Anda di halaman 1dari 5

SAP (Satuan Acara Penyuluhan)

1. Tema : Hipertensi
2. Sub Pokok Bahasan : Penatalaksanaan Hipertensi
3. Sasaran : ibu ny s
4. Waktu : 20 menit
5. Tempat : rumah keluarga Bpk S
6. Hari/Tanggal : 01 feb 2018
7. Tujuan penyuluhan :
- TIU :
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit, peserta mampu mengerti dan
memahami tentang hipertensi serta penatalaksanaan hipertensi.
- TIK :
a. Ibu a dapat menjelaskan pengertian hipertensi
b. Peserta dapat menyebutkan penyebab terjadinya hipertensi
c. Peserta dapat menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
d. Peserta dapat menyebutkan komplikasi hipertensi
e. Peserta dapat menyebutkan penatalaksanaan hipertensi
8. Manfaat :
Bagi mahasiswa
a. Sebagai sarana berinteraksi dengan klien dan keluarga
b. Untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat di bangku perkuliahan
c. Menambah pengalaman dalam melakukan penyuluhan
Bagi klien dan keluarga
a. Menambah wawasan mengenai komplikasi dan penatalaksanaan hipertensi
9. Materi :
a. Pengertian hipertensi
b. Penyebab hipertensi
c. Tanda dan gejala hipertensi
d. Komplikasi hipertensi
e. Penatalaksanaan hipertensi
10. Kegiatan :
Langkah- Kegiatan Kegiatan
No. Waktu
langkah penyuluhan Sasaran
1. Pendahuluan 5 menit - Memberi salam - Menjawab salam
- Perkenalan - Mendengar
- Menjelaskan penjelasan awal
maksud dan tujuan
- Pembagian pamflet

2. Penyajian 10 - Menjelaskan Sub - Mendengarkan


menit pokok bahasan : dengan seksama
menjelaskan - Menjawab
penatalaksanaan pertanyaan yang
hipertensi. diajukan

- Selalu memberikan
selingan
pertanyaan pada
saat menjelaskan
pokok bahasan

3. Evaluasi 10 - Diskusi interaktif - Partisipasi aktif


menit

4. Penutup 5 menit - Meminta memberi - Memberi kesan


kesan dan pesan dan pesan
- Salam penutup - Menjawab salam

11. Evaluasi :
a. Tanya jawab langsung selama proses penyuluhan berlangsung
b. Mengadakan session diskusi interaktif untuk mengetahui seberapa besar
perhatian sasaran terhadap penyuluhan
MATERI PENYULUHAN
1. Definisi
 Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg atau
tekanan diastolik 90 mmHg. (WHO)
 Sedangkan pada populasi lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik
160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa:
Penyakit hipertensi merupakan penyakit tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal
dan berfariasi sesuai usia dan jenis kelamin serta dinyatakan hipertensi apabila
tekanan darahnya lebih tinggi dari 140/90 mmHg dan 160/90 mmHg pada lansia.
Tekanan darah pada lansia:
- Hipertensi ringan : 160-200 / 90-110 mmHg
- Hipertensi sedang: 200-230 / 110-120 mmHg
- Hipertensi berat : 230-280 / 120-140 mmHg

2. Etiologi
 Penyebab primer: belum diketahui
 Penyebab sekunder: akibat dari penyakit ginjal, penyakit hormonal, cedera kepala
dan kekakuan pembuluh darah pada lansia.

3. Tanda dan Gejala


Gejala hipertensi yang biasa muncul pada lansia antara lain: pusing, dada berdebar,
sulit tidur dan gelisah, kaku kuduk, sakit kepala bagian belakang kepala.

4. Komplikasi
Organ yang paling sering menjadi target kerusakan akibat hipertensi adalah:
1. otak: dapat menyebabkan stroke
2. jantung: dapat menyebabkan PJK (Penyakit Jantung Koroner) dan gagal jantung.
3. ginjal: dapat menyebabkan penyakit ginjal kronik dan gagal ginjal terminal.
4. mata: dapat menyebabkan retinopati hipertensi dan dapat menimbulkan kebutaan.

5. Penatalaksanaan
Dalam hal ini, penatalaksaan klien lansia dengan hipertensi difokuskan pada
penatalaksaan non-farmakologis, antara lain:
 Diet rendah garam :
- Tekanan darah tinggi ringan dibolehkan ½ sendok teh garam per hari.
- Tekanan darah tinggi sedang, dibolehkan ¼ sendok teh garam per hari.
- Tekanan darah tinggi berat, tidak boleh mengkonsumsi garam.
 .Turunkan berat badan bila perlu
 Anjurkan lansia untuk berhenti minum kopi atau merokok
 Kontrol teratur ke posyandu lansia atau puskesmas.

6. Cara Membuat Obat Tradisional Hipertensi Dengan Mentimun


AIR MENTIMUN
Alat dan Bahan
 Mentimun
 Parutan/ blender
 Air hangat untuk mencuci

Cara pembuatan
 Buah mentimun di cuci dengan air hangat kemudian di parut/ diblender
 Hasil parutan di peras dan disaring tanpa ditambah bahan- bahan lain sampai
menjadi 1 gelas (200 cc) untuk sekali minum
 Air diminum 2 X 1 gelas sehari
 Selain itu mentimun yang sudah dicuci bisa dimakan sebagai lalapan

DAFTAR PUSTAKA
- Brunnner and Suddarth, 2001. Keperawatan Medical Bedah. Penerbit Buku
Kedokteran, Jakarta
- Doenges, 2000, Rencana Asuhan Keperawatan. Penerbit Buku Kedokteran : Jakarta
- Luecknote, Annette Geisler, Pengkajian Gerontologi alih bahasa Aniek Maryunani,
Jakarta:EGC, 1997.
- Available at : www.google.com, tanggal 6 Maret 2009, pukul. 19.00

Anda mungkin juga menyukai