membahayakan hidup patogen tanpa membahayakan inang. Kadang, toksisitas selektif bersifat
relatif, bukan absolut. Hal ini berarti bahwa obat pada konsentrasi tertentu masih dapat
ditoleransi oleh inang, tetapi dapat merusak mikroorganisme yang menginfeksi. Toksisitas
selektif dapat berupa fungsi reseptor spesifik yang dibutuhkan untuk penempelan obat, atau
dapat juga berupa penghambatan reaksi biokimia yang penting bagi mikroorganisme patogen,
namun tidak essensial bagi inang (Brooks et al., 2007).
Mekanisme daya kerja antimikroba terhadap sel dapat dibedakan atas beberapa
kelompok sebagai berikut diantaranya merusak dinding sel, mengganggu permeabiitas sel,
merusak molekul protein dan asam nukleat, menghambat aktivitas enzim, menghambat sintesa
asam nukleat. Aktivitas antimikroba yang dapat diamati secara langsung adalah
perkembangbiakannya. Oleh karena itu antimikroba dibagi menjadi dua macam yaitu antibiotic
dan disinfektan. Antibiotik adalah senyawa yang dihasilkan oleh microorganisme tertentu yang
mempunyai kemapuan menghambat pertumbuhan bakteri atau bahkan membunuh bakteri
walaupun dalam konsentrasi yang rendah. Antibiotik digunakan untuk menghentikan aktivitas
mikroba pada jaringan tubuh makhluk hidup sedangkan desinfektan bekerja dalam
menghambat atau menghentikan pertumbuhan mikroba pada benda tak hidup, seperti meja,
alat gelas, dan lain sebagainya. Pembagian kedua kelompok antimikroba tersebut tidak hanya
didasarkan pada aplikasi penerapannya melainkan juga terhadap konsentrasi mikroba yang
digunakan (Soekardjo 1995).
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ekstraksi, kultivasi, dan senyawa antimikroba !
-ekstrasi
Untuk memisahkan suatu cairan larut dalam cairan lainnya, dapat dilakukan dengan
menggunakan metode pemisahan campuran melalui proses ekstraksi. Ekstraksi adalah
pengambilan atau pemisahan suatu campuran dengan memberi pelarut yang sesuai sehingga
zat lain tidak ikut larut (S, Syukri:1999). istilah ekstraksi pelarut mengacu pada distribusi zat
terlarut dalam dua fase cair yang tidak saling bercampur, yaitu distribusi dua fase dari zat terlarut.
Ekstraksi pelarut digunakan pada banyak industri kimia untuk memproduksi senyawa kimia
murni sebagai produk farmasetik dan biomedis sampai logam berat pada purifikasi limbah
(Rydberg dkk, 2004).
-kultivasi
2. jelaskan isolat jamur yang digunakan dalam acara produksi senyawa antimikroba, beserta
satu contoh jamur lain nya yang memiliki kandungan senyawa antimikroba !
Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jamur tingkat tinggi
yang dapat ditumbuhkan dengan mudah dan mempunyai kemampuan adaptasi yang luas
terhadap lingkungannya (Miles dan Chang 1997). Menurut Cohen et al. (2002), jamur tiram
mengandung senyawa eksopolisakarida yang mempunyai sifat antimikroba, antitumor,
antiradang, dan antioksidan. Untuk mempelajari ciri dari senyawa eksopolisakarida pada
jamur tiram putih cukup dengan menumbuhkan kulturnya pada media cair. Menumbuhkan
jamur tiram putih pada media cair mempunyai kelebihan di antaranya adalah memerlukan
ruangan yang lebih kecil, waktu yang lebih cepat, dan kemungkinan kontaminasi yang lebih
kecil (Lin dan Sung, 2006). Jurnal
Pengujian ekstrak metanol beberapa Ganoderma terhadap pertumbuhan mikroba uji
menunjukkan bahwa secara umum pertumbuhan bakteri (S. aureus dan E. coli) lebih dihambat oleh
ekstrak Ganoderma. Hasil ini mengindikasikan bahwa senyawa aktif yang terdapat
dalam ekstrak Ganoderma lebih mempengaruhi bagian sel bakteri atau fisiologis
bakteri
Bakteri memiliki ribosom 70s, sedangkan sel mamalia memiliki ribosom 80s, karenanya sub-unit
dari ribosom, komposisi kimia, dan spesifitas fungsionalnya berbeda. Hal inilah yang
menyebabkan obat obatan antimikroba dapat menghambat sintesis protein pada ribosom bakteri,
tetapi tidak berefek pada ribosom mamalia. Contoh obat-obatan yang beraksi dengan
menghambat sintesis protein adalah eritromisin, linkomisin, tetrasiklin, aminoglikosida, dan
kloramfenikol (Brooks dkk, 2007).
4. Menghambat sintesis asam nukleat
Beberapa antibiotik mengganggu proses transkripsi dan replikasi DNA pada mikroorganisme.
Obat-obatan dengan aksi tersebut memiliki kegunaan yang sangat terbatas karena ikut
mengganggu DNA dan RNA sel mamalia. Contoh antibiotik yang menghambat sintesis asam
nukleat adalah rifamycin, quinolon, dan fluoroquinolon (Tortora dkk, 2010).
5. Penghambatan sintesis metabolit esensial (antimetabolit)
Aktivitas enzimatik tertentu dari mikroorganisme dapat secara kompetitif dihambat oleh senyawa
(antimetabolit) yang mirip dengan substrat normal dari enzim tersebut. Contohnya adalah
hubungan antara sulfanilamid dengan asam para-aminobenzoat (PABA). Pada banyak
mikroorganisme, PABA merupakan substrat dari enzim yang mensintesis asam folat, vitamin
yang berfungsi sebagai koenzim bagi sintesis basa purin dan pirimidin dari asam nukleat dan
banyak asam amino (Tortora dkk, 2010).
Gambar
4. sebutkan dan jelaskan faktor faktor yang mempengaruhi kinerja senyawa antimikroba !
Dwidjoseputro, 2003. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta:Djambatan.
Lutfi 2004.Kimia Lingkungan. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional
Pelczar, 1988. Dasar-Dasar Mikrobiologi 2. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
S, Syukri.1999.Kimia Muda 2.Bandung: ITB
Brooks, G. F., Butel, J. S. & Morse, S. A., 2007, Mikrobiologi Kedokteran Edisi 23,
diterjemahkan Hartanto, H., Rachman, C., Dimarti, C. & Diani, A., Jakarta, Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Tortora, G. J., Funke, B. R. & Case, C. L., 2010, Microbiology an introduction 10th edition,
Pearson edition, Inc., Publishing as Pearson Benjamins Cummings, San Francisco, 1301
Sansome.
Rydberg, J., Cox, M., Musikas, C., Choppin, G. R., 2004. Solvent Extraction Principles and Practice,
2nd Ed., 10, Marcel Dekker, New York.
Soekardjo Siswandono, 1995. Kimia Medisinal. Jakarta : Airlangga University Press .