Anda di halaman 1dari 3

24 Metodologi BAB III

24 Metodologi METODOLOGI PENELITIAN

A. Dasar
Menindaklanjuti surat dari Kementerian Perhubungan, telah dilaksanakan
serangkaian kegiatan diskusi pembahasan di Badan Litbang Perhubungan
dengan beberapa stakeholder yaitu perwakilan dari Masyarakat Transportasi
Indonesia (MTI), Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Direktorat Jenderal
Perkeretaapian dan Lembaga Swadaya Masyarakat Institut Studi Transportasi
(Instran) serta wakil dari Badan Litbang Perhubungan. Diskusi pertama
dilaksanakan pada tanggal 7 November 2014. Dalam diskusi tersebut dibahas
mengenai posisi terakhir dari Raperpres Pengelola Transportasi Jabodetabek
(PTJ), yaitu mengenai profil, kedudukan serta fungsi dan kewenangan dari
PTJ. Dibahas juga mengenai sumber pendanaan dan keanggotaan PTJ.
Diskusi kedua dilaksanakan pada tanggal 17 November 2014. Dalam diskusi
tersebut dibahas tentang implikasi-implikasi bentuk organisasi yang ada
sesuai dengan Raperpres serta kemungkinan usulan bentuk organisasi baru.
Diskusi tersebut dilanjutkan dengan diskusi ketiga pada tanggal 18 November
2014. Dalam diskusi tersebut dirumuskan usulan-usulan perubahan Raperpres
PTJ. Dalam diskusi tersebut muncul kesepakatan untuk merubah bentuk
organisasi menjadi Badan Penyelenggara Transportasi Jabodetabek.

Pembentukan badan otoritas atau pengelola transportasi dan penetapan


rencana induk transportasi Jabodetabek sendiri sebenarnya merupakan agenda
yang tertunda, karena sebenarnya sudah direncanakan sejak tahun 2010.
Posisi terakhir dokumen rancangannya sudah berada di Sekretariat Negara
dan menunggu dikeluarkannya perpres sebagai legal standing-nya. Namun
demikian dalam kajian ini diusulkan suatu bentuk organisasi yang dipandang
lebih mampu dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan antar daerah
tersebut.

Laporan Akhir Studi Kelembagaan BPTJ


B. Pola Pikir
25 Metodologi
Instrumental Input
 Rancangan Peraturan Presiden tentang Pembentukan Badan Penyelenggaraan Transportasi Jabodetabek (Jakarta, Bogor,
Depok, Tangerang, Bekasi).
 Surat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
 Surat dukungan dari Gubernur DKI Jakarta tentang Pembentukan Badan Penyelenggara Transportasi Jabodetabek

SUBJEK OBJEK METODE


Outcome :
Database
Ditjen
dan Informasi
Perkeretaapian
kronologis proses pembentukan pengelola transportasi
Survey Primer Jabodetabek
Perencanaan
Input : Karakteristik
Ditjen Perhubungan Analisis teknis
wilayah yang yang rawan macet di Jabodetabek
Darat
Monitoring Sistem sarana prasarana transportasi Jabodetabek
pengembangan,mengel
Dinas Perhubungan setempat oladan meningkatkan
a. Kondisi data dan Output : pelayanan transportasi
informasi Proses
yang terintegrasi di
pembentukan BPTJ Terwujudnya Badan wilayah Jabodetabek
b. Wilayah Jabodetabek Penyelenggaraan
Transportasi Jabodetabek

Environmental Input
 Perkembangan Iptek.
 Perkembangan Ekonomi.
 Perkembangan transportasi

UMPAN BALIK
Gambar III.1 Pola Pikir Penelitian
Laporan Akhir Studi Kelembagaan BPTJ
26 Metodologi
C. Alur Pikir

Observasi Lapangan

Pengumpulan Data

Data Primer Data Sekunder

Data Kelembagaan BPTJ


Data penunjang BPTJ
Data Posisiterakhir BPTJ
Data karakteristik wilayah di Jabodetabek

Analisa dan Evaluasi :


 Analisa perencanaan, perumusan, penetapan
 Investasi, manajemen, kebijakan perencanaan operasi

Rekapitulasi Data

Kesimpulan

GAMBAR III.2 Alur Pikir Penelitian

D. Metode yang Dijalankan


a. Wawancara Mendalam
Wawancaraa dalah suatu metode dalam pencarian data yang di lakukan secara
langsung kepada narasumber atau pengambilan data dengan cara menanyakan
sesuatu kepada seseorang responden.
b. Benchmark (patokan atau tolok ukur)
Adalah standar atau pedoman yang digunakan untuk membandingkan beberapa
aspek ukuran standar objektif atau exsternal atau hasil masa lalu untuk
dibandingkan dengan hasil di masa mendatang yang direncanakan.

Laporan Akhir Studi Kelembagaan BPTJ

Anda mungkin juga menyukai