Anda di halaman 1dari 4

Nama : Eka Septianingtyas

NIM : 15030234036

KA2015

Analisis Pembahasan

Pada percobaan Asidi-Alkalimetri (titrasi penetralan) bertujuan untuk membuat dan


menentukan standarisasi larutan asam dan menentukan kadar dari NaHCO3 didalam soda kue.
Pada masing – masing percobaan ini dilakukan pengulangan sebanyak 3 (tiga) kali.
Pengulangan sebanyak 3 (tiga) kali ini bertujuan untuk menghindari ketidaktelitian dalam
menentukan data. Selain itu juga sebagai pembanding apabila antara satu data dengan data
yang lainnya.

- Standarisasi Larutan HCl dengan menggunakan larutan baku Na2CO3

Pada percobaan ini menentukan larutan baku HCl ± 0,1 N. Langkah pertama yaitu
menimbang 1,3000 gram Na2CO3 anhidrat murni yang berbentuk kristal halus berwarna putih
dengan menggunakan neraca analitik. Setelah itu dibuat larutan Na2CO3 yang tidak berwarna
dengan cara memasukkan Na2CO3 yang sudah ditimbang ke dalam labu ukur 250 mL dan
ditambahkan aquades (air suling) sampai ± ⁄ volume labu ukur dan kemudian dikocok
sampai larut. Setelah itu ditambahkan aquades (air suling) sampai tanda batas meniscus pada
labu ukur dan dikocok hingga homogen. Penambahan aquadest (air suling) harus tepat pada
tanda batas meniscus karena untuk keakuratan konsentrasi larutan yang akan dibuat. Karena
keakuratan tersebut berpengaruh terhadap percobaan yang akan dilakukan selanjutnya.
Berdasarkan data yang diperoleh konsentrasi Na2CO3 yang didapat sebesar .
Reaksi dari pengenceran tersebut yaitu :

Na2CO3(s) + H2O(l) → Na2CO3(aq)

Selanjutnya melakukan standarisasi larutan HCl ±0,1 N dengan cara mengambil


larutan Na2CO3 dengan pipet dan diukur sebanyak 10 mL. Perhatikan dinding luar pipet
hendaknya kering dan tidak meniup pipet serta tidak ada udara pada saat mengambil larutan.
Hal ini perlu diperhatikan supaya hasil yang diperoleh teliti. Kemudian ditambahkan 10 mL
aquadest (air suling ) dengan menggunakan gelas ukur kedalam Erlenmeyer. Kemudian isi
buret dengan HCl yang akan ditentukan konsentrasinya hingga tepat skala nol pada buret.
Setelah itu ditambahkan 3 tetes indikator metil jingga dengan menggunakan pipet tetes ke
dalam tabung Erlenmeyer tersebut dengan cara tetes demi tetes hal ini dilakukan agar
perubahan warna yang dihasilkan dapat mudah diamati, larutan berubah warna yang awalnya
tak berwarna menjadi berwarna kekuningan. Pada percobaan ini menggunakan larutan
standar HCl. Hal ini dilakukan karena Na2CO3 merupakan basa lemah yang hanya bisa
dititrasi dengan asam kuat seperti HCl. Penggunaan asam kuat HCl juga dimaksudkan karena
HCl bersifat stabil dan hanya korosif pada Cu, Stainles steel. Pada percobaan ini indicator
yang digunakan adalah indicator metil jingga karena metil jingga memilikki rentang pH 3,1 –
4,4 yang sesuai untuk percobaan ini sebab metil jingga memiliki perubahan warna seiring
dengan meningkatnya pH yaitu dari kuning ke merah. Selain itu pemakaian indicator juga
mempermudah dalam menentukan titik akhir titrasi.
Tahap selanjutnya dalam percobaan ini adalah menitrasi larutan Na2CO3 dengan
larutan baku HCl ± 0,1 N yang tidak berwarna. Titrasi ini dilakukan pengulangan sebanyak 3
(tiga) kali sebelumnya Erlenmeyer diberi label 1,2 dan 3. Titrasi dilakukan secara berurutan
sesuai label yang sudah dibuat. Titik akhir pada titrasi ini dapat ditentukan dengan cara
melihat perubahan larutan yang semula kekuningan menjadi berwarna merah muda (soft
pink), perubahan warna pada larutan Na2CO3 ini terjadi akibat adanya reaksi berlebih titran
yaitu larutan HCl dengan indicator metil jingga. Perubahan tersebut juga menandakan bahwa
larutan sudah bersifat asam sesuai dengan kerja indicator metil jingga yaitu semakin rendah
pH pada larutan maka warna larutan berubah mendekati ke arah merah. Sehingga titrasi dapat
dihentikan ketika warna larutan berubah menjadi merah muda ( soft pink ). Reaksi yang
dihasilkan adalah :

Na2CO3(aq) + HCl(aq) → NaCl(aq) + NaHCO3(aq)

Pada percobaan yang dilakukan, pada 3 (tiga) kali pengulangan titrasi, volume HCl
yang diperoleh adalah 8,6 mL; 9,1 mL ; 9,0 mL. Dari perhitungan yang telah dilakukan,
konsentrasi HCl yang diperoleh adalah 0,1141 N; 0,1078 N; 0,1090 N. Rata-rata Normalitas
yang diperoleh adalah N.

Normalitas HCl x Volume HCl = Normalitas Na2CO3 x Volume Na2CO3

Dari data yang diperoleh volume larutan HCl yang didapatkan berbeda satu sama lain,
seharusnya volume HCl yang didapat berjumlah sama. Perbedaan volume tersebut
disebabkan karena beberapa kesalahan yang dilakukan pada saat titrasi. Pertama, kurang
tepatnya menutup kran pada buret saat titik akhir titrasi sehingga menyebabkan adanya gas
yang masuk dan membuat ketidakakuratan volume titran yang dibutuhkan. Kedua, kurang
telitinya praktikan dalam melihat skala volume buret pada saat melakukan titrasi.
- Penentuan Kadar NaHCO3 dalam Soda Kue
Pada percobaan kedua menentukan kadar NaHCO3 dalam soda kue bermerek
“Merak”. Langkah pertama adalah menimbang soda kue sebanyak 3,6000 gram yang
berbentuk serbuk berwarna putih dengan menggunakan neraca anlalitik. Kemudian dilakukan
pengenceran terhadap soda kue dengan cara memasukkan soda kue yang sudah ditimbang
ke dalam labu ukur 250 ml dan ditambahkan aquades (air suling) sampai ± ⁄ volume labu
ukur dan kemudian dikocok sampai larut. Setelah itu ditambahkan aquades (air suling)
sampai tanda batas meniscus pada labu ukur dan dikocok hingga homogen. Harus tepat pada
tanda batas meniscus karena untuk keakuratan konsentrasi larutan yang dibuat. Karena
keakuratan tersebut berpengaruh terhadap percobaan yang akan dilakukan selanjutnya.
Reaksi dari pengenceran tersebut yaitu :

NaHCO3(s) + H2O(l) → NaHCO3(aq)

Langkah selanjutnya adalah mengambil larutan NaHCO3 dengan pipet volume dan
diukur sebanyak 10 mL. Perhatikan dinding luar pipet hendaknya kering dan pastikan tidak
ada udara pada pipet. Hal ini dilakukan supaya hasil yang diperoleh teliti. Setelah itu
ditambahkan 3 tetes indikator metil jingga dengan menggunakan pipet tetes ke dalam tabung
Erlenmeyer tersebut dengan cara tetes demi tetes hal ini dilakukan agar perubahan warna
yang dihasilkan dapat mudah diamati, larutan berubah warna yang awalnya tak berwarna
menjadi berwarna kekuningan. Pada percobaan ini menggunakan larutan standar HCl. Hal ini
dilakukan karena NaHCO3 merupakan basa lemah yang hanya bisa dititrasi dengan asam kuat
seperti HCl. Penggunaan asam kuat HCl juga dimaksudkan karena HCl bersifat stabil dan
hanya korosif pada Cu, Stainles steel. Tahap selanjutnya dalam percobaan ini adalah
menitrasi larutan NaHCO3 dengan larutan baku HCl ± 0,1 N yang tidak berwarna. Titrasi ini
dilakukan pengulangan sebanyak 3 (tiga) kali sebelumnya Erlenmeyer diberi label 1,2 dan 3.
Titrasi dilakukan secara berurutan sesuai label yang sudah dibuat. Titik akhir pada titrasi ini
dapat ditentukan dengan cara melihat perubahan larutan yang semula kekuningan menjadi
berwarna merah muda (soft pink), perubahan warna pada larutan NaHCO3 ini terjadi akibat
adanya reaksi berlebih titran yaitu larutan HCl dengan indicator metil jingga. Perubahan
tersebut juga menandakan bahwa larutan sudah bersifat asam sesuai dengan kerja indicator
metil jingga yaitu semakin rendah pH pada larutan maka warna larutan berubah mendekati ke
arah merah. Sehingga titrasi dapat dihentikan ketika warna larutan berubah menjadi merah
muda ( soft pink ). Reaksi yang dihasilkan adalah :
NaHCO3 (aq) + HCl (aq)  NaCl (aq) + CO2 (g) + H2O (l)

Sehingga kadar NaHCO3 dalam soda kue dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan :

Mol NaHCO3 = mol HCl , karena titik ekivalen terjadi apabila konsentrasi NaHCO3 sama
dengan konsentrasi HCl.
Normalitas HCl x Volume HCl = Normalitas NaHCO3 x Volume NaHCO3

Untuk menghitung kadar dalam % (persen) digunakan rumus :

% NaHCO3 = x 100%

Pada percobaan yang dilakukan, pada 3 (tiga) kali pengulangan titrasi, volume HCl
yang diperoleh adalah 16 mL; 16 mL ; 16 mL dan volume HCl rata-rata adalah 16 mL.
didapatkan normalitas NaHCO3 secara berturut-turut yaitu pengulangan pertama 0,1765N
,kedua 0,1765N, ketiga 0,1765N dan Normalitas rata-rata dari NaHCO3 yaitu 0,1765N. Dari
perhitungan yang telah dilakukan berdasarkan rumus diatas, kadar NaHCO3 secara berturut-
turut adalah , , dan kadar NaHCO3 rata-rata adalah

Anda mungkin juga menyukai