S
DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS CILACAP TENGAH
1
Di Susun Oleh :
Tempat : Puskesmas.
Presentator
A. TUJUAN
3. 10 PENUTUP
Bersama pasien dan Bersama-sama
menit
keluarga menyimpulkan menyimpulkan
Menjawab
atau merangkum kembali
pertanyaan
apa yang telah
disampaikan.
Mengevaluasi Menerima lembar
pengetahuan pasien dan balik.
keluarga tentang materi Memperhatikan
B. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
C. MEDIA ATAU ALAT BANTU
1. Slide show
D. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi struktur :
a. Persiapan dilaksanakan 1 hari sebelum acara.
2. Evaluasi proses :
a. Pasien jumlah 1 orang.
b. Media yang digunakan adalah slide show.
c. Waktu penyuluhan 25 menit.
d. Persiapan penyuluhan dilakukan beberapa hari dan sebelum kegiatan
penyuluhan.
e. Pembicara diharapkan menguasai materi dengan baik.
3. Evaluasi hasil :
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan pasien diharapkan mengerti dan
memahami tentang pengertian penyakit Anemia, penyebab penyakit
thalasemia, tanda dan gejala penyakit Anemia, dan kebutuhan nutrisi yang
dapat di konsumsi dan dihindari pada pasien dengan Anemia.
E. PERAN KELOMPOK
F. SETTING TEMPAT
Penyaji Materi
Dosen
Pasien
Keluarga pasien
Materi Penyuluhan
A. Pengertian Anemia
Anemia adalah suatu kondisi dimana terjadi penurunan kadar hemoglobin (Hb)
atau sel darah merah (eritrosit) sehingga menyebabkan penurunan kapasitas sel darah
merah dalam membawa oksigen (Badan POM, 2011).
Anemia adalah penyakit kurang darah, yang ditandai dengan kadar hemoglobin
(Hb) dan sel darah merah (eritrosit) lebih rendah dibandingkan normal. Jika kadar
hemoglobin kurang dari 14 g/dl dan eritrosit kurang dari 41% pada pria, maka pria
tersebut dikatakan anemia. Demikian pula pada wanita, wanita yang memiliki kadar
hemoglobin kurang dari 12 g/dl dan eritrosit kurang dari 37%, maka wanita itu
dikatakan anemia. Anemia bukan merupakan penyakit, melainkan merupakan
pencerminan keadaan suatu penyakit atau akibat gangguan fungsi tubuh. Secara
fisiologis anemia terjadi apabila terdapat kekurangan jumlah hemoglobin untuk
mengangkut oksigen ke jaringan.
Anemia didefinisikan sebagai penurunan volume eritrosit atau kadar Hb sampai
di bawah rentang nilai yang berlaku untuk orang sehat. Anemia adalah gejala dari
kondisi yang mendasari, seperti kehilangan komponen darah, elemen tidak adekuat
atau kurang nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah, yang
mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah dan ada banyak tipe
anemia dengan beragam penyebabnya. (Marilyn E, Doenges, Jakarta, 2002).
Anemia adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah atau konsentrasi
hemoglobin turun dibawah normal.(Wong, 2003).
b. Penyebab Anemia
1. Hemolisis (eritrosit mudah pecah)
2. Perdarahan
3. Penekanan sumsum tulang (misalnya oleh kanker)
4. Defisiensi nutrient (nutrisional anemia), meliputi defisiensi besi, folic acid,
piridoksin, vitamin C dan copper
3. Kehamilan. Wanita yang hamil rawan terkena anemia karena janin menyerap
zat besi dan vitamin untuk pertumbuhannya.
8. Pada anak-anak, anemia dapat terjadi karena infeksi cacing tambang, malaria,
atau disentri yang menyebabkan kekurangan darah yang parah.
Anemia Ringan :
Anemia Berat :
a. Infeksi h. Gagal jantung
3. Membatasi dan mengurangi minuman yang dapat memperlambat penyerapan zat besi.
1. Zat besi. Makanan yang banyak mengandung zat besi termasuk daging merah, kacang-
kacangan, sereal yang mengandung zat besi, sayuran hijau (bayam, kangkung) dan buah
kering.
2. Asam folat. Makanan yang mengandung asam folat antara lain buah sitrus (jeruk,
lemon), pisang, sayuran hijau, roti, sereal.
3. Vitamin B12. Vitamin ini secara alami ditemukan di dalam daging dan produk susu
serta sereal dan produk kacang kedelai.
4. Vitamin C. makanan yang mengandung vitamin C seperti buah sitrus (jeruk, lemon),
melon dan beri dapat membantu penyerapan zat besi. Zat besi merupakan salah satu
komponen penting pembentuk sel darah merah.
g. Kebutuhan nutrisi yang dapat di konsumsi dan dihindari pada pasien dengan
Anemia.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar keperawtan medikal bedah, edisi 8 vol 3. Jakarta: EGC
Dewi, A. 2005. Hematologi.Jakarta : Buku Kedokteran EGC
Santosa, Budi. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006. Jakarta: Prima
Medika.
Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan, edisi 7. EGC : Jakarta.