Bismillahirrahmanirrahim..
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas kehendak-Nyalah laporan ini
dapat selesaikan tepat pada waktunya. Penulisan laporan ini bertujuan untuk
memenuhi salah satu tugas hasil laporan Praktikum kimia. Selain itu tujuan
ditulisnya laporan ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat
menyebabkan korosi dengan metode yang dapat dimengerti.
Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu,
kritik serta saran yang membangun dari para pembaca sangat ksaya harapkan demi
penyempurnaan laporan ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGAHANTAR.........................................................................................
ii
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ iv
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara
suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-
senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut
perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi.
Dalam kehidupan sehari-hari, korosi dapat kita jumpai terjadi pada berbagai
jenis logam. Bangunan-bangunan maupun peralatan elektronik yang memakai
komponen logam seperti seng, tembaga, besi baja, dan sebagainya semuanya dapat
terserang oleh korosi ini. Selain pada perkakas logam ukuran besar, korosi ternyata
juga mampu menyerang logam pada komponen-komponen renik peralatan
elektronik, mulai dari jam digital hingga komputer serta peralatan canggih lainnya
yang digunakan dalam berbagai aktivitas umat manusia, baik dalam kegiatan
industri maupun di dalam rumah tangga.
Korosi merupakan salah satu masalah utama dalam dunia industri. Besi adalah
salah satu dari banyak logam yang penggunaannya sangat banyak dalam kehidupan
sehari-hari. Namun kekurangan dari logam yang sifatnya sangat mudah mengalami
korosi.
BAB II
DASAR TEORI
Salah satu contoh korosi adalah yang terjadi pada besi atau biasa disebut
karat. Besi yang mengaami korosi membentuk karat dengan rumus Fe2O3.XH2O.
Pada proses pengamatan, besi(Fe) bertindak sebagai pereduksi dan oksigen(O2)
yang terlarut dalam air bertidak sebagai pengoksidasi. Persamaan reaksi tersebut
adalah sebagai berikut:
Anode: Fe2++2e_ → Fe
Karat disebut autokatalis karena karat yang terjadi pada logam akan
mempercepat proses pengkaratn berikutnya. Korosi adalah kerusakan atau
degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat
dilingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dibutuhkan.
Dalam bahasa sehari-hari korosi disebut pengkaratan. Contoh korosi yang lazim
adalah pengkaratan besi.
Faktor yang memengaruhi korosi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu yang
berasal dari bahan itu sendiri dan dari lingkungan. Faktor dari bahan meliputi
kemurnian bahan, struktur bahan, bentuk kristal, unsur-unsur kelumit yang ada
dalam bahan, teknik pencampuran bahan dan sebagainya. Faktor dari lingkungan
meliputi tingkat pencemaran udara, suhu, kelembapan, keberadaan zat-zat kimia
yang bersifat korosif dan sebagainya. Bahan-bahan korosif (yang dapat menyebab
korosi) terdiri atas asam, basa serta garam, baik dalam bentuk senyawa maupun
organik. Penguapan dan pelepasan bahan-bahan korosif ke udara dapat
mempercepat proses korosi. Udara dalam ruangan yang terlalu asam atau basa dapat
memmpercepat proses korosi peralatan elektronik yang ada dalam ruangan tersebut.
Flour, hidrogen fluorida beserta senyawaan-senyawaannya dikenal sebagai bahan
korosif. Dalam dunia industri, bahan ini umumnya dipakai untuk sintesa bahan-
bahan organik. Amoniak (NH3) merupakan bahan kimia yang cukup bnyak
digunakan dalam kegiatan industri . pada suhu dan tekanan normal, bahan ini
berada dalam bentuk gas dan sangat nudah terlepas ke udara.
3
alamiah dan berlangsung dengan sendirinya, oleh karena itu korosi tidak dapat
dicegah atau dihentikan sama sekali. Korosi hanya bisa dikendalikan atau
diperlambat lajunya sehaingga memperlambat pengkaratan. Dilihat dari aspek
elektrokimianya, korosi merupakan proses terjadinya transfer elektron dari dari
logam kelingkungannya. Logam berlaku sebagai sel yang memberikan elektron
dan lingkungannya sebagai penerima elektron. Reaksi yang terjadi pada logam
yang mengalami korosi adalah reaksi oksidasi, dimana atom-atom logam larut
kelingkungannya menjadi ion-ion dengan melepaskan elektron pada logam
tersebut. Sedangakan dari katoda terjadi reaksi dimana ion-ion dari lingkungan
mendakati ion logam dan menangkap elektron-elektron yang teringal pada logam.
Dampak yang ditimbulakan korosi sungguh luar biasa.
Dampak yamg ditimbulkan korosi dapat berupa kerugian langsung dan tidak
langsung . keugian langsung dapat berupa terjadinya kerusakan pada peralatan,
permesinan atau struktur bangunan. Sedangakan kerugian tidak langsung, berupa
terhentinya produktifitas/ aktifitas produksi, karena terjadinya pergantian peralatan
yang rusak kaibat korosi, kehilangan produk akibat adanya kerusakan pada
kontainer, tangki bahan bakar atau jaringan pipa air bersih atau minyak mentah,
terakumulasinya produk korosi pada alat penukar pnas dan jaringan pemipaannya
akan menurunkan efisiensi perpindahan panas dan lain sebagainya. Berdasrkan
kondisi lingkungannya, korosi dapat diklasifikasikan sebagai korosi basah yaitu
korosi yang terjadi dilingkungan air, dan korosi atmosferik yang terjadi di udara
terbuka. Dan korosi temperatur tinggi yaitu korosi yang terjadi dilingkungan
bertemperatur diatas 5000C.
4
katodik, yaitu melindungi benda besi dari karat dengan cara menjadikan benda
tersebut sebagai katoda, secara sederhana bisa dijelaskan bahwasebatang besi akan
mudah terkena karat dibandingkan tembaga. Maka dengan menempelkan besi pada
tembaga, maka karat yang muncul akan terserap menuju besi, bukan menuju
tembaga. Cara ini biasanya digunakan untuk jalur pipa yang panjang, menara tinggi,
dan juga mulai dikembangkan dalam teknologi pencegah karat dikendaraan mobil.
5
6
BAB III
METODE PERCOBAAN
7
5 Larutan NaCl Muncul warna kuning-kecoklatan
disekitar paku
8
9
BAB IV
PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa paku yang dimasukkan
kedalam air pam, air mendidih ditutup, air pam ditutup, larutan NaCl, air suling, air
suling mendidih ditutup, udara kosong ditutup dan larutan silika ditutup mengalami
korosi/berkarat. Sedangkan paku yang dimasukkan kedalam minyak tanah, minyak
goreng dan larutan asam cuka(CH3COOH-) tidak mengalami
pengkaratan/korosi.hal diakibatkan bahwa minyak tanah dan minyak goreng bukan
termasuk dalam bahan-bahan yang bersifat korosif(yang menyebabkan korosi).
Dari sebelas bahan yang dapat menyebabkan korosi tersebut, yang paling
cepat adalah CH3COOH- ,karena selain termasuk kedalam bahan-bahan yang
bersifat korosif, asam cuka juga dapat menghasilkan H+ sehingga paku akan
mengalami korosi lebih cepat dibandingkan larutan lain.
Dan yang lebih lambat bahkan tidak mengalami korosi yaitu pada larutan
minyak tanah dan minyak goreng, sebab minyak tanah dan minyak goreng termasuk
dalam bahan-bahan yang bersifat korosif(yang menyebabkan korosi),juga minyak
tanah adalah media yang dapat menghambat korosi dan minyak goreng bersifat
licin(pelumas).
10
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Korosi merupakan proses perubahan logam menjadi senyawa, terutama
terjadi dalam dalam lingkungan yang mengandung air atau peristiwa
teroksidasinya suatu logam oleh gas oksigen di udara.
2. Penyebab terjadinya korosi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu yang berasal
dari bahan itu sendiri dan dari lingkungan. Faktor dari bahan meliputi
kemurnian bahan, struktur bahan, bentuk kristal, unsur-unsur kelumit yang
ada dalam bahan, teknik pencampuran bahan dan sebagainya. Faktor dari
lingkungan meliputi tingkat pencemaran udara, suhu, kelembapan,
keberadaan zat-zat kimia yang bersifat korosif dan sebagainya.
3. Proses terjadinya korosi ada dua cara yaitu proses anodik dan proses
katodik. Proses anodik yaitu oksidasi logam menjadi ion dengan
melepaskan elektron ke dalam (permukaan) logam. Sedangkan proses
katodik yaitu reduksi ion hidogen atau oksigen dari lingkungan sekitarnya.
DAFTAR PUSTAKA
iv