Anda di halaman 1dari 7

NEGARA HUKUM DAN DEMOKRASI

Konsep Demokrasi dan Negara Hukum


Demokrasi berasal dari kata demos (rakyat) dan kratein atau kratos (kekuasaan), dari kata ini
dapat diartikan kekuasaan Negara itu dianggap bersumber dan berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat. rakyatlah penentu akhir penyelenggaraan kekuasaan dalam suatu Negara. Dizaman
modern ini demokasi secara luas dianggap sebagai konsep yang diidealkan oleh semua Negara di
dunia. Meskipun dalam praktik penerapannya, tergantung kepada penafsiran masing-masing Negara
dan para penguasa di Negara-negara yang menyebut dirinya demokrasi. Demokrasi mempunyai
kelemahan yaitu pada demokrasi terlalu mengandalkan diri pada prinsip suara mayoritas sesuai
dengan doktrin “one man one vote” dimana pihak mana yang paling banyak suaranya, ialah yang
paling menentukan keputusan. Padahal, mayoritas suara belum tentu mencerminkan kebenaran dan
keadilan. Atas dasar kelemahan yang dimiliki demokrasi tersebut proses pengambilan keputusan
dalam dinamika kekuasaan Negara harus diimbangi dengan prinsip keadilan, nomokrasi, atau the rule
of the law.
Prinsip inilah yang dinamakan prinsip Negara hukum, yang mengutamakan kedaulatan hukum,
prinsip supremasi hukum ( supremacy of law), atau kekuasaan tertinggi di tangan hukum. Menurut
Bagir Manan dalam bukunya Teori dan politik Konstitusi, untuk melaksanakan prinsip Negara
berdasarkan hukum harus memenuhi syarat tegaknya tatanan kerakyatan atau demokrasi, karena
Negara berdasarkan atas hukum tidak mungkin tumbuh berkembang dalam tatanan kediktatoran,
merendahkan hukum dan melecehkan hukum merupakan bawaan kediktatoran, tidak ada paham
kediktatoran yang menghormati hukum, yang ada dalam kediktatoran adalah kesewenang-wenangan,
kalaupun ada hukum semata-mata dilakukan untuk mempertahankan kepentingan rezim kediktatoran
tersebut.
Dalam hal tersebut rakyat semata-mata menjadi objek hukum dan bukan subjek hukum, karena
itu setiap upaya untuk mewujudkan tatanan Negara berdasarkan hukum tanpa diikuti dengan usaha
mewujudkan tatanan kerakyatan atau demokrasi akan sia-sia. Adapula apabila demokrasi juga dapat
berkembang menjadi demokra

HUBUNGAN NEGARA HUKUM DAN DEMOKRASI


Hukum dan demokrasi merupakan sesuatu yang saling berkaitan dalam negara yang menganut
sistem demokrasi. Hukum dipergunakan untuk melegitimasi kekuasaan, agar kekuasaan tersebut bisa
diakui, sebaliknya hukum dipergunakan untuk mengontrol kekuasaan agar tidak bertentangan dengan
demokrasi. Penguasa tidak bisa mempergunakan kekuasaannya dengan semena-mena tanpa dasar
hukum atau atas nama demokrasi. Demokrasi yang pernah berlaku di Indonesia adalah demokrasi
Pancasila yang secara subtansi sangat berbeda dengan demokrasi Barat.Indonesia adalah negara
hukum. Term itu kemudian banyak dikaitkan dengan konsep the rule of law. Walaupun sebenarnya
masih perlu diperdebatkan dan dikritisi, sebab di negara Barat sendiri konsep tersebut mulai banyak
menuai kritik, karena banyak ketimpangan-ketimpangan.
Hukum dan demokrasi mempunyai hubungan yang sangat erat. Terkadang dari keduanya sering
dijadikan sebagai alat untuk memuaskan nafsu berkuasa sekelompok orang sebagaimana pengalaman
Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin atau Orde Baru dengan terjadinya Abuse of Power secara
membabi buta. Secara umum demokrasi yang pernah diterapkan di Indonesia adalah demokrasi
Pancasila yang ruhnya berasal dari kultul dan adat istiadat masyarakat Indonesia sendiri yang jelas
sangat berbeda dengan demokrasi Barat. Demokrasi sebenarnya juga diajarkan dan dipraktekan oleh
Nabi Muhammad ketika berhasil membangun sebuah negara dan konstitusi Madinah. Namun sangat
disayangkan pada konteks sekarang di dunia Islam demokrasi kembali diperdebatkan keabsahannya.

ANALISIS KONDISI INDONESIA


Kondisi Indonesia kini bukan merupakan negara hukum yang murni. Penegakan hukum di
Indonesia kini dikuasai kaum pejabat dan yang “ber-uang” dan menjerat rakyat-rakyat miskin sebagai
korbannya. Ini tentu tidak dapat diterapkan untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial. Maka dari itu tentunya semua itu sangat jauh dari konsep negara hukum. Apalagi
jika kita melihat fenomena produk-produk hukum (UU dan turunannya) di negeri yang dibuat dengan
dana miliaran rupiah hanya untuk menjerat si miskin bertambah miskin dan tidak berdaya. Sedangkan
para penguasa beserta antek-anteknya memiliki akses yang seluas-luasnya dalam berbagai izin
inkonstitusional.dan.pemanfaatan.fasilitas.negara.
Banyak pernyataan yang menyebutkan bahwa hukum di negeri ini bisa dibeli. Tak heran bila
orang yang memiliki uang banyak dapat mempermainkan hukum. Sedangkan sebaliknya, untuk
rakyat miskin hukum menjadi sangat menakutkan. Hukum di Indonesia tidak dijalankan dengan adil.
Keadilan dalam negara hukum adalah tanpa membedakan setiap orang baik dari status soial maupun
dari segi lainnya. Masih jelas perlakuan yang berbeda diterapkan dalam negara ini. Perlakuan yang
baik untuk yang berkuasa dan perlakuan yang buruk unutk orang yang susah.
Banyak yang bisa dijadikan contoh tentang buruknya penegakkan hukum dinegeri ini. Untuk yang
berkusa hampir tidak bisa dihitung dengan jari. Namun ada satu kasus yang memilukan yang terjadi
di Pengadilan Negeri Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Minah, seorang nenek yang
disidang karena memetik tiga buah kakao di kebun PT Rumpun Sari Antan 4, pertengahan Agustus
lalu. Untuk hadir dalam persidangan saja nenek tersebut harus menjual barang-barangmya untuk
biaya transportasi. Tanpa didampingi pengacara, ia menceritakan bahwa alasannya memetik tiga buah
kakao adalah untuk dijadikan bibit. Hal seperti ini seharusnya bisa diselesaikan dengan jalan
kekeluargaan. Namun apa daya, sebagai rakyat kecil ia hanya bisa menerima hal itu. Jadi menurut
saya kondisi Indonesia kini bukan mencerminkan suatu negara hukum.
1. Pengertian Negara hokum
Negara hukum adalah Negara yang berdiri di atas hukum yang menjamin keadilan kepada
warga negaranya. Keadilan merupakan syarat bagi tercapainya kebahagiaan hidup untuk warga
Negara dan sebagai daripada keadilan itu perlu diajarkan rasa susila kepada setiap manusia agar ia
menjadi warganegarayang baik. Peraturan yang sebenarnya menurut Aristoteles ialah peraturan
yang mencerminkan keadilan bagi pergaulan antar warga negaranya .maka menurutnya yang
memerintah Negara bukanlah manusia melainkan “pikiran yang adil”. Penguasa hanyalah
pemegang hukum dan keseimbangan saja.

a. Pengertian Negara Hukum Menurut Para Ahli


1. Aristoteles
Negara yang berdiri di atas hukum yang menjamin keadilan kepada warga negaranya.

2. Hugo.Krabbe
Bahwa Negara seharusnya Negara Hukum (rechtsstaat) dan setiap tindakan Negara harus
didasarkan pada hukum atau harus dapat dipertanggungjawabkan pada hukum.

3. F.R.Bothlingk
De staat, waarin de wilsvrijheid van gezagsdragers is beperkt door grenzen van recht”
(negara, dimana kebebasan kehendak pemegang kekuasaan dibatasi oleh ketentuan hukum).

4. Wirjono Prodjodikoro
1. Semua alat-alat perlengkapan dari negara, khususnya alat-alat perlengkapan dari
pemerintah dalam tindakannya baik terhadap para warga negara maupun dalam negara
saling berhubungan masing-masing, tidak boleh sewenang-wenang, melainkan harus
memperhatikan peraturan-peraturan hukum yang berlaku;
2. Semua orang (penduduk) dalam hubungan kemasyarakatan harus tunduk pada peraturan-
peraturan hukum yang berlaku.

5. Prof.R.Djokosutomo,SH
Negara Hukum menurut UUD 1945 adalah berdasarkan pada kedaulatan hukum. Hukumlah
yang berdaulat. Negara adalah merupakan subjek hukum, dalam arti rechtstaat (badan
hukum republik). Karena negara itu dipandang sebagai subjek hukum, maka jika ia bersalah
dapat dituntut didepan pengadilan karena perbuatan melanggar hokum.
b. CIRI-CIRI NEGARA HUKUM
Negara hukum merupakan terjemahan dari istilah Rechtsstaat atau Rule of Law. Friedrich
Julius Stahl dari kalangan ahli hukum Eropa Kontinental memberikan ciri-ciri Rechtsstaat
sebagai berikut.
1. Hak asasi manusia
2. Pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjamin hak asasi manusia yang biasa
dikenal sebagai Trias Politika
3. Pemerintahan berdasarkan peraturan-peraturan
4. Peradilan administrasi dalam perselisihan

Adapun AV Dicey dari kalangan ahli hukum Anglo Saxon memberi ciri-ciri Rule of Law
sebagai berikut.
1. Supremasi hukum, dalam arti tidak boleh ada kesewenang-wenangan, sehingga seseorang
hanya boleh dihukum jika melanggar hukum.
2. Kedudukan yang sama di depan hukum, baik bagi rakyat biasa maupun bagi pejabat
3. Terjaminnya hak-hak manusia dalam undang-undang atau keputusan pengadilan.

Ciri-ciri Rechtsstaat atau Rule of Law di atas masih dipengaruhi oleh konsep negara
hukum formil atau negara hukum dalam arti sempit. Dari pencirian di atas terlihat bahwa
peranan pemerintah hanya sedikit karena ada dalil bahwa “Pemerintah yang sedikit adalah
pemerintah yang baik”. Dengan munculnya konsep negara hukum materiil pada abad ke-20
maka perumusan ciri-ciri negara hukum sebagaimana dikemukakan oleh Stahl dan Dicey di
atas kemudian ditinjau lagi sehingga dapat menggambarkan perluasan tugas pemerintahan
yang tidak boleh lagi bersifat pasif.
Sebuah komisi para juris yang tergabung dalam International Comunition of Jurits pada
konferensi Bangkok tahun 1965 merumuskan ciri-ciri pemerintahan yang demokratis di
bawah Rule of Law yang dinamis. Ciri-ciri tersebut adalah:
1. Perlindungan konstitusional, dalam arti bahwa konstitusi selai daripada menjamin hak-
hak individu harus menentukan pula cara prosedural untuk memperoleh perlindungan
atas hak-hak yang dijamin;
2. Badan Kehakiman yang bebas dan tidak memihak;
3. Kebebasan untuk menyatakan pendapat;
4. Pemilihan umum yang bebas;
5. Kebebasan untuk berorganisasi dan beroposisi;
6. Pendidikan civics (kewarganegaraan)
Frans Magnis Suseno (1997) mengemukakan adanya 5 (lima) ciri negara hukum sebagai
salah satu ciri hakiki negara demokrasi. Kelima ciri negara hukum tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Fungsi kenegaraan dijalankan oleh lembaga yang bersangkutan sesuai dengan ketetapan
sebuah undang-undang dasar.
2. Undang-undang dasar menjamin hak asasi manusia yang paling penting. Karena tanpa
jaminan tersebut, hukum akan menjadi sarana penindasan. Jaminan hak asasi manusia
memastikan bahwa pemerintah tidak dapat menyalahgunakan hukum untuk tindakan yang
tidak adil atau tercela
3. Badan-badan negara menjalankan kekuasaan masing-masing selalu dan hanya taat pada dasar
hukum yang berlaku.
4. Terhadap tindakan badan negara, masyarakat dapat mengadu ke pengadilan dan putusan
pengadilan dilaksanakan oleh badan negara.
5. Badan kehakiman bebas dan tidak memihak.

2. PENGERTIAN DEMOKRASI
Demokrasi adalah Bentuk sistem pemerintahan yang setiap warganya memiliki kesetaraan
hak dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah kehidupan. Demokrasi mengandung
pengertian secara tidak langsung bahwa rakyat memiliki kekuasaan tertinggi dalam suatu negara.
Sering juga kita dengar slogan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat (Oleh Abraham Lincoln)
yang melambangkan suatu sistem demokrasi.
Kata Demokrasi berasal dari bahasa yunani, yaitu “demos” yang berarti rakyat, dan “Kratei”
yang berarti pemerintah. Nah dengan demikian kita dapat mengartikan, demokrasi adalah Sistem
pemerintahan yang kekuasaan tertingginya dipegang oleh rakyat.
a. PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI
Prinsip terpenting demokrasi ada tiga, yaitu:
1. Persamaan Diantara Warga Negara, Setiap warga Negara
memiliki kesetaraan dalam praktik politik
2. Keterlibatan Warga Negara dalam Mengambil Keputusan Politik
3. Kebebasan diakui dan dipakai juga diterima oleh warga Negara

b. CIRI-CIRI PEMERINTAHAN DEMOKRASI


Adapun ciri yang menggambarkan suatu pemerintahan didasarkan atas sistem demokrasi
adalah sebagai berikut :
 Pemerintahan berdasarkan kehendak dan kepentingan rakyat banyak.
 Ciri Konstitusional, yaitu hal yang berkaitan dengan kepentingan, kehendak, ataupun
kekuasaan rakyat dituliskan dalam konstitusi dan undang-undang negara tersebut.
 Ciri Perwakilan, yaitu dalam mengatur negaranya, kedaulatan rakyat diwakilkan oleh
beberapa orang yang telah dipilih oleh rakyat itu sendiri.
 Ciri Pemilihan Umum, yaitu suatu kegiatan politik yang dilakukan untuk memilih pihak
dalam permerintahan.
 Ciri Kepartaian, yaitu partai menjadi sarana / media untuk menjadi bagian dalam
pelaksaan sistem demokrasi.
 Ciri Kekuasaan, adanya pembagian dan pemisahan kekuasaan.
 Ciri Tanggung Jawab, adanya tanggung jawab dari pihak yang telah terpilih untuk ikut
dalam pelaksaan suatu sistem demokrasi.

c. MACAM-MACAM DEMOKRASI
Secara umum demokrasi yang dipakai dalam suatu negara sangat banyak macamnya. Jadi
saya akan menyampaikan berdasarkan kategori tertentu dalam pembagian demokrasi ini,
1. Berdasarkan penyaluran kehendak rakyat :
 Demokrasi Langsung (Direct Democracy) adalah demokrasi yang secara langsung
melibatkan rakyat dalam pengambilan keputusan suatu negara. Pada demokrasi langsung,
rakyat berpartisipasi dalam pemilihan umum dan menyampaikan kehendaknya secara
langsung.
 Demokrasi Tidak Langsung (Indirect Democracy) adalah demokrasi yang melibatkan
seluruh rakyat dalam pengambilan suatu keputusan negara secara tidak langsung, artinya
rakyat mengirimkan wakil yang telah dipercaya untuk menyampaikan kehendak mereka.
Jadi disini wakil rakyat yang terlibat secara langsung menjadi perantara seluruh rakyat.
2. Berdasarkan Fokus Perhatiannya :
 Demokrasi Formal adalah demokrasi yang fokus perhatiannya pada bidang politik tanpa
mengurangi kesenjangan ekonomi.
 Demokrasi Material adalah demokrasi yang fokus perhatiannya pada bidang ekonomi
tanpa mengurangi kesenjangan politik.
 Demokrasi Gabungan adalah demokrasi yang fokus perhatiannya sama besar terhadap
bidang politik dan ekonomi, indonesia menganut sistem demokrasi gabungan ini.

d. Berdasarkan Prinsip Ideologi


 Demokrasi Liberal, yaitu demokrasi yang didasarkan atas hak individu suatu warga
negara, artinya individu memiliki dominasi dalam demokrasi ini. Pemerintah tidak banyak
ikut campur dalam kehidupan bermasyarakat, yang artinya kekuasaan pemerintah terbatas.
Demokrasi Liberal disebut juga demokrasi konstitusi yang kekuasaanya hanya dibatasi oleh
konstitusi.
 Demokrasi Komunis, yaitu demokrasi yang didasarkan atas hak pemerintah dalam suatu
negara, artinya pemerintah memiliki dominasi dalam demokrasi ini. Demokrasi komunis
dapat dikatakan kebalikan dari demokrasi liberal. Kekuasaan tertinggi dipegang oleh
penguasa tertinggi, kekuasaan pemerintah tidak terbatas. Kekuasaan pemerintah tidak
dibatasi dan bersifat totaliter, sehingga hak individu tidak berpengaruh terhadap kehendak
pemerintah.
 Demokrasi Pancasila, Demokrasi inilah yang dianut indonesia, yaitu demokrasi berdasar
kepada pancasila.

e. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DEMOKRASI


Kelebihan Demokrasi antara lain :
1. Pemegang Kekuasaan dipilih berdasarkan keinginan rakyat
2. Mencegah terjadinya monopoli kekuasaan
3. Kesetaraan hak membuat setiap masyarakat dapat berpartisipasi dalam sistem politik

Kekurangan Demokrasi :
1. Kepercayaan rakyat mudah digoyangkan oleh pengaruh media
2. Kesetaraan hak dianggap tak wajar karena oleh beberapa ahli, karena pengetahuan politik
setiap orang tidak sama
3. Fokus pemerintah yang sedang menjabat akan berkurang saat menjelang pemilihan umum
berikutnya

Anda mungkin juga menyukai