Buku 1 - Pedoman Penetapan Peserta 2017 - PDF
Buku 1 - Pedoman Penetapan Peserta 2017 - PDF
TAHUN 2017
BUKU 1
Penanggungjawab
Sumarna Surapranata, Ph.D ( Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan)
Anggota
Dr. E. Nurzaman, M.Si. (Sekretaris Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan)
Drs. Anas M. Adam, M.Pd (Direktur Pembinaan Guru Dikmen)
Dra. Poppy Dewi Puspitawati, M.A. (Direktur Pembinaan Guru Dikdas)
Dr. Abdoellah, M.Pd. (Direktur Pembinaan Guru PAUD dan Dikmas)
Dr. Ir. Paristianti Nurwardani, M.P ( Direktur Pembelajaran Kemristekdikti)
Prof. Dr. Muchlas Samani, M.Pd (Universitas Negeri Surabaya)
Prof. Dr. Badrun Kartowagiran, M.Pd. (Univiversitas Negeri Yoyakarta)
Prof. Dr. Ismet Basuki, M.Pd. (Universitas Negeri Surabaya)
Drs. Suyud, M.Pd (Universitas Negeri Yogyakarta)
Dr. Adi Rahmat, M.Si. (Universitas Pendidikan Indonesia)
Dr. Sunyono, M.Si (Universitas Lampung)
Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes. (Universitas Muhammadiyah Malang)
Dra. Santi Ambarrukmi, M.Ed. (Direktorat Pembinaan Guru Dikmen)
Dra. Edna Betty, M. Phil, SNE (Direktorat Pembinaan Guru Dikdas)
Ir. Komaruddin, M.Pd., M.Si (Direktorat Pembinaan Guru PAUD dan Dikmas)
Edi Mulyono, SE, MM (Direktorat Pembelajaran Kemristekdikti)
Putra Asga Elevri, M.Si (Direktorat Pembinaan Guru Dikmen)
Dr. Efrini, M.Ed (Direktorat Pembinaan Guru Dikdas)
Sumarna Surapranata
NIP. 195908011985031002
A. Latar Belakang
Pasal 1 Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 Tentang Guru dan
Dosen menyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah. Guru profesional wajib memiliki kualifikasi
akademik minimum sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV),
menguasai kompetensi (pedagogik, profesional, sosial, dan
kepribadian), memiliki sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani,
serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional.
Undang-undang tersebut menegaskan bahwa guru mempunyai
kedudukan sebagai tenaga profesional pada jalur pendidikan formal
yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Lebih
lanjut, Undang-Undang Guru dan Dosen (UUGD) mendefinisikan
bahwa profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan
oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang
memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi
standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan
profesi. Pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga profesional
dibuktikan dengan sertifikat pendidik. Sebagai tenaga profesional,
guru diharapkan dapat meningkatkan martabat dan perannya
sebagai agen pembelajaran.
Berkaitan dengan sertifikat pendidik yang harus dimiliki oleh guru
profesional, amanat UUGD telah dilaksanakan sejak tahun 2007
melalui program sertifikasi guru dalam jabatan setelah
diterbitkannya Peraturan Mendiknas Nomor 18 Tahun 2007 tentang
Sertifikasi bagi Guru Dalam Jabatan. Mulai tahun 2009 landasan
hukum pelaksanaan sertifikasi guru dalam jabatan adalah Peraturan
B. Dasar Hukum
Dasar hukum yang digunakan sebagai acuan pelaksanaan sertifikasi
guru dalam jabatan tahun 2017 adalah sebagai berikut.
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah;
4. Undang-Undang Republik Indonesia No. 28 tahun 2004 tentang
perubahan atas No.16 tahun 2001 tentang Yayasan;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun
2008 tentang Guru;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun
2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007
tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru;
C. Tujuan
Pedoman penetapan peserta sertifikasi guru dalam jabatan untuk
pelaksanaan sertifikasi guru tahun 2017 mempunyai tujuan sebagai
berikut.
1. sebagai acuan bagi pihak terkait dalam melakukan proses
penetapan peserta sertifikasi guru tahun 2017 secara transparan
dan dapat dipertanggungjawabkan;
2. memberikan informasi kepada masyarakat agar dapat memantau
pelaksanaan penetapan peserta sertifikasi guru tahun 2017 di
wilayahnya.
A. Sasaran
Sasaran peserta sertifikasi guru dalam jabatan adalah guru yang
telah diverifikasi dan memenuhi persyaratan. Jumlah sasaran secara
nasional ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada
semua jenjang pendidikan baik negeri maupun swasta di bawah
pembinaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sasaran
peserta sertifikasi guru per provinsi dan per kabupaten/kota akan
ditentukan setelah seluruh proses verifikasi data calon peserta
selesai. Sasaran peserta sertifikasi guru termasuk guru yang
bertugas di sekolah Indonesia di luar negeri (SILN).
B. Persyaratan Peserta
1. Guru di bawah pembinaan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan yang belum memiliki sertifikat pendidik.
2. Memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan
(NUPTK).
3. Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S-1) atau diploma empat
(D-IV) dari perguruan tinggi yang memiliki program studi yang
terakreditasi atau minimal memiliki ijin penyelenggaraan.
4. Memiliki status sebagai guru tetap (GT) dibuktikan dengan Surat
Keputusan sebagai Guru PNS/Guru Tetap. Bagi GT bukan PNS
pada sekolah swasta, SK Pengangkatan dari yayasan minimum 2
tahun terakhir berturut-turut pada yayasan yang sama dan Akte
Notaris pendirian Yayasan dari Kementerian Hukum HAM.
Sedangkan GT bukan PNS pada sekolah negeri harus memiliki SK
pengangkatan sebagai guru honor tetap dengan gaji dari APBD
dari pejabat yang berwenang (Bupati/Walikota/ Gubernur)
minimum 2 tahun terakhir berturut-turut.
C. Penetapan Peserta
1. Ketentuan Umum
a. Calon peserta sertifikasi guru 2017:
a. guru yang sudah melalui proses verifikasi calon peserta
sertifikasi guru tahun 2016, dan telah disetujui pengajuan
A1,
b. Guru yang mengikuti program keahlian ganda dan
memenuhi persyaratan peserta sertifikasi guru tahun 2017
c. Guru yang belum menuntaskan proses PLPG tahun 2016
dengan status:
Absen dengan alasan (ADA)
Absen tanpa alasan (ATA)
Belum memenuhi persyaratan (BMP)
Gugur dengan alasan (GDA)
D. Penomoran Peserta
Nomor peserta sertifikasi guru adalah nomor identitas yang dimiliki
peserta sertifikasi guru dan spesifik untuk masing-masing peserta.
Oleh karena itu, nomor peserta tidak ada yang sama, tidak boleh
salah, dan harus diingat oleh peserta. Nomor peserta ini selalu
digunakan oleh peserta mulai pelaksanaan sertifikasi guru sampai
dengan penyaluran tunjangan profesi guru.
Nomor peserta terdiri dari 14 digit yang masing-masing digit
mempunyai arti dengan rumusan kode digit sebagai berikut.
a. Digit 1 dan 2 adalah kode tahun pelaksanaan sertifikasi guru
yaitu “17”.
b. Digit 3 dan 4 adalah kode provinsi (Lampiran 3).
c. Digit 5 dan 6 adalah kode kabupaten/kota (Lampiran 3).
d. Digit 7, 8, dan 9 adalah kode bidang studi sertifikasi (Lampiran 2).
e. Digit 10 adalah kode kementerian:
1) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kode “1”.
2) Kementerian Agama, kode “2”.
3) Kementerian Kelautan dan Perikanan, kode “3”.
4) Kementerian Perindustrian, kode “4”.
5) Kementerian Pertanian, kode “5”.
A. Tahap Persiapan
1. Penyusunan Pedoman Sertifikasi Guru
Ditjen GTK menyusun pedoman yang akan digunakan sebagai
acuan pelaksanaan sertifikasi guru tahun 2017. Pedoman
tersebut terdiri dari:
a. Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru;
b. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru;
B. Pemantauan Program
Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi program meliputi hal-hal
berikut ini.
Teknik Pengecoran
16 423
Logam
Teknik
17 Pemeliharaan 674
Mekanik Industri
Teknik Gambar
18 426
Mesin
Pemeliharaan dan
Perbaikan Motor dan
19 Rangka Pesawat 470
Udara (Airframe
Power Plant)
Pemesinan Pesawat
20 Udara (Aircraft 467
Machining) Untuk kode 471 dan
Konstruksi Badan 473, dapat dari Teknik
Pesawat Udara Elektronika
21 469
(Aircraft Sheet Metal
Forming) Untuk kode 467, 468,
469, dan 470 dapat dari
Konstruksi Rangka
Teknik Pesawat Udara Teknik Mesin
22 Pesawat Udara 468
(Airframe Mechanics)
Untuk kode 468 dan
Kelistrikan Pesawat
469 dapat dari Teknik
23 Udara (Aircraft 472 Otomotif,
Electricity)
Elektronika Pesawat Untuk kode 472 dapat
24 Udara (Aviation 473 dari Teknik Listrik
Electronics)
Pemeliharaan dan
Perbaikan Instrumen
25 Elektronika Pesawat 471
Udara (Electrical
Avionics)
26 Persiapan Grafika 492 Teknik Komputer Grafis
Teknik Grafika
27 Produksi Grafika 491
Teknik
28 501
Instrumentasi Logam Teknik Instrumentasi
-
29 Kontrol Proses 499 Industri
30 Kontrol Mekanik 500
Catatan :
Untuk bidang kejuruan, linearitas bidang mapel dengan ijazah
sertifikasi yang belum tercantum pada tabel diatas akan diverifikasi
lebih lanjut oleh LPTK dan KSG.
Catatan Verifikasi
No Komponen Dokumen yang Diverifikasi Kepala
Dinas LPMP LPTK
Sekolah
Keabsahan √
Ijazah S-1/D-IV (legalisasi
1 Kebenaran √
Perguruan Tinggi)
Relevansi √
Keabsahan √
Ijazah D-I/D-II/D-III (jika
2 Kebenaran √
ada)
Relevansi √
SK Pembagian Tugas Keabsahan √ √ √
Mengajar 5 tahun terakhir
3 Kebenaran √ √ √
berturut turut (legalisasi
kepala sekolah) Kelengkapan √ √ √
SK Golongan kepangkatan
(PNS) atau SK Keabsahan √ √
Pengangkatan GT sebagai
4 guru (sejak pertama hingga Kebenaran √ √
terakhir) yang dilegalisasi
kepala sekolah, bagi GTY Kelengkapan √ √
legalisasi Ketua Yayasan)
Surat ijin belajar dari BKD Ada √
(apabila dalam SK
5 Kepegawaian terakhir
Keabsahan √
belum mencantumkan
kualifikasi akademik S1)
Pasfoto berwarna ukuran
Ada √
3x4 cm terbaru sebanyak 4
6 lembar (enam bulan
terakhir dan bukan Keabsahan √
polaroid)
Pakta Integritas dari Ada √
peserta bahwa berkas/
7
dokumen yang diserahkan Keabsahan √
dapat dipertanggung-
10 Keabsahan √
PAKTA INTEGRITAS
Materai
Rp 6.000
(…………………………................)
NIP/NIK ……………………………..
Jadwal Kegiatan
Catatan:
Jadwal dapat mengalami penyesuaian berdasarkan dinamika
pendataan dan perubahan kebijakan sesuai dengan surat yang
dikeluarkan Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan.
Keterangan :
1. Data calon peserta berasal dari daftar peserta UKG 2015 dengan
kondisi data sesuai pada saat penentuan tempat UKG.
2. Dari daftar peserta UKG sudah diseleksi sesuai persyaratan
sertifikasi dan ditambahkan sebagai data awal calon peserta.
Kecuali persyaratan linieritas.
Keterangan:
1. Status verifikasi dimulai dari status belum verifikasi.
2. Sudah dilakukan verifikasi sesuai berkas fisik, jika memenuhi
persyaratan status verifikasi berubah menjadi sudah verifikasi.
3. Status sudah verifikasi masih dapat dilakukan verifikasi jika
diperlukan.
sarana pencarian
pilihan kategori menampilkan daftar calon sesuai
kriteria pilihan
pilihan kab/kota
pilihan status verifikasi
tautan mutasi
kotak informasi
tombol verifikasi
menutup dialog
hasil pencarian
tautan
halaman
detil
4. Menu Admin
Menu Admin terdiri dari sub menu berikut:
• Pejabat
• Admin Operator
• Admin Kab/Kota
• Cetak A1
• Menambah Calon
• Rekap
• Keluar
Menu Pejabat sarana untuk melengkapi informasi pejabat yang
berwenang di LPMP maupun Dinas Kabupaten/Kota. Menu
Admin Operator disediakan bagi admin untuk mengelola