Anda di halaman 1dari 5

TUJUAN

Pada praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat:


A. Membuktikan pengaruh pH terhadap aktivitas amilase.
B. Membuktikan pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim amilase.

DASAR TEORI
Enzim dihasilkan oleh semua makhluk hidup untuk mengkatalisis reaksi biokimia
dalam tubuh makhluk hidup tersebut sehingga reaksi-reaksi itu dapat berlangsung lebih cepat
(Sianturi, 2008). Menurut Sutiamiharja (2008) kemampuan enzim yang unik dalam
melaksanakan transformasi kimia yang khas dapat meningkatkan penggunaan enzim dalam
berbagai proses industri. Salah satu enzim yang sangat dibutuhkan dalam industri adalah
amilase (α-amilase, β-amilase, dan γ-amilase atau glukoamilase).
Enzim adalah substansi yang dihasilkan oleh sel-sel hidup dan berperan sebagai
katalisator pada reaksi kimia yang berlangsung dalam organisme. Katalisator adalah substansi
yang mempercepat reaksi tetapi pada hasil reaksi, substansi tersebut tidak berubah. Enzim
mempunyai ciri dimana kerjanya dipengaruhi oleh lingkungan. Salah satu lingkungan yang
berpengaruh terhadap kerja enzim adalah pH. pH optimal enzim adalah sekitar pH 7 (netral)
dan jika medium menjadi sangat asam atau sangat alkalis enzim mengalami inaktivasi
(Gaman & Sherrington, 1994).
Suasana yang terlalu asam atau alkalis menyebabkan denaturasi protein
dan hilangnya secara total aktivitas enzim. Pada sel hidup, perubahan pH sangat kecil. Enzim
hanya aktif pada kisaran pH yang sempit. Oleh karena itu media harus benar-benar dipelihara
dengan menggunakan buffer (larutan penyangga). Jika enzim memiliki lebih dari satu
substrat, maka pH optimumnya akan berbeda pada suatu substrat (Tranggono & Sutardi,
1990). Tiap enzim memiliki karakteristik pH optimal dan aktif dalam range pH yang relatif
kecil, dalam banyak kasus, bentuk kurva menandakan dari keaktifan enzim berbanding pH
yang terkandung di dalamnya (Almet & Trevor, 1991).
Ada beberapa faktor untuk menentukan aktivitas enzim berdasarkan efek katalisnya
yaitu persamaan reaksi yang dikatalis, kebutuhan kofaktor, pengaruh konsentrasi substrat dan
kofaktor, pH optimal, daerah temperatur, dan penentuan berkurangnya substrat atau
bertambahnya hasil reaksi. Penentuan ini biasa dilakukan di pH optimal dengan konsentrasi
substrat dan kofaktor berlebih, menjadikan laju reaksi yang terjadi merupakan tingkat ke 0
(zero order reaction) terhadap substrat. Pengamatan reaksinya dengan berbagai cara kimia
atau spektrofotometri. Ada dua teori tentang mekanisme pengikatan substrat oleh enzim,
yaitu teori kunci dan anak kunci (lock and key) dan teori induced fit(Wirahadikusumah,
1989).
Kecepatan reaksi enzim dipengaruhi oleh berbagai kondisi fisik dan kimia. Beberapa
faktor penting yang mempengaruhi kerja enzim adalah konsentrasi berbagai komponen
(seperti substrat, produk, enzim, kofaktor, dll), pH, temperatur, dan gaya irisan. Kecepatan
reaksi enzim sangat dipengaruhi oleh pH larutan baik secara in vivo maupun secara in vitro.
Jenis hubungan antara kecepatan reaksi dan pH ditunjukkan dengan kurva berbentuk lonceng.
Setiap enzim mempunyai pH optimum yang berbeda–beda (Lee, 1992).

ALAT DAN BAHAN


a. Alat b. Bahan
 Centrifuge dan tabung centrifuge - Akuades
 Plat tetes - Timbangan analitik
 Mortar dan pistil - Kecambah kacang hijau umur 2 hari
 Tabung reksi besar dan kecil - Larutan amilum 0.5%
 Pipet tetes - Larutan IKI
 Adjustable pipet - HCL encer 1%
 Rak tabung reaksi - Larutan NaOH 1%
 Lampu spiritus - Larutan fehling A dan B atau
larutan Benedict
 Penjepit tabung reaksi - Indikator pH universal
 Kain saringan tahu
 Beaker glass
 Gelas ukur

PROSEDUR KERJA
a. Membuat ekstrak enzim amilase

Ekstrak enzim amilase dari 50 gram kecambah kacang hijau


dengan cara menghaluskan di dalam mortar dengan
menambahkan 25 ml akuades

disaring atau peras dengan kain saringan tahu kecambah


yang sudah dihaluskan

kemudian hasil saringan dimasukkan ke dalam tabung


centrifuge, putar dengan centrifuge selama 15 menit pada
kecepatan 2500 rpm

Supernatan yang diperoleh dianggap sebagai ekstrak enzim


100%.
b. Pengaruh pH terhadap aktivitas enzim amilase

Siapkan 5 tabung reaksi besar beri label 1-5 dan isikan ke dalam masing-masing tabung
0,5 ml amilum 0,5%.

Pada tabung reaksi 1 tambahkan 10 tetes larutan IKI, lalu amati perubahan warnanya.

Pada tabung reaksi 2 tambahkan larutan fehling A dan B atau Benedict lalu panaskan
dan catat warnanya.

Pada tabung rekasi 3-5 masing-masing tambahkan ekstrak enzim 1 ml

Selanjutnya, pada tabung rekasi 3 tambahkan 1-2 tetes HCl encer dan tabung reaksi 4
tambahkan larutan NaOH 1%. Homogenkan campuran tabung no 3-5 dengan pipet lalu
cek pH masing-masing campuran.

Campuran pada tabung 3-5 masing-masing dibagi menjadi 3 dan masing masing bagian
dimasukkan ke dalam tabung reaksi kecil yang diberi label a,b dan c (3a, 3b, 3c, dst).

Semua tabung a setelah 10 menit tambahkan larutan IKI atau fehling A dan B atau
Benedict. Tabung b setelah 20 menit diberi perlakuan yang sama seperti tabung a,
selanjutnya tabung c diberi perlakuan yang sama setelah 30 menit. Catatlah perubahan
warnanya, bandingkan dengan warna pada tabung reaksi 1 dan 2.
c. Pengaruh konsentrasi terhadap aktivitas enzim amilase

Buatlah enzim dengan konsentrasi 75%, 50% dan 25% dari ekstrak enzim 100%,
masing-masing 5 ml masukkan ke dalam tabung reaksi dan beri kode a, b, c dan d.

Tambahkan masing-masing tabung reaksi tersebut 0,5 ml larutan amilum 0,5%,


homogenkan dan inkubasikan selama 10 menit.

Siapkan ”plat tetes” tandai setiap baris lubang-lubang pada plat tetes dengan kode
a,b,c dan d. Teteskan 1-2 campuran amilum dan ekstrak enzim yang sudah diinkubasi
pada setiap lubang. Uji campuran tersebut dengan IKI. Amati perubahan warnanya.
Ulangi perlakuan di atas setiap 2 menit sampai tidak terjadi perubahan warna
campuran yang yang diuji dengan IKI.

Bila tidak terjadi perubahan warna dari campuran yang diuji, hentikan perlakuan pada
tabung tersebut dan lanjutkan perlakuan pada campuran yang masih menunjukkan
perubahan warna.

Catat waktu yang diperlukan setiap konsentrasi enzim dalam menghidrolisis amilum.
Gaman, P.M & K.B. Sherrington.(1994). Ilmu Pangan, Pengantar Ilmu Pangan, Nutrisi dan
Mikrobiologi. Universitas Gadjah Mada press. Yogyakarta.
Lee, J. M. 1992. Biochemical Engineering.Prentice Hall Inc. New Jersey.
Sianturi, D.C., 2008, Isolasi Bakteri danUji Aktivitas Amilase Termofil Kasar dari Sumber
Air Panas Penen Sibirubiru Sumatera Utara, Tesis diterbitkan, Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara, Medan.
Sutiamiharja, N., 2008, Isolasi Bakteri dan Uji Aktivitas Amilase Kasar dari Sumber Air
Panas Gurukinayan Karo Sumatera Utara, Tesis diterbitkan, Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara, Medan.
Wirahadikusumah, M. (1989). Biokimia: protein, enzim, dan asam nukleat. Institut Teknologi
Bandung. Bandung.

Anda mungkin juga menyukai