Patogenesis VWFF
Patogenesis VWFF
pada penderita yang asimtomatis. Trombositosis esensial pertama kali dilaporkan oleh di
Guglielmo pada tahun 1920 dan Epstein dan Goedel pada tahun 1934. Pada saat itu, Trombositosis
esensial dianggap merupakan bagian dari penyakit mieloproliferatif yang lain (Polisitemia vera,
Leukemi mielositik kronik, Mielofibrosis dengan mieloid metaplasia). Insidensi penyakit ini tidak
diketahui dengan pasti diperkirakan terdapat 400 orang dari 1.000.000 populasi. Jumlah kasus
yang terdeteksi di Amerika adalah 6000 kasus / tahun dengan kemungkinan bahwa jumlah kasus
yang sebenarnya mungkin beberapa kali lipat daripada yang terdeteksi. Di Minessota Tenggara
Penyakit ini lebih banyak didapatkan pada usia tua dan hanya 20% yang terjadi pada usia
<40 tahun. Pada usia tua tidak ada perbedaan insidensi antara wanita dan pria sementara pada usia
yang lebih muda wanita lebih banyak terkena. Cortelazzo S dkk pada penelitiannya terdapat 100
orang pasien dengan trombositosis esensial memperlihatkan rerata usia pasien adalah 50 tahun
dengan perbandingan pria dan perempuan 39%: 61%. Usia harapan hidup 10 tahun (di Amerika)
tidak berbeda bermakna dengan populasi normal dan kematian pada penderita ini biasanya
platelet lebih besar dari 2 SD diatas rata-rata disebut trombositosis. Beberapa kepustakaan
menyebutkan trombositosis dengan jumlah yang bervariasi antara 400-1000 x109/L. Angka
kejadian pasti dari trombositosis tidak diketahui, Sutor dalam beberapa penelitian menjumpai
trombositosis pada anak 3-13% yang dirawat di rumah sakit dan pada anak 1,5% yang berobat
jalan.
Jumlah trombosit yang berlebihan dapat disebabkan oleh banyak faktor, tetapi dapat
- Peningkatan produksi yang disebabkan oleh rangsangan (usia trombosit yang memanjang
abnormal sehingga terdapat peningkatan kadar trombopoetin bebas dalam plasma. Megakariosit
produksi trombosit. Trombositosis reaktif terjadi karena produksi berlebih dari sitokin
proinflamasi seperti (IL)-1, IL-6, dan IL-11 yang muncul pada inflamasi kronik, infektif, dan
keganasan. terdapat suatu penyakit dasar yang akan merangsang peningkatan sintesis
trombopoetin dengan mediator berbagi sitokin diantaranya IL-6 yang selanjutnya akan
Pada trombositosis primer tidak terdapat suatu penyakit dasar, umumnya ditemukan
splenomegali, gambaran darah tepi pasien berupa trombosit raksasa, dengan fungsi trombosit yang
mungkin abnormal. Selain itu pada sumsum tulang dapat terlihat hiperplasia megakariositik. Pada
trombositosis reaktif penyakit dasar sering kali muncul, tidak terdapat splenomegali, gambaran
darah tepi menunjukan trombosit yang normal dan fungsi yang normal5.
Etiologi
Trombositosis essensial (primer) disebut juga dengan trombositemia, ialah keadaan dengan jumlah
trombosit lebih dari 1000 x 109 / l. Trombosit pada umumnya terlihat besar dan abnormal pada
agregasi trombosit biasanya abnormal. Keadaan ini sangat jarang pada anak, lebih sering dijumpai
pada decade usia 50-60 tahunan. Trombositosis esensial disebabkan oleh adanya defek pada sel
Megalofibrosis Idiopatic3.
Trombopoetin mempengaruhi pertumbuhan megakariosit mulai dari sel induk sampai produksi
trombosit. Trombosit matur berperan penting dalam regulasi kadar trombopoietin plasma.
Trombosit mempunyai reseptor terhadap trombopoietin (c-mpl) dan memobilisasi trombopoietin
dari plasma. Pada keadaan trombositopeni, terjadi peningkatan kadar trombopoietin plasma karena
ini akan merangsang megakariopoiesis. Sebaliknya pada keadaan tombositosis, deplesi plasma
trombosit. Pada Trombositosis esensial, kadar trombopoietin normal atau bahkan meningkat
Terjadinya disregulasi kadar trombopoietin plasma pada trombositosis esensial diduga disebabkan
karena :
b. Abnormalitas pengikatan dan pemakainan trombopoietin oleh trombosit dan megakariosit. Hal
ini dibuktikan dengan menurunnya ekspresi c-mpl pada trombosit penderita trombositosis esensial
dan megakariosit abnormal, sehingga terhadap peningkatan kadar trombopoetin bebas di plasma.
trombosit. Mutasi somatic tunggal protein tirosin kinase Janus kinase (JAK 2) terlihat bertanggung
jawab terhadap berbagai gambaran trombositosis primer termasuk trombositosis esensial. Data
Trombositosis tidak memiliki gejala yang terlihat atau dirasakan secara fisik.karena itu perlu
dilakukan pengecekan darah secara rutin untuk mengetahui jumlah trombosit dari sumsum tulang
Penderita Trombositemi esensial biasanya berusia 50-70 tahun, insidensi tidak berbeda antara laki-
laki dan perempuan.1 Pada beberapa literatur , Trombositemi esensial dilaporkan ditemukan pada
usia muda dan anak-anak.2 Berbeda dengan kelainan mieloproliferatif yang lain, pada
trombositemi esensial jarang ditemukan gejala konstitusional atau metabolik seperti demam,
Trombositosis esensial. Barbui pada tahun 2002 membuat modifikasi kriteria diagnosis tersebut
menjadi. 7
2. Hematokrit < 0,46 atau massa eritrosit normal ( laki-laki < 36 ml/kg, wanita < 32 ml/kg)
3. Cadangan Fe sumsum tulang normal (dengan pewarnaan) atau serum Feritin normal atau MCV
kurang < 1/3 area biopsi, tanpa disertai splenomegali yang menonjol dan reaksi lekoeritroblastik
Pada pasien dengan gejala/tanda adanyat rombositosis perlu dilakukan pemeriksaan darah dan
utama yakni (1) memfasilitasi penempelan platelet pada kondisi stress tinggi yang membuat
penempelan antara reseptor membran platelet terhadap vascular subendotelium (2) sebagai
pembawa faktor VIII pada plasma. Normal plasma vWF adalah 10mg/L. Aktivitas vWF
didistribusikan dalam bentuk multimer plasma dengan estimasi berat molekul antara 400.000 – 20
juta. vWF disintesis di endothelial sel dan megakaryosit. Pengurangan konsentrasi vWF pada
plasma atau kehilangan dari berat molecular multimer vWF menyebabkan penurunan penempelan
dari jumlah platelet (diatas 1000-1500 x × 103/μL). Banyak kaksus perdarahan yang dihubungkan
dengan vWF didapat yakni VWS tipe 2 dimana terjadi kehilangan banyak vWF multimer.
Fenomena ini tidak spesifik hanya terjadi pada esensial trombositosis tetapi juga pada
trombositosis reaktif, tetapi pada keadaan reaktif pasien tidak cenderung perdarahan. Patogenesis
dari AvWS pada esensial trombositosis dikarenakan terjadi peningkatan proteolysis multimer dari
von willebrand faktor oleh ADAMT13 protease. Namun mengapa terjadi peningkatan dari
proteolysis multimer faktor von willbrand ini pada essensial trombositosis masih belum terjelaskan
mekanismenya. Teori lainnya mengungkapkan bahwa AvWS terjadi dikarenakan multimer besar
faktor von willbrand yang menempel ke permukaan platelet melewati reseptor membrane. (2)
Harrison Penyakit Dalam
. the A2 domain, which must partially unfold to expose the buried cleavage site for the
specific ADAMTS13 protease that inactivates vWF by making much smaller multimers. The
partial unfolding is affected by shear flow in the blood, by calcium binding, and by the lump of a
A2 domain yang harus setengah terbuka untuk memperlihatkan tempat pembelahan untuk
ADAMTS13 protease yang akan menginaktifasi vWF dengan cara membuat multimer yang lebih
kecil.