2. Hugo.Krabbe
Bahwa Negara seharusnya Negara Hukum (rechtsstaat) dan setiap tindakan Negara harus
didasarkan pada hukum atau harus dapat dipertanggungjawabkan pada hukum.
3. F.R.Bothlingk
De staat, waarin de wilsvrijheid van gezagsdragers is beperkt door grenzen van recht”
(negara, dimana kebebasan kehendak pemegang kekuasaan dibatasi oleh ketentuan hukum).
4. Wirjono Prodjodikoro
1. Semua alat-alat perlengkapan dari negara, khususnya alat-alat perlengkapan dari
pemerintah dalam tindakannya baik terhadap para warga negara maupun dalam negara
saling berhubungan masing-masing, tidak boleh sewenang-wenang, melainkan harus
memperhatikan peraturan-peraturan hukum yang berlaku;
2. Semua orang (penduduk) dalam hubungan kemasyarakatan harus tunduk pada peraturan-
peraturan hukum yang berlaku.
5. Prof.R.Djokosutomo,SH
Negara Hukum menurut UUD 1945 adalah berdasarkan pada kedaulatan hukum. Hukumlah
yang berdaulat. Negara adalah merupakan subjek hukum, dalam arti rechtstaat (badan
hukum republik). Karena negara itu dipandang sebagai subjek hukum, maka jika ia bersalah
dapat dituntut didepan pengadilan karena perbuatan melanggar hokum.
b. CIRI-CIRI NEGARA HUKUM
Negara hukum merupakan terjemahan dari istilah Rechtsstaat atau Rule of Law. Friedrich
Julius Stahl dari kalangan ahli hukum Eropa Kontinental memberikan ciri-ciri Rechtsstaat
sebagai berikut.
1. Hak asasi manusia
2. Pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjamin hak asasi manusia yang biasa
dikenal sebagai Trias Politika
3. Pemerintahan berdasarkan peraturan-peraturan
4. Peradilan administrasi dalam perselisihan
Adapun AV Dicey dari kalangan ahli hukum Anglo Saxon memberi ciri-ciri Rule of Law
sebagai berikut.
1. Supremasi hukum, dalam arti tidak boleh ada kesewenang-wenangan, sehingga seseorang
hanya boleh dihukum jika melanggar hukum.
2. Kedudukan yang sama di depan hukum, baik bagi rakyat biasa maupun bagi pejabat
3. Terjaminnya hak-hak manusia dalam undang-undang atau keputusan pengadilan.
Ciri-ciri Rechtsstaat atau Rule of Law di atas masih dipengaruhi oleh konsep negara
hukum formil atau negara hukum dalam arti sempit. Dari pencirian di atas terlihat bahwa
peranan pemerintah hanya sedikit karena ada dalil bahwa “Pemerintah yang sedikit adalah
pemerintah yang baik”. Dengan munculnya konsep negara hukum materiil pada abad ke-20
maka perumusan ciri-ciri negara hukum sebagaimana dikemukakan oleh Stahl dan Dicey di
atas kemudian ditinjau lagi sehingga dapat menggambarkan perluasan tugas pemerintahan
yang tidak boleh lagi bersifat pasif.
Sebuah komisi para juris yang tergabung dalam International Comunition of Jurits pada
konferensi Bangkok tahun 1965 merumuskan ciri-ciri pemerintahan yang demokratis di
bawah Rule of Law yang dinamis. Ciri-ciri tersebut adalah:
1. Perlindungan konstitusional, dalam arti bahwa konstitusi selai daripada menjamin hak-
hak individu harus menentukan pula cara prosedural untuk memperoleh perlindungan
atas hak-hak yang dijamin;
2. Badan Kehakiman yang bebas dan tidak memihak;
3. Kebebasan untuk menyatakan pendapat;
4. Pemilihan umum yang bebas;
5. Kebebasan untuk berorganisasi dan beroposisi;
6. Pendidikan civics (kewarganegaraan)
Frans Magnis Suseno (1997) mengemukakan adanya 5 (lima) ciri negara hukum sebagai
salah satu ciri hakiki negara demokrasi. Kelima ciri negara hukum tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Fungsi kenegaraan dijalankan oleh lembaga yang bersangkutan sesuai dengan ketetapan
sebuah undang-undang dasar.
2. Undang-undang dasar menjamin hak asasi manusia yang paling penting. Karena tanpa
jaminan tersebut, hukum akan menjadi sarana penindasan. Jaminan hak asasi manusia
memastikan bahwa pemerintah tidak dapat menyalahgunakan hukum untuk tindakan yang
tidak adil atau tercela
3. Badan-badan negara menjalankan kekuasaan masing-masing selalu dan hanya taat pada dasar
hukum yang berlaku.
4. Terhadap tindakan badan negara, masyarakat dapat mengadu ke pengadilan dan putusan
pengadilan dilaksanakan oleh badan negara.
5. Badan kehakiman bebas dan tidak memihak.
2. PENGERTIAN DEMOKRASI
Demokrasi adalah Bentuk sistem pemerintahan yang setiap warganya memiliki kesetaraan
hak dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah kehidupan. Demokrasi mengandung
pengertian secara tidak langsung bahwa rakyat memiliki kekuasaan tertinggi dalam suatu negara.
Sering juga kita dengar slogan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat (Oleh Abraham Lincoln)
yang melambangkan suatu sistem demokrasi.
Kata Demokrasi berasal dari bahasa yunani, yaitu “demos” yang berarti rakyat, dan “Kratei”
yang berarti pemerintah. Nah dengan demikian kita dapat mengartikan, demokrasi adalah Sistem
pemerintahan yang kekuasaan tertingginya dipegang oleh rakyat.
a. PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI
Prinsip terpenting demokrasi ada tiga, yaitu:
1. Persamaan Diantara Warga Negara, Setiap warga Negara
memiliki kesetaraan dalam praktik politik
2. Keterlibatan Warga Negara dalam Mengambil Keputusan Politik
3. Kebebasan diakui dan dipakai juga diterima oleh warga Negara
c. MACAM-MACAM DEMOKRASI
Secara umum demokrasi yang dipakai dalam suatu negara sangat banyak macamnya. Jadi
saya akan menyampaikan berdasarkan kategori tertentu dalam pembagian demokrasi ini,
1. Berdasarkan penyaluran kehendak rakyat :
Demokrasi Langsung (Direct Democracy) adalah demokrasi yang secara langsung
melibatkan rakyat dalam pengambilan keputusan suatu negara. Pada demokrasi langsung,
rakyat berpartisipasi dalam pemilihan umum dan menyampaikan kehendaknya secara
langsung.
Demokrasi Tidak Langsung (Indirect Democracy) adalah demokrasi yang melibatkan
seluruh rakyat dalam pengambilan suatu keputusan negara secara tidak langsung, artinya
rakyat mengirimkan wakil yang telah dipercaya untuk menyampaikan kehendak mereka.
Jadi disini wakil rakyat yang terlibat secara langsung menjadi perantara seluruh rakyat.
2. Berdasarkan Fokus Perhatiannya :
Demokrasi Formal adalah demokrasi yang fokus perhatiannya pada bidang politik tanpa
mengurangi kesenjangan ekonomi.
Demokrasi Material adalah demokrasi yang fokus perhatiannya pada bidang ekonomi
tanpa mengurangi kesenjangan politik.
Demokrasi Gabungan adalah demokrasi yang fokus perhatiannya sama besar terhadap
bidang politik dan ekonomi, indonesia menganut sistem demokrasi gabungan ini.
Kekurangan Demokrasi :
1. Kepercayaan rakyat mudah digoyangkan oleh pengaruh media
2. Kesetaraan hak dianggap tak wajar karena oleh beberapa ahli, karena pengetahuan politik
setiap orang tidak sama
3. Fokus pemerintah yang sedang menjabat akan berkurang saat menjelang pemilihan umum
berikutnya