Anda di halaman 1dari 3

Soal Penyataan Kode Etik Indonesia

Pasal 15
Seorang ibu datang membawa anaknya yang berumur 6 bulan ke dokter Anak untuk
berkonsultasi. Pada saat itu dokter mengedukasi terkait program imunisasi dasar lengkap yang
harusnya diterima oleh anak. Ibu tersebut mengkhawatirkan isu yang berkembang di masyarakat
tentang kehalalan vaksin imunisasi. Dokter tersebut akhirnya mengedukasi ibu pasien sesuai
dengan lingkup keilmuan yang ia miliki dan menyarankan juga untuk pasien bertanya kepada
pemuka agama yang ia percaya, untuk meyakinkan pilihan ibu tersebut. Tindakan dokter untuk
mengedukasi pasien tanpa bersifat memaksakan pilihan meski baik untuk pasien, dan meminta
pasien mempertimbangkan sesuai dengan kaidah agama yang dianutnya didasarkan kode etik
kedokteran untuk menghargai spiritualitas pasien. (Benar)

Pasal 16
Seorang dokter forensik klinik memiliki kewajiban untuk menyampaikan temuan hasil
pemeriksaan kepada pihak berwenang yang meminta pemeriksaan. (Benar).

Pasal 17
Seorang dokter secara spontan meninggalkan pasien ‘A’ di tengah pemeriksaan dan pindah ke
pasien ‘B’ ketika melihat pasien ‘B’ mengalami henti napas. (Benar)

Dokter A sudah berpraktek di 3 tempat, namun dalam situasi perang Dokter A berkewajiban
memberikan pertolongan gawat darurat di mana pun dan kapan pun meskipun di luar jam kerja
dan di luar tempat prakteknya. (Benar)

Pasal 18
Tidak diperbolehkan sebagai seorang dokter melakukan hal yang tidak kolegial seperti mengejek
teman sejawat dan mempergunjingkan dengan pasien atau orang lain tentang perbuatannya yang
dianggap kurang. (Benar)

Pasal 19
Seorang dokter seyogyanya memahami bahwa pasien memiliki hak untuk mencari dan mendapat
second opinion. Bila ada seorang pasien datang berobat ke dokter B dan mengatakan bahwa
sebelumnya ia telah berobat ke dokter A namun tidak merasakan ada perbaikan. Maka sebaiknya
Dokter B tersebut memberikan edukasi mengenai penyakit pasien dan kemungkinan rencana
terapi yang diberikan dokter A tanpa mencela pengobatan yang telah diberikan, serta berusaha
menasehati pasien agar kembali ke Dokter A. Namun apabila pasien kekeh tetap tidak mau
kembali ke Dokter A dan menginginkan dirinya diobati oleh Dokter B, maka Dokter B tidak
dapat dikatakan merebut pasien dari Dokter A. (Benar)

Seorang pasien A rujukan RS.P datang dengan diagnosis Tumor Paru . Dokter X
mengkonsultasikan pasien A tersebut dengan Dokter Y yang merupakan ranah kerja dokter Y
(Sp.P) . Namun dokter Y tidak segera menjawab konsulan dari Dokter X, akhirnya dokter X
mengingatkan dokter Y dengan sopan agar segera menjawab konsulan dan mengambil alih rawat
pasien A. (Benar)

Pasal 20
Seorang dokter tidak boleh melalaikan kewajiban untuk menjaga kesehatan dirinya sendiri.
(Benar).

Dokter Y adalah satu-satunya dokter spesialis penyakit dalam di kota Maros. Saat ini dia berusia
60 tahun, Dalam sehari jumlah pasiennya mencapai 80-100 orang. Malam itu, dia datang ke IGD
Rumah sakit dengan keluhan sakit dada sebelah kiri yang dirasakan sejak 1 bulan terahkir. Sakit
dada muncul bila aktifitas berat (tempat praktek yang ramai) dan berkurang dengan istirahat.
Sakit dada tidak dipengaruhi oleh makanan. Biasanya sakit dada berlangsung sekitar 5 menit.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, frekuensi nadi 90x/menit, laju
pernapasan 18x/menit dan suhu 36.7ºC. Dokter Y lalu melakukan pemeriksaan rekam jantung
dan berkonsultasi dengan temannya, Dokter P, seorang dokter spesialis jantung di kota itu.
Tindakan Dokter Y ini termasuk contoh penerapan kewajiban dokter untuk menjaga kesehatan
dirinya sendiri. (Benar).

Pasal 21
Seorang dokter harus selalu memperbaharui ilmu kedokteran yang dimilikinya agar tetap
berkompeten. (benar).

Anda mungkin juga menyukai