Anda di halaman 1dari 13

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


Pengamatan pada penelitian ini diawali dari mencari panjang
gelombang maksimum tetrametilbenzidin dalam larutan klorin. Diukur
dengan menggunakan spektrofotometri dari panjang gelombang 435-480 nm.
Hasil pengamatan uji panjang gelombang maksimun tertera pada gambar
berikut :

Gambar 4.1 Panjang Gelombang Maksimum Tetrametilbenzidin dalam


Larutan Klorin

Panjang gelombang yang digunakan untuk pengukuran kadar klorin


dengan menggunakan tetrametilbenzidin ini adalah 451 nm.

Setelah dilakukan pengukuran panjang gelombang maksimum


dilakukan uji linieritas larutan klorin dengan tetrametilbenzidin dan juga
dilakukan uji linieritas larutan nitrit dengan tetrametilbenzidin. Hasil
pengamatan tertera pada sebagai berikut:

20
21

Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Uji Linieritas Larutan Klorin dengan


Tetrametilbenzidin

Conc
No. Type [ppm] Abs
1 Standard 0,0 0,000
2 Standard 0,2 0,076
3 Standard 0,4 0,181
4 Standard 0,6 0,287
5 Standard 0,8 0,376
6 Standard 1,0 0,469
7 Standard 1,2 0,510

Klorin
0.6 y = 0,4484x + 0,0023
R² = 0,9912
0.5
0.4
absorban

0.3
Abs
0.2
Linear (Abs)
0.1
0
0 0.5 1 1.5
konsentrasi [ppm]

Gambar 4.2 Kurva Linieritas Larutan Klorin dengan Tetrametilbenzidin

Berdasarkan analisa regresi linier pada data absorban standar


diperoleh persamaan regresi kurva standar :

y = bx + a

y = 0,4484x + 0,0023

r 2= 0,9912
22

Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Uji Linieritas Nitrit

Conc
No. Type [ppm] Abs
1 Standard 0,0 0,000
2 Standard 0,5 0,092
3 Standard 1,0 0,364
4 Standard 2,0 0,518
5 Standard 3,0 0,924

Nitrit
1
y = 0.3071x - 0.016
0.8 R² = 0.9726

0.6
absorban

0.4 Series1
Linear (Series1)
0.2

0
0.0 1.0 2.0 3.0 4.0
-0.2
konsentrasi

Gambar 4.3 Kurva Linieritas Nitrit

Berdasarkan analisa regresi linier pada data absorban standar


diperoleh persamaan regresi kurva standar :

y = bx + a

y = 0,3071x - 0,016

r 2= 0,9726
23

Setelah dilakukan uji linieritas kemudian dilakukan uji gangguan


terhadap nitrit, pengujian dilakukan dengan cara larutan klorin 0,5 ppm di
tambahkan larutan nitrit dengan tujuh konsentrasi nitrit dimulai dari
konsentrasi terkecil hingga konsentrasi terbesar. Hasil pengukuran tertera
pada tabel berikut :

Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Uji Gangguan Nitrit

Pengganggu Pengganggu
R Abs Kadar R Abs Kadar
[ppm] [ppm]

1 0,211 0,46 1 0,233 0,51


0 ppm 2 0,213 0,47 2,5 ppm 2 0,233 0,51
3 0,213 0,47 3 0,237 0,52
Rata-rata 0,212 0,47 Rata-rata 0,234 0,52
1 0,211 0,46 1 0,237 0,52
0,5 ppm 2 0,211 0,46 3 ppm 2 0,237 0,52
3 0,214 0,47 3 0,235 0,51
Rata-rata 0,213 0,47 Rata-rata 0,236 0,52
1 0,212 0,47 1 0,237 0,52
1 ppm 2 0,211 0,46 4 ppm 2 0,237 0,52
3 0,211 0,46 3 0,240 0,53
Rata-rata 0,211 0,47 Rata-rata 0,238 0,52
1 0,211 0,46 1 0,240 0,53
2 ppm 2 0,216 0,47 5 ppm 2 0,243 0,54
3 0,212 0,47 3 0,243 0,54
Rata-rata 0,213 0,47 Rata-rata 0,242 0,53
24

Setelah dilakukan pengujian terhadap pengganggu nitrit, dilakukan


pengukuran nitrit terhadap berbagai konsentrasi asam sulfamat dari konsentrasi
terkecil sampai konsentrasi terbesar, untuk menentukan konsentrasi asam sulfamat
optimal yang dapat menurunkan nitrit 2,5 ppm. Hasil pengukuran tersebut tertera
pada tabel berikut :

Tabel 4.4 Hasil Pengukuran Nitrit 2,5 ppm dengan Penambahan Asam Sulfamat

cont [ppm] conc [ppm]


No. Abs
as sulfamat nitrit
1 0 0,75 2,49
2 10 0,379 1,29
3 20 0,156 0,56
4 30 0,143 0,52
5 40 0,025 0,13
6 50 0,017 0,11
7 60 0,011 0,09
8 70 0,009 0,08
9 71 0,007 0,07
10 72 -0,015 0,00
11 73 -0,007 0,03
12 74 -0,012 0,01
13 75 -0,014 0,01
14 76 -0,008 0,03
15 77 -0,009 0,02
16 78 -0,007 0,03
17 79 -0,004 0,04
18 80 -0,009 0,02
19 90 -0,003 0,04
20 100 -0,001 0,05
25

Penurunan Konsentrasi Nitrit


3.00

2.50
Konsentrasi Nitrit

2.00

1.50
conc [ppm]

1.00

0.50

0.00

100
0
10
20
30
40
50
60
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
90 Gambar 4.4 Grafik Penurunan Konsentrasi Nitrit

Setelah dilakukan pengukuran nitrit dengan penambahan asam sulfamat


kemudian dilakukan pengukuran nitrit terhadap konsentrasi asam sulfamat yang
optimal, Hasil pengukuran tertera pada tabel berikut:
26

Tabel 4.5 Pengukuran Nitrit 2,5 ppm dan Klorin 0,5 ppm Terhadap Asam Sulfamat
pada Rentang Optimal

Konsentrasi conc
Abs
No. asam sulfamat [ppm]
nitrit
[ppm] nitrit
0,743 2.47

1 0 0,740 2.46

0,744 2.47

0,015 0.10

2 60 0,014 0.10

0,011 0.09

0,009 0.08

3 70 0,008 0.08

0,008 0.08

0,007 0.07

4 71 0,006 0.07

0,005 0.07

-0,015 0.00

5 72 -0,014 0.01

-0,011 0.02

-0,007 0.03

6 73 -0,005 0.04

-0,007 0.03
27

Dilakukan pengukuran klorin terhadap konsentrasi asam sulfamat yang


optimal agar dapat diketahui ada tidaknya pengaruh asam sulfamat terhadap klorin.
Hasil pengukuran tertera pada tabel berikut:

Tabel 4.6 Pengukuran Klorin 0,5 ppm Terhadap Asam Sulfamat pada Rentang
Optimal

Konsentrasi Abs conc [ppm]


No. asam sulfamat klor klor
[ppm]
0,185 0.44

1 0 0,192 0.45

0,185 0.45

0,200 0.40

2 60 0,201 0.41

0,201 0.41

0,197 0.42

3 70 0,195 0.43

0,197 0.43

0,192 0.44

4 71 0,193 0.44

0,193 0.44

0,185 0.43

5 72 0,186 0.43

0,186 0.43
28

Konsentrasi Abs conc [ppm]


No. asam sulfamat klor klor
[ppm]
0,184 0.41

6 73 0,184 0.41

0,183 0.41

4.2 Pembahasan
Penelitian mengenai penetapan konsentrasi asam sulfamat yang dapat
menghilangkan gangguan nitrit pada penetapan kadar klorin dengan
menggunakan tetrametilbenzidin ini diawali dengan menentukan panjang
gelombang maksimum dari larutan klorin dengan konsentrasi 2 ppm. Dari
hasil pengukuran absorbansi larutan klorin pada konsentrasi 2 ppm dihasilkan
absorbansi tertinggi yaitu panjang gelombang 451 nm yang di tunjukan pada
tabel 4.1. sehingga dapat disimpulkan panjang gelombang maksimum dari
tetrametilbenzidin dalam larutan klorin ini yaitu 451 nm.
Setelah diketahui panjang gelombang maksimum dari
tetrametilbenzidin ini, larutan klorin yang ditambahkan tetrametilbenzidin
diuji linieritasnya dengan membuat variasi konsentrasi dari konsentrasi
terendah hingga konsentrasi tertinggi. Dari uji linieritas didapat nilai
koefisien korelasi (R) yang merupakan nilai linieritas yang menggambarkan
proposionalitas respon analitik (absorbansi) terhadap konsentrasi yang
diukur. Berdasarkan data pada konsentrasi 0,2-1,2 ppm diperoleh persamaan
regresi linier y = 0,4484x + 0,0023.
29

Klorin
0.6 y = 0.4484x + 0.0023
R² = 0.9912
0.5
0.4
abs 0.3
Abs
0.2
0.1 Linear (Abs)
0
0 0.5 1 1.5
ppm

Gambar 4.2 Kurva linieritas larutan klorin dengan tetrametilbenzidin

Nilai koefisien yang diperoleh adalah r 2= 0,9912 atau mendekati 1,


sehingga hal ini menginformasikan bahwa terdapat hubungan yang
proporsional antara respon analitik (absorbansi) dengan konsentrasi yang
diukur.

Selain larutan klorin, diuji juga linieritas dari larutan nitrit, sebagai
deret standar untuk mencari kadar nitrit. Berdasarkan data konsentrasi
tersebut di dapat persamaan regresi linier y = 0,3071x - 0,016. Dari
persamaan regresi linier tersebut dapat dilihat linieritasnya, nilai koefisien
korelasi (R) dari persamaan tersebut adalah r 2= 0,9726. Nilai koefisien yang
diperoleh menunjukan hasil yang cukup baik karena mendekati nilai 1. Hal
ini menginformasikan bahwa terdapat hubungan yang proporsional antara
respon analitik (absorbansi) dengan konsentrasi yang diukur. Dari hasil uji
linieritas dapat dilihat kurva deret standar pada gambar 4.3 berikut ini:
30

Nitrit
1
y = 0.3071x - 0.016
0.8 R² = 0.9726
absorban 0.6

0.4 Series1
Linear (Series1)
0.2

0
0.0 1.0 2.0 3.0 4.0
-0.2
konsentrasi

Gambar 4.3 Kurva linieritas nitrit

Setelah dilakukan uji linieritas kemudian pada uji pendahuluan


dilakukan uji gangguan terhadap nitrit, yaitu sampel klorin di tambahkan
dengan standar nitrit, pengujian dilakukan dengan cara membuat tujuh
konsentrasi nitrit dimulai dari konsentrasi terkecil hingga konsentrasi terbesar
yaitu dari konsentrasi 0,5 ppm, 1 ppm, 2 ppm, 2,5 ppm, 3 ppm, 4, ppm,dan 5
ppm. Dari hasil pengujian didapat konsentrasi nitrit yang mengganggu
pengukuran klorin yaitu 2,5 ppm, hal tersebut terlihat dari konsentrasi klorin
dengan tanpa penambahan nitrit sebagai kontrol yaitu 0,47 ppm dan pada
konsentrasi nitrit 2,5 ppm yaitu 0,52 ppm, terjadi kenaikan konsentrasi nitrit
yang signifikan pada konsentrasi 2,5 ppm, oleh karena itu pada penelitian ini
peneliti menggunkan konsentrasi pengganggu nitrit sebanyak 2,5 ppm. Hal
ini terjadi karena adanya reaksi antara nitrit dengan tetrametilbenzidin
mengalami perubahan warna dari bening menjadi kekuningan.
31

CH2NO2

+ NO2

Gambar 4.4 reaksi nitrit dengan tetrametilbenzidin

Dari warna kekuningan yang dihasilkan dari reaksi antara nitrit


dengan tetrametilbenzidin inilah yang menyebabkan adanya serapan pada
panjang gelombang 451 nm.

Setelah dilakukan uji gangguan terhadap nitrit, pada uji pendahuluan


dilakukan juga pengukuran kadar nitrit dengan penambahan asam sulfamat
untuk mengetahui berapa konsentrasi asam sulfamat yang optimal untuk
menghilangkan pengganggu nitrit. Nitrit pengganggu yang ditambahkan pada
sampel yaitu 2,5 ppm kemudian ditambahkan asam sulfamat dari konsentrasi
terkecil hingga konsentrasi terbesar. Konsentrasi asam sulfamat yang di
gunakan yaitu 0,10,20,30,40,50,60,70,71,72,73,74,75,76,77,78,79,80,90,100
ppm. Pengukuran sampel dengan penambahan nitrit 2,5 ppm tanpa
penambahan asam sulfamat dijadikan sebagai kontrol. Didapatkan
konsentrasi terkecil dari hasil pengukuran yang akan dijadikan bahan
penelitian yaitu dari konsentrasi 60, 70,71,72,73 ppm asam sulfamat.
Dikarenakan hasil absorban untuk konsentrasi lebih dari 74 ppm sudah tidak
stabil. Hasil dari uji statistik menunjukan bahwa pada konsentrasi asam
sulfamat 60-73 ppm dapat menurunkan kadar nitrit dalam sampel dan sebagai
konsentrasi optimal yang dapat menurunkan konsentrasi nitrit.

Setelah uji pendahuluan didapatkan hasil konsentrasi nitrit yang dapat


mengganggu pengukuran klorin yaitu 2,5 ppm dan konsentrasi asam sulfamat
yang dapat menurunkan kadar nitrit yang akan digunakan penelitian yaitu
dari konsentrasi 60, 70,71,72,73 ppm asam sulfamat.
32

Setelah itu dilakukan penelitian dengan mengukur sampel dengan


penambahan asam sulfamat dari konsentrasi terkecil hingga terbesar,
penurunan konsentrasi nitrit dengan penambahan asam sulfamat yang optimal
yaitu pada konsentrasi 25 ppm.

Anda mungkin juga menyukai