Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Ilmu Keperawatan

ISSN: 2338-6371 Salbiah

Penurunan Tingkat Nyeri Saat Menstruasi Melalui Latihan Abdominal Stretching

The Menstruation Pain Level Decline By Abdominal Stretching Exercise

Salbiah1
1
Magister KeperawatanUniversitas Syiah Kuala Banda Aceh, Email: salbiah.afrizal@yahoo.com

Abstrak

Kesehatan reproduksi merupakan masalah penting untuk mendapatkan perhatian di kalangan remaja.Perubahan paling
awal muncul yaitu perkembangan secara biologis dimana mulainya remaja mengalami menstruasi.Permasalahan
menstruasi yang sering terjadi pada remaja putri yaitu nyeri haid/ dismenore.Dismenore dapat menimbulkan dampak
bagi kegiatan atau aktivitas para remaja sehingga menyebabkan terganggunya aktivitas belajar dan menurunnya kualitas
hidup remaja.Tujuan penelitian untuk mengetahui efektifitas latihan abdominal stretching terhadap tingkat nyeri saat
menstruasi pada remaja putri.Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimen dalam satu kelompok (one
group pre test-post test design). Total sampel adalah sebanyak 56 responden. Hasil penelitian skala nyeri sebelum
perlakuan (pre) yang paling banyak ditemui pada skala nyeri 4-6 atau berada pada kategori nyeri sedang yaitu sebanyak
37 responden dengan persentase 66,1%. Skala nyeri setelah perlakuan (post) yang paling banyak ditemui pada skala
nyeri 1-3 atau berada pada kategori nyeri ringan yaitu sebanyak 50 responden dengan persentase 89,3%. Berdasarkan
uji statistik t test berpasangan didapatkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara skala nyeri sebelum dan setelah
melakukan latihan abdominal stretching dalam mengurangi skala nyeri dismenore pada mahasiswi Akademi
keperawatan Tjoet Nya’ Dhien Banda Aceh. Disarankan untuk mengaplikasikan latihan abdominal stretching dalam
memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif pada remaja yang mengalami dismenore.

Kata kunci: Dismenore, latihan abdominal stretching, remaja,tingkat nyeri

Abstract

Reproduction health is important matter among the adolescents. The early alteration is signed the presence of
biological changes, menstruation. Common problem during menstruation is menstruation pain/ dismenore. Dismenore
brings great affect to female adolescents, such distraction on learning activities until the decline on a girl’s living
quality. The research aim is to find out the effectiveness of Abdominal Stretching Exercise toward the female adolescent
Menstruation Pain Level. This is a quasi experiment in one group (one group pre test – post test design). The total sum
respondent is 56 respondents. The preliminary research (Pre treatment) shows that the major pain respondents were on
4-6 pain scale or medium pain scale with 37 respondents or 66.1 %. Meanwhile the major respondents after treatment,
50 respondents or 89.3 % said that their pain level is on 1-3 or in low scale. Based on paired t test score, it was found
that there was significant difference before and after treatment. It is good advice to apply abdominal stretching in
giving comprehensive nursery service to girls with dismenore.

Key words: Dismenore, abdominal stretching exercise, adolescents,pain level

72
Jurnal Ilmu Keperawatan
ISSN: 2338-6371 Salbiah

Latar Belakang yang dirasakan.Menurut Nanthan (2005) yang


melaporkan dari 30-60% wanita yang
Pemerintah Indonesia sejak tahun 1996 telah mengalami dismenore primer, sebanyak 7-15%
memberikan perhatian yang serius terhadap yang tidak pergi ke sekolah atau bekerja. Hal
masalah kesehatan reproduksi ini didukung oleh Laszlo, et al. (2008) dari 30-
remaja.Modernisasi, globalisasi teknologi dan 90% wanita yang mengalami dismenore,
informasi serta berbagai faktor lainnya turut sebanyak 10-20% mengeluh nyeri berat dan
mempengaruhi perubahan perilaku kehidupan tidak dapat bekerja atau tidak dapat bersekolah.
remaja yang kemudian berpengaruh pada Banyak peneliti yang mengatakan exercise
perilaku kehidupan kesehatan reproduksi (latihan fisik) dapat mengatasi dismenore dan
mereka. Perubahan perilaku kesehatan exercise lebih aman dan tidak mengandung
reproduksi, jika tidak ditangani dengan efek samping karena menggunakan proses
seksama akan berdampak pada penurunan fisiologis tubuh. Penelitian menunjukkan
kualitas keluarga di kemudian hari (BKKBN, bahwa latihan fisik memicu tubuh untuk
2003).Kesehatan reproduksi merupakan menghasilkan endorphin, opiate alami yang
masalah penting untuk mendapatkan perhatian meningkatkan perasaan sejahtera selain
terutama di kalangan remaja, karena remaja mengurangi nyeri. Bukti menunjukkan bahwa
merupakan generasi penerus bangsa. Remaja latihan fisik sedang dapat membantu
yang kelak akan menikah dan menjadi orang mengurangi dismenore dengan cara
tua sebaiknya mempunyai kesehatan reproduksi mendistraksi perhatian dari nyeri,
yang prima, sehingga kualitas hidup remaja menghasilkan perasaan relaksasi, dan
dapat meningkat kearah yang lebih baik lagi mengurangi stress. Latihan fisik juga dapat
(Arifin, 2008). mengurangi gejala sindrom pramenstruasi
(PMS) dengan cara serupa (Andrews, 2009).
Dismenore dapat menimbulkan dampak bagi Latihan-latihan olahraga yang ringan sangat
kegiatan atau aktivitas para wanita khususnya dianjurkan untuk mengurangi
remaja.Menurut Prawiroharjo (2005) dismenore.Olahraga/ senam merupakan salah
dismenore membuat wanita tidak bisa satu teknik relaksasi yang dapat digunakan
beraktivitas secara normal dan memerlukan untuk mengurangi nyeri. Hal ini disebabkan
resep obat.Keadaan tersebut menyebabkan saat melakukan olahraga/ senam tubuh akan
menurunnya kualitas hidup wanita, sebagai menghasilkan endorphin. Endorphin dihasilkan
contoh mahasiswa yang mengalami dismenore di otak dan susunan syaraf tulang
primer tidak dapat berkonsentrasi dalam belajar belakang.Hormon ini dapat berfungsi sebagai
dan motivasi belajar menurun karena nyeri obat penenang alami yang di produksi otak
73
sehingga menimbulkan rasa nyaman (Harry, menggunakan skala nyeri Numeric Rating
2007). Dari hasil penelitian ternyata dismenore Scale (NRS), kemudian diukur skala nyeri
lebih sedikit terjadi pada olahragawati kembali setelah melakukan abdominal
dibandingkan wanita yang tidak melakukan stretching exercise saat siklus menstruasi bulan
olahraga/ exercise (Sumudarsono, 1998). berikutnya. Ilustrasi dari rancangan penelitian
ini dapat dilihat sebagai berikut:
Adapun salah satu caraexercise/ latihan untuk
menurunkan intensitas nyeri haid adalah R O1 X1 O2
dengan melakukan latihan abdominal Keterangan :
stretching. Latihan abdominal stretching R :Subjek (mahasiswi dengan
merupakan suatu latihan peregangan otot dismenore)
terutama pada perut yang dilakukan selama 10 O1 : Observasi sebelum diberikan latihan
menit.Latihan ini dirancang khusus untuk abdominalStreching
meningkatkan kekuatan otot, daya tahan, dan O2 : Observasi setelah diberikan latihan
fleksibilitas, sehingga diharapkan dapat abdominalStreching
mengurangi nyeri haid (Thermacare, X1 : Intervensi / perlakuan
2010).Teknik ini merupakan intervensi (Latihanabdominalstretching)
keperawatan secara mandiri untuk menurunkan
intensitas nyeri haid sehingga perlu dilakukan Populasi pada penelitian ini adalah seluruh
penelitian efektifitas latihan abdominal mahasiswi angkatan 2012 berjumlah 56
stretching terhadap penurunan nyeri saat mahasiswi yang mengalami nyeri haid
menstruasi.Oleh karena itu penelitian ini (dismenore primer) di Akademi Keperawatan
bertujuan menganalisis perbedaan tingkat nyeri Tjoet Nya’ Dhien Banda Aceh. Teknik
saat menstruasi sebelum dan sesudah dilakukan pengambilan sampel dalam penelitian ini
latihan abdominal stretching pada mahasiswi menggunakan total sampling yaitu seluruh
Akper Tjoet Nya’ Dhien Banda Aceh. subjek penelitian diambil secara keselusruhan
untuk diteliti dengan jumlah sampel sebanyak
Metode 56 orang. Pertimbangan dalam pemilihan
Penelitian ini menggunakan quasi eksperimen sampel yang dilakukan peneliti adalah dengan
dalam satu kelompok (one group pre test – post menentukan kriteria yang terdiri dari kriteria
test design).Disini peneliti mengukur inklusi dan eksklusi.
pengalaman skala nyeri remaja yang
mengalami dismenore pada bulan lalu sebelum
melakukan latihan abdominal stretchingdengan

74
Latihan abdominal stretchingmerupakan latihan ini digunakan untuk mengetahui karakteristik
peregangan otot terutama pada perut yang responden yaitu usia responden sedangkan
dilakukan selama 10 menit. analisis bivariat digunakan untuk mengetahui
ada tidaknya pengaruh latihan abdominal
Nyeri dismenore merupakan tingkatan nyeri stretching dalam mengurangi skala nyeri
haid yang dirasakan mahasiswi pada saat dismenore. Data yang telah diperoleh kemudian
menstruasi. Dengan menggunakanNumeric diuji normalitasnya dengan menggunakan uji
Rating Scale angka 0 pada garis paling kiri dan kolmogorov smirnov karena sampel penelitian
angka 10 pada garis paling kanan (Pillitteri, lebih dari 50 orang (Dahlan, 2008).
2003; Potter & Perry, 2006).
Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini memberikan informasi yang jelas kepada
dengan menggunakan metode wawancara dan responden terkait dengan pelaksanaan
observasi untuk mengidentifikasi karakteristik penelitian, kemudian meminta informed
demogriaf responden (usia, tingkat), kuesioner consent kepada responden.Dalam rangka
tentang intensitas nyeri haid yaitu berupa menjunjung tinggi ethical clearance, maka
lembar penilaian skala pengukuran intensitas peneliti memegang teguh sikap ilmiah
nyeri haid dengan menggunakan Numeric (scientific attitude) serta menggunakan prinsip
Rating Scale (NRS) dan dilengkapi dengan etika penelitian.Prinsip etika penelitian
modul sebagai panduan dalam melakukan keperawatan yang digunakan adalah
latihan abdominal stretching. menghormati harkat dan martabat manusia
(respect for human dignity), menghormati
Pada penelitian ini, analisis data dilakukan privasi dan kerahasiaan responden (respect for
denganmenggunakan program privacy and confidentiality), keadilan dan
komputerisasi.Uji Statistik yang digunakan inklusivitas (respect for justice dan
adalah Paired t-test, yaitu untuk menguji inclusiveness) dan memperhitungkan manfaat
bedamean dari hasil pengukuran pada dan kerugian yang ditimbulkan (balancing
kelompok yang sama yaitu pre dan post-test harms and benefits) (Milton, 1999; Loiselle,
(Dharma, 2011). Metode analisis data dalam Profetto-McGgrath, Polit & Beck, 2004).
penelitian ini adalah analisis univariat dan
bivariat.Pada analisis univariat, data yang
diperoleh dari hasil pengumpulan dapat
disajikan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi.Analisis univariat dalam penelitian

75
Hasil Penelitian
Karakteristik Usia Responden

Karakteristik usia responden mahasiswi Akper


Tjoet Nya’ Dhien Banda Aceh dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:

Tabel 1. Karakteristik Usia Responden

Usia Responden Frekuensi %


(n)
18 tahun 16 28,6 Skala nyeri sebelum diberi perlakuan yang
19 tahun 28 50 paling banyak dialami oleh responden terdapat
20 tahun 10 17,9
di angka 4-6 atau berada pada skala nyeri
21 tahun 2 3,6
sedang dengan frekuensi 37 mahasiswi atau
Total 56 100
dengan persentase 66,1%. Sedangkan yang
paling sedikit mengalami nyeri hebat atau
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui berada pada angka 10 yaitu sebanyak 3
bahwa usia responden yang paling banyak mahasiswi atau dengan persentase 5,4%.
adalah berusia 19 tahun dengan jumlah 28
responden dengan persentase 50%. Sedangkan Hasil pengukuran skala nyeri dismenore setelah
usia responden yang paling sedikit berusia 21 diberikan intervensi (post) dapat dilihat pada
tahun dengan jumlah 2 responden dengan diagram di bawah ini:
persentase 3,6%.

Hasil Pengukuran Skala Nyeri Pre dan Post

Skala nyeri (pre) sebelum diberikan intervensi


latihan abdominal stretching(pre) dapat dilihat
pada diagram dibawah ini:

Skala nyeri setelah dilakukan intervensi yang


paling banyak ditemui pada responden terdapat
pada angka 1-3 atau berada pada kategori skala
nyeri ringan dengan frekuensi 50 mahasisiwi
atau dengan persentase 89,3%. Sedangkan
76
paling sedikt responden mengalami nyeri standar deviasi 0,36. Hasil uji statistik
sedang atau pada angka 4-6 setelah dilakukan didapatkan nilai 0,0001 maka dapat
intervensi dengan frekuensi 2 mahasiswi atau disimpulkan bahwa ada perbedaan yang
dengan persentase 3,6%. signifikan antara skala nyeri sebelum
melakukan latihan abdominal stretching dan
Untuk menilai adanya pengaruh latihan sesudah melakukan latihan abdominal
abdominal stretching pada penelitian ini, stretching.
peneliti menggunakan uji statistik. Salah satu
syarat dalam t test berpasangan (paired t-test) Pembahasan
adalah data harus terdistribusi normal. Peneliti Karakteristik Usia Responden
telah melakukan uji normalitas berdasarkan
kurva normal, nilai skewness dan uji Menurut Perry dan Potter (2006), salah satu
Kolmogorov smirnov dan menunjukkan hasil faktor yang mempengaruhi respon terhadap
bahwa data terdistribusi normal, oleh karena itu nyeri adalah umur. Umur yang berbeda akan
analisis hasil penelitian dapat dilanjutkan mempengaruhi respon seseorang terhadap
dengan menggunakan uji paired t-test. Hasil nyeri. Anak-anak belum bisa mengungkapkan
analisis dengan menggunakan uji tersebut dapat nyeri, sedangkan orang dewasa akan
dilihat dalam tabel di bawah ini: memberitahukan nyeri jika sudah patologis dan
mengalami kerusakan fungsi dan lansia
Tabel 2.Nilai rata-rata skala nyeri dismenore sebelum
(pre) dan sesudah (post) melakukan latihan abdominal cenderung memendam nyeri karena
stretching menganggap nyeri adalah hal yang alamiah.
Variabel Mean SD SE P value N
Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya
Skala nyeri pre 3,18 0,69 0,09
0,0001 56 yaitu penelitian yang dilakukan oleh Novia dan
Skala nyeri post 1,96 0,33 0,04
Puspitasari (2008) tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi kejadian dismenore primer.
Skala nyeri rata-rata sebelum dilakukan Penelitian menunjukkan bahwa dismenore
intervensi adalah 3,18 dengan standar deviasi primer lebih banyak ditemukan pada rentang
0,69. Pada pengukuran skala nyeri sesudah usia 15-25 tahun dengan persentase 87% pada
dilakukan intervensi didapatkan rata-rata skala jumlah responden 100 orang. Penelitian lainnya
nyeri 1,96 dengan standar deviasi 0,33. Terlihat oleh Ortiz (2010) menunjukkan bahwa rata-rata
perbedaan nilai mean antara pengukuran usia responden yang mengalami dismenore
sebelum melakukan latihan abdominal adalah 17-35 tahun. Dismenore primer
stretching dan sesudah melakukan latihan umumnya dimulai pada 1-3 tahun setelah haid
abdominal stretching yaitu sebesar 1,21 dengan pertama (menarche). Kasus ini bertambah berat

77
beberapa tahun hingga usia 23-27 tahun nyeri; ansietas, hubungan antara nyeri dan
(Morgan & Hamilton, 2009). cemas bersifat kompleks, cemas meningkatkan
persepsi terhadap nyeri dan nyeri bisa
Skala Nyeri Dismenore Pre dan Post menyebabkan seseorang cemas. Gill (1990),
melaporkan suatu bukti bahwa stimulus nyeri
Dismenore dapat mengganggu aktivitas mengaktifkan bagian system limbik yang
perempuan, bahkan sering kali mengharuskan diyakini mengendalikan emosi seseorang.
penderita beristirahat dan meninggalkan Sistem limbik dapat memproses reaksi emosi
pekerjaannya selama berjam-jam akibat terhadap nyeri, yakni memperburuk atau
dismenore (Bobak, 2004).Hal ini berhubungan menghilangkan nyeri; pengalaman masa lalu,
dengan prostaglandin endometrial dan seseorang yang pernah berhasil mengatasi nyeri
leukotrien. Setelah terjadi proses ovulasi dimasa lampau, dan saat ini nyeri yang sama
sebagai respons peningkatan produksi timbul, maka ia akan lebih mudah mengatasi
progesteron, asam lemak akan meningkat nyerinya. Mudah tidaknya seseorang mengatasi
dalam fosfolipid membran sel. Kemudian asam nyeri tergantung pengalaman di masa lalu
arakidonat dan asam lemak omega-7 lainnya dalam mengatasi nyeri; keletihan, Keletihan
dilepaskan dan memulai suatu aliran meningkatkan persepsi nyeri, rasa kelelahan
mekanisme prostaglandin dan leukotrien dalam menyebabkan sensasi nyeri semakain intensif
uterus. Kemudian berakibat pada termediasinya dan menurunkan kemampuan koping. Apabila
respons inflamasi dan tegang saat menstruasi keletihan disertai kesulitan tidur, maka persepsi
(Guyton dan Hall, 2007). nyeri bahkan lebih berat lagi. Nyeri seringkali
Nyeri merupakan sesuatu yang kompleks dan lebih berkurang setelah individu mengalami
banyak faktor yang mempengaruhi tingkat suatu periode tidur yang lelap dibandingkan
nyeri seseorang.Smeltzer & Bare (2002), pada akhir hari yang melelahkan; pola koping,
menjelaskan bahwa faktor-faktor yang Pola koping adaptif akan mempermudah
mempengaruhi nyeri individu diantaranya seseorang mengatasi nyeri dan sebaliknya pola
adalah perhatian, tingkat seorang klien koping yang maladaptive akan menyulitkan
memfokuskan perhatiannya pada nyeri dapat seseorang mengatasi nyeri; support keluarga
mempengaruhi persepsi nyeri. Menurut Gill dan social, Individu yang mengalami nyeri
(1990), perhatian yang meningkat dihubungkan seringkali bergantung kepada anggota keluarga
dengan nyeri yang meningkat, sedangkan atau teman dekat untuk memperoleh dukungan,
upaya distraksi dihubungkan dengan respon bantuan dan perlindungan; kultur, orang belajar
nyeri yang menurun. Tehnik relaksasi, guided dari budayanya, bagaimana seharusnya mereka
imagery merupakan tehnik untuk mengatasi berespon terhadap nyeri. (ex: suatu daerah

78
menganut kepercayaan bahwa nyeri adalah mengurangi nyeri haid atau dismenore pada
akibat yang harus diterima karena mereka remaja.
melakukan kesalahan, jadi mereka tidak
mengeluh jika ada nyeri); makna nyeri, Hasil penelitian tentang perbedaan pengaruh
berhubungan dengan bagaimana pengalaman sebelum dan sesudah dilakukan latihan
seseorang terhadap nyeri dan bagaimana abdominal stretching terhadap tingkat
mengatasinya. Derajat dan kualitas nyeri yang dismenore menunjukkan bahwa rata-rata
dirasakan setiap responden sangat subjektif dan (mean) intensitas nyeri pada saat sebelum
berbeda, hal ini sesuai dengan pengamatan dilakukan latihan abdominal stretching adalah
peneliti bahwa responden berasal dari berbagai 3,18 dan rata-rata intensitas nyeri setelah
latar belakang budaya, jauh dari lingkungan dilakukan latihan abdominal stretching adalah
keluarga, keletihan setelah melaksanakan 1,96. Berdasarkan uji statistik t testberpasangan
aktifitas perkuliahan dan jarang melakukan didapat nilai p sebesar 0,0001. Dengan
olahraga sehingga besar kemungkinan faktor- demikian nilai p lebih kecil dari nilai α (5%)
faktor tersebut berperan dalam menentukan atau 0,05 sehingga Ha diterima yang berarti ada
tingkat dismenore responden. pengaruh yang signifikan dari latihan
abdominal stretching dalam mengurangi skala
Sementara hasil penelitian sesudah dilakukan nyeri dismenore pada mahasiswi Akademi
latihan abdominal stretching menunjukkan keperawatan Tjoet Nya’ Dhien Banda Aceh.
bahwa tingkat dismenore mengalami
penurunan nyeri.Hasil penelitian tersebut di Hal ini terjadi mengingat nyeri merupakan hal
dukung oleh penelitian yang dilakukan oleh yang bersifat subjektif dan hanya seseorang
Ratna Ningsih, (2011) mengenai efektifitas yang mengalami kondisi tersebut yang dapat
paket pereda terhadap intensitas nyeri pada mendeskripsikan besarnya nyeri yang
remaja dengan dismenore.Hasil penelitian dirasakan. Sehingga akan berpengaruh terhadap
didapatkan bahwa paket pereda efektif dalam penurunan skor intensitas nyeri pada masing -
menurunkan intensitas nyeri pada remaja masing responden. Spasme otot dapat
dengan dismenore setelah dikontrol oleh menimbulkan rasa nyeri pada saat
kecemasan dan keletihan, dengan OR=14,339. menstruasi.Rasa nyeri disebabkan oleh
Penelitian lain yang dilakukan oleh Puji, I. pengaruh spasme otot yang menekan pembuluh
(2009) pernah meneliti mengenai keefektifan darah dan menyebabkan iskemik.Nyeri akibat
senam dismenore dalam mengurangi nyeri iskemik jaringan terjadi bila aliran darah yang
dismenore. Hasil penelitian didapatkan bahwa menuju jaringan terhambat. Hal ini terjadi
senam dismenore sangat efektif dalam karena terkumpulnya sejumlah besar asam

79
laktat dalam jaringan yang terbentuk akibat akibat pelepasan prostaglandin
metabolisme anaerobik, mungkin juga ada tertentu.Prostaglandin F2 alfa yang berasal dari
bahan kimia lain seperti bradikinin, sel-sel endometrium uterus.Prostaglandin F2
prostaglandin dan enzim proteolitik yang alfa adalah salah satu perangsang kuat
terbentuk dalam jaringan akibat kerusakan sel. kontraksi otot polos myometrium dan kontriksi
Bahan-bahan ini dan asam laktat akan pembuluh darah uterus.Obat-obatan anti
merangsang ujung saraf nyeri (Guyton dan inflamasi (contohnya obat non steroid NSAID)
Hall, 2006). dapat memperlambat pembentukan
prostaglandin (Corwin, 2008).
Smeltzer dan Bare (2002) juga menjelaskan
bahwa pada saat terjadi pelepasan mediator Exercise (latihan fisik) merupakan salah satu
kimia seperti bradikinin, prostaglandin dan manajemen non farmakologis yang lebih aman
substansi lain akan merangsang syaraf simpatis digunakan karena menggunakan proses
sehingga menyebabkan vasokonstriksi yang fisiologis (Woo & McEneaney, 2010). Hasil
akhirnya meningkatkan tonus otot yang penelitian didukung pendapat Daley (2008)
menimbulkan berbagai efek seperti spasme otot yang menyatakan bahwa latihan fisik efektif
yang akhirnya menekan pembuluh darah, dalam menurunkan nyeri haid (dismenore
mengurangi aliran darah dan meningkatkan primer). Hasil penelitian lain yang terkait
kecepatan metabolisme otot yang menimbulkan lainnya adalah penelitian Istiqomah (2009)
pengiriman impuls nyeri dari medula spinalis menyatakan bahwa dengan melakukan senam
ke otak dan dipersepsikan sebagai nyeri. dismenore sangat efektif untuk mengurangi
dismenore pada remaja.
Dismenore atau nyeri haid adalah normal,
namun dapat berlebihan apabila dipengaruhi Salah satu exercise yang dapat dilakukan untuk
oleh faktor fisik dan psikis seperti stress serta menurunkan intensitas nyeri haid (dismenore)
pengaruh dari hormone prostaglandin dan adalah dengan melakukan latihan abdominal
progesterone. Selama dismenore, terjadi stretching. Latihan abdominal stretching yang
kontraksi otot rahim akibat peningkatan dilakukan pada saat dismenore untuk
prostaglandin sehingga menyebabkan meningkatkan kekuatan otot, daya tahan dan
vasospasme dari arteriol uterin yang fleksibilitas otot (Thermacare, 2010), dapat
menyebabkan terjadinya iskemia dankram pada meningkatkan kebugaran, mengoptimalkan
abdomen bagian bawah yang akan merangsang daya tangkap, meningkatkan mental dan
rasa nyeri di saat datang bulan (Robert dan relaksasi fisik, meningkatkan perkembangan
David, 2004). Nyeri pada dismenore terjadi kesadaran tubuh, mengurangi ketegangan otot

80
(kram), mengurangi nyeri otot, dan mengurangi abdomen bagian bawah, dan memperlancar
rasa sakit pada saat menstruasi (dismenore) peredaran darah, sehingga pada akhirnya dapat
(Alter, 2008), untuk mengurangi ketegangan menurunkan intensitas nyeri pada remaja
otot, memperbaiki peredaran darah, dengan dismenore.
mengurangi kecemasan, perasaan tertekan, dan
kelelahan, memperbaiki kewaspadaan mental, Kesimpulan
mengurangi resiko cedera, mempermudah
pekerjaan, memadukan pikiran ke dalam tubuh, Skala nyeri sebelum perlakuan (pre) yang
serta membuat perasaan lebih baik (Anderson, paling banyak ditemui pada skala nyeri 4-6
2010), sehingga diharapkan dapat menurunkan atau berada pada kategori nyeri sedang yaitu
nyeri haid (dismenore) pada wanita. sebanyak 37 responden dengan persentase
66,1%.
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan
pendapat Wong, et al. (2002) latihan seperti Skala nyeri setelah perlakuan (post) yang
paling banyak ditemui pada skala nyeri 1-3
dengan menggerakkan panggul, dengan posisi
atau berada pada kategori nyeri ringan yaitu
lutut-dada, dan latihan pernapasan dapat
sebanyak 50 responden dengan persentase
bermanfaat untuk mengurangi dismenore. Hal
89,3%.
serupa dikemukakan oleh Taber (2005) bahwa
salah satu cara untuk mengatasi dismenore
Berdasarkan uji statistik t test berpasangan
adalah dengan mengambil atau melakukan didapatkan bahwa ada perbedaan yang
posisi menungging sehingga rahim tergantung signifikan antara skala nyeri sebelum dan
ke bawah, dan menarik napas dalam secara setelah melakukan latihan abdominal stretching
perlahan untuk relaksasi. Hal ini juga didukung dalam mengurangi skala nyeri dismenore pada
Brunner dan Suddarth (2002) yang menyatakan mahasiswi Akper Tjoet Nya’ Dhien Banda
relaksasi otot skeletal dipercaya dapat Aceh.
menurunkan nyeri dengan merilekskan
ketegangan otot yang menunjang nyeri. Referensi

Berdasarkan hasil penelitian ini peneliti dapat Bobak, I.M., Lowdermilk, D.L & Jensen, M.D
(2004), Buku Ajar Keperawatan
menyimpulkan bahwa latihan abdominal Maternitas, Edisi 4, EGC : Jakarta.
stretching merupakan intervensi yang mudah,
murah dan menggunakan proses fisiologis Brunner & Suddarth’s.(2002). Buku ajar
Keperawatan medikal bedah. Cetakan
tubuh. Terapi ini digunakan untuk menurunkan Pertama. Edisi 8. Volume 1,2, dan 3.
kontraksi uterus, mengurangi kram pada Jakarta: EGC.

81
Adrews, G. (2009). Buku Ajar Kesehatan Puji, I. (2009). Efektivitas senam dismenore
Reproduksi Wanita.Edisi 2. Jakarta. dalam mengurangi dismenore pada
EGC remaja putri di SMU N
Semarang.Skripsi. Dipublikasikan
Pillitteri, A. (2003). Maternal & Child Health
Nursing: care of the childbearing & Arifin.S. (2008). Nyeri Haid. Jakarta: EGC
childrearing family. Fourth Edition.
Philadelphia: Lippincott William &
Nanthan, A. (2005). Primary
Wilkins.
dysmenorrhoea.Practice Nurse Minor
Ailments.Diperoleh10 Oktober 2013
Prawirohardjo.S. (2005). Ilmu Kebidanan. dari
Edisi Ketiga. Cetakan Keenam. http://proquest.umi.com/pqdweb?indei
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka =65.
Sarwono Prawirohardjo.
Laszlo, et al (2008). Work related stress factors
Thermacare.(2010). Abdominal stretching and menstrual pain: a nation-wide
exercise for menstrual pain.Diperoleh representative survey. Journal of
15 Desember 2013 dari Psychosomatic Obstetrics &
http://www.chiromax.com/Media/abstr Gynecology, Diperoleh 12 Januari
etch.pdf. 2014 dari
http://web.ebscohost.com/ehost/pdfvie
BKKBN.(2003). Buku sumber untuk advokasi
Direktorat Advokasi dan KIE. Taber, B. (2005). Kapita selekta kedaruratan
obstetric dan ginekologi. Alih bahasa:
dr. Teddy Supriyadi dan dr. Johanes
Potter & Perry. (2006). Fundamentals of
Gunawan. Jakarta: EGC.
Nursing: Concept, Process, and
Practice. Jakarta: EGC.
Wong et al. (2002).Maternal child nursing care.
Mosby: St. Louis.
Smeltzer & Bare.(2002). Buku Ajar
Keperawatan Medikal Bedah Brunner
& Suddarth vol.1. Jakarta: EGC. Guyton & Hall (2006).Buku ajar fisiologi
kedokteran.Edisi 7.Bagian III.Alih
Bahasa Effendi & Melfiawati. Jakarta:
Corwin, E.J. (2008). Buku Saku Patofisiologi.
EGC.
Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakar
ta.
Ratna Ningsih (2011). Efektifitas paket pereda
terhadap intensitas nyeri pada remaja
Novia, I. (2008). Faktor resiko yang
dengan dismenore di SMA Kecamatan
mempengaruhi kejadian dismenore
Curup.Tesis. Dipublikasikan
primer.Skripsi.Dipublikasikan.

82

Anda mungkin juga menyukai