tidak termasuk kedalam jenis bank yang telah sanggup melakukan investasi yang merupakan jenis
dari investasi yeng beresiko. Ada banyak cara mendirikan perusahaan perseorangan termasuk dalam
mendirikan perusahaan modal ventura. Perusahaan jenis ini biasanya di dirikan dengan adanya
tujuan dan maksud tertentu sesuai dengan beberapa pertimbangan yang bersangkutan dengan
lembaga yang bersiko dengan di dasari penanaman modal.
ads
Meskipun perusahaan modal ventura akan menanggung resiko yang amat tinggi ketika melakukan
penanaman modal dan berinvestasi, namun pihak perusahaan tentunya telah memikirkan dan
mengharapkan keuntungan yang juga tinggi dari berbagai penanaman dan penyertaan dari modal
yang mereka sediakan berupa deviden dan capital gain. Investee company dan PPU atau
perusahaan pasangan usaha merupakan jenis perusahaan yang sumber keuangan perusahaannya
berdasarkan dari modal perusahaan ventura.
Jenis dari kegiatan yang di lakukan oleh bank dan perusahaan modal ventura merupakan salah satu
pembeda dari keduanya. Perusahaan modal ventura merupakan sebuah badan usaha yang
menyediakan pendanaan maupun modal terhadap sebuah perusahaan lain dan sekaligus akan selalu
ikut campur dan memiliki peranan di dalam perekonomian perusahaan yang di berikan modal atau
yang di biayainya, sedangkan bank hanya memeberikan pembiayaan berupa pinjaman modal namun
tidak ikut serta dalam berbagai proses dan kegiatan yang di lakukan di perushaan yang mereka
biayai.
Inilah mengapa perusahaan modal ventura sebenarnya memiliki berbagai karakteristik dan ciri khas
yang berbeda dengan berbagai jenis badan usaha dan lembaga keuangan yang bukan jenis dari
bank lainnya. Karakteristik dan ciri-ciri dari perusahaan modal ventura adalah:
Kegiatan yang di ikut sertakan oleh modal ventura memiliki sifat yang akan langsung berdampak
pada perusahaan
Bisnis yang di biayai dan di masuki adalah sebuah bisnis besar yang resikonya juga tinggi
Biasanya waktu yang di pakai adalah 3 tahun keatas jika permodalan perusahaan bersifat
pembiayaan jangka panjang
Kegiatan modal ventura biasanya berpusat pada pengembangan sebuah usaha dan dalam
membentuk sebuah usaha baru
Keuntungan perusahaan ventura biasanya di dapat dari bagi hasil, capital gain dan deviden yang
hasilnya biasanya di dapat dari penanaman modal yang di butuhkan
Jenis perusahaan ventura yang satu ini merupakan yang bertindak sebagai management company
atau pengelola dana dan fund company atau penyedia dana. Dana yang meeka kelola merupakan
himpunan dari perushaan dan dari individu yang merupakan bagian dari investor. Selanjutnya dana
yang telah terkumpul tersebut kemudian di tanamkan kepada sebuah perushaan yang
membutuhkannya sebagai modal pinjaman. Biasanya perusahaan yang dipinjamkan dana oleh
perusahaan ventura merupakan sebuah perushaan yang inovatif dan berkembang. Modal akan di
tarik kembali oleh pihak perusahaan modal ventura jika perusahaan tersebut telah mandiri dn
berkembang.
Sponsors Link
Two Tier Approach
Jenis perusahaan modal ventura yang satu ini terdiri dari 2 lembaga yang terpisah yaitu management
company atau pihak pengelola dana dan fund approach atau penyedia dana seperti halnya contoh
perusahaan virma di Indonesia. Pada peusahaan modal ventura jenis ini biasanya di awali degan
pihak pengelola dana yang akan menyediakan dan memberikan dana terhadap perusahaan yang
membutuhkan. Kemudian pihak dari perusahaan pengelola atau managemnt company akan
membantu dalam pengelolaan investasi dana yang telah di berikan sebelumnya.
Sedangkan pembagian dari perusahaan modal ventura berdasarkan cara pendapatan modal juga
terbagi atas dua jenis yaitu :
Ini merupakan jenis perusahaan yang sumber modalnya berasal dari pinjaman. Modal atau dana
yang berdasalkan dari hutang mauun pinjaman dari bank, perusahaan asuransi, investor perorangan
dan dana pensiun.
Ini merupakan perusahaan modal firma yang mendapatkan sumber dana atau modal dari perusahaan
itu sendiri. Biasanya sumber modal tersebut berasal dari lab yang tak di bagi, cadangan dan modal
saham.
Sedangkan cara membayarkan penanaman dana atau modal perusahaan ventura biasa di lakukan
dengan berbagai cara seperti berikut :
pengambilan saham secara langsung yang di hasilkan oleh perusahaan yang menjadi mitra usaha
atau yang di pinjami modal usaha.
Dengan adanya pembelian dari obligasi konversi yang biasanya akan di ubah menjadi penyertaan
modal atau saham pereroan dalam jangka waktu yang telah disepakati bersama.
Sedangkan pola bagi hasil yang biasanya di pakai oleh perusahaan modal ventura adalah sebagai
berikut :
Secara Revenue Sharing atau berdasarkan bagi hasil yang di dasarkan oleh perolehan pendapatan.
Secara Net Profit Sharing atau berdasarkan sitim bagi hasil berdasarkan berbagai keuntungan bersih.
Bagi hasil dari sistem bagi hasil di dasari atas perjanjian bersama.
Sponsors Link
Sedangkan untuk contoh beberapa perusahaan modal ventura yang sangat aktif di Indonesia adalah
sebagai berikut:
CyberAgent Venture : Merupakan sebuah perusahaan modal ventura yang berasal dari Jepang dan
telah mulai berkembang dan melakukan investasi di Indonesia yang memiliki kantor usat di Jakarta.
CyberAgent Venture bersama dengan east ventures merupakan perusahaan modal ventura yang ikt
berkontribusi terhadap tokopedia.
500 Startups : Merupakan sebuah perusahaan modal ventura yang prestasinya sudah banyak di
akui di dunia. Perusahaan modal ventura yang satu ini sangat ternama dan biasanya sering di pakai
jasanya karena pendirinya merupakan para orang – orang ternama seperti para staff facebook,
paypal dan google. 500 startups ini telah di dirikan dan berkembang di Indonesia semenjak tahun
2013 dan juga mejadi salah satu investor di Bukalapak.
East Ventures : Salah satu perusahaan modal ventura ini telah berdiri dari tahun 2010. Ini
merupakan perushaan modal ventura pertama yang ada di Indonesia. Dibandingkan dengan berbagai
perusahaan – perusahaan mutinasional di Indonesia lainnya yang masih ragu untuk erinvestasi di
Indonesia.
IMJ : Salah satu perusahaan modal ventura yang memberikan beberapa produk berupa bantuan
kepada para startup adalah IMJ. Perusahaan modal ventura ini juga menyediakan berupa bantuan di
bidang jasa akses internet, relasi pengembangan bisnis dan pengembangan produk.
Fenox Venture Capital : Ini adalah salah satu perusahaan modal ventura yang cukup terkenal di
kalangannya. Apabila anda menjadi salah satu calon partner mereka maka anda akan terhubung
dengan perusahaan yang ada di Jepang dan di silicon valley. Ini akan membantu pertumbuhan dari
perusahaan anda dan pastinya akan menetukan perbedaan perusahaan kecil menengah dan besar.
Tweet on Twitter
S
ebagai fund manager yang pernah terlibat mengelola dana hingga puluhan trilun, saya sering
didekati teman-teman yang butuh pendanaan dalam bisnis mereka. Latar belakang bisnis dan
kebutuhan mereka beragam. Ada yang berencana mengembangkan town house, ada yang
memiliki digital start up, dan ada yang ingin mengembangkan restorannya. Juga ada yang
ingin mengakuisisi bengkel temannya atau tiba-tiba terbersit ide ingin buka fasilitas spa.
Namun, alasan utamanya bukan itu, tapi karena dana yang saya kelola memang tidak
diperuntukkan, bahkan tidak dibolehkan untuk mendanai bisnis atau perusahaan seperti itu.
Mandat yang saya terima dari klien atau investor saya tidak memungkinkan saya berinvestasi
seperti itu. Sebab, perusahaan manajer investasi seperti tempat saya pernah bekerja, hanya
berinvestasi di instrumen yang sifatnya “publik”. Sementara, semua permintaan yang datang
pada saya adalah bisnis yang sifatnya “privat”.
Publik vs Privat
Kedengarannya sedikit teknis, tapi ini sangat penting. Mari kita pahami perbedaan
konsep “publik” vs “privat” dalam konteks pasar keuangan, khususnya investasi. Instrumen
atau produk investasi publik adalah instrumen investasi yang ditawarkan pada,
dimiliki oleh, dan atau diperdagangkan oleh “orang banyak” alias publik. Karena
menyangkut orang banyak, penawaran instrumen investasi publik ini diawasi oleh otoritas
terkait, OJK misalnya dalam konteks Indonesia.
Jadi kalau Anda ingin menerbitkan surat berharga atau instrumen keuangan dalam rangka
mengumpulkan dana masyarakat, maka Anda tidak bisa melakukannya begitu saja, Anda
harus ikut aturan OJK. Secara detail diatur dalam UU dan peraturan lainnya, definisi dari
penawaran yang dianggap sebagai penawaran publik, atau perusahaan yang dianggap publik.
Contoh instrumen investasi publik adalah saham yang diperdagangkan di bursa efek. Saham
ini dijual atau “ditawarkan” oleh perusahaan-perusahaan kepada masyarakat, orang banyak,
atau publik, dan kemudian dicatatkan di bursa efek untuk diperdagangkan di sana. Demikian
juga obligasi yang ditawarkan kepada masyarakat untuk pendanaan perusahaan yang
menerbitkan obligasi tersebut, termasuk instrumen investasi publik. Akan tetapi jika saham
atau obligasi itu TIDAK ditawarkan kepada banyak orang, hanya kepada beberapa orang saja,
maka itu tidak termasuk penawaran publik, tetapi privat.
Dengan demikian, produk investasi
(atau fund) juga ada yang bersifat publik dan privat. Tergantung dari bagaimana atau dari
siapa saja perusahaan tersebut mengumpulkan dana. Jika perusahaan saya mengeluarkan
produk investasi (misalnya reksadana) dengan tujuan mengumpulkan dana dari masyarakat
luas untuk diinvestasikan pada saham-saham yang tercatat di bursa efek, maka produk
investasi/reksadana ini adalah dana publik (public fund) yang diinvestasikan pada instrumen
investasi publik (in public market).
Produk investasi yang mengumpulkan dana dari jumlah orang yang terbatas (misal kurang
dari 50 orang), maka ini tidak dianggap public fund tapi private fund. Karena tidak
menawarkan pada orang banyak, otoritas seperti OJK biasanya tidak banyak mengatur
perusahaan atau fund seperti ini, dianggap sebagai kesepakatan bilateral antara pihak-pihak
terkait saja, invest at your own risk.
Dengan perbedaan ini Hedge Fund tidak dapat menawarkan produk mereka pada orang
banyak, tetapi mereka juga tidak terikat oleh aturan-aturan dari otoritas terkait. Jadi, Hedge
Fund memiliki fleksibilitas dapat melakukan berbagai macam strategi yang lebih canggih dan
sering juga lebih berisiko di pasar saham, obligasi, atau mata uang, seperti melakukan short
selling, leverage, high concentration investment, dan lain-lain. Dengan karakteristik seperti
ini, hanya pihak-pihak tertentu, yaitu orang yang memiliki kekayaan yang cukup dan
pengetahuan investasi yang memadai, yang dapat berinvestasi melalui Hedge Fund.
Hedge Fund memiliki berbagai macam strategi satu sama lainnya. Hedge Fund yang
fokusyang berinvestasi di instrumen saham, mungkin fokus pada short selling saja,
ataumarket neutral (jumlah short dan long sama, tapi pada perusahaan yang berbeda). Ada
juga Hedge Fund yang fokus pada perusahaan-perusahaan yang akan atau diperkirakan akan
melakukan aksi korporasi, seperti merger, akuisisi, dan lain-lain.
Hedge Fund lain fokus pada distressed instrument, misalnya obligasi yang default atau
bermasalah, atau perusahaan yang hampir bangkrut. Ada juga Hedge fund yang fokus pada
arbitrase (mengeksploitasi gap valuasi) antara dua instrumen berbeda dari perusahaan yang
sama, misalnya Covertible Bond vs Saham.
Jadi Private Equity fund berinvestasi pada perusahaan yang dinilai undervalued atau
memiliki potensi untuk ditingkatkan nilainya dengan merestrukturisasi operasional
maupun keuangannya. Secara operasional misalnya dengan merubah model bisnisnya,
merampingkan distribusi atau karyawan. Secara keuangan, dengan mengefisienkan biaya
modal dengan menambah hutang, atau sebaliknya mengurangi hutang dengan biaya yang
mahal.
Karena tujuannya adalah investasi strategis, maka jumlah investasinya harus cukup signifikan
sehingga memiliki hak suara yang dapat mempengaruhi strategi dan bagaimana perusahaan
dijalankan. Misalnya, CVC yang membeli 60% saham Matahari Dept Store. Setelah
menguasai perusahaan mereka melakukan perubahan strategi, baik dari sisi keuangan
maupun operasional. Setelah berjalan beberapa tahun dan mampu meningkatkan kinerja dan
nilai perusahaan, CVC keluar dan menjual saham-saham mereka.
Walaupun namanya Private “Equity”, mereka tidak mesti hanya berinvestasi di instrumen
yang bersifat equity atau saham, bisa juga pada instrumen hutang. Namun seringkali,
investasi tersebut memiliki ‘komponen equity’, seperti Convertible Bond, Mezzanine Debt,
atau setidak-tidaknya potensi return yang “equity-like”.
Dengan perbedaan dalam siklus investasi seperti ini, dengan sendirinya Venture Capital
biasanya perusahaan atau fundnya jauh lebih kecil dari Private Equity.
Dalam praktiknya, Private Equity dapat saja berinvestasi pada perusahaan yang masih dalam
kategori perusahaan dalam pengembangan, tapi tidak terlalu awal seperti
memberikan capital seed (modal awal) atau early stage financing.
Seperti kita tahu, venture capital (Modal Ventura) yang sempat lama terlupakan di Indonesia
saat ini kembali tumbuh dan menjadi pemain yang sangat penting dalam tumbuhnya berbagai
perusahaan rintisan (startup) di bidang tekonologi digital yang booming saat ini.
Nah, masuk kategori mana perusahaan tempat saya bekerja sebelumnya? Perusahaan tempat
saya bekerja sebelumnya adalah manajer investasi yang mengelola dana masyarakat/publik
untuk diinvestasikan pada instrumen investasi yang bersifat publik juga. Salah satu contoh
produknya adalah reksadana. Jadi bukan hedge fund, bukan private equity, apalagi venture
capital. Perusahaan tempat saya bekerja itu, sebetulnya, juga memiliki divisi private
equity/private investment, namun dengan tujuan yang sangat spesifik, yang sayangnya tidak
bisa membantu teman-teman saya mengakuisisi bengkel temannya atau membuka salon dan
spa.
Jadi, rekan-rekan saya yang dulu sering datang pada saya untuk meminta bantuan fundingatau
penyertaan, lebih tepat menghubungi Private Equity atau Venture Capital, atau
mungkin Angel Investor. Nah, apa pula itu angel investor?
Lembaga dalam arti microfinance adalah sekumpulan aset manusia, keuangan dan lainnya yang
digabungkan untuk melakukan segala kegiatan seperti pemberian kredit dan menghimpun simpanan
sepanjang waktu. Kriteria lembaga yang baik antara lain :
1. Lembaga itu menyediakan jasa untuk kelompok sasaran yang relevan. Misalnya pelayanan
yang layak, cakupan pelayanan harus konsisten dengan situasi pelanggan, harga yang harus
bayar untuk layanan oleh lembaga pada umumnya.
2. Kegiatan dan pelayanan yang ditawarkan tidak dituntut tapi berdampak positif untuk
nasabah.
3. Lembaga itu kuat, sehat secara keuangan, dan mantap.
Sebagian besar LKM bekerja sama dengan lembaga pengembangan atau mitra, misalnya LSM,
pemerintah atau donor yang menyediakan bantuan tekhnis pendanaan, dan pelatihan untuk LKM itu
sendiri. Maksud dari kemitraan adalah proses pemberdayaan, yang mengandalkan pada
kepercayaan dan keyakian, kekompakan dari visi dan pendekatan, dan mengakui sumbangan
bersama dan persamaan.
Jenis Lembaga