Anda di halaman 1dari 10

Resume Materi Critical Ill

“Gagal Ginjal”

Dosen Pengampu
Shelly Festilia A, S.Gz, MPH

Di Susun Oleh :
VIGILIUS ELANDO RONALDO DEAS
20142310098

JURUSAN GIZI PRODI DIV


POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK
2016/2017
DAFTAR ISI
BAB I .................................................................................................................. 4

PENDAHULUAN ................................................................................................. 4

BAB II ................................................................................................................. 5

PEMBAHASAN ................................................................................................... 5

A. PENGERTIAN GAGAL GINJAL................................................................ 5

B. Penyebab Gagal Ginjal ............................................................................. 5

C. Diet Pada Penderia Gagal Ginjal .............................................................. 6

D. TUJUAN DIET .......................................................................................... 6

E. MACAM DIIT DAN INDIKASI PEMBERIAN .............................................. 7

F. ANJURAN MAKANAN PENDERITA GAGAL GINJAL............................... 7

G. PENGOBATAN ........................................................................................ 8

BAB III ...............................................................................................................10

KESIMPULAN ....................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
Ginjal adalah organ vital manusia yang berfungsi mengatur volume dan komposisi cairan tubuh
dan juga sebagai alat pembuangan sisa metabolisme dalam tubuh sehingga PH darah tetap stabil.

Penyakit pada ginjal seperti : batu ginjal,sindroma nefrotik, glomerulonefritis akut, gagal ginjal
akut, gagal ginjal akut infeksi ginjal,dan peradangan ginjal. Yang dewasa ini marak menjadi
topik pembicaraan masyarakan karena jumlahnya yang terus meningkat sehingga perlu perhatian
dan pengetahuan informasi tentang pentingnya asupan cairan bagi orang yang belum terjangkit
penyakit ini dan diit yang tepat bagi orang yang sudah terjangkit penyakit ini.

Gejala gagal ginjal akan bervariasi tergantung pada tingkat keparahan (stadium), progresifitas
dan penyebabnya. Gejala gagal ginjal akut diantaranya retensi cairan, perdarahan internal,
kebingungan, kejang dan koma. Sedangkan pada gagal ginjal kronis, seseorang mungkin tidak
memiliki gejala apapun sampai fungsi ginjal menurun hingga tinggal 20 persennya atau kurang.
Pada kondisi ini, berbagai gejala atau tanda berikut mungkin muncul, seperti : tes urin yang
abnormal, tekanan darah tinggi, penurunan berat badan, kehilangan nafsu makan, mual,
muntah, rasa logam pada lidah, anemia, sesak napas, nyeri dada, kebingungan, koma, kejang,
sakit kepala, mati rasa dan kesemutan, mudah memar, gatal-gatal, lemah, penurunan output
urine, otot berkedut dan kram, tulang kropos, perdarahan di saluran usus, kulit berwarna kuning
kecoklatan, kelebihan cairan dan gangguan tidur.

Secara normal fungsi ginjal adalah membersihkan darah dari produk limbah dan membuangnya
ke urine. Ginjal juga berfungsi menyeimbangkan unsur-unsur mineral penting, seperti natrium
dan kalium,
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN GAGAL GINJAL

Gagal ginjal kronis adalah penyakit ginjal yang tidak dapat pulih, ditandai dengan
penurunan fungsi ginjal progresif, mengarah pada penyakit ginjal tahap akhir dan
kematian (Susan Martin Tucker, 1998).

Gagal ginjal kronis adalah pelan dan biasanya ditandai dengan hilangnya fungsi
yang terjadi dalam periode bulan atau tahun dan menjadi irreversible. (Joan
Luckman, 1997)

Gagal ginjal kronis adalah kemunduran fungsi ginjal yang progresif dan tak
reversible yang disebabkan oleh berbagai jenis penyakit. (Stein, 2001 : hal.180).

Pada gangguan fungsi ginjal terjadi usaha-usaha untuk mengkompensasi


kekurangan ini, yang di tandai dengan hiperfiltrasi, hipertensi, yang kemudian
dapat menyebabkan kerusakan pada glomerulus, dan pada akhirnya terjadi gagal
ginjal terminal.

B. Penyebab Gagal Ginjal

Ada tiga penyebab gagal ginjal , yaitu:

1. Prerenal:
2. Hipovolemia (luka bakar, diare dengan dehidrasi berat, gagal jantung, perdarahan karena
trauma bedah atau obstetri dan ketoasidosis diabetik)
3. Hipotensi atau hipoperkusi (syok karena sepsis, kardiogenik, dan anafilaktik, operasi
jantung, sindroma nefrotik berat, sirosis hepatik, dan sidroma hepatorenal)
4. Renal
5. Semua kelainan renal (GNA, sindroma uremik hemolitik, vaskulitis sistemuk, nefritis
interstisial akut, obstruksi tubular dan nekrosis tubular akut)
6. Nefrotoksin (obat – obatan, antara lain : amino glikosit sefalosporin, ampoterisin B; agen
radio kontras, logam berat, bahan organik dan mioglobin pada crush sindrome)
7. Kelainan pembuluh darah (trombosis atau emboli arteri renalis, vena renalis, dan oleh
karena obat indometasin).
8. Kelainan post renal yang menimbulkan iskemi ginjal.
9. Post renal
10. Obstruksi ureter(kalkuli, bekuan, tumor, kelainan kongenital antara lain: ureteropelvic
junction dan ureterovesical junction).
11. Obstruksi uretra (pada klep uretra posterior, adanya divertikulum, striktur, uretrokel,
hidrokolpos dan tumor).

C. Diet Pada Penderia Gagal Ginjal

Diit Retriksi Protein (DRP) merupakan diit yang bisa digunakan bagi penderita gagal ginjal yang
dapat memperlambat kemunduran fungsi ginjal pada penderita – penderita yang sudah
mengalami gangguan ginjal. Hal ini sangat diperhatikan karena dapat memperlambat penderita
masuk kedalam tahap Gagal Ginjal Terminal (GGT).

Konsep dasar diit rendah protein adalah memberikan protein dalam jumlah terbatas bersana
dengan jumlah energy yang cukup.

Dalam DRP ini ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian :

 Protein yang diberikan tidak boleh terlalu kurang atau terlalu tinggi. Hal
ini dapat dinilai antara lain dengan pengukuran asupan nitrogen agar stabil keadaannya,
terdapat korelasi antara rasio ureum/kreatinin serum dengan asupan nitrogen.
Walaupun cara ini cukup akurat dan mudah ada beberapa keadaan yang membuat
kesalahan perhitungan yaitu antara lain pada keadaan katabolic, dieresis kurang dari 1500
ml (produksi ureum meninggi.
 Harus diperhatikan kecukupan kalori, zat-zat nutrisi lainnya agar tidak mengganggu
metabolism aktivitas atau pertumbuhan. Penurunan berat badan, atau bahkan malnutrisi
yang dapat terjadi karena dit ini harus dicegah. Sering di perlukan penambahan vitamin
 Diet harus dapat diterima atau disesuaikan dengan selera penderita.

D. TUJUAN DIET

 Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan faal ginjal.


 Menurunkan kadar ureum dan creatinine darah.
 Mencegah/mengurangi retensi garam/air di dalam tubuh.
 SYARAT DIET
 Banyak protein disesuaikan dengan keadaan faal ginjal. Ini dapat diketahui dari ”nilai uji
penjernihan creatinine” (Creatinine clearance test = CCT atau GFR)
 Lemak terbatas diutamakan penggunaan lemak tak jenuh
 Kalium dibatasi pada kegagalan faal ginjal glomerulus, bila jumlah urin kurang dari 400
ml/hari.
 Natrium diabatasi pada gegalan faal ginjal dengan hipertensi berat, hiperkalemia, udema,
uliguria/anuria.
 Kalori adekuat, agar protein tubuh tidak dipecah untuk energi.
 Banyak cairan adalah banyak urin maksimal sehari ditambah banyak cairan yang keluar
melalui keringat dan pernapasan (+ 500 ml/hari)

E. MACAM DIIT DAN INDIKASI PEMBERIAN

Menurut keadaan penderita dan berat penyakit dapat diberikan :


-Diit terendah protein I : 20 g protein
Bentuk makanan tergantung pada keadaan penderita dapat cair, saring atau lunak,
makanan ini kurang dalam kalori, protein, kalsium, besi dan thiamin. Diit
diberikan selama beberapa hari saja sementara menunggu tindakan yang lebih
tepat misalnya dialisa.
-Diit rendah protein II : 40 g protein
Bentuk makanan lunak/biasa, makanan cukup kalori dan semua zat gizi kecuali
protein dan thiamin.
– Diit protein sedang : 60 g protein.
Makanan diberikan dalam bentuk lunak/biasa makanan cukup kalori dan semua
zat-zat gizi pada penderita yang mengalami dialisa.
Disamping ketiga macam diit diatas dapat pula diberikan diit rendah protein
dengan 30g protein dan diit protein sedang 50g protein.

F. ANJURAN MAKANAN PENDERITA GAGAL GINJAL

1. Diit Rendah Protein I

 Bubur Maezena
 Susu
 Bubur / nasi tim
 Telur Ceplok saus tomat
 Tumis sayuran papaya
 Sup sayuran.
 Pisang
 Teh manis
 Pukul 10.00, pukul 16.00 dan pukul 20.00
 Kue talam
 Teh manis ager nenas
 Teh manis sirup

1. Diit Rendah Protein II dan Protein sedang

 Pagi, Siang, Sore


 Nasi tim
 Telur ceplok
 Tumis labu siam
 Susu Nasi tim
 Ikan panggang saos tomat
 Ca sayur
 Pepaya
 Teh manis Nasi tim
 Daging bistik
 Sup sayuran
 Pisang
 Teh manis
 Pukul 10.00, 16.00 dan pukul 20.00
 Kue talam
 Teh manis ager nenas
 Teh manis pisang susu

G. PENGOBATAN

Pengobatan dan Penanganan Gagal Ginjal


Terapi nutrisi pada penderita gagal ginjal dapat digunakan sebagai terapi pendamping
(komplementer ) utamadengan tujuan mengatasi racun tubuh, mencegah terjadinya infeksi dan peradangan,
dan memperbaiki jaringan ginjal yang rusak. Caranya adalah diet ketat rendah protein dengan kalori yang
cukup untuk mencegah infeksi atau berkelanjutannya kerusakan ginjal. Kalori yang cukup agar tercapai
asupan energi yang cukup untuk mendukung kegiatan sehari– hari, dan berat badan normal tetap
terjaga (Anonim, 2010).
Keberhasilan penatalaksanaan pengaturan pola konsumsi pangan pada penderita gagal ginjal dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang dimaksud antara lain motivasi atau keyakinan sembuh
terhadap program pengobatan yang diberikan. Sedangkan menurut Mechenbaum (1977) dikutip dari
Rindiastuti (2006),
faktor penting dalam mencapai kepatuhan pasien yaitu melalui dukungan sosial dalam bentuk dukungan
emosional dari anggota keluarga yang lain, teman, dan uang.
Pengaturan diet pada penyakit gagal ginjal yang menjalani hemodialisis sedemikian kompleks,
pengaturan diet tersebut sangat sukar untuk di patuhi oleh pasien sehingga memberikan dampak terhadap
status gizi dan kualitas hidup penderita (Rindiastuti, 2006).
Penanganan serta pengobatan gagal ginjal tergantung dari penyebab terjadinya kegagalan fungsi ginjal itu
sendiri. Pada intinya, tujuan pengobatan adalah untuk mengendalikan gejala, meminimalkan komplikasi
dan memperlambat perkembangan penyakit. Sebagai contoh, pasien mungkin perlu melakukan diet
penurunan intake sodium, kalium, protein dan cairan. Bila diketahui penyebabnya adalah dampak penyakit
lain, maka dokter akan memberikan obat-obatan atau therapy misalnya pemberian obat untuk pengobatan
hipertensi, anemia atau mungkin kolesterol yang tinggi (Tim Vitahealth, 2008).
Seseorang yang mengalami kegagalan fungsi ginjal sangat perlu dimonitor pemasukan (intake) dan
pengeluaran (output) cairan, sehingga tindakan dan pengobatan yang diberikan dapat dilakukan secara baik.
Dalam beberapa kasus serius, Pasien akan disarankan atau diberikan tindakan pencucian darah
{Haemodialisa
(dialysis)}. Kemungkinan lainnya adalah dengan tindakan pencangkokan ginjal atau transplantasi ginjal
(Tim Vitahealth, 2008) .
BAB III
KESIMPULAN

Gagal Ginjal adalah gangguan fungsi ginjal yang progresif dan irreversible yang
disebabkan oleh berbagai jenis penyakit. yang ditandai dengan usaha kompensasi
seperti hiperfiltrasi, hipertensi, hiperperfusi, yang kemudian dapat menyebabkan Diit
rendah kalsium tinggi sisa asam

Diberikan pada penderita dengan batu kalsium, seperti kalsium pospat, kalsium karbonat
dan kalsium oksalat.

Makanan ini cukup kalori, protein, besi, vitamin A, tiamin dan vitamin C.
kerusakan pada glomerulus, dan pada akhirnya terjadi gagal ginjal terminal.

Penyebab gagal ginjal ada 3 yang meliputi: prerenal, renal, dan postrenal.

Diit gagal ginjal dapat dilakukan dengan Diit Retriksi Protein (DRP), misalnya dengan
pemberian Protein 0,55 – 0,60 gram/kg dengan protein nilai biologik tinggi, atau 0,4 g/kg
pada gangguan ginjal yang lebih berat, dengan kalori 35 Kkal/kg.

Anda mungkin juga menyukai