Anda di halaman 1dari 2

PUTRI MEY ARDITA / 17811251 / TUTORIAL D

Analisis Ekonomi untuk Pembuatan Kebijakan Berbasis Bukti Nasional


Program Imunisasi: Kasus Vaksin Rotavirus di Thailand

Terdapat salah satu masalah kesehatan yang banyak dialami masyrakat khususnya Thailand yaitu diare
berat yang disebabkan oleh rotavirus. World Health Organization telah merekomendasikan memasukkan
vaksinasi rotavirus ke dalam program imunisasi nasional. Kebijakan ini telah diterapkan di beberapa negara,
namun tidak di Thailand dimana tingkat kematiannya tidak tinggi. Namun masih terdapat pertanyaan terkait
kebijakan tersebut, apakah akan berdampak cost-effective atau tidak. Biaya yang diukur adalah biaya penyakit
dan program vaksinasi dan hasil yang diukur adalah dalam bentuk kehidupan yang diselamatkan dan DALYs
yang dicegah. DALYS merupakan jumlah tahun yang hilang karena kondisi sakit, cacat ataupun kematian dini.
DALYs ini juga membandingkan kesehatan dan harapan hidup secara keseluruhan. Namun selain DALYs juga
terdapat parameter yang digunakan untuk melihat baik dan buruknya sebuah treatment yaitu QALYs dimana
QALYs merupakan tahun yang disesuaikan dengan kualitas atau kuantitas hidup yang dijalani. 2 vaksin
rotavirus baru yang dianggap aman dan berkhasiat yaitu Rotarix (rotavirus monovalen manusia) dan RotaTeq
(reassortant pentavalen humanbovine). Seseorang yang divaksinasi belum tentu memiliki kekebalan tubuh. Hal
ini bisa disebabkan karena vaksin tidak bekerja secara efektif. Pemberian vaksin dimaksudkan agar angka
terjangkitnya penyakit dapat menurun sehingga biaya kesehatan juga menurun (cost-effective). Pada dasarnya
biaya penyakit tercakup: biaya medis langsung, termasuk biaya sebelum dan sesudah perawatan di rumah sakit;
biaya non-medis langsung, termasuk biaya perjalanan, makan dan perawatan informal; dan biaya tidak
langsung, termasuk biaya kematian. Biaya Morbiditas diasumsikan nol karena pasien tidak bekerja. Komponen
biaya yang termasuk dalam masing-masing analisis bervariasi berdasarkan jenis analisis dan perspektif. Biaya
kematian dihitung dengan menggunakan metode humancapital berdasarkan usia kerja resmi Thailand 15-60
tahun. PDB prakiraan pada tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 6% dan tingkat diskonto 3% digunakan.
Terdapat 3 indikator untuk mendapatkan kategori biaya dikatakan efektif, yaitu: sangat hemat biaya
(˂PDB perkapita); hemat biaya (antara 1-3x PDB perkapita); dan tidak efektif biaya (>3x biaya PDB
perkapita). Untuk analisa efektifitas biayanya (cost-effectiveness) dinyatakan dalam bentuk rasio efektifitas
biaya tambahan (ICER). ICER ditetapkan pada nilai ambang batas, maka nilai parameter yang dipilih
dieksplorasi karena berpengaruh terhadap harga vaksin. Hal ini akan berguna untuk negosiasi harga vaksin saat
vaksin dimasukkan kedalam program imunisasi nasional. Hasil yang didapat adalah dengan menggunakan
analisis sensitivitas satu arah, biaya program vaksinasi setara untuk kedua vaksin tersebut. Biaya program
vaksinasi terdiri dari biaya perolehan biaya vaksin dan logistik. Biaya logistik vaksin 3 dosis lebih tinggi
daripada vaksin 2 dosis. Oleh karena itu, biaya vaksin 3 dosis lebih rendah daripada vaksin 2 dosis untuk
mengkompensasi biaya logistik yang lebih tinggi.
PUTRI MEY ARDITA / 17811251 / TUTORIAL D

Dampak Anggaran Manajemen Thalassaemia di bawah


Skema Jaminan Kesehatan Nasional di Thailand

Beta-Thalassemia adalah penyakit kronis yang secara teratur membutuhkan transfusi darah dan terapi
iron chelation yang membutuhkan biaya yang cukup tinggi. Namun pengembalian itu termasuk dalam
pembayaran kapitasi. Pasien cenderung mendapat perawatan yang terbatas dari Rumah Sakit akibat
pengembalian tersebut. Oleh karena hal tersebut, maka perlu adanya program manajemen penyakit dengan fee
for service untuk bisa menutup biaya penyakit penderita Thalassemia. Fee for service yaitu biaya yang harus
dikeluarkan oleh pemerintah untuk membayar biaya pengobatan untuk penderita Thalassemia di Rumah Sakit.
Selain itu juga dilakukan Budget Impact Analysis (BIA) untuk memperkirakan dampak anggaran dari
pelaksanaan perawatan/pengobatan. Analisis dampak anggaran (BIA) adalah bagian penting dari penilaian
ekonomi komprehensif sebelum diadopsi atau diganti dengan terapi farmasi atau intervensi kesehatan. Hal ini
diperlukan sebagai pelengkap analisis efektivitas biaya. Penggunaan BIA mencakup pembuat kebijakan,
manajer dan staf administrasi yang bertanggung jawab atas perencanaan dan pengelolaan anggaran layanan
kesehatan dari lembaga atau program seperti program perawatan kesehatan nasional atau regional, rencana
asuransi dan organisasi pengantaran layanan kesehatan. BIA bertujuan untuk memperkirakan dampak finansial
dari implementasi intervensi perawatan kesehatan baru dalam perawatan kesehatan tertentu pengaturan atau
konteks sistem dan juga dapat digunakan untuk perencanaan anggaran, peramalan dan perubahan premi dalam
skema asuransi kesehatan. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa anggaran medis langsung untuk 37.452
pasien adalah 2,5 miliar THB (US $ 1 = 34,56 Thai THB) yang menyatakan jumlah yang dibutuhkan untuk
pasien yang menerima transfusi tinggi dengan deferrioxamine tunggal (DFO) dan transfusi rendah dengan paket
terapi iron chelation. Disinilah pentingnya analisi Budget Impact Analysis karena sangat berguna dalam
pengelolaan anggaran negara. Kenaikan biaya untuk terapi iron chelation mempengaruhi kenaikan 29% s/d
63% dari total anggaran. Hal ini dapat dikatakan bahwa pengeluaran yang harus dibayarkan oleh Rumah Sakit
membengkak pertahunnya dan hasil dari Budget Impact Analysis berbeda dengan estimasi awal.

Anda mungkin juga menyukai