Pasien Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) menanti giliran periksa di Puskesmas (ilustrasi)
Kepala Seksi Penanganan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Yusnita Sihite,
menjelaskan, ISPA merupakan penyakit yang paling banyak dilaporkan puskesmas se-Kabupaten
Bogor.
"Kalau ISPA memang biasa ditemukan di tempat-tempat yang berdebu dan sering dilewati truk,"
kata saat dikonfirmasi Republika.co.id, Ahad (11/2).
Pada 2015, Yusnita mencatat pengidap ISPA yang menyerang anak usia 1 sampai 4 tahun
ditemukan sebanyak 165.998 kasus. Meski belum ada data pasti, angka ini perlahan meningkat
seiring dengan kualitas udara yang buruk di Kabupaten Bogor.
Selain ISPA, penyakit pernapasan lain yang kerap ditemukan di Kabupaten Bogor adalah paru-
paru basah (pneumonia). Sepanjang 2017, Dinkes Kabupaten Bogor menemukan 23.823 dari
515.588 balita mengidap pneumonia.
Yusnita menjelaskan, selain karena debu, pneumonia disebabkan karena daya tahan tubuh anak
yang lemah.
"Biasanya disebabkan di rumahnya jarang terkena sinar matahari, jadi lembap," katanya.
Menurut Yusnita, pneumonia paling banyak terjadi di wilayah Kecamatan Ciawi. Sebanyak 1.567
kasus yang di Puskesmas Ciawi, Banjarsari, Citapen. Tapi, semuanya sudah menjalani pengobatan
secara intensif di puskesmas.