanan ANC sesuai dengan
standar dapat dianggap sebagai kunjungan ibu hamil.

Manfaat pemeriksaan kehamilan juga bisa kita dapatkan proses pemeriksaan kehamilan itu
sendiri akan bisa memonitoring secara keseluruhan keadaan kesehatan, kondisi ibu hamil dan
juga janinnya. Dengan pemeriksaan kehamilan kita dapat mengetahui perkembangan
kehamilan, tingkat kesehatan kandungan, kondisi janin, dan bahkan penyakit atau kelainan
pada kandungan yang diharapkan dapat dilakukan penanganan secara dini.
Beberapa hal yang dilakukan tenaga kesehatan pada saat memeriksakan kesehatan ibu hamil
yaitu :

1. Anamnese. Anamnese adalah wawancara antara tenaga kesehatan dan ibu hamil
tatkala melakukan pemeriksaan kehamilan untuk mengetahui keluhan serta juga
kondisi terakhir kehamilannya.
2. Pemeriksaan Fisik. Pemeriksaan ini meliputi dari tekanan darah, berat badan, tinggi
fundus uteri (puncak rahim), detak denyut janin dan pemeriksaan fisik menyeluruh.
3. Pemeriksaan USG. Pemeriksaan ultrasonografi berguna dan bertujuan untuk
mendeteksi kelainan bawaan janin, jumlah janin, pergerakan jantung janin, lokasi
plasenta secara lebih lengkap dengan alat modern yang bisa memantau lebih jelas
keadaan dalam kandungan dengan lebih jelas dan detail lagi yang mana dalam
pemeriksaan luar tidak bisa dilakukan.

Lalu kapan saat yang tepat kita lakukan pemeriksaan kehamilan ini. Merujuk dari WHO
sangat menyarankan waktu periksa ibu hamil agar ibu hamil tersebut melakukan pemeriksaan
kehamilan setiap 4 minggu sekali dari saat pemeriksaan kehamilan pertama kali hingga usia
kehamilan 28 minggu, setiap 2 minggu sekali dari usia kehamilan 28-36 minggu dan setiap
satu minggu sekali dari usia kehamilan 36 minggu hingga waktunya melahirkan.

Semoga dengan memeriksakan kehamilan secara teratur kesehatan ibu hamil dan janin akan
bisa lebih terjada dan sehat sampai dengan proses kelahirannya nanti.

Pemeriksaan umum (Lingkar Lengan Atas)

Pemeriksaan umum : Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui keadaan kesehatan

umum penderita.

Pemeriksaan umum meliputi TB,BB, LILA

I. Tinggi badan (TB )

Pada wanita hamil yang pertama kali memeriksakan perlu dilakukan tinggi badannya.

Seorang wanita hamil yang terlalu pendek , tinggi badannya kurang dari 145 cm tergolong

resiko tinggi, karena kemungkinan besar persalinan berlangsung kurang lancar.

Perbandingan tinggi dan berat badan memeberi gambaran mengenai keadaan gizi

pasien.
II. Berat Badan (BB)

Berat badan adalah masa tubuh seseorang. Pada tiap pemeriksaan wanita hamil baik

yang untuk pertama kali maupun yang ulangan, berat badan pasien perlu ditimbang.

Kenaikan berat badan yang terlalu mendadak dapat merupakan tanda adanya komplikasi

kehamilan yaitu pre eklamsi pada kehamilan.

Pada kehamilan triwulan pertama berat badan wanita hamil biasanya belum naik

bahkan kadang-kadang menurun, karena berkurangnya nafsu makan. Dalam kehamilan

trimester terakhir, terutama karena pertumbuhan dari janin dan uri, berat badan terus

meningkat, sehingga pada akhir kehamilan berat badan wanita hamil bertambah dengan

kurang lebih 11 kg dibandingkan dengan sebelum hamil.

Dalam kehamilan trimester terakhir bertambahnya berat badan kurang lebih ½ kg

seminggu. Bila bertambahnya berat badan tiap minggu lebih dari ½ kg, harus diperhatikan

kemungkinan adanya komplikasi kehamilan yaitu pre eklamsi.

Tujuan umum pengukuran BB, TB adalah untuk memastikan kesan terhadap pasien atau

klien terutama mengenai derajat kesehatan. Pada pasien gemuk atau kurus memberi

gambaran kemungkinan mengidap penyakit.

BB diukur dengan satuan Kg dan TB dengan satuan cm.

III. Lingkar Lengan Atas (LILA )

Lila ( lingkar lengan atas )Pengukuran Lila pada kelompok wanita usia subur adalah

suatu cara untuk mendeteksi dini yang mudah dan dapat dilaksanakan oleh masyarakat awam

untuk mengetahui adanya kelompok beresiko kekurangan energi kronis (KEK) wanita usia

subur (WUS). Penilaian dan pemantapan keadaan kehamilan ibu dilaksanakan melalui KMS

(Kartu Menuju Sehat ) ibu hamil yang dirasakan pada beberapa faktor, antara lain BB, TB

dan usia kehamilan.


Namun pengukuran LILA tidak dapat digunakan untuk memantau perubahan status

gizi dalam jangka pendek.

Tujuan Pengukuran LILA

Tujuan Umum :

Menurunkan WUS risiko KEK dalam rangka mewujudkan kesehatan dan

kesejahteraan ibu dan anak.

Tujuan Khusus :

a. Mengetahui risiko KEK WUS, baik ibu hamil maupun calon ibu, untuk menapis wanita yang

mempunyai risiko melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR).

b. Meningkatkan perhatian dan kesadaran masyarakat agar lebih berperan dalam pencegahan

dan penanggulangan KEK.

c. Mengembangkan gagasan-gagasan baru di kalangan masyarakat dengan tujuan meningkatkan

kesejahteraan ibu dan anak.

d. Meningkatkan peran petugas lintas sektor dalam upaya perbaikan gizi WUS yang menderita

KEK.

e. Mengarahkan pelayanan kesehatan pada kelompok sasaran WUS yang menderita KEK

.
Sasaran

Langsung

Pengukuran LILA dilakukan terutama kepada WUS (15-45 tahun ) :

 Remaja

 Ibu hamil

 Ibu menyusui
 Pasangan usia subur

Tidak langsung

* Keluarga : Ibu, bapak, anggota keluarga lainnya.

* Masyarakat : Kader, LSM, PKK, Organisasi wanita, dsb

* Tokoh : Tokoh agama, tokoh masyarakat, dsb

* Pamong : Kepala dusun, kepala desa, camat, dsb

* Petugas : Kesehatan, BKKBN, pertanian, Guru, dsb

Cara mengukur LILA ‘

a. Pengukuran LILA dilakukan dengan pita LILA dan ditandai dgn sentimeter, dengan batas

ambang 23,5 cm (batas antara merah dan putih)

b. Bila tidak ada pita LILA gunakan pita sentimeter/metlin yang biasanya dipakai menjahit

pakaian.

c. Untuk mengetahui BBLR, bayi yang baru lahir (0-30 hari) dapat diukur dengan pita LILA

dengan batas ambang 9,5 cm.

Batas ambang LILA WUS resiko KEK

Batas ambang LILA WUS resiko KEK di Indonesia adalah 23,5 cm yakni di bagian

merah pita LILA. Bila pengukuran LILA hasilnya kurang dari 23,5 cm diperkirakan akan

menghasilkan BBLR. Pengukuran LILA dilakukan kapan saja, cukup satu kali setahun.

Tindak lanjut setelah pengukuran LILA

a. LILA < 23,5 cm : resiko KEK (Kekurangan Energi Kronis)

Anjuran :

 Makan cukup dengan pedoman umum gizi seimbang


 Hidup sehat

 Tunda kehamilan

 Bila hamil segera dirujuk sedini mungkin

 Diberi penyuluhan dan melakukan anjuran

b. LILA > 23,5 cm : bukan resiko KEK

Anjuran :

à Pertahankan kondisi kesehatan

à Bila hamil, periksa kehamilan kepada petugas kesehatan

Tindakan Yang Dilakukan Pada WUS Dengan Tanda KEK

A. Upaya Dari Masyarakat

Dapat dilakukan dengan melalui upaya perorangan atau keluarga ( dilakukan diri

sendiri atau keluarga dirumah ) mupun upaya kelompok dilakukan pada anggota kelompok.

Upaya tersebut antara lain :

1. Memberikan penyuluhan dan melaksanakan nasihat/anjuran bagi WUS/Remaja/PUS.

 Tambah makanan

Setiap kali makan satu piring lebih banyak dari biasanya dengan memperhatikan Pedoman

Umum Gizi Seimbang (PUGS).

 Istirahat lebih banyak

Untuk meningkatkan berat badan sebaiknya istirahat siang sedikitnya dua jam dalam sehari

atau mengurangi kegiatan fisik yang melelahkan.

 Minum tablet besi/tablet tambah darah

Ibu hamil setiap hari minum satu tablet tambah darah.

 Periksa kehamilan secara teratur


Ibu hamil sebaiknya memeriksakan kehamilannya secara teratur kepada tenaga kesehatan,

agar resiko pada waktu melahirkan dapat dikurangi.

Keadaan kehamilan dipantau secara teratur dengan menggunakan KMS ibu hamil.

 Mengikuti KB

- Sebaiknya ibu yang baru melahirkan segera menjadi peserta KB, agar kondisi ibu dapat puluh

kembali.

- Pendewasaan usia perkawinan pada remaja

- PUS yang baru menikah agar menunda kehamilan

DAFTAR PUSTAKA

DepKes RI, 1995. Pedoman Pengukuran Alat Ukur Lingkar Lengan Atas (LILA) Pada
Wanita Usia Subur. Jakarta
DepKes RI, 1977. Perawatan Ibu Di Pusat Kesehatan Masyarakat. Surabaya
DepKes RI, 1991. Prosedur Perawatan Dasar, Jakarta
DepKes RI, 1995. Manajemen Kebidanan, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai

  • Askep Vomitus
    Askep Vomitus
    Dokumen6 halaman
    Askep Vomitus
    ArinArinnNurindah
    Belum ada peringkat
  • LP Cedera Kepala Arin
    LP Cedera Kepala Arin
    Dokumen4 halaman
    LP Cedera Kepala Arin
    ArinArinnNurindah
    Belum ada peringkat
  • Hamil TM 1
    Hamil TM 1
    Dokumen19 halaman
    Hamil TM 1
    ArinArinnNurindah
    Belum ada peringkat
  • NIFAS
    NIFAS
    Dokumen21 halaman
    NIFAS
    ArinArinnNurindah
    Belum ada peringkat
  • Teori 2 Nyeri
    Teori 2 Nyeri
    Dokumen8 halaman
    Teori 2 Nyeri
    ArinArinnNurindah
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Arin
    Laporan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Arin
    Dokumen15 halaman
    Laporan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Arin
    ArinArinnNurindah
    Belum ada peringkat
  • BBL Fix
    BBL Fix
    Dokumen16 halaman
    BBL Fix
    ArinArinnNurindah
    Belum ada peringkat
  • NIFAS
    NIFAS
    Dokumen21 halaman
    NIFAS
    ArinArinnNurindah
    Belum ada peringkat
  • BBL Fix
    BBL Fix
    Dokumen16 halaman
    BBL Fix
    ArinArinnNurindah
    Belum ada peringkat
  • Epidemiologi Dalam Layanan Kebidanan
    Epidemiologi Dalam Layanan Kebidanan
    Dokumen27 halaman
    Epidemiologi Dalam Layanan Kebidanan
    ArinArinnNurindah
    Belum ada peringkat
  • LP Cedera Kepala Arin
    LP Cedera Kepala Arin
    Dokumen4 halaman
    LP Cedera Kepala Arin
    ArinArinnNurindah
    Belum ada peringkat
  • Contoh Kasus Epidemiologi Deskriptif
    Contoh Kasus Epidemiologi Deskriptif
    Dokumen2 halaman
    Contoh Kasus Epidemiologi Deskriptif
    Awikto Trykartika Dewi
    50% (2)
  • LP Cedera Kepala Arin
    LP Cedera Kepala Arin
    Dokumen4 halaman
    LP Cedera Kepala Arin
    ArinArinnNurindah
    Belum ada peringkat
  • Farmakologi Puyer
    Farmakologi Puyer
    Dokumen4 halaman
    Farmakologi Puyer
    ArinArinnNurindah
    Belum ada peringkat
  • Askeb t3 Searcing
    Askeb t3 Searcing
    Dokumen18 halaman
    Askeb t3 Searcing
    ArinArinnNurindah
    Belum ada peringkat
  • Tugas Kantong Persalinan
    Tugas Kantong Persalinan
    Dokumen5 halaman
    Tugas Kantong Persalinan
    ArinArinnNurindah
    Belum ada peringkat
  • BAB 2 Askeb KPD
    BAB 2 Askeb KPD
    Dokumen7 halaman
    BAB 2 Askeb KPD
    ArinArinnNurindah
    Belum ada peringkat
  • BAB I Askeb KPD
    BAB I Askeb KPD
    Dokumen23 halaman
    BAB I Askeb KPD
    ArinArinnNurindah
    Belum ada peringkat
  • BAB 2 Askeb KPD
    BAB 2 Askeb KPD
    Dokumen7 halaman
    BAB 2 Askeb KPD
    ArinArinnNurindah
    Belum ada peringkat
  • BAB I Askeb KPD
    BAB I Askeb KPD
    Dokumen23 halaman
    BAB I Askeb KPD
    ArinArinnNurindah
    Belum ada peringkat
  • Askeb t3 Searcing
    Askeb t3 Searcing
    Dokumen18 halaman
    Askeb t3 Searcing
    ArinArinnNurindah
    Belum ada peringkat
  • BAB 2 Askeb KPD
    BAB 2 Askeb KPD
    Dokumen7 halaman
    BAB 2 Askeb KPD
    ArinArinnNurindah
    Belum ada peringkat
  • KPD Cover
    KPD Cover
    Dokumen2 halaman
    KPD Cover
    ArinArinnNurindah
    Belum ada peringkat
  • BAB I Askeb KPD
    BAB I Askeb KPD
    Dokumen23 halaman
    BAB I Askeb KPD
    ArinArinnNurindah
    Belum ada peringkat
  • TM Iii
    TM Iii
    Dokumen14 halaman
    TM Iii
    ArinArinnNurindah
    Belum ada peringkat
  • BBL Fix
    BBL Fix
    Dokumen16 halaman
    BBL Fix
    ArinArinnNurindah
    Belum ada peringkat
  • LP Postpartum
    LP Postpartum
    Dokumen25 halaman
    LP Postpartum
    ArinArinnNurindah
    Belum ada peringkat
  • Pendekatan Epidemiologi
    Pendekatan Epidemiologi
    Dokumen8 halaman
    Pendekatan Epidemiologi
    ArinArinnNurindah
    Belum ada peringkat
  • KB Suntik
    KB Suntik
    Dokumen9 halaman
    KB Suntik
    ArinArinnNurindah
    Belum ada peringkat