Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah subhanahu wa ta’ala


berikan,tetapi sedikit sekali yang kita ingat.Segala puji hanya untuk Allah atas segala berkat
,rahmat yang sangat besar sehingga aktivitas hidup ini banyak diberikan keberkahan.

Ucapan terimaksih tidak lupa kami haturkan kepada dosen dan teman-teman yang
banyak membantu dalam penyusunan makalah ini.Kami menyadari dalam penyusunan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki
,baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal pengkonsolodasian.

Harapan kami mudah-mudahan apa yang kami susun ini bisa memberikan manfaat
untuk kami sendiri ,teman-teman ,serta orang lain.

Ungaran, 13 oktober 2016

Penyusun

[1]
DAFTAR ISI...................................................................................................................(2)

Kata pengantar ................................................................................................................(2)

Bab 1 Pendahuluan
A. Latar belakang................................................................................................(3)
B. Rumusan masalah ..........................................................................................(4)
C. Tujuan.............................................................................................................(4)
D. Manfaat.......................................................................................................... (4)

Bab 2 Pembahasan
A. Pengertian NAPZA.........................................................................................(5)
B. Jenis-jenis NAPZA.........................................................................................(5)
C. Dampak buruk dari penyalahgunaan NAPZA................................................(7)
D. Undang-undang yang mengatur tentang NAPZA...........................................(8)
E. Cara mencegah dan solusi dari penyalahgunaan NAPZA..............................(9)

Bab 3 Penutup
A. Kesimpulan.....................................................................................................(10)
B. Saran...............................................................................................................(10)

Daftar pustaka ..................................................................................................................(12)

[2]
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Saat ini banyak sekali masyarakat indonesia yang kecanduan dengan narkoba,banyak
sekali faktor yang menyebabkan masyarakat indonesia mengkonsumsi barang haram
terebut. Semuanya dimulai dari ketidaktahuan,dan berakhir dengan sesuatu yang
fatal.Narkotik ,psikotropika, dan Aditif (NAPZA) adalah sebutan khusus yang
diberikan oleh kementerian kesehatan republik indonesia.semua istilah ini,baik
”narkoba” ataupun “napza” , mengacu pada kelompok senyawa yang umumnya
memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya. Narkoba sebenarnya adalah senyawa-
senyawa psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi
atau obat untuk penyakit tertentu dengan dosis yang semestinya. Saat ini ada 35 jenis
narkoba yang dikonsumsi pengguna narkoba di indonesia dari yang paling murah
higga paling mahal (2015), dari total ada 354 jenis nrkoba di seluruh dunia.
Narkotika dan Obat-obatan terlarang (NARKOBA) atau Narkotik, Psikotropika, dan
Zat Aditif (NAPZA).apa sebenarnya napza tersebut?napza adalah bahan / zat yang
dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan / psikologi seseorang (pikiran, perasaan dan
perilaku) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi. Disekitar kita
saat ini, banyak sekali zat-zat adiktif yang negatif dan sangat berbahaya bagi tubuh.
Dikenal dengan sebutan narkotika dan obat-obatan terlarang. Dulu, narkoba hanya
dipakai secara terbatas oleh beberapa komunitas manusia di berbagai negara. Tapi
kini, narkoba telah menyebar dalam spektrum yang kian meluas. Para era modern dan
kapitalisme mutakhir, narkoba telah menjadi problem bagi umat manusia diberbagai
belahan bumi. Narkoba yang bisa mengobrak-abrik nalar yang cerah, merusak jiwa
dan raga, tak pelak bisa mengancam hari depan umat manusia. Padahal 2.000 tahun
yang lalu catatan-catatan mengenai penggunaan cocaine di daerah Andes, penggunaan
terkait adat, untuk survival/bertahan hidup (sampai sekarang) menahan lapar dan rasa
haus, rasa capek, bantu bernafas, sedangkan Opium digunakan sebagai sedative
(penawar rasa sakit) dan aphrodisiac (perangsang). Dahulu pada banyak negara obat-
obatan ini digunakan untuk tujuan pengobatan , namun seiring berjalannya waktu ,
penyalahgunaan napza dimulai oleh para dokter, yang meresepkan bahan bahan napza
baru untuk berbagai pengobatan padahal tahu mengenai efek-efek sampingnya.
Kemudian ketergantungan menjadi parah sesudah ditemukannya morphine (1804),
diresepkan sebagai anaesthetic, digunakan luas pada waktu perang di abad ke-19
hingga sekarang dan penyalahgunaan napza diberbagai negara yang sulit untuk
dikendalikan hingga saat ini.dengan alasan tersubut di indonesia banyak undang-
undang yang mengataur tentang napza ini. Namun dengan banyak undang-undang
yang mengatur tidak segampang yang dibayangkan untuk menghilangkan seketika
pangaruh buruk dari obat-obatan terlarang tersubut,banyak oknum yang masih tidak
bertanggung jawab dan tetap menjalankan bisnis haram tersebut hanya untuk
kepentingan ekonomi dirinya dan tidak memperhutungkan dampak buruk yang akan
terjadi dari pengguna tersebut. Pada tahun 2016 ini pemerintah indonesia sudah
mempertegas dan membulatkan tekad untuk benar-benar memberantas mulai dari
pengguna sampai bandar dan juga petani narkoba, dan sampai saat ini sdah banyak
narapidana karena kasus narkoba di hukum mati hal tersebut telah membukikan
bahwa negara indonesia ingin terbebas dari pengaruh buruk narkoba atau nama
lainnya NAPZA.

[3]
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian NAPZA?


2. Apa saja jenis-jenis napza?
3. Apa dampak buruk dari penyalahgunaaan napza?
4. Apa saja undang-undang di indonesia yang mengatur tentang napza?
5. Bagaimana cara mencegah dan solusi penyalahgunaan napza?

C. TUJUAN

1. Mengetahui pengertian dari napza.


2. Mengetahui jenis-jenis napza.
3. Mengetahui dampak buruk dari penggunaan napza.
4. Mengetahui undang-undang yang mengatur tentang napza.
5. Mengatahui cara mencegah dan solusi dalam penyalahgunaan napza.

D. MANFAAT

1. Mampu memberikan informasi baik pengertian,dan jenis-jenis napza kepada


masyarakat umum.
2. Mampu mememberikan informasi tentang udang-undang tentang napza.
3. Mampu memberikan informasi tentang dampak buruk penggunaan napza pada
masyarakat umum.
4. Mampu memberikan informasi bagaimana cara mencegah dan solusi dari
penyalahgunaan napza.

[4]
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Napza

Narkoba atau NAPZA adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan/
psikologi seseorang (pikiran, perasaan dan perilaku) serta dapat menimbulkan ketergantungan
fisik dan psikologi. Yang termasuk dalam NAPZA adalah : Narkotika, Psikotropika dan Zat
Adiktif lainnya. Penyalahgunaan NAPZA adalah penggunaan salah satu atau beberapa jenis
NAPZA secara berkala atau teratur diluar indikasi medis, sehingga menimbulkan gangguan
kesehatan fisik, psikis dan gangguan fungsi sosial. Ketergantungan adalah suatu keadaan
dimana telah terjadi ketergantungan fisik dan psikis, sehingga tubuh memerlukan jumlah
NAPZA yang makin bertambah (toleransi), apabila pemakaiannya dikurangi atau
deberhentikan akan timbul gejala putus zat (withdrawl symtom). Oleh karena itu ia selalu
berusaha memperoleh NAPZA yang dibutuhkannya dengan cara apapun, agar dapat
melakukan kegiatannya sehari-hari secara normal.
 NARKOTIKA ,berasal dari bahsa inggris “narcotics”yang artinya obat bius, adalah
zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,baik sintetis maupun
semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran
,hilangnya rasa nyeri ,dan dapat menimbulkan ketergantungan.
 PSIKOTROPIKA, adalah zata atau obat ,baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika ,yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf
pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku.
 BAHAN ADITIF , adalah bahan-bahan alamiah ,semi sintesis maupu sintetis yang
dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat mengganggu sisten
saraf pusat.

B. Jenis-Jenis Napza

1. Narkotika

Menurut UU RI No 22 / 1997, Narkotika adalah: zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan
dapat menimbulkan ketergantungan. Narkotika terdiri dari 3 golongan :

1. Golongan I : Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan


ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat
tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Heroin, Kokain, Ganja.
2. Golongan II : Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan
terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan pengembangan
ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan.
Contoh : Morfin, Petidin.
3. Golongan III : Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam
terapi dan/atau tujuan pengebangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi
ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Codein.

[5]
2. Psikotropika

Menurut UU RI No 5 / 1997, Psikotropika adalah : zat atau obat, baik alamiah maupun
sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan
saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.
Psikotropika terdiri dari 4 golongan:

1. Golongan I : Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu


pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi kuat
mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Ekstasi.
2. Golongan II : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalan
terapi dan/ atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat
mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Amphetamine.
3. Golongan III : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam
terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang
mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Phenobarbital.
4. Golongan IV : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan
dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan
mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Diazepam, Nitrazepam ( BK,
DUM ).

3. Zat Adiktif Lainnya

Yang termasuk Zat Adiktif lainnya adalah : bahan / zat yang berpengaruh psikoaktif diluar
Narkotika dan Psikotropika, meliputi :

1. Minuman Alkohol : mengandung etanol etil alkohol, yang berpengaruh menekan


susunan saraf pusat, dan sering menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari – hari
dalam kebudayaan tertentu. Jika digunakan bersamaan dengan Narkotika atau
Psikotropika akan memperkuat pengaruh obat/zat itu dalam tubuh manusia. Ada 3
golongan minuman beralkohol : Golongan A : kadar etanol 1-5 % (Bir). Golongan B :
kadar etanol 5-20 % (Berbagai minuman anggur). Golongan C : kadar etanol 20-45 %
(Whisky, Vodca, Manson House, Johny Walker).
2. Inhalasi ( gas yang dihirup ) dan solven ( zat pelarut ) mudah menguap berupa
senyawa organik, yang terdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga,
kantor, dan sebagai pelumas mesin. Yang sering disalahgunakan adalah : Lem, Tiner,
Penghapus Cat Kuku, Bensin.
3. Tembakau : pemakaian tembakau yang mengandung nikotin sangat luas di
masyarakat.

Dalam upaya penanggulangan NAPZA di masyarakat, pemakaian rokok dan alkohol


terutama pada remaja, harus menjadi bagian dari upaya pencegahan, karena rokok dan
alkohol sering menjadi pintu masuk penyalahgunaan NAPZA lain yang berbahaya.

[6]
C. DAMPAK BURUK DARI PENYALAHGUNAAN NAPZA

Pengaruh dan dampak penggunaan narkoba yang merusak kesehatan baik psikologis akan
sangat besar pengaruhnya pada kehidupan masa depan pengguna narkoba tersebut.berikut ini
beberapa dampak pengaruh buruk negatif mental psikologis manusia pengguna barang haram
dan barang bahaya NAPZA ini antara lain :

1. Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap kesehatan fisik.


 Gangguan kesehatan pada sistem syaraf (neurologis) seperti contohnya :
kejang-kejang ,halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi.
 Gangguan kesehatan pada jantung dan pembuluh darah
(kardiovaskuler)seperti contohnya : infeksi akut otot jantung, gangguan
peredaran darah.
 Gangguan kesehatan pada kulit (dermatologis) seperti contohnya : penanahan
(abses) ,alergi, eksim.
 Gangguan kesehatan pada pru-paru (pulmoner) seperti contohnya : penekanan
fungsi pernafasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan peru-paru.
 Sering sakit kepala, mual-mual, dan muntah, suhu tubuh meningkat,
pangecilan hati dan sulit tidur.
 Gangguan tterhadao kesehatan reproduksi adalah gangguan pada endokrin
,seperti halnya : penurunan hormon
reproduksi,(esterogen,progerteron,testosteron), serta gangguan fungsi seksual.
 Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik ,khususnya pemakaian jarum
suntik secara bergantian ,risikonya adalah tertular penyakit HIV, hepatitis b
dan c yang saat ini belum ada obatnya.
 Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi over dosis yaitu
konsumsi narkoba secara berlebihan .hal tersebut dapat mengakibatkan
kematian.
2. Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap psikis mental emosional.
 Malas serta lamban dalam bekerja ,ceroboh kerja,sering tegang dan gelisah
dalam menjalankan pekerjaaan.
 Menyebabkan gangguan jiwa berat /psikotok.
 Hilangnya rasa kepercayaaan diri ,menjadi lebih apatis,,sering berkhayal,
penuh perasaan curiga.
 Agitatif, menjadi lebih ganas dan tingkah laku yang brutal yang tidak
disadarinya .
 Sulit untuk konsetrasi, perasaaan kesal, dan tertekan depresi.
 Menyababkan depresi mental.
 Akan menjadi cenderung untuk menyakiti diri,perasaaan tidak aman, bahkan
keinginan bunuh diri.
 Menyebabkan melakukan tindak kejahatan ,kekerasan dan pengerusakan.

[7]
3. Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap lingkungan kehidupan sosial masyarakat:
 Gangguan mental ,anti sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan
masyarakat sekitar tempat tinggal.
 Merepotkan dan menjadi beban keluarganya sendiri.
 Pendidikan menjadi geganggu serta masa deoan suram dan kelam bila tida
segera dilakukan penanganan pencegahan penyalahgunaaan narkoba itu
sendiri.

D.UNDANG-UNDANG YANG MENGATUR TENTANG NAPZA.

DASAR HUKUM:

1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika

2. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika

 Narkotika, menurut Pasal 1 angka 1 UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika


(“UU 35/2009”), adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri,
dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-
golongan sebagaimana terlampir dalam Undang-Undang ini.
 menurut Pasal 1 angka 1 UU No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika (“UU 5/1997”),
pengertian psikotropika adalah zat ata obat, baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf
pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.

Dengan berlakunya Undang-Undang ini:


a. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 67, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3698); dan
b. Lampiran mengenai jenis Psikotropika Golongan I dan Golongan II
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1997 tentang Psikotropika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1997 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3671) yang telah dipindahkan menjadi Narkotika Golongan I menurut
Undang-Undang ini,
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

 Berdasarkan ketentuan Pasal 153 UU 35/2009 tersebut, dapat diketahui bahwa UU


35/2009 mencabut UU No. 22 Tahun 1997 tentang Narkotika, dan tidak mencabut UU
5/1997. Akan tetapi, Lampiran UU 5/1997 mengenai jenis Psikotropika Golongan I
dan Golongan II telah dicabut, karena telah ditetapkan sebagai Narkotika Golongan I
dalam UU 35/2009.

[8]
 Di dalam penjelasan umum UU 5/1997 disebutkan bahwa psikotropika terbagi
menjadi 4 golongan. Dengan berlakunya UU 35/2009, UU 5/1997 beserta
Lampirannya masih berlaku, kecuali Lampiran mengenai jenis Psikotropika Golongan
I dan Golongan II.

E. CARA MENCEGAH DAN SOLUSI PENYALAHGUNAAN NAPZA

“Lebih baik mencegah dari pda mengobati” kalimat yang sering kita dengar dan
familiar, pencegahan adalah upaya yang sangat penting .hal yang harus dilakukan
adalah membentengi diri sendiri dengan iman dan taqwa. Berikut beberapa hal yang
harus dilakukan sebagai pencegahan :
1. menjaga diri sendiri dan teman terdekat dari hal-hal yang berbau narkoba.
2. Pemerintah wajib melakukan upaya-upaya sosialisasi tentang bahaya narkoba.
3. Menjaga pergaulan.
4. Percaya pada diri sendiri dan belajar untuk percaya diri.
5. Sharing atau curhat dengan orang terdekat jika terjadi masalah ,jangan memendam
perasaan sendiri karena akan mengurangi beban yang dirasakan.
6. Menggunakan waktu luang untuk hal yang positif seperti olahraga ,belajar dan
lainnya.
7. Saling memberikan kasing sayang antar teman.
8. Membentuk organisasi dalam gerakan anti narkoba.
9. Ubah kebiasaan buruk dengan sesuatu yang lebih baik dan bermanfaat.
10. Menciptakan rasa takut untuk mengulangi kembali.
11. Jika sudah ada yang menjadi pecandu,berikan arahan sedikit demi sedikit dan
jangan dikuculkan di masyarakat.
12. Melaporkan ke pihak yang berwajib jika mengetahui ada pengedar atau bandar
narkoba.
13. Memberikan program terapi dan rehabilitasi pada pecandu.
14. Menyediakan sarana konseling untuk para pecandu dan pengedar.

[9]
BAB 3
PENUTUP

A. KESIMPULAN

 Narkoba atau NAPZA adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan/
psikologi seseorang (pikiran, perasaan dan perilaku) serta dapat menimbulkan
ketergantungan fisik dan psikologi. NAPZA adalah :
1. Narkotika,
2. Psikotropika
3. Zat Adiktif lainnya.
 Dampak buruk dari penggunaan napza:
1. Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap kesehatan fisik.
2. Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap psikis mental emosional.
3. Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap lingkungan kehidupan sosial
masyarakat.
 Undang-undang yang mengatur tentang napza:

1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika

2. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika

 Cara mencegah dan solusi penyalahgunaan napza


“Lebih baik mencegah dari pda mengobati” kalimat yang sering kita dengar dan
familiar, pencegahan adalah upaya yang sangat penting .hal yang harus dilakukan
adalah membentengi diri sendiri dengan iman dan taqwa.

B. SARAN

1. Pentingnya memberikan pendidikan tentang bahaya narkoba sejak dini kepada


anak sangat diperlukan guna untuk mencegah terjadinya pebyalahgunaan napza
2. Mendekatkan diri kepada tuhan menjadi cara ampuh agar tidak terjerumus pada
dunia narkoba.
3. Peran orang tua sangat penting dalam hal meminimalisir pengunaan narkoba bagi
remaja.

[10]
DAFTAR PUSTAKA

http://googleweblight.com/?lite_url=https://id.m.wikipedia.org/wiki/Narkoba&ei=12SQRIPs
&lc=id-1&41&host=www.google.co.id&ts-
1476331824&sig=AF9NednB0k_v8_B31k9203ormQoIPzp4Dg.(diakses pada jam 11.13
tanggal 13 oktober 2016 )

http://www.tapike.com/2014/12/makalah-tentang-napza-dan-narkoba.html(diakses pada
jam09.54 tanggal 13 oktober 2016)

https://jauhinarkoba.com/undang-undang-nomor-35-tahun-2009-tentang-narkotika/(diakses
pada jam 09.59 tanggal 13 oktober 2016)

https://fradifradian.wordpress.com/2014/0dan -penanggulangan-penyalahgunaan-narkoba/
(diakss pada jam 13.16 tanggal 13 oktober 2016)

[11]

Anda mungkin juga menyukai