NIM : 21030115120057
2. Prinsip kerja pengendalian Temperatur pada Refrigerator (AC): sistem pengaturan temperatur
berfungsi untuk menjaga temperatur. Dalam refrigerator temperatur sebagai variabel control,
temperatur akan diukur oleh sensor berupa termometer untuk menentukan kerja pengendali.
Temperatur yang diinginkan sebesar 20oC disebut set point. Keadaan dari pendingin dinamakan
variabel termanipulasi karena terkena aksi pengendalian.
Jika dalam pengendelain temperatur pada AC maka terjadi pertukaran panas, gangguan berupa
perubahan suhu lingkungan misal ada panas dari sinar matahari. Kemudian sensor akan
membaca perbedaan temperatur antara suhu aktual dengan suhu set point (suhu yang ingin
dijaga misal 20oC) kemudian Controller berupa remote akan mengirimkan perintah ke Actuator
berupa fan untuk mengubah laju alir udara masuk AC (manipulated variabel) selanjutnya di
proses dan dihasilkan suhu keluaran atau suhu sebagai control variabel berupa suhu yang sama
dengan set point.
Disturbance
Setpoint e c u
+- Controller Actuator Process CV
Sensor
3. Pengertian dari:
a. Proses: serangkaian langkah yang sistematis yang dilakukan untuk mencapai hasil atau
output yang diinginkan sesuai set point.
b. Control variabel: variable yang akan dikendalikan atau dijaga sesuai kondisi operasi yang
diingikan.
c. Set Point: kondisi yang diatur dan harus dijaga nilainya.
d. Disturbance: kondisi dimana terjadi gangguan berupa perubahan keadaan antara control
variabel dengan nilai set point.
e. Manipulated variabel: variabel yang nilainya dapat diubah-ubah atau diatur sesuai
dengan hasil kerja actuator.
f. Sensor: merupakan alat ukur yang digunakan untuk membaca atau mendeteksi perubahan
atau perbedaan kondisi antara variabel kontrol dengan set point.
g. Dynamic: keadaan sistem belum stabil dimana input tidak sama dengan output.
h. Steady: keadaan sistem sudah stabil dimana input sama dengan output sehingga tidak ada
akumulasi.
𝐹𝑖𝑛(𝑠)
= 𝑘 + 𝐴𝑠
ℎ(𝑠)
1
ℎ(𝑠) 1 𝑘
𝐺(𝑠) = = 𝑥
𝐹𝑖𝑛(𝑠) 𝑘 + 𝐴𝑠 1
𝑘
1
𝐺(𝑠) = 𝑘
𝐴𝑠
1+
𝑘
1 𝐴𝑠
𝐾𝑝 = ; 𝜏𝑝 =
𝑘 𝑘
d. Gangguan proses : berupa unit step yaitu perubahan laju alir dari 200 l/menit ke 210
l/menit.
e. Fungsi transfer
10
𝑈 = 10 ; 𝑈(𝑠) =
𝑠
𝑌(𝑠) = 𝐺(𝑠). 𝑈(𝑠)
1
𝑘 10
𝑌(𝑠) = 𝑥
𝐴𝑠 𝑠
1+
𝑘
Kemudian di laplace transform, diperoleh nilai fungsi transfer:
𝑡
−
𝑌(𝑡) = 𝐴. 𝐾𝑝 (1 − 𝑒 𝜏𝑝 )
10 1 𝑡.𝑘
𝑌(𝑡) = 𝑥 (1 − 𝑒 − 𝐴𝑠 )
𝑠 𝑘
f. Respon dinamik gangguan
Kp=1/k
𝜏𝑝=As/k 4As/k
6. Beri contoh pengendalian umpan balik yang dilakukan di industri, dan jelaskan dengan :
1) Sistem Proses yang dipilih : Heat Exchanger
2) Pengendalian proses untuk variabel yang dipilih : TC (Temperature Control)
3) Hardware pengendalian :
a. Aktuator : Control Valve
b. Sensor : Termocouple
c. Controller
d. Sistem Proses : Heat Exchanger Reaktor
e. Daya dan Transmission line
Disturbance
4) Diagram pegendalian umpan balik
Setpoint e c u
+- Controller Actuator Process CV
Sensor
5) Mekanisme pengendalian suhu pada Heat Exchanger dimulai dengan mengukur suhu
keluar. Hasil pengukuran dibandingkan dengan nilai yang diinginkan (setpoint).
Perbedaan antara keduanya disebut error (e). Berdasar besar error pengendali suhu
(temperature controller) melakukan perhitungan sesuai algoritma kendali
untuk menghasilkan sinyal kendali (controller output, u) yang berupa sinyal listrik atau
pneumatik yang dikirimkan ke elemen kendali akhir (final control element biasanya
berupa katup kendali atau control valve). Bila suhu keluar lebih rendah dibanding suhu
yang diinginkan, maka laju aliran air panas diperbesar sesuai dengan yang diperintahkan
oleh aktuator (control valve). Dan sebaliknya, jika suhu keluar lebih besar, laju aliran air
panas diperkecil. Jika suhu yang diinginkan sudah tercapai, maka variabel proses dapat
dijaga pada setpoint dan tujuan pengendalian suhu dapat tercapai..
6) Gambar Alat Yang di pakai
Steam
Setpoint
Product TC
Stream
TT
Feed Condensate