Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Nurdin Hariyadi

NIM : 21030115120057

Mata kuliah : Pengendalian Proses

UJIAN PENGENDALIAN PROSES

1. Contoh alat-alat di rumah tangan dan kantor yang menggunakan pengendalian:


a. Pengendalian Temperatur (Temperature Control-TC): Heater, dispenser, setrika, oven, AC,
kulkas.
b. Pengendalian Tekanan: Panci presto, pompa ban, pompa air (Sanyo), rice cooker.
c. Pengendalian level (Level control): Tandon air
d. Pengendalian komposisi (composition control): alat pembuatan kopi otomatis.

2. Prinsip kerja pengendalian Temperatur pada Refrigerator (AC): sistem pengaturan temperatur
berfungsi untuk menjaga temperatur. Dalam refrigerator temperatur sebagai variabel control,
temperatur akan diukur oleh sensor berupa termometer untuk menentukan kerja pengendali.
Temperatur yang diinginkan sebesar 20oC disebut set point. Keadaan dari pendingin dinamakan
variabel termanipulasi karena terkena aksi pengendalian.
Jika dalam pengendelain temperatur pada AC maka terjadi pertukaran panas, gangguan berupa
perubahan suhu lingkungan misal ada panas dari sinar matahari. Kemudian sensor akan
membaca perbedaan temperatur antara suhu aktual dengan suhu set point (suhu yang ingin
dijaga misal 20oC) kemudian Controller berupa remote akan mengirimkan perintah ke Actuator
berupa fan untuk mengubah laju alir udara masuk AC (manipulated variabel) selanjutnya di
proses dan dihasilkan suhu keluaran atau suhu sebagai control variabel berupa suhu yang sama
dengan set point.
Disturbance

Setpoint e c u
+- Controller Actuator Process CV

Sensor

3. Pengertian dari:
a. Proses: serangkaian langkah yang sistematis yang dilakukan untuk mencapai hasil atau
output yang diinginkan sesuai set point.
b. Control variabel: variable yang akan dikendalikan atau dijaga sesuai kondisi operasi yang
diingikan.
c. Set Point: kondisi yang diatur dan harus dijaga nilainya.
d. Disturbance: kondisi dimana terjadi gangguan berupa perubahan keadaan antara control
variabel dengan nilai set point.
e. Manipulated variabel: variabel yang nilainya dapat diubah-ubah atau diatur sesuai
dengan hasil kerja actuator.
f. Sensor: merupakan alat ukur yang digunakan untuk membaca atau mendeteksi perubahan
atau perbedaan kondisi antara variabel kontrol dengan set point.
g. Dynamic: keadaan sistem belum stabil dimana input tidak sama dengan output.
h. Steady: keadaan sistem sudah stabil dimana input sama dengan output sehingga tidak ada
akumulasi.

4. Contoh berbagai sensor dan alat ukur yang digunakan di industri:


a. Temperatur : Termocouple, termostole, resistance, infra red, UV.
b. Pressure: Pressure Transducer
c. Level: Magnetic strictive level transmitter.
d. Concentration: Automatic potencial titrations metter dan fiber optic.

5. Contoh dinamika proses pada salah satu sistem di industri kimia


a. Sistem proses yang dipelajari: Tangki alir
b. Model input-output dalam keadaan unsteady
𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 = 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 + 𝑎𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖
𝑑𝑉
𝐹𝑖𝑛 = 𝐹𝑜𝑢𝑡 +
𝑑𝑡
𝑑ℎ 𝑑𝐴
𝐹𝑖𝑛 = 𝐹𝑜𝑢𝑡 + 𝐴 +ℎ
𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝑑ℎ
𝐹𝑖𝑛 = 𝑘. ℎ + 𝐴
𝑑𝑡
c. Model input-output dalam keadaan steady
𝑑ℎ(𝑠)
𝐹𝑖𝑛(𝑠) = 𝑘. ℎ(𝑠) + 𝐴
𝑑𝑡
𝐹𝑖𝑛(𝑠) = 𝑘. ℎ(𝑠) + 𝐴𝑠. ℎ(𝑠) − ℎ(0)

𝐹𝑖𝑛(𝑠) = ℎ(𝑠)(𝑘 + 𝐴𝑠)

𝐹𝑖𝑛(𝑠)
= 𝑘 + 𝐴𝑠
ℎ(𝑠)
1
ℎ(𝑠) 1 𝑘
𝐺(𝑠) = = 𝑥
𝐹𝑖𝑛(𝑠) 𝑘 + 𝐴𝑠 1
𝑘
1
𝐺(𝑠) = 𝑘
𝐴𝑠
1+
𝑘
1 𝐴𝑠
𝐾𝑝 = ; 𝜏𝑝 =
𝑘 𝑘
d. Gangguan proses : berupa unit step yaitu perubahan laju alir dari 200 l/menit ke 210
l/menit.
e. Fungsi transfer
10
𝑈 = 10 ; 𝑈(𝑠) =
𝑠
𝑌(𝑠) = 𝐺(𝑠). 𝑈(𝑠)

1
𝑘 10
𝑌(𝑠) = 𝑥
𝐴𝑠 𝑠
1+
𝑘
Kemudian di laplace transform, diperoleh nilai fungsi transfer:
𝑡

𝑌(𝑡) = 𝐴. 𝐾𝑝 (1 − 𝑒 𝜏𝑝 )

10 1 𝑡.𝑘
𝑌(𝑡) = 𝑥 (1 − 𝑒 − 𝐴𝑠 )
𝑠 𝑘
f. Respon dinamik gangguan

Kp=1/k

𝜏𝑝=As/k 4As/k

6. Beri contoh pengendalian umpan balik yang dilakukan di industri, dan jelaskan dengan :
1) Sistem Proses yang dipilih : Heat Exchanger
2) Pengendalian proses untuk variabel yang dipilih : TC (Temperature Control)
3) Hardware pengendalian :
a. Aktuator : Control Valve
b. Sensor : Termocouple
c. Controller
d. Sistem Proses : Heat Exchanger Reaktor
e. Daya dan Transmission line
Disturbance
4) Diagram pegendalian umpan balik

Setpoint e c u
+- Controller Actuator Process CV

Sensor
5) Mekanisme pengendalian suhu pada Heat Exchanger dimulai dengan mengukur suhu
keluar. Hasil pengukuran dibandingkan dengan nilai yang diinginkan (setpoint).
Perbedaan antara keduanya disebut error (e). Berdasar besar error pengendali suhu
(temperature controller) melakukan perhitungan sesuai algoritma kendali
untuk menghasilkan sinyal kendali (controller output, u) yang berupa sinyal listrik atau
pneumatik yang dikirimkan ke elemen kendali akhir (final control element biasanya
berupa katup kendali atau control valve). Bila suhu keluar lebih rendah dibanding suhu
yang diinginkan, maka laju aliran air panas diperbesar sesuai dengan yang diperintahkan
oleh aktuator (control valve). Dan sebaliknya, jika suhu keluar lebih besar, laju aliran air
panas diperkecil. Jika suhu yang diinginkan sudah tercapai, maka variabel proses dapat
dijaga pada setpoint dan tujuan pengendalian suhu dapat tercapai..
6) Gambar Alat Yang di pakai
Steam
Setpoint
Product TC
Stream

TT

Feed Condensate

Anda mungkin juga menyukai