Anda di halaman 1dari 35

APRESIASI

PROSA FIKSI

Oleh

Memen Durachman
TUJUAN MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
YANG TERKAIT DENGAN APRESIASI SASTRA
BERDASARKAN KTSP

Peserta didik dapat :


Menikmati dan memanfaatkan karya sastra
untuk memperluas wawasan, memperhalus
budi pekerti, serta meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan berbahasa;

Menghargai dan membanggakan sastra


Indonesia sebagai khasanah budaya dan
intelektual manusia Indonesia.
Cakupan Materi Apresiasi Prosa-Fiksi pada
Jenjang SMP/MTs/Sederajat Berdasarkan
SKKD
1) Jenis-jenis karya prosa-fiksi (dari
khasanah sastra lama dan modern);

2) Sejarah perkembangan prosa-fiksi


Indonesia (khususnya Angkatan 20-30-an);

3) Unsur-unsur intrinsik karya prosa-fiksi; dan

4) Cara dan bentuk pengekspresian karya


prosa-fiksi, seperti pembacaan dan
penulisan cerpen.
DASAR--DASAR TEORETIK SEPUTAR APRESIASI PROSA-
DASAR PROSA-FIKSI

artikel

esai
biografi
PROSA NON FIKSI
otobiografi

surat

buku Harian

memoar, dll
PROSA
• dongeng
• fabel
• hikayat
PROSA LAMA
• legenda
• mite
• cerita penggeli hati
PROSA FIKSI • cerita perumpamaan
• kisah, dll.

PROSA MODERN • cerpen


• novelet
• novel/roman
Berdasarkan kategori usia pembaca,
karya prosa-fiksi terbagi atas

1) cerita anak (cerita bergambar, serial,


cerpen anak-anak);

2) cerita remaja (cerpen/novel remaja);

3) cerita dewasa (cerpen/novel dewasa)


Cerita Anak

 Dari Khasanah
Sastra Modern

 Dari Khasanah 1.cerita keajaiban


Sastra Lama
1.cerita fantasi
1. cerita binatang

2.cerita fiksi ilmu


2. Cerita pengetahuan
noodlehead
Cerita (Cerpen/Novel) Remaja

1) cerita detektif

2) cerita petualangan

3) chicklit (chick literature)

4) teenlit (teenager literature)

5) cerpen/novelet/novel drama
6) novel
PERKEMBANGAN PROSA
INDONESIA
1. PERIODE PROSA MELAYU LAMA
2. PERIODE PROSA INDONESIA MODERN

a) Periode Balai Pustaka (20-30-an)

b) Periode Pujangga Baru (1930-1945)

c) Periode 1945 (1940-1955-an)

d) Periode 1950-an (1950-1970-an)

e) Periode 1970 (1960-1980-an)


SEJARAH SINGKAT NOVEL
 1. MASA AWAL NOVEL INDONESIA
(1870-1900)
 2. MASA NOVEL MELAYU RENDAH
 (1900-1950)
 3. MASA NOVEL BALAI PUSTAKA
(1920-1950)
 4. MASA PERALIHAN (1930-1945)
 5. MASA SETELAH KEMERDEKAAN
(1945-1955)
 6. MASA MUTAKHIR (1955-...)
SEJARAH SINGKAT CERPEN

 1. DEKADE 30-AN
 2. DEKADE 40-AN
 3. DEKADE 50-AN
 4. DEKADE 60-AN
UNSUR-UNSUR PROSA-FIKSI

 UNSUR  UNSUR
EKSTRINSIK INTRINSIK
 berada di
luar teks  di dalam teks

 mempengar
 membangun
uhi teks tersebut
penciptaan
karya
UNSUR INTRINSIK PROSA

 1. ALUR DAN PENGALURAN


 2. TOKOH
 3. LATAR
 4. PENCERITAAN
ALUR DAN PERISTIWA

 A. ALUR: KAUSALITAS PERISTIWA-


PERISTIWA
 B. PERISTIWA
1. FUNGSI UTAMA: KAUSALITAS
2. INDEKS: NONKAUSALITAS
PENGALURAN
 1. LINEAR: SESUAI
URUTAN WAKTU
 2. INGATAN:
PERISTIWA MASA
LALU (KILAS
BALIK+SOROT
BALIK).
 3.BAYANGAN/PRO
SPEKTIF: BELUM
TERJADI
JENIS TOKOH

A.UTAMA-BAWAHAN
B. BULAT-PIPIH
C. INDIVIDUAL-KOLEKTIF
D. RIIL-SIMBOLIK
E. PROTAGONIS-ANTAGONIS
LATAR

 A. PENGERTIAN: TEMPAT DAN WAKTU


BERLANGSUNGNYA PERISTIWA
 B. JENIS
1. KALENDRIS/ GEOGRAFIS
2. SIMBOLIK
PENCERITA DAN
PENCERITAAN
 A. PENCERITA
1. INTERN
2. EKSTERN
B. PENCERITAAN
1.WICARA YANG DILAPORKAN
2. WICARA ALIHAN
3. WICARA YANG DINARASIKAN
APRESIASI PROSA -FIKSI

MANFAAT
 dulce et utile
 membantu pembaca untuk lebih memahami kehidupan
dan memperkaya pandangan-pandangan kehidupan
 memperkaya dan mempertajam kepekaan sosial,
budaya, religi, dll
 mengasah kepribadian dan memperhalus budi pekerti
 memperkaya kemampuan berbahasa
APRESIASI PROSA -FIKSI
LANGKAH-LANGKAH
1) membaca karya prosa hingga pembaca dapat
merasakan keterlibatan jiwa dengan apa yang
disampaikan dan diceritakan pengarang;
2) menilai dan melihat hubungan antara gagasan
dan pengalaman yang ingin disampaikan
pengarang dengan kemampuan teknis
pengarang itu mengolah unsur-unsur prosa,
seperti tokoh, alur, latar, penceritaan, tema,
dll;
3) menemukan relevansi karya itu dengan
kehidupan, baik kehidupan pribadi maupun
kehidupan pada umumnya.
Bentuk dan Cara Mengapresiasi
Karya Prosa-Fiksi
1. Menyimak/menonton pembacaan, dramatisasi, atau
monolog karya prosa
2. Mendengarkan pembacaan cerpen dan dongeng
3. Membaca cerpen/novel/cerita rakyat secara langsung
dari teksnya
4. Memberikan tanggapan (hasil apresiasi) secara lisan
maupun tulisan
5. Melakukan pembacaan, dramatisasi, monolog, dramatic
reading, karya-karya prosa fiksi, termasuk mendongeng
6. Menulis kembali cerpen/novel/dongeng yang dibaca
dengan karangan sendiri
7. Mengadaptasi cerpen /novel/dongeng menjadi naskah
drama, puisi, dll.
Aspek-Aspek Ekspresi
Pembacaan Cerpen
 Vokal

 Mimik

 Gestur
Jenis Pembacaan Cerpen
 Pembacaan cerpen menggunakan
Teks

 Tanpa teks/monolog
PEMBELAJARAN APRESIASI
PROSA-FIKSI
 Pendekatan dan Strategi Pembelajaran
- Pendekatan terpadu
- PAKEM

 Tujuan dan Segi yang harus Ditekankan dalam Pembelajaran


Apresiasi Prosa-Fiksi
- Mengacu pada hakikat apresiasi
- Melibatkan segala aspek jiwa siswa
- Dalam suasana KBM yang menyenangkan
- Menekankan segi afeksi

 Contoh-Contoh Penerapan Pembelajaran Apresiasi Prosa-


Fiksi
- Melalui Pembacaan Cerpen
- Melalui menyimak dongeng
- Melalui menulis cerpen/dongeng
Contoh-Contoh Penerapan
Pembelajaran Apresiasi Prosa-Fiksi
 Melalui Pembacaan Cerpen

1.Tahap Pelacakan Pendahuluan dan Penentuan


Sikap Praktis
Guru memilih dan menentukan bahan (cerpen)
yang akan disajikan

2.Tahap Introduksi
1) Guru melakukan apersepsi dan pengantar
tentang pembelajaran yang akan
dilakukan;
2) Guru membagikan teks cerpen
Contoh-Contoh Penerapan
Pembelajaran Apresiasi Prosa-Fiksi
3.Tahap Penyajian
1) Guru mengajak siswa membaca cerpen dalam hati;
2) Guru menanyakan kesulitan siswa dalam memahami
cerpen tsb;
3) Guru mengajak siswa melakukan kegiatan pembacaan
cerpen yang dilakukan
bebeapa orang siswa dengan memperhatikan teknik
pengekspresian cerpen;

4.Tahap Diskusi
Guru berdiskusi dengan siswa tentang isi cerpen mengacu
pada langkah-langkah
apresiasi

5.Tahap Pengukuhan
Penugasan pada siswa untuk menuliskan empati mereka
terhadap tokoh atau
peristiwa dalam cerpen.
Contoh-Contoh Penerapan
Pembelajaran Apresiasi Prosa-Fiksi
 Menyimak Dongeng
Dilakukan dengan langkah-langkah
1) guru mendongeng menggunakan alat
peraga;

1) guru meminta siswa bermain peran dari


salah satu cuplikan dongeng tsb;

1) siswa mengungkapkan hal-hal menarik dari


dongeng tsb dan relevansinya saat ini.
Contoh-Contoh Penerapan
Pembelajaran Apresiasi Prosa-Fiksi

 Menulis Cerpen/Dongeng

 metode copy the master

 metode bermain peran yang melahirkan cerita


PEMBELAJARAN MENULIS
CERPEN DENGAN PROSEDUR
TERBIMBING
1. MEMBACA MODEL
2. MENGIDENTIFIKASI MODEL
3. MENULIS DRAF
4. SHARING/ SILANG BACA
5. MENULIS KEMBALI
6. PAMERAN KELAS
Alur dan Pengaluran
 1.alur
 -TA pergi ke Bandung
 -15 tahun meninggalkan Bandung
 -TA menyusuri jalan-jalan kota Bandung
 -Bertemu waria yang mengajaknya
‘bermain’...
 2. pengaluran
 -ingatan akan kekasih-kekasihnya ketika
menyusuri kota Bandung
Tokoh

 1. TA, seorang insinyur perminyakan,


atletis, avonturir.
 2. Waria, seksi, berada dalam kebimbangan
antara nafsu dan nurani
Latar
 1. Tempat: Stasiun Bandung, Jalan-jalan di
sekitar Kantor Walikota, Taman Maluku,
dan Dago.
 2. Waktu: Pukul 22-an hingga pukul 04-an
pagi hari
Penceritaan
 1. Tipe Pencerita: Pencerita intern
 2. Tipe Penceritaan:
 2.1 WYDN: berkaitan dengan peristiwa
dan tindakan TA tiba di Bandung,
perjalanan dalam menyusuri ‘jalan
memori’.
 2.2 WA: berkaitan dengan keheranan TA
tentang kota Bandung yang semakin
cantik, tentang hidupnya yang avonturir,
dan tentang tokoh waria.
Penceritaan
 2.3 WYDL: berkaitan dengan dialog TA
dengan tokoh waria tentang kehidupan
mereka yang selalu dihadapkan kepada
kegalauan.
Marga asih nama jalannya
Terima kasih perhatiannya
Memen Durachman
(022 ) 7805743/081322406924
kang_memen@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai