Anda di halaman 1dari 9

KOLABORASI KEPAKARAN PENELITI PADA JURNAL

ILMIAH LIPI BIDANG INFORMATIKA DAN KEBUMIAN


Abdurrakhman Prasetyadi dan D.W. Ari Nugroho
Unit Pelaksana Teknis – Balai Informasi Teknologi LIPI
Jln.Cisitu-Sangkuriang, Bandung 40135
romanintan@gmail.com/abdu060@lipi.go.id

Abstrak

Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis kolaborasi kepakaran peneliti pada jurnal ilmiah LIPI
bidang informatika dan kebumian dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kolaborasi peneliti, dan menganalisa
kepakaran setiap peneliti yang ada pada Jurnal Inkom dan Jurnal Riset Geologi & Pertambangan tahun 2011.
Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik bibliometrik untuk menghitung tingkat
kolaborasi menggunakan rumus Subramanyam. Metode pengumpulan data dilakukan secara menganalisis
dokumen dengan cara pemeriksaan dan pencatatan sistematis terhadap objek penelitian. Dimulai dengan
mencatat nama penulis secara individu maupun yang berkolaborasi bersama ko-penulis, kemudian mencatat
kepakaran setiap peneliti pada artikel kedua jurnal tersebut melalui website sistem informasi direktori
kepakaran (web.pdii.lipi.go.id/sidik). Hasil dari penelitian ini adalah tingkat kolaborasi dari kedua jurnal
ilmiah LIPI cukup tinggi yaitu Jurnal Inkom tahun 2011 diangka C = 76,47 %, dan Jurnal Riset Geologi &
Pertambangan diangka C = 66,66 % yang berarti karya ilmiah secara kolaborasi pada kedua jurnal imiah LIPI
bidang informatika dan kebumian lebih tinggi dibandingkan secara individu. Hasil analisis tentang kepakaran,
kolaborasi multidisiplin pun lebih mendominasi dalam penelitian kolaborasi di kedua jurnal ilmiah LIPI bidang
informatika dan kebumian tahun 2011. Maka dari itu H1 = Tingkat kolaborasi peneliti pada jurnal ilmiah LIPI
tahun 2011 bidang informatika dan kebumian yang tinggi karena dibutuhkan kepakaran peneliti multidisiplin
atau lebih dari satu bidang dapat diterima.

Kata kunci: Kolaborasi peneliti, kepakaran, jurnal Inkom dan Riset Geologi & Pertambangan tahun
2011.

Abstract

This study is aimed to analyze collaboration of researchers in LIPI scientific journal of informatics and
geology in order to identify the researchers’ collaboration level, and to analyze the expertise of every researcher
in Inkom Journal and Geology and Mining Research Journal in 2011. The method used in this research is
descriptive method with bibliometric technique to determine collaboration level using Subramanyam equation.
The data collection begins with writing down the author’s name both individually and collaboratively with
co-authors, and then writing down expertise of every researcher in both journal articles through the website of
expert system directory (web.pdii.lipi.go.id /sidik). The results of this study shows that the collaboration level
of these two scientific journals is high, 76.47% and 66.66% for both journals, which means scientific works is
higher collaboratively on both journals than individually. Hence H1 = researchers collaboration level in LIPI
scientific journal of informatics and geology is high because it takes the combination of research expertsise
of more than one field.

Keywords: Collaborative research, Inkom journals, Geology & Mining Research, Subramanyam method.

Pendahuluan satu orang (individu) ataupun beberapa/banyak orang


Hakikat setiap penelitian adalah menemukan (kolaborasi).
jawaban atas berbagai masalah yang dihadapi.
Dalam prosesnya, setiap penelitian, apapun jenis Melakukan penelitian secara individu maupun
dan lingkup bidangnya bisa dilaksanakan hanya oleh berkolaborasi biasanya tergantung pada kompleksitas

VISI PUSTAKA Vol. 16 No.1 April 2014 5


masalah yang harus dipecahkan dalam suatu ilmu yang lain, serta dipengaruhi oleh berbagai faktor
penelitian, bila semakin kompleks masalahnya seperti lingkungan riset, demografi, dan disiplin ilmu.
maka akan dilakukan secara berkolaborasi karena Tingkat kolaborasi bidang teknologi umumnya lebih
diperlukan keilmuan dari bidang lainnya. Hal ini tinggi dibandingkan bidang humaniora.
sesuai dengan yang dikemukakan oleh Prihantono
(2002) untuk menanggulangi permasalahan yang LIPI sebagai lembaga riset tertua di Indonesia
semakin kompleks perlu melakukan kerja sama memiliki kewajiban untuk memberikan bukti riil
dengan didasarkan berbagai latar belakang keahlian. atas riset yang telah dilakukan oleh peneliti kepada
Melalui kerja sama permasalahan dalam penelitian pemerintah dan masyarakat. Maka dari itu LIPI
dapat dipecahkan dan sekaligus dapat menciptakan melalui media publikasinya memberikan gambaran
hasil penelitian yang baik. Kerja sama dalam kegiatan tentang kemajuan riset dan teknologi dari berbagai
penelitian disebut juga kolaborasi peneliti. Dalam hal bidang keilmuan diantaranya bidang teknik dan
ini masing-masing peneliti memberikan sumbangan kebumian. Diantara bidang teknik dan kebumian
sumber daya dan usaha baik intelektual maupun fisik. media publikasi LIPI untuk mengkomunikasikan
hasil penelitiannya adalah majalah ilmiah bidang
Kolaborasi dalam suatu penelitian dianggap informatika dan kebumian yaitu jurnal Inkom dan
sebagai ujung tombak dunia ilmu pengetahuan, Jurnal Riset Geologi & Pertambangan
sehingga mendapat perhatian besar dari komunitas
ilmuwan dan institusi kebijakan ilmu pengetahuan Jurnal Inkom yang dikelola oleh pusat penelitian
(Surtikanti, 2004). Observasi yang dilakukan informatika bertujuan untuk mengkaji masalah yang
beberapa peneliti menunjukkan bahwa makin berhubungan dengan informatika, sistem kendali,
banyaknya makalah ilmiah dengan kepengarangan dan komputer. Sedangkan Jurnal Riset Geologi
ganda merupakan bukti meningkatnya kolaborasi di & Pertambangan dikelola dan diterbitkan oleh
antara kelompok peneliti (Katz dan Martin, 1997). pusat penelitian geoteknologi-LIPI bertujuan untuk
menyajikan topik makalah-makalah yang berkaitan
Kolaborasi dalam penelitian dapat mengatasi dengan bidang geologi, geofisika, pertambangan dan
hambatan dan kendala yang tidak dapat ditangani bidang ilmu kebumian lainnya. Para peneliti menulis
sendiri. Hambatan dan kendala yang mendorong secara individu maupun berkolaborasi pada artikel di
terjadinya kolaborasi yakni keterbatasannya kedua jurnal tersebut.
pengetahuan dan keterampilan seseorang atau
ketersediaannya sumber daya fisik yang mendukung Perumusan Masalah
penelitian (Anom, 2012). Hal ini sesuai dengan Mengacu pada latarbelakang di atas maka
pernyataan Sulistyo Basuki (1990), bahwa adakalanya penelitian ini akan membahas tentang kolaborasi
suatu karya tulis ilmiah tidak dapat ditangani sendiri peneliti pada kedua jurnal ilmiah LIPI bidang
sehingga memerlukan bantuan orang lain untuk informatika dan kebumian, yaitu pada Jurnal Inkom
bersama-sama melakukannya. dan Jurnal Riset Geologi & Pertambangan, yang
terbit pada tahun 2011. Jurnal Inkom dan Jurnal
Pada karya ilmiah, hambatan yang mungkin Riset Geologi & Pertambangan dipilih karena alasan
sering kali terjadi dialami pada penelitian bidang tingkat kolaborasi yang diperkirakan lebih tinggi
teknik maupun IPA, maka dari itu lazim ditemui dibandingkan umumnya, alasan lain karena kedua
penelitian bidang teknik maupun IPA dilakukan jurnal ini termasuk bidang teknik dan kebumian.
secara berkolaborasi. Hal ini sesuai dengan yang Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk
diungkapkan oleh Cuningham dalam Purnomowati mengetahui kolaborasi peneliti pada jurnal ilmiah
(2008) bahwa proporsi tinggi pada karya pengarang LIPI bidang informatika dan kebumian tahun 2011.
bersama adalah ciri ilmu pengetahuan alam dan fisika Tujuan penelitian pun diperinci sebagai berikut:
karena kerumitan dan mahalnya instrumen.
1) Mengetahui tingkat kolaborasi peneliti pada
Pernyataan ini diperkuat oleh Sulistyo-Basuki Jurnal Inkom dan Jurnal Riset Geologi &
yang menyebutkan bahwa tingkat kolaborasi Pertambangan tahun 2011.
bervariasi antara satu disiplin ilmu dengan disiplin 2) Uji hipotesis dan menganalisa kepakaran para

6 VISI PUSTAKA Vol. 16 No.1 April 2014


peneliti pada Jurnal Inkom dan Jurnal Riset Adapun teknik pengumpulan data dilakukan
Geologi & Pertambangan tahun 2011. secara menganalisis dokumen dengan cara
pemeriksaan dan pencatatan sistematis terhadap objek
Hipotesis penelitian. Dimulai dengan mencatat nama penulis
Berdasarkan tujuan penelitian diatas maka null secara individu maupun yang berkolaborasi bersama
hipotesis (H0) dan alternatif hipotesis (H1) untuk ko-penulis, kemudian mencatat kepakaran setiap
penelitian ini adalah : peneliti pada artikel kedua jurnal tahun 2011 tersebut
H0 = Meskipun tingkat kolaborasi peneliti pada jurnal melalui website sistem informasi direktori kepakaran
ilmiah LIPI tahun 2011 bidang informatika dan milik PDII LIPI di alamat web.pdii.lipi.go.id/sidik;
kebumian tinggi tapi kolaborasi kepakaran google.co.id; http://www.litbang.deptan.
peneliti masih dalam satu disiplin ilmu yang go.id/peneliti milik litbang Kementan RI. Data yang
sama. telah terhimpun kemudian dianalisis menggunakan
H1 = Tingkat kolaborasi peneliti pada jurnal ilmiah metode Subramanyam (Subramanyam, 1983) dengan
LIPI tahun 2011 bidang informatika dan rumus:
kebumian yang tinggi karena dibutuhkan
kepakaran peneliti multidisiplin atau lebih dari Nm
satu disiplin ilmu. C=
Nm + Ns
Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis, hasil dari penelitian ini diharapkan
dapat menjadi masukan bagi pengembangan di mana:
ilmu pengetahuan khususnya ilmu perpustakaan C = Tingkat kolaborasi peneliti suatu disiplin ilmu,
dan informasi, dan agar menjadi rujukan bagi dengan nilai berada pada interval 0 sampai
penelitian selanjutnya di bidang bibliometrik. dengan 1, atau [0, 1]
Nm = Total hasil penelitian dari peneliti suatu disiplin
2. Secara Praktis, hasil penelitian ini diharapkan ilmu pada tahun tertentu yang dilakukan secara
dapat bermanfaat sebagai bahan informasi berkolaborasi.
tentang kolaborasi peneliti pada jurnal lembaga Ns = Total hasil penelitian dari peneliti suatu disiplin
riset dalam pemanfaatannya bagi pengelola jurnal ilmu pada tahun tertentu yang dilakukan secara
LIPI dan masyarakat untuk mendukung upaya individual.
diseminasi informasi.
• Apabila nilai C = 0 maka dapat dikatakan bahwa
Metode Penelitian hasil penelitian pada bidang tersebut seluruhnya
Metode penelitian menggunakan metode dilakukan secara individual (peneliti tunggal).
deskriptif dengan pendekatan bibliometrik • Apabila nilai C lebih besar dari nol dan kurang dari
menggunakan rumus Subramanyam untuk setengah (0 < C < 0,5) maka dapat dikatakan bahwa
menghitung tingkat kolaborasi dan menggambarkan hasil penelitian yang dilakukan secara individual
tentang kepakaran dari objek penelitian. Metode lebih besar dibandingkan dengan yang dilakukan
ini dipilih untuk mengetahui kolaborasi peneliti secara berkolaborasi.
pada Jurnal Inkom dan Jurnal Riset geologi & • Apabila nilai C = 0,5 maka penelitian yang dilakukan
pertambangan LIPI tahun 2011 diukur secara serta secara individual sama banyaknya dengan yang
dikombinasikan dengan analisis deskriptif mengenai dilakukan secara berkolaborasi.
kolaborasi kepakaran multidisiplin dan satu disiplin • Apabila nilai C lebih besar dari 0,5 dan kurang
ilmu. Populasi dari penelitian ini adalah artikel- dari 1(0,5 < C < 1) dapat dikatakan bahwa hasil
artikel pada kedua jurnal yang terbit pada tahun 2011. penelitian yang dilakukan secara individual lebih
Sedangkan objek dari penelitian ini adalah jumlah sedikit dibandingkan yang dilakukan secara
peneliti yang menulis artikel secara berkolaborasi berkolaborasi.
maupun individu pada Jurnal Inkom dan Jurnal • Apabila nilai C = 1 maka penelitian pada bidang
Riset Geologi & Pertambangan tahun 2011. tersebut seluruhnya dilakukan secara berkolaborasi.

VISI PUSTAKA Vol. 16 No.1 April 2014 7


Tinjauan Pustaka daya yang efektif yang dimiliki oleh masing-masing
1. Kolaborasi Peneliti peneliti. Adapun keuntungan kolaborasi bagi peneliti
Menurut Sulistyo Basuki dalam Anom, (2012) yaitu:
Kajian kolaborasi digunakan untuk mengetahui 1. Transfer pengetahuan dan keahlian.
produktivitas penulis dan menghitung tingkat 2. Pertukaran ide dari berbagai ilmu yang akan
kolaborasi. Pendekatan lainnya digunakan untuk menambah wawasan dan perspektif baru
membandingkan tingkat kolaborasi antar lembaga dan seseorang yang dapat memotivasi kreativitas.
antar disiplin ilmu dalam suatu negara serta kondisi 3. Membuka kesempatan persahabatan intelektual.
yang melatarbelakangi penulis dalam melakukan 4. Peningkatan produktivitas.
kolaborasi. Istilah kolaborasi merupakan terjemahan
dari kata collaboration yang artinya kerjasama antara Disini terlihat manfaat dari penelitian secara
lebih dari satu orang, atau lebih dari satu lembaga berkolaborasi, terlebih pada bidang teknologi. Selain
dalam suatu kegiatan, baik kegiatan penelitian dapat berbagi keilmuan, berkolaborasi juga dapat
maupun pendidikan. meningkatkan kerjasama antar individu maupun
lembaga. Dalam penelitian ini peneliti melakukan
Katz dan Martin memberikan batasan bahwa penelitian secara berkolaborasi antar rekan dalam
seorang peneliti dapat dikatakan atau disebut lembaga, dan berkolaborasi afiliasi dengan lembaga
berkolaborasi (kolaborator) apabila orang tersebut lain. LIPI merupakan salah satu lembaga yang
bekerja sama dalam suatu penelitian dan ikut berafiliasi dengan banyak lembaga riset lainnya dan
memberikan kontribusi penting berkali-kali; namanya perguruan tinggi, contohnya BPPT dan ITB.
muncul dalam proposal penelitian asli; bertanggung
jawab pada satu atau lebih elemen utama penelitian, Pada karya ilmiah berkolaborasi ada beberapa
pelaksanaan eksperimen, analisis dan interpretasi jenis kolaborasi seeprti yang dikemukakan oleh
data, penulisan laporan hasil penelitian; bertanggung Subramanyam dalam Prihantono (2002), bahwa ada
jawab pada tahap-tahap penting penelitian (pencetus enam jenis kolaborasi yaitu:
ide, hipotesis asli, atau interpretasi teori); dan sebagai
pemilik proposal proyek asli atau penyandang 1. Kolaborasi dosen dan mahasiswa, kolaborasi
dana, meskipun kontribusi utamanya hanya pada semacam ini sering dijumpai di perguruan tinggi.
manajemen penelitian (misalnya ketua tim) bukan Pada kolaborasi semacam ini seorang dosen
pada penelitiannya (Sormin, 2009). dapat memberikan arahan, gagasan petunjuk
ataupun biaya penelitian dan mahasiswa yang
Menurut Subramanyam dalam Rufaidah, (2008) melakukannya.
tingkat kolaborasi peneliti pada masing-masing 2. Kolaborasi sesama rekan, kolaborasi jenis ini
disiplin ilmu berbeda-beda. Frekuensi peneliti biasa dilakukan di lembaga penelitian. Dalam
dalam melakukan kerjasama dengan peneliti lain hal ini penelitian dilakukan oleh sekelompok
menentukan tingkat kolaborasi peneliti tersebut. peneliti, masing-masing anggota memberikan
Pernyataan ini diperkuat oleh Sulistyo-Basuki yang sumbangan sesuai dengan kemampuan dan
menyebutkan bahwa tingkat kolaborasi bervariasi keahlian yang dimiliki dalam berbagai aspek
antara satu disiplin ilmu dengan disiplin ilmu yang penelitian.
lain, serta dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti 3. Kolaborasi penyelia (supervisor dan asisten).
lingkungan riset, demografi, dan disiplin ilmu. Kolaborasi jenis ini biasa dilakukan antara
Tingkat kolaborasi bidang teknologi umumnya lebih peneliti senior dengan peneliti yunior. Kasus
tinggi dibandingkan bidang humaniora. yang paling umum pada kolaborasi ini biasanya
dilakukan oleh peneliti di laboratorium. Pada
Banyak keuntungan yang diperoleh dengan peneliti di laboratorium biasanya seorang
berkolaborasi, bahwa keuntungannya adalah peneliti dibantu oleh laboran teknisi.
terciptanya kesempatan untuk berbagi pengetahuan, 4. Kolaborasi peneliti dan konsultan, kolaborasi
keahlian dan teknik tertentu dalam sebuah ilmu (Katz jenis ini banyak dilakukan pada proyek
dan Martin, 1997). Dengan berkolaborasi akan terjadi penelitian berskala besar. Tim peneliti pada
sistem pembagian kerja dan penggunaan sumber proyek ini menggunakan jasa dari lembaga

8 VISI PUSTAKA Vol. 16 No.1 April 2014


atau perusahaan lain sebagai konsultan khusus Tabel 1. Jumlah artikel peneliti karya kolaborasi
dalam rangka pengumpulan, pengolahan dan Jurnal Riset
analisis data. Kolaborasi Jurnal Inkom Geologi &
5. Kolaborasi antar lembaga, kolaborasi ini Pertambangan
dilakukan oleh peneliti dan teknisi dari 2 peneliti 10 artikel 2 artikel
berbagai lembaga penelitian yang bekerja sama 3 peneliti 3 artikel 3 artikel
dalam proyek bersama, dengan menggunakan 4 peneliti - 1 artikel
peralatan khusus yang dimiliki lembaga lain. 5 peneliti - -
6. Kolaborasi internasional, kolaborasi jenis ini ≥6
melibatkan beberapa negara atau antar peneliti/ - 2 artikel
peneliti
ilmuwan dari beberapa negara yang berkaitan Total (Nm) 13 artikel 8 artikel
dalam suatu penelitian. Sumber: data primer diolah

2. Kepakaran Peneliti Tabel 2. Jumlah artikel peneliti karya individu


Kepakaran peneliti menurut surat Jurnal Riset
keputusan kepala LIPI Nomor 03/E/2005 Individu Jurnal Inkom Geologi &
tentang Pedoman Pemilihan/Penentuan Pertambangan
Bidang Penelitian dan atau Kepakaran
1 peneliti 4 artikel 4 artikel
Peneliti adalah keahlian dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi yang digunakan Total (Ns) 4 artikel 4 artikel
untuk menunjuk suatu kegiatan yang benar- Sumber: data primer diolah
benar dikerjakan oleh peneliti.
Dari data di atas diperoleh jumlah karya
Hasil dan Pembahasan kolaborasi (Nm) pada Jurnal Inkom tahun 2011 adalah
1. Tingkat Kolaborasi Peneliti Pada Jurnal Inkom 13 artikel kolaborasi sedangkan pada Jurnal Riset
dan Jurnal Riset Geologi & Pertambangan Geologi & Pertambangan tahun 2011 adalah 8 artikel
Tahun 2011 kolaborasi. Jumlah karya individu (Ns) pada Jurnal
Karya tulis ilmiah peneliti yang dipublikasikan Inkom berjumlah 4 artikel dan pada Jurnal Riset
pada Jurnal Inkom pada vol.5 no.1 dan 2 berjumlah Geologi & Pertambangan adalah 4 artikel.
17 artikel. Sedangkan pada Jurnal Riset Geologi &
Pertambangan pada tahun 2011 dari dua nomor yakni Adapun tingkat kolaborasi (C) karya ilmiah pada
vol. 21 no.1 dan 2 berjumlah 12 artikel. Jurnal Inkom dimana Nm = 13 dan NS = 4 adalah:
13
Jumlah artikel kolaborasi pada Jurnal Inkom C=
tahun 2011 yang ditulis oleh 2 orang peneliti 13 + 4
berjumlah 10 artikel, kemudian yang ditulis oleh 3
orang peneliti berjumlah 3 artikel, sisanya 6 artikel C = 0,7647
ditulis secara individu. Pada Jurnal Riset Geologi &
Pertambangan tahun 2011 yang ditulis oleh 2 orang Sedangkan tingkat kolaborasi (C) yang diperoleh dari
peneliti berjumlah 2 artikel, kemudian yang ditulis Jurnal Riset Geologi & Pertambangan dimana Nm= 8
oleh 3 orang peneliti berjumlah 3 artikel, yang ditulis dan Ns= 4 adalah:
oleh 4 orang peneliti berjumlah 1 artikel, dan yang
ditulis oleh 6 orang peneliti berjumlah 1 artikel, begitu 8
juga dengan yang ditulis 8 orang peneliti hanya satu C=
artikel saja. 8 + 4

C= 0,6666

VISI PUSTAKA Vol. 16 No.1 April 2014 9


Tabel 3.Tingkat kolaborasi peneliti pada jurnal LIPI 2. Uji Hipotesis dan Analisa Kepakaran
Jurnal Inkom dan Jurnal Riset Geologi & Pada Jurnal Inkom dan Jurnal Riset Geologi &
Pertambangan tahun 2011 Pertambangan, kolaborasi kepakaran peneliti cukup
Jurnal LIPI Nm Ns (C) (%) tinggi. Yang menarik disini adalah para peneliti
Jurnal Inkom 13 4 76,47 wanita yang cukup tertarik pada kepakaran teknik
seperti bidang sistem informasi, kecerdasan buatan
Riset Geologi & maupun geofisika.
8 4 66,66
Pertambangan
Total 21 8 72,41 Meskipun Jurnal Inkom tahun 2011 memiliki
tingkat kolaborasi peneliti sebesar 76,47 % lebih
Tingkat kolaborasi peneliti pada Jurnal Inkom tinggi dibandingkan Jurnal Riset Geologi &
dan Jurnal Riset Geologi & Pertambangan berada di Pertambangan tahun 2011 sebesar 66,66 % hal
antara 0,5 < C < 1. Dengan demikian dapat dikatakan ini belum membuktikan pada bidang informatika
bahwa penelitian bidang informatika dan kebumian dibutuhkan kolaborasi peneliti multidisiplin lebih
lebih banyak dilakukan secara berkolaborasi daripada tinggi daripada bidang kebumian.
secara individu.
Faktor-faktor kolaborasi yang terjadi pada jurnal
Adanya tingkat kolaborasi yang tinggi dikarenakan imiah biasanya terjadi karena dibutuhkan peneliti
oleh kompleksitas penelitian yang menyebabkan dari latarbelakang ilmu multidisiplin atau dibutuhkan
dibutuhkan kolaborasi kepakaran peneliti dari bidang kepakaran peneliti bidang yang berbeda untuk
dan sub bidang lainnya, ini sesuai dengan pernyataan mengatasi masalah penelitian yang lebih kompleks.
Sulistyo Basuki (1990) Tingkat kolaborasi bidang
teknologi umumnya lebih tinggi dibandingkan bidang
humaniora.

Tabel 4. Kepakaran para peneliti yang melakukan penelitian secara kolaborasi maupun individu pada jurnal
Inkom dan Jurnal Riset Geologi & Pertambangan LIPI pada tahun 2011

No. Kode Peneliti Bidang Kepakaran Instansi


Teknik elektronika dan elektro; perangkat lunak
1. (1); (2) LIPI
komputer
2. (3); (4) Perangkat lunak komputer; teknik interdisiplin LIPI
Bioteknologi; kecerdasan buatan dan pemrosesan
3. (5); (6): (7) LIPI; ITS; UNS
citra dan sinyal; teknik industri dan mesin
Teknik elekronika dan elektro; teknik elekronika
4. (8); (9); (10) LIPI
dan elektro; teknik elekronika dan elektro
5. (11) Teknik elekronika dan elektro LIPI
Teknik elekronika dan elektro; teknik elekronika
6. (12); (13) LIPI
dan elektro
Sistem informasi; kecerdasan buatan dan
7. (14); (15) LIPI
pemrosesan citra dan sinyal
Perangkat lunak komputer; perangkat lunak
8. (16); (17) LIPI; STMIK LPKIA
komputer
9. (18) Perangkat lunak komputer UPI
Perangkat lunak komputer; perangkat lunak
10. (19); (20) LIPI
komputer

10 VISI PUSTAKA Vol. 16 No.1 April 2014


Teknik elekronika dan elektro; teknik elekronika
11. (21); (22) LIPI
dan elektro
Teknik elekronika dan elektro; Perangkat lunak
12 (8); (23); (24) LIPI
komputer; perangkat lunak komputer
13. (25) Teknik interdisiplin LIPI
14. (26) Teknik elekronika dan elektro LIPI
15. (27); (28) Perangkat lunak komputer; teknik manufaktur LIPI
Perangkat lunak komputer; Perangkat lunak
16. (29); (30) LIPI
komputer
17. (16); (4) Perangkat lunak komputer; teknik interdisiplin LIPI
Biosphere sciences; Hydrogeomorphology, Ehime University;
biogeochemistry; Marinebiogeochemistry; Hiroshima University;
(31); (32); (33);
Environmental dynamics in aquatic system; Nagasaki University;
18. (34); (35); (36);
Lighting lead; Hidrologi; Hidrogeofisika; Kumamoto University;
(37); (38)
Environmental dynamic analysis LIPI; Research Institute for
Humanity and Nature
Teknik sipil (geoteknik); Geologi dan geofisika;
19. (39); (40); (41) LIPI
Geologi dan geofisika
20. (42) Geologi dan geofisika LIPI
Ilmu tanah dan air; Geomatika; Geologi dan
21. (43); (44); (45) LIPI
geofisika
22. (46) Hidrologi LIPI
Hidrogeofisika; Hidrologi; Geologi dan
23. (37); (46); (42) LIPI
geofisika
Agroklimat dan pencemaran lingkungan; Balai Penelitian Agroklimat
(47); (48); (49); Hidrologi dan konservasi tanah; Matematika; dan Hidrologi Kementan RI;
24.
(50); (51); (52) Hidrologi dan konservasi tanah; Hidrologi dan Balai Pengkajian Teknologi
konservasi tanah; Ilmu tanah dan air Pertanian Kalteng
25. (53) Geologi dan geofisika LIPI
26. (54); (55) Ilmu tanah dan air; Hidrologi LIPI
(56); (57); (37); Geologi dan geofisika; Teknik sipil;
27. LIPI
(43) Hidrogeofisika; Ilmu tanah dan air
28. (58); (37) Geologi dan geofisika; Hidrogeofisika LIPI
29. (59) Geologi dan geofisika LIPI

Peneliti mengintrepretasikan bahwa pada jurnal mendominasi dalam Jurnal Inkom tahun 2011 dengan
Inkom tahun 2011 kolaborasi peneliti dengan 13 pakar, lebih lengkap lihat pada tabel 5 dan 6.
kepakaran multidisiplin lebih banyak daripada
kolaborasi kepakaran dalam satu bidang ilmu yang Tabel 5. Jumlah Kolaborasi Multidisiplin dan Satu
sama yaitu dengan 7 artikel kolaborasi kepakaran Disiplin Ilmu pada Jurnal Inkom 2011
multidisiplin, meskipun tingkat kolaborasi Jurnal No. Artikel Kolaborasi Jumlah
Inkom 2011 yang tinggi disumbang juga oleh
kolaborasi kepakaran dalam bidang ilmu yang 1. Multidisiplin 7
sama dengan 6 artikel kolaborasi. Kepakaran 2. Satu Disiplin Ilmu 6
peneliti subbidang ilmu perangkat lunak campuran

VISI PUSTAKA Vol. 16 No.1 April 2014 11


Tabel 6. Jumlah kepakaran peneliti pada Jurnal (36);
Inkom tahun 2011 2. Hidrologi 5 (46/2);
Kode (48) (55)
No. Kepakaran Jumlah (43/2);
Peneliti 3. Ilmu tanah dan air 4
(2); (3); (16/2); (52); (54)
Perangkat lunak (17); (18); (19); 4. Hidrogeofisika 3 (37/3)
1. 13
komputer (20); (23); (24);
(27); (29); (30); Hidrologi dan konservasi (48);
5. 3
(1); (8/2); (9); tanah (50); (51)
Teknik
(10); (11); (12);
2. elektronika dan 11 6. Teknik sipil 2 (39); (57)
(13); (21); (22);
elektro Biosphere sciences;
(26)
Teknik (4/2); Hydrogeomorphology,
3. 3 biogeochemistry; (31);
interdisiplin (25)
Kecerdasan Marinebiogeochemistry; (32);
buatan dan 7. Environmental 1 (33);
4. 2 (6); (15)
pemrosesan citra dynamics in aquatic (34);
dan sinyal system; Lighting lead; (35); (38)
Bioteknologi; Environmental dynamic
teknik analysis
5. manufaktur; 1 (5); (28); (7) 8. Geomatika 1 (44)
teknik industri Agroklimat dan
dan mesin 9. pencemaran lingkungan; 1 (47); (49)
Matematika
Artikel kolaborasi pada jurnal Riset Geologi &
Pertambangan tahun 2011 seluruhnya didominasi Peneliti pun mendapatkan hasil analisa tentang
oleh kepakaran multidisiplin dengan 8 artikel kepakaran dari artikel kolaborasi maupun individu
kolaborasi. Sisanya artikel individu. Peneliti dengan dari kedua jurnal ilmiah LIPI ini bahwa penelitian
bidang kepakaran subbidang geologi dan geofisika kolaborasi didominasi dengan kolaborasi kepakaran
mendominasi pada karya ilmiah peneliti di Jurnal multidisiplin atau lebih dari satu bidang daripada
Riset Geologi & Pertambangan tahun 2011 dengan 9 kolaborasi kepakaran dalam satu bidang saja.
pakar, lebih lengkapnya lihat pada tabel 7 dan 8. Sehingga alternatif hipotesis (H1) bahwa Tingkat
kolaborasi peneliti pada jurnal ilmiah LIPI tahun
Tabel 7. Jumlah Kolaborasi Multidisiplin pada 2011 bidang informatika dan kebumian tinggi karena
Jurnal Riset Geologi & Pertambangan dibutuhkan kepakaran peneliti multidisiplin atau
No. Artikel Kolaborasi Jumlah lebih dari satu disiplin ilmu, dapat diterima.
1. Multidisiplin 8
2. Satu Disiplin Ilmu 0 Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa
Tabel 8. Jumlah kepakaran peneliti pada Jurnal Riset
tingkat kolaborasi dari kedua jurnal ilmiah LIPI
Geologi & Pertambangan tahun 2011
bidang informatika dan kebumian tahun 2011
Kode masing-masing yaitu jurnal Inkom C = 0,7647
No. Kepakaran Jumlah
Peneliti (76,47%) dan Jurnal Riset Geologi & Pertambangan
(40);
(41); C = 0,6666 (66,66%) yang berarti 0,5 < C < 1 dengan
(42/2); demikian dapat dikatakan bahwa penelitian bidang
1. Geologi dan geofisika 9 (45); informatika dan kebumian pada kedua jurnal tersebut
(53); lebih banyak dilakukan secara berkolaborasi daripada
(56); secara individu dan penelitian kolaborasi didominasi
(58); (59) dengan kolaborasi kepakaran multidisiplin atau lebih

12 VISI PUSTAKA Vol. 16 No.1 April 2014


dari satu bidang daripada kolaborasi kepakaran dalam Purnomowati, Sri. 2008. Pola Kepengarangan dan
satu bidang saja. Pola Sitiran Tiga Judul Majalah Indonesia
Bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi.
Maka penelitian ini membuktikan bahwa Berita Iptek, 42, 125-140.
penelitian kolaborasi dilakukan atas dasar berbagi
pengetahuan untuk mengatasi masalah penelitian Rufaidah, Vivit Wardah. 2008. Kolaborasi dan graf
yang lebih besar, lebih penting dan global serta komunikasi artikel ilmiah peneliti Bidang
menambah wawasan. Hal ini sesuai dengan manfaat pertanian: Studi kasus pada jurnal penelitian
kolaborasi penelitian menurut Katz dan Martin yang dan pengembangan pertanian Serta indonesian
salah satunya adalah pertukaran ide dari berbagai journal of agricultural science.Mei29,2013.
ilmu yang akan menambah wawasan dan perspektif http://pustaka.litbang.deptan.go.id/publikasi/
baru seseorang, efeknya akan lebih tinggi jika terjadi pp171082.pdf
diantara orang-orang dari berbagai latar ilmu yang
berbeda. Sormin, Remi. 2009. Kajian Korelasi Antara
Kolaborasi Peneliti dan Produktifitas Peneliti
Lingkup Badan Litbang Pertanian. Mei 29,
Daftar Pustaka 2013.
Anom, S. 2012. Kolaborasi Peneliti Bidang Sains: http://pustaka.litbang.deptan.go.id/publikasi/
Sebuah Kajian Bibliometrik Pada Makara Seri pp181091.pdf
Sains dan jurnal Matematika dan Sains. Depok:
Universitas Indonesia. Sumbramanyam, K. 1983. Bibliometrics Studies of
Research Collaboration: a Review. Journal of
Basuki, Sulistyo. 1990. Kolaborasi Pengarang Information Science, 6(1): 34
Sebuah Kajian Bibliometrik. Majalah Ikatan
Pustakawan Indonesia, 12, 12-18. Surtikanti, R. 2004. Kajian Kolaborasi Interdisipliner
Peneliti di Indonesia: Studi kasus pada program
Katz, J.S. and B.R. Martin. 1997. What is research riset unggulan terpadu I-VII. Tesis. Jakarta:
collaboration? Research Policy 26: 1-18. Universitas Indonesia.

Prihantono, I.G. 2002. Graf Komunikasi. Kumpulan


kursus bibliometrika. Universitas Indonesia,
Jakarta.

VISI PUSTAKA Vol. 16 No.1 April 2014 13

Anda mungkin juga menyukai