Anda di halaman 1dari 15

KOROSI

ZULFI MOFA AGASA


1167040086
KIMIA 1/B
KATA PENGAHANTAR

Bismillahirrahmanirrahim..

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas kehendak-Nyalah laporan ini
dapat selesaikan tepat pada waktunya. Penulisan laporan ini bertujuan untuk
memenuhi salah satu tugas hasil laporan Praktikum kimia. Selain itu tujuan
ditulisnya laporan ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat
menyebabkan korosi dengan metode yang dapat dimengerti.

Dengan selesainya laporan ini diharapkan dapat memberi pengetahuan


tentang bahan-bahan yang dapat menimbulkan dan mempercepat terjadinya korosi
(karat), proses terjadinya korosi, kerugian, serta cara mencegah terjadinya korosi.

Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu,
kritik serta saran yang membangun dari para pembaca sangat ksaya harapkan demi
penyempurnaan laporan ini.

Akhir kata saya mengucapkan terimakasih, semoga laporan ini dapat


memberi manfaat .

Bandung , 17 Desember 2016

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGAHANTAR.........................................................................................

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 1

1.3 Tujuan Masalah ........................................................................................ 1

BAB II DASAR TEORI ......................................................................................... 1

2.1 Pengertian Korosi ..................................................................................... 2

2.2 Penyebab Korosi ....................................................................................... 2

2.3 Proses Terjadinya Korosi ......................................................................... 3

2.4 Dampak Dari Korosi ................................................................................ 3

2.5 Mencegah Terjadinya Korosi ................................................................... 4

BAB III METODE PERCOBAAN ......................................................................... 6

3.1 Alat dan Bahan ......................................................................................... 6

3.2 Cara Kerja................................................................................................. 6

3.3 Data Pengamatan ...................................................................................... 7

BAB IV PEMBAHASAN ....................................................................................... 8

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 10

5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 10

ii
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ iv

iii
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara
suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-
senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut
perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi.

Dalam kehidupan sehari-hari, korosi dapat kita jumpai terjadi pada berbagai
jenis logam. Bangunan-bangunan maupun peralatan elektronik yang memakai
komponen logam seperti seng, tembaga, besi baja, dan sebagainya semuanya dapat
terserang oleh korosi ini. Selain pada perkakas logam ukuran besar, korosi ternyata
juga mampu menyerang logam pada komponen-komponen renik peralatan
elektronik, mulai dari jam digital hingga komputer serta peralatan canggih lainnya
yang digunakan dalam berbagai aktivitas umat manusia, baik dalam kegiatan
industri maupun di dalam rumah tangga.

Korosi merupakan salah satu masalah utama dalam dunia industri. Besi adalah
salah satu dari banyak logam yang penggunaannya sangat banyak dalam kehidupan
sehari-hari. Namun kekurangan dari logam yang sifatnya sangat mudah mengalami
korosi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan korosi?


2. Apa yang menyebabkan terjadinya korosi?
3. Bagaimana proses terjadinya korosi?

1.3 Tujuan Masalah

1. Mengetahui pengertian dari korosi.


2. Mengetahui penyebab terjadinya korosi.
3. Mengetahui proses bagaimana terjadinya korosi.
2

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Pengertian Korosi

Korosi merupakan proses perubahan logam menjadi senyawa, terutama


terjadi dalam dalam lingkungan yang mengandung air atau peristiwa teroksidasinya
suatu logam oleh gas oksigen di udara.

Salah satu contoh korosi adalah yang terjadi pada besi atau biasa disebut
karat. Besi yang mengaami korosi membentuk karat dengan rumus Fe2O3.XH2O.
Pada proses pengamatan, besi(Fe) bertindak sebagai pereduksi dan oksigen(O2)
yang terlarut dalam air bertidak sebagai pengoksidasi. Persamaan reaksi tersebut
adalah sebagai berikut:

Anode: Fe2++2e_ → Fe

Katode: 2H2O → 4H+ + 4e-

Karat disebut autokatalis karena karat yang terjadi pada logam akan
mempercepat proses pengkaratn berikutnya. Korosi adalah kerusakan atau
degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat
dilingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dibutuhkan.
Dalam bahasa sehari-hari korosi disebut pengkaratan. Contoh korosi yang lazim
adalah pengkaratan besi.

Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen mengalami


reduksi. Karat logam umumnya berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat
besi adalah Fe2O3 . nH2O suatu zat padat yang berwarna coklat-merah. Korosi
merupakan proses elektro kimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu
berlaku sebagai anode, dimana besi mengalami oksidasi.

2.2 Penyebab Korosi

Faktor yang memengaruhi korosi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu yang
berasal dari bahan itu sendiri dan dari lingkungan. Faktor dari bahan meliputi
kemurnian bahan, struktur bahan, bentuk kristal, unsur-unsur kelumit yang ada
dalam bahan, teknik pencampuran bahan dan sebagainya. Faktor dari lingkungan
meliputi tingkat pencemaran udara, suhu, kelembapan, keberadaan zat-zat kimia
yang bersifat korosif dan sebagainya. Bahan-bahan korosif (yang dapat menyebab
korosi) terdiri atas asam, basa serta garam, baik dalam bentuk senyawa maupun
organik. Penguapan dan pelepasan bahan-bahan korosif ke udara dapat
mempercepat proses korosi. Udara dalam ruangan yang terlalu asam atau basa dapat
memmpercepat proses korosi peralatan elektronik yang ada dalam ruangan tersebut.
Flour, hidrogen fluorida beserta senyawaan-senyawaannya dikenal sebagai bahan
korosif. Dalam dunia industri, bahan ini umumnya dipakai untuk sintesa bahan-
bahan organik. Amoniak (NH3) merupakan bahan kimia yang cukup bnyak
digunakan dalam kegiatan industri . pada suhu dan tekanan normal, bahan ini
berada dalam bentuk gas dan sangat nudah terlepas ke udara.

2.3 Proses Terjadinya Korosi

Korosi atau pengkaratan merupakan fenomena kimia pada bahan-bahan


logam yang pada daasrnya merupakan reaksi logam menjadi ion pada permukaan
logam yang kontak langsung dengan lingkungan berair dan oksigen. Contoh yang
paling umum adalah kerusakan logam besi dengan terbentuknya karat oksida.
Dengan demikian, korosi menimbulkan banyak kerugian. Korosi logam melibatkan
proses anodik, yaitu oksidasi logam menjadi ion dengan melepaskan elektron ke
dalam (permukaan) logam dan proses katodik mengkonsumsi elektron tersebut
dengan laju yang sama : proses katodik biasanya merupakan reduksi ion hidogen
atau oksigen dari lingkungan sekitarnya. Untuk contoh korosi logam dalam udara
lembab.

2.4 Dampak Dari Korosi

Karatan adalah logam yang mengalami kerusakan berbentuk keropos.


Sedangkan bagian logam yang rusak dan berwarna hitam kecoklatan pada besi/baja
disebut karat. Secara teoritis karat adalah istilah yang diberikan terhadap satu jenis
logam saja yaitu baja/besi, sedangkan secara umum istilah karat lebih tepat
dikatakan korosi . korosi didefinisikan sebagai degradasi material (khususnya
logam dan paduannya) ataun sifatnya akibat berinteraksi dengan lingkungannya.
Korosi merupakan merupakan proses atau reaksi elektrokimia yang bersifat

3
alamiah dan berlangsung dengan sendirinya, oleh karena itu korosi tidak dapat
dicegah atau dihentikan sama sekali. Korosi hanya bisa dikendalikan atau
diperlambat lajunya sehaingga memperlambat pengkaratan. Dilihat dari aspek
elektrokimianya, korosi merupakan proses terjadinya transfer elektron dari dari
logam kelingkungannya. Logam berlaku sebagai sel yang memberikan elektron
dan lingkungannya sebagai penerima elektron. Reaksi yang terjadi pada logam
yang mengalami korosi adalah reaksi oksidasi, dimana atom-atom logam larut
kelingkungannya menjadi ion-ion dengan melepaskan elektron pada logam
tersebut. Sedangakan dari katoda terjadi reaksi dimana ion-ion dari lingkungan
mendakati ion logam dan menangkap elektron-elektron yang teringal pada logam.
Dampak yang ditimbulakan korosi sungguh luar biasa.

Dampak yamg ditimbulkan korosi dapat berupa kerugian langsung dan tidak
langsung . keugian langsung dapat berupa terjadinya kerusakan pada peralatan,
permesinan atau struktur bangunan. Sedangakan kerugian tidak langsung, berupa
terhentinya produktifitas/ aktifitas produksi, karena terjadinya pergantian peralatan
yang rusak kaibat korosi, kehilangan produk akibat adanya kerusakan pada
kontainer, tangki bahan bakar atau jaringan pipa air bersih atau minyak mentah,
terakumulasinya produk korosi pada alat penukar pnas dan jaringan pemipaannya
akan menurunkan efisiensi perpindahan panas dan lain sebagainya. Berdasrkan
kondisi lingkungannya, korosi dapat diklasifikasikan sebagai korosi basah yaitu
korosi yang terjadi dilingkungan air, dan korosi atmosferik yang terjadi di udara
terbuka. Dan korosi temperatur tinggi yaitu korosi yang terjadi dilingkungan
bertemperatur diatas 5000C.

2.5 Mencegah Terjadinya Korosi

Prinsip sederhannya adalah menutup jalan masuk dan kontak antara


permukaan besi dengan air dan udara. Caranya bisa bermacam-macam , misalnya
dengan cara pengecetan, dan melapisi besi dengan bahan lain contohnya chrom,
nikel(misalnya pada pelg roda motor kamu), penyepuhan/galvanisasi. Ada juga
logam yang dibentuk dari campuran besi sedemikian rupa namun tetap kuat yang
disebut dengan stainless sell atau baja tahan karat, biasanya digunakan untuk pisau,
alat dapur atau alat-alat kedokteran/kesehatan. Cara lain adalah dengan proteksi

4
katodik, yaitu melindungi benda besi dari karat dengan cara menjadikan benda
tersebut sebagai katoda, secara sederhana bisa dijelaskan bahwasebatang besi akan
mudah terkena karat dibandingkan tembaga. Maka dengan menempelkan besi pada
tembaga, maka karat yang muncul akan terserap menuju besi, bukan menuju
tembaga. Cara ini biasanya digunakan untuk jalur pipa yang panjang, menara tinggi,
dan juga mulai dikembangkan dalam teknologi pencegah karat dikendaraan mobil.

5
6

BAB III

METODE PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan

1. Gelas (11 buah)


2. Paku (11 buah)
3. Gabus (sebagai penutup gelas)
4. Minyak tanah
5. Air pam
6. Air mendidih (ditutup)
7. Air pam (ditutup)
8. Larutan NaCl/garam
9. Air suling
10. Air suling mendidih (ditutup)
11. Minyak goreng
12. Larutan silika
13. Asam cuka(CH3COOH-)

3.2 Cara Kerja

1. Siapkan 11 buah gelas kaca yang telah dibersihkan.


2. Isi 1 buah paku kedalam masing-masing gelas/wadah yang telah disiapkan.
3. Setelah itu, masukkan larutan yang telah ditentukan dalam setiap gelas yang
mana gelas 1 minyak tanah, gelas 2 air pam, gelas 3 air mendidih, gelas 4
air pam, gelas 5 larutan NaCl, gelas 6 air suling, gelas 7 air suling mendidih,
gelas 8 minyak goreng, gelas 9 udara kosong, gelas 10 larutan silika, gelas
11 asam cuka(CH3COOH-).
4. Tutup wadah 3, wadah 4, wadah 7, wadah 9 dan wadah 10.
5. Simpan ditempat yang aman.
6. Mengamati perubahan paku selama 1 minggu(7 HARI)
3.3 Data Pengamatan

1. Hasil pengamatan hari pertama setelah percobaan.

No Paku Pada Gelas Hasil Pengamatan


1 Minyak Tanah Tidak ada perubahan
2 Air Pam Muncul warna kuning-kecoklatan
disekitar paku
3 Air mendidih(ditutup) Muncul warna kuning-kecoklatan
disekitar paku
4 Air pam(ditutup) Muncul warna kuning-kecoklatan
disekitar paku
5 Larutan NaCl Tidak ada perubahan
6 Air suling Muncul warna kuning-kecoklatan
disekitar paku
7 Air suling mendidih(ditutup) Muncul warna kuning-kecoklatan
disekitar paku
8 Minyak goreng Tidak ada perubahan
9 Udara kosong(ditutup) Tidak ada perubahan
10 Larutan silika(ditutup) Muncul warna kuning-kecoklatan
disekitar paku
11 Asam cuka(CH3COOH-) Mulai mengkarat

2. Hasil pengamatan hari ketujuh setelah percobaan.


No Paku Pada Gelas Hasil Pengamatan

1 Minyak Tanah Tidak mengalami korosi

2 Air Pam Korosi

3 Air mendidih(ditutup) Korosi

4 Air pam(ditutup) Korosi

7
5 Larutan NaCl Muncul warna kuning-kecoklatan
disekitar paku

6 Air suling korosi

7 Air suling mendidih(ditutup) korosi

8 Minyak goreng Tidak mengalami korosi

9 Udara kosong(ditutup) Tidak mengalami korosi

10 Larutan silika(ditutup) korosi

11 Asam cuka(CH3COOH-) korosi

8
9

BAB IV

PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa paku yang dimasukkan
kedalam air pam, air mendidih ditutup, air pam ditutup, larutan NaCl, air suling, air
suling mendidih ditutup, udara kosong ditutup dan larutan silika ditutup mengalami
korosi/berkarat. Sedangkan paku yang dimasukkan kedalam minyak tanah, minyak
goreng dan larutan asam cuka(CH3COOH-) tidak mengalami
pengkaratan/korosi.hal diakibatkan bahwa minyak tanah dan minyak goreng bukan
termasuk dalam bahan-bahan yang bersifat korosif(yang menyebabkan korosi).

Dari sebelas bahan yang dapat menyebabkan korosi tersebut, yang paling
cepat adalah CH3COOH- ,karena selain termasuk kedalam bahan-bahan yang
bersifat korosif, asam cuka juga dapat menghasilkan H+ sehingga paku akan
mengalami korosi lebih cepat dibandingkan larutan lain.

Dan yang lebih lambat bahkan tidak mengalami korosi yaitu pada larutan
minyak tanah dan minyak goreng, sebab minyak tanah dan minyak goreng termasuk
dalam bahan-bahan yang bersifat korosif(yang menyebabkan korosi),juga minyak
tanah adalah media yang dapat menghambat korosi dan minyak goreng bersifat
licin(pelumas).
10

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Korosi merupakan proses perubahan logam menjadi senyawa, terutama
terjadi dalam dalam lingkungan yang mengandung air atau peristiwa
teroksidasinya suatu logam oleh gas oksigen di udara.
2. Penyebab terjadinya korosi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu yang berasal
dari bahan itu sendiri dan dari lingkungan. Faktor dari bahan meliputi
kemurnian bahan, struktur bahan, bentuk kristal, unsur-unsur kelumit yang
ada dalam bahan, teknik pencampuran bahan dan sebagainya. Faktor dari
lingkungan meliputi tingkat pencemaran udara, suhu, kelembapan,
keberadaan zat-zat kimia yang bersifat korosif dan sebagainya.
3. Proses terjadinya korosi ada dua cara yaitu proses anodik dan proses
katodik. Proses anodik yaitu oksidasi logam menjadi ion dengan
melepaskan elektron ke dalam (permukaan) logam. Sedangkan proses
katodik yaitu reduksi ion hidogen atau oksigen dari lingkungan sekitarnya.
DAFTAR PUSTAKA

Purba, M. (2007). KIMIA untuk Kelas XII. Jakarta: Erlangga.

Sagala, P. P. (2011). Jago Kimia SMA Kelas 1, 2, 3. Jakarta: Kawan Pustaka.

Suroso. Asih, d. (2011). Kimia untuk SMA/MA Kelas XII Semester 1.

iv

Anda mungkin juga menyukai