Anda di halaman 1dari 2

TEORI MODERNISASI : DEVELOPMENT / UNDER DEVELOPMENT

Teori modernisasi digunakan untuk menganalisis proses di mana modernisasi dalam


masyarakat terjadi. Teori ini melihat aspek negara mana yang menguntungkan dan
merupakan hambatan bagi pembangunan ekonomi. Idenya adalah bahwa pembangunan
yang ditargetkan pada aspek-aspek tertentu dapat menyebabkan modernisasi masyarakat
'tradisional' atau 'terbelakang'.

Terdapat tiga elemen utama yang ada sesuai dengan dimulainya teori modernisasi
pembangunan setelah Perang Dunia Kedua. Pertama, bangkitnya Amerika Serikat sebagai
negara adidaya Sedangkan negara Barat lainnya, seperti Inggris Raya, Prancis, dan Jerman,
dilemahkan oleh Perang Dunia II, Amerika Serikat muncul menjadi pemimpin dunia.Kedua,
ada penyebaran gerakan komunis dunia yang bersatu. Mantan Uni Soviet memperluas
pengaruhnya tidak hanya ke Eropa Timur, tapi juga ke China dan Korea. Ketiga, disintegrasi
kolonial Eropa kerajaan di Asia, Afrika dan Amerika Latin, melahirkan banyak negara baru di
Dunia Ketiga. Negara-negara bangsa yang baru lahir ini sedang mencari model pembangunan
untuk mempromosikan ekonomi mereka dan untuk meningkatkan politik kemerdekaan
mereka.

Menurut Andre Gunder Franks, Keadaan “underdeveloped” ialah ketika masyarakat itu kontak
dengan negara maju (developed) dan terjadi penjajahan dan ketergantungan. Sedangkan
Frank secara tegas menjelaskan mengenai pokok-pokok pikiran dari teori underdevelopment,
yaitu sebagai berikut :

 Masyarakat di dunia ini pada awalnya terdiri dari masyarakat yang maju (developed)
yang ditandai dengan kemampuan teknologi yang canggih dan peradaban yang tinggi
dan kompleks. Kelompok kedua adalah masyarakat yang belum maju (undeveloped).

 Gunder Frank menyebutkan negara maju sebagai negara “Center” (pusat aktivitas
pasar dunia). Negara terjajah sebagai negara “periphery” (pinggiran) atau satelit, yaitu
negara yang walaupun terlibat (dalam penyediaan bahan mentah), namun tidak ikut
langsung dalam perdagangan dunia.
 Melalui kolonisasi, negara “center” menugaskan Negara jajahan untuk menanam
komoditi pertanian yang laku dipasar dunia. Negara penjajah yang melakukan
perdagangan.

 Sistem perdagangan yang tidak berimbang ini disebut “circulationism” . Dengan cara
ini Negara center telah mengambil surplus ekonomi (surplus value) dari produksi
masyarakat terjajah.

 Menumpuknya modal merupakan kekuatan pendorong (driving force) di balik proses


ini. Sebagai dampaknya adalah pedagang, produsen dan banker mencari keuntungan
di Dunia Ketiga.
 Pedagang, produsen, dan banker bertujuan mengakumulasikan modalnya di Dunia
Ketiga untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Hal ini menghasilkan
surplus yang banyak dinikmati oleh negara maju kapitalis (the core). Pemindahan
surplus ke negara-negara maju dimaksudkan untuk mempertahankan supaya sistem
ekonomi Dunia Ketiga (periphery) tetap berorientasi ke luar melalui ekspor
komoditinya dan impor barang siap pakai. Maka industrialisasi Dunia Ketiga akan tetap
tergantung pada kekuatan luar (external forces) berupa ketergantungan bidang
teknologi.
 Dinamika internal sistem ekonomi juga dikembangkan di antara Dunia Ketiga, yaitu
dengan memperkuat sistem ketergantungan. Upah diupayakan serendah mungkin.
Pasar domestik (internal market) dibatasi melalui cara pembelanjaan income di negara
maju oleh kalangan elite kaya di Dunia Ketiga. Polarisasi kekayaan yang dimiliki negara
maju tidak dapat dihindarkan sehingga elite domestk hanya berperan sebagai junior
partners. Pasar di negara Dunia Ketiga tidak lebih dari perwujudan tuntutan elite
setempat.
 Kelompok kapitalis Dunia Ketiga yang mempunyai priviliged justru mengadakan
hubungan dengan kaum borjuasi di negara maju, sehingga dimungkinkan
berkembangnya negara-negara dengan sistem kolonial, neo-kolonial dan semi
kolonial, sebagai perwujudan bentuk kerja sama tersebut
 Sistem kapitalis dunia merupakan hasil dari suatu sistem yang ingin mempertahankan
dominasinya atas Dunia Ketiga. Oleh sebab itu, otonomi penuh bagi Dunia Ketiga tidak
akan terwujud.

Anda mungkin juga menyukai