PENDAHULUAN
hal pendanaan desa sebagai dana operasional pemerintahan desa hal ini
disebabkan kepada APBD kabupaten/kota serta dana desa itu sendiri yang
terdidri dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa). Dan dana yang
1 1
dialokasikan oleh kabupaten/kota untuk desa yang disebut dengan Alokasi
bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD) dan Badan Usaha Milik Desa
pada pasal 212 yang menjelaskan tentang keuangan desa. Demikian pula
dengan pasal 213 yang menjelaskan tentang kelembagaan ekonomi desa yang
disebut dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa). Dua pasal ini tampak
ekonomi desa.
desa adalah semua hak dan kewajiban desa yang dapat dinilai dengan uang,
serta segala sesuatu baik berupa uang maupun barang yang dapat dijadikan
milik desa berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban“. Pasal 212
ayat 2 menjelaskan tentang hak dan kewajiban yang ditimbulkan oleh akibat
2
interprestasi undang-undang pasal 212 ayat 1 diatas adalah pendapatan,
belanja dan pengelolaan keuangan desa. Ini menjelaskan pada kita, bahwa
kabupaten/kota.
Sumber pendapatan desa yang telah dimiliki dan dikelola oleh desa
dibukukan melalui buku kas desa dan wajib untuk dituangkan dalam
APBDesa.
hak otonomi sendiri yaitu otonomi desa. Dengan adanya hak otonomi tersebut
3
mengalokasikan dana tersebut untuk kepentingan masyarakat. Dibawah ini
Rincian Perhitungan
No. Uraian
2010 2011 2012
Pendapatan Asli Desa
1 Rp. 598.486.000 Rp. 743.976.000 Rp.743.214.000
sebesar Rp. 941.786.000. Dengan uraian Pendapatan Asli Desa sebesar Rp.
Tahun 2012 sebesar Rp. 1.718.814.000 . Dengan uraian Pendapatan Asli Desa
4
sebesar Rp.627.940.000, Bagian dana perimbangan keuangan pusat dan
2012.
sebesar Rp. 868.738.000 yang terdiri dari Belanja langsung sebesar Rp.
secara langsung sebesar Rp. 601.750.000, dan belanja tidak langsung sebesar
5
1.219.164.000, untuk belanja secara langsung sebesar Rp. 668.480.000, dan
berlebihan. Seperti pada tahun 2011 anggaran pendapatan yang hanya sebesar
dan pengawasan keuangan desa. Hal tersebut tentu tidak sesuai lagi dengan
berkaitan dengan pengelolaan keuangan desa yang penulis lihat pada Desa
6
desa maupun media lainnya. Dalam hal ini tentu akan bertentangan
dengan Peraturan Mentri Dalam Negeri No. 66 Tahun 2007 Pasal 5 ayat
desa.
diharapkan.
7
tercantum dalam APBDesa (Volume kurang, kualitas kurang dll),
APBDesa dan tidak ada keterlibatan aktif masyarakat mulai dari tahap
Gambaran diatas tentu sudah tidak sesuai lagi dengan Permendagri No.
pemerintah di satu pihak dan masyarakat di satu pihak agar masyarakat dapat
8
Dari fenomena-fenomena tersebut dapat di lihat bahwa masih
9
1.3.2 Manfaat Penelitian
Negara.
Mendalam.
10
I.4 Sistimatika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Penulisan.
dikumpulkan.
Penelitian.
11
BAB V : HASIL PENELITIAN
BAB VI : PENUTUP
12