Anda di halaman 1dari 3

A.

TOPIK
Pengamatan Sel Khamir dalam Makanan

B. TUJUAN
Untuk mengetahui bentuk sel-sel khamir yang terdapat dalam makanan
fermentasi.

C. DASAR TEORI
Khamir (yeast) merupakan kategori non-takson yang mencakup semua
fungsi uniseluler yang berasal dari kingdom Zygomcota, Askomycota dan
Basidiomycota. Umumnya khamir berkembangbiak secara aseksual maupun
seksual. Sel khamir memiliki ukuran antara 1-9 mikron kali 2-20 mikron.
Stiap spesies memiliki ukuran yang berbeda-beda. Khamir mempunyai
flagella sehingga tidak dapat melakukan gerakan aktif (Natsir, 2008).
Khamir termasuk fungi, namun dibedakan dari kapang karena bentuknya
yang uniselular. Sebagai sel tunggal, khamir tumbuh dan berkembang biak
lebih cepat dibandingkan dengan kapang yang tumbuh dengan pembentukan
filamen. Khamir juga lebih efektif dalam memecah komponen kimia, karena
khamir mempunyai perbandingan luas permukaan dengan volume yang lebih
besar (Chambell, 2008).

Khamir adalah fungi uniselular yang menepati habitat air dan lembab,
termasuk getah pohon dari jaringan hewan. Khamir bereproduksi secara
aseksual, dengan cara pembelahan sel sederhana atau dengan cara pelepasan
sel tunas dari sel induk. Beberapa fungi dapat tumbuh sebagai sel tunggal
atau sebagai miselium filament, tergantung pada ketersediaan zat-zat hara
yang ada (Pelezar, 2008).
Dalam makanan, khamir (yeast) merupakan jasad renik
(mikroorganisme) yang pertama digunakan manusia dalam industri pangan.
Salah satu penggunaan utama ragi adalah pembentukan alkohol dari bahan
baku karbohidrat. Proses fermentasi ini digunakan oleh perusahaan minuman
semacam bir dan anggur.
Macam bentuk kamir yaitu bulat (spherpoid), elips atau bulat telur, bentuk
batang atau silindris, seperti buah jeruk, dan sosis (Djide, 2008)
Salah satu jenis khamir adalah Saccharomyces.
Saccharomyces merupakan genus khamir yang memiliki kemampuan
mengubah glukosa menjadi alkohol dan CO2. Saccharomyces merupakan
mikroorganisme bersel satu tidak berklorofil, termasuk termasuk kelompok
Eumycetes. Tumbuh baik pada suhu 30oCdan pH 4,8 .Beberapa kelebihan
Saccharomyces dalam proses fermentasi yaitu mikroorganisme ini cepat
berkembang biak, tahan terhadap kadar alkohol yang tinggi, tahan terhadap
suhu yang tinggi, mempunyai sifat stabil dan cepat mengadakan adaptasi.
Pertumbuhan Saccharomyces dipengaruhi oleh adanya penambahan nutrisi
yaitu unsur C sebagai sumber carbon, unsur N yang diperoleh dari
penambahan urea, ZA, amonium dan pepton, mineral dan vitamin. Suhu
optimum untuk fermentasi antara 28 – 30 oC (Entjeng, 2003).

D. ALAT BAHAN
Alat Bahan
1. Mikroskop 1. Yakult

2. Kaca benda 2. Tape singkong

3. Kaca penutup 3. Aquades steril

4. Jarum inokulasi ujung lurus

Lampu spiritus

E. PROSEDUR KERJA
A
Membuat tape singkong suspense dengan menambahkan sedikit
aquades steril.

Kemudian membuat sediaan dengan menggunakan ekstrak tersebut.


melakukan pengamatan sel-sel khamir dalam sediaan tersebut di
bawah mikroskop.

Mengangkat medium yang telah mendidih kemudian dan menuunggu


hingga agak dingin

Kemudian hasil pengamatan menggambar lalu mencari bahan pustaka


untuk menentukan macam mikroorganisme yang ditemukan.

Mengulangi kegiatan di atas lagi tetapi dengan menggunakan bahan


yang berbeda, yaitu menggunakan bahan yang berupa yakult

DAFTAR RUJUKAN

Natsir. M, 2008. Analisis Mikrobiologi Farmasi.Makassar: Universitas


Hasanudin.

Campbell, dkk. 2008. Biologi (Jilid 2). US: Benjamin Cummings


Campbell, Reece, et al. Biology 9th Edition.US: Benjamin Cummings
Dwidjoseputro. 1998. Dasar – Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan.
Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai