Anda di halaman 1dari 9

TUGAS BIOLOGI

FOTOSINTESIS

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK 2
EDO HENDRAWAN
ZAENAL TELLA
RESTY RAMADHANI
VICKY AZARIA PUSPITA
1. Mekanisme fotosintesis ( reaksi terang dan reaksi gelap)

Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat

makanan atau energi yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga,

dan beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat hara,

karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya

matahari. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang

dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat

penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa

menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer

bumi.Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis

(photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof.

Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena

dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi)

menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Secara fisiologis,

umumnya tanaman memiliki kemampuan untuk menggunakan zat-

karbon dari udara untuk diubah menjadi bahan organik serta

diasimilasikan di dalam tubuh tanaman tersebut. Peristiwa ini hanya

dapat berlangsung ketika ada cukup cahaya, dan oleh karena itu maka

asimilasi zat-karbon disebut juga sebagai fotosintesis.

Lengkapnya kita katakan, bahwa fotosintesis atau asimilasi zat-

karbon itu suatu proses, dimana zat anorganik H2O dan CO2 oleh

klorofil diubah menjadi zat organic karbohidrat dengan pertolongan


sinar/cahaya/foto. Peristiwa fotosintesis dinyatakan dengan persamaan

reaksi kimia sebagai beriktut:

6 CO2 + 6 H2O + energi cahaya è C6H12O6 + 6 O2

Peristiwa ini hanya berlangsung pada tumbuhan yang berklorofil,

karena mampu menangkap energi cahaya. Fotosintesis selain

menghasilkan karbihidrat juga menghasilkan gas oksigen yang

merupakan bahan vital untuk melaksanakan respirasi aerob. CO2 yang

digunakan untuk fotosintesis sama jumlahnya dengan oksigen yang

dihasilakan selama proses fotosintesis. Molekul glukosa yang

terbentuk kemudian bergabung dan membentuk tepung

(amilum) dengan rumus kimia (C6H10O5)n . Persamaan reaksi kimia

fotosintesis belum dapat menujukkan adanya produk antara dan

tahapan fotosintesis. Ada 2 macam fotosintesis menurut ada tidaknya

cahaya :

Reaksi terang : 2 H20 ——> 2 NADPH2 + O2

Reaksi gelap sebagai berikut :

12 NADPH + 18 ATP+6 CO2 + 6 H2O è C6H12O6 + 12 NADP +18

P + 6H2O

Reaksi terang merupakan fotosintesis saat adanya cahaya matahari

dengan menghasilkan energi untuk kegiaatan fotosintesis saat gelap

bisa disebut juga reaksi gelap yang menghasilkan karbohidrat.


a. Reaksi Terang

Tahap pertama dari sistem fotosintesis adalah reaksi terang, yang

sangat bergantung kepada ketersediaan sinar matahari. Reaksi terang

merupakan penggerak bagi reaksi pengikatan CO2 dari udara. Reaksi

ini melibatkan beberapa kompleks protein dari membran tilakoid yang

terdiri dari sistem cahaya (fotosistem I dan II), sistem pembawa

elektron, dan komplek protein pembentuk ATP (enzim ATP sintase).

Reaksi terang mengubah energi cahaya menjadi energi kimia, juga

menghasilkan oksigen dan mengubah ADP dan NADP+ menjadi

energi pembawa ATP dan NADPH.

Reaksi terang terjadi di tilakoid, yaitu struktur cakram yang

terbentuk dari pelipatan membran dalam kloroplas . Membran tilakoid

menangkap energi cahaya dan mengubahnya menjadi energi kimia.

Jika ada bertumpuk-tumpuk tilakoid, maka disebut grana.

Secara ringkas, reaksi terang pada fotosintesis ini terbagi menjadi dua,

yaitu fosforilasi siklik dan fosforilasi nonsiklik. Fosforilasi adalah

reaksi penambahan gugus fosfat kepada senyawa organik untuk

membentuk senyawa fosfat organik. Pada reaksi terang, karena dibantu

oleh cahaya, fosforilasi ini disebut juga fotofosforilasi.


b. Reaksi Gelap

Reaksi gelap merupakan reaksi lanjutan dari reaksi terang dalam

fotosintesis. Reaksi ini tidak membutuhkan cahaya. Reaksi gelap

terjadi pada bagian kloroplas yang disebut stroma. Bahan reaksi gelap

adalah ATP dan NADPH, yang dihasilkan dari reaksi terang, dan CO2,

yang berasal dari udara bebas. Dari reaksi gelap ini, dihasilkan glukosa

(C6H12O6), yang sangat diperlukan bagi reaksi katabolisme. Reaksi

ini ditemukan oleh Melvin Calvin dan Andrew Benson, karena itu

reaksi gelap disebut juga reaksi Calvin-Benson.

Salah satu substansi penting dalam proses ini ialah senyawa gula

beratom karbon lima yang terfosforilasi yaitu ribulosa fosfat. Jika

diberikan gugus fosfat kedua dari ATP maka dihasilkan ribulosa

difosfat (RDP). Ribulosa difosfat ini yang nantinya akan mengikat

CO2 dalam reaksi gelap. Secara umum, reaksi gelap dapat dibagi

menjadi tiga tahapan (fase), yaitu fiksasi, reduksi, dan regenerasi.

Bagan Reaksi Gelap, klik disini untuk bagan yang lebih besarPada fase

fiksasi, 6 molekul ribulosa difosfat mengikat 6 molekul CO2 dari

udara dan membentuk 6 molekul beratom C6 yang tidak stabil yang

kemudian pecah menjadi 12 molekul beratom C3 yang dikenal dengan

3-asam fosfogliserat (APG/PGA). Selanjutnya, 3-asam fosfogliserat ini

mendapat tambahan 12 gugus fosfat, dan membentuk 1,3-

bifosfogliserat. Kemudian, 1,3-bifosfogliserat masuk ke dalam fase

reduksi, dimana senyawa ini direduksi oleh H+ dari NADPH, yang


kemudian berubah menjadi NADP+, dan terbentuklah 12 molekul

fosfogliseraldehid (PGAL) yang beratom 3C. Selanjutnya, 2 molekul

fosfogliseraldehid melepaskan diri dan menyatukan diri menjadi 1

molekul glukosa yang beratom 6C (C6H12O6). 10 molekul

fosfogliseraldehid yang tersisa kemudian masuk ke dalam fase

regenerasi, yaitu pembentukan kembali ribulosa difosfat. Pada fase ini,

10 molekul fosfogliseraldehid berubah menjadi 6 molekul ribulosa

fosfat. Jika mendapat tambahan gugus fosfat, maka ribulosa fosfat

akan berubah menjadi ribulosa difosfat (RDP), yang kemudian

kembali mengikat CO2 dan menjalani siklus reaksi gelap

Reaksi gelap ini menghasilkan APG (asam fosfogliserat), ALPG

(fosfogliseraldehid), RDP (ribulosa difosfat), dan glukosa (C6H12O6).


2. Cahaya dan pengaruhnya terhadap fotosintesis

Matahari merupakan sumber energi terbesar di alam semesta.

Energi matahari diradiasikan kesegala arah dan hanya sebagian kecil

saya yang diterima oleh bumi. Energi matahari yang dipancarkan ke

bumi berupa energi radiasi. Disebut radiasi dikarenakan aliran energi

matahari menuju ke bumi tidak membutuhkan medium untuk

mentransmisikannya. Energi matahari yang jatuh ke permukaan bumi

berbentuk gelombang elektromagentik yang menjalar dengan

kecepatan cahaya. Panjang gelombang radiasi matahari sangat pendek

dan biasanya dinyatakan dalam mikron (Tjasjono, 1995:55).

Bagi manusia dan hewan cahaya matahari berfungsi sebagai

penerang. Sedangkan bagi tumbuhan dan organisme berklorofil,

cahaya matahari dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam proses

fotosintesis. Dalam proses ini energi cahaya diperlukan untuk

berlangsungnya penyatuan CO₂ dan air untuk membentuk karbohidrat.

Lebih lanjut, adanya sinar matahari merupakan sumber dari energi

yang menyebabkan tanaman dapat membentuk gula. Tanpa bantuan

dari sinar matahari, tanaman tidak dapat memasak makanan yang

diserap oleh tanah, yang mengakibatkan tanaman menjadi lemah atau

mati (AAK, 1983:18)

Pola dari pucuk tanaman diarahkan untuk menuju efisiensi dalam

fotosintesis struktur dari mesosfil kurang dan organ stomata

memungkinkan perubahan gas secara cepat, bahkan adanya fakta


bahwa fotosintesis memanfaatkan sebagian besar radiasi panjang

gelombang yang terlihat sangat nyata, karena panjang gelombang ini

adalah wilayah spektrum dengan nilai energi yang paling besar

disamping adaptasi diatas, sebenarnya hanya sedikit energi matahari

yang dapat dimanfaatkan dalam proses fotosintesis (0,025%)

Cahaya dapat menembus daun dengan 4 cara

 Irradiasi langsung yang tidak terhalang yang diberikan oleh

noda-noda matahari. Noda matahari ini mempunyai sifat

berirradiasi langsung kecuali bila terjadi pengaruh

bayangan. (Anderson dan miller 1974). Cahaya matahari

langsung nampak menjadi berkurang nilainya pada

sebagian besar di bawah kanopi.

 Radiasi difusi yang tak terhalang merupakan cahaya langit

difusi yang mengiringi noda matahari.

 Refleksi daun-daun tidak hanya meneruskan cahaya, tetapi

sama dengan permukaan biologis lainnya, memantulkan

sebagian tertentu. Jumlah yang dipantulkan akan tergantung

pada beberapa parameter cahaya yang dipantulkan. Juga

diubah spektrumnya dengan cara yang sama seperti cahaya

yang diteruskan.

 Transmisi derajat penaungan lebih tergantung jumlah

cahaya yang diabsorbsi dan yang dipantulkan oleh daun.


Dari keempat cara tersebut diatas sudah jelas akan mempengaruhi

terhadap proses fotosintesis karena kualitas, intensitas dan fotoperiode

cahaya untuk proses fotosintesa terjadinya pada daun

3. Klorofil dan peranannya dalam fotosintesis

Klorofil a dan klorofil b berperan dalam proses fotosintesis.

Proses fotosintesis terdiri dari 2 reaksi yakni reaksi terang dan reaksi

gelap.

Fungsi klorofil yakni:

1. Menyerap energi matahari untuk memecah molekul air dalam proses

reaksi terang menjadi oksigen dan hidrogen.

2. Sebagai mediator pemindahan elektron dalam proses transmisi

elektron pada reaksi kimia di daun.

3. Menuntun energi agar terdapat ATP yang mengumpul di kloroplas.

4. Menjaga agar kloroplas tidak mengalami degenerasi.

Klorofil merupakan pigmen berwarna hijau yang paling banyak

mengarbsorbsi warna biru dan ungu.

Sinar matahari = Sinar ultraviolet = Sinar ultraungu

Biru + merah = Ungu

Jadi klorofil merupakan pigmen warna yang paling efektif dalam

mengarbsorbsi sinar matahari. Selanjutnya sinar matahari tersebut

digunakan dalam reaksi fotosintesis sebagai energi aktivasi reaksi.

Anda mungkin juga menyukai