Jbptitbpp GDL Dimaswisnu 30411 4 2007ts 3 PDF
Jbptitbpp GDL Dimaswisnu 30411 4 2007ts 3 PDF
BAB III
METODE PENELITIAN
Teori
Permasalahan :
Belum Adanya Upaya Pengendalian Perubahan Penggunaan Lahan Dan Upaya Konservasi Lahan Untuk
Mempertahankan Dan Meningkatkan Kemampuan Peresapan Air Di Wilayah Studi
Kerangka teoritis
Metode analisis dalam studi ini mengacu pada pemanfaatan metode yang akan
membantu menjawab pertanyaan penelitian serta mencapai sasaran. Secara garis besar,
metode penelitian dalam studi ini meliputi metode kualitatif dan kuantitatif.
Tahap analisis ini merumuskan sebaran spasial kemampuan resap air hujan berdasarkan
kondisi fisik tanah dengan faktor penentu adalah jenis tanah, kedalaman efektif tanah
serta topografi / kemiringan lahan. Pembahasan tersebut menghasilkan informasi
mengenai sebaran kemampuan resap air hujan secara spasial di wilayah studi.
Metode analisis yang digunakan dalam analisis kemampuan resap air hujan adalah
Metode Overlay / Superimpose dan Metode Sunarto (1985) untuk menghitung volume
peresapan air berdasarkan kondisi penggunaan lahan. Berdasarkan langkah tersebut,
secara spasial akan diketahui peta kemampuan resap yang akan didukung oleh hasil
overlay antara kemampuan resap berdasarkan kondisi fisik tanah dengan kemampuan
resap berdasarkan pola penggunaan lahan hasil perhitungan. Perhitungan kemampuan
resap air hujan berdasarkan pola penggunaan lahan akan ditentukan oleh beberapa
faktor, antara lain luas penggunaan lahan, curah hujan dan koefisien resap. Salah satu
variabel yaitu koefisien resap air resap air (c) diperoleh dari 1 – koefisien pengaliran (f).
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Pengumpulan data
sekunder dilakukan dengan studi kepustakaan, baik literatur sebagai referensi teoritis
maupun dokumen dari instansi terkait. Teknik survei yang digunakan adalah:
Studi literatur
Studi literatur dilakukan dengan penelaahan kepustakaan sebagai referensi
terhadap jalannya proses studi.
Survei Instansi
Survei instansi dilakukan untuk menggali informasi melalui data sekunder yang
dapat mendukung proses identifikasi permasalahan serta analisis data.
Jenis data dan instansi yang menjadi sasaran survei secara lebih jelas disajikan
pada tabel berikut.
38
No Sasaran Studi Jenis data yang Jenis Variabel Sumber data Instansi
dibutuhkan yang
didefinisikan
1 Teridentifikasinya - Isu strategis - Bappeda
karakteristik pengembangan - Dinas Tata
perubahan guna lahan wilayah Kabupaten Ruang
di wilayah studi, serta Subang - BPN
faktor-faktor yang - Data dan peta - RTRW Kabupaten - BPS
mempengaruhi perubahan Subang - Dinas PU
- Faktor fisik
perubahan guna lahan penggunaan lahan - Peta perkembangan
alamiah
2 Teridentifikasinya - Rencana penggunaan lahan
- Faktor
implikasi perubahan pengembangan - Kecamatan Dalam
penggunaan lahan
guna lahan terhadap infrastruktur wilayah Angka
- Kemampuan
kemampuan peresapan - Data sumber daya - Peta Fisik Dasar
Peresapan air
air tanah dan air
Kabupaten Subang
- Data kondisi fisik
dasar (topgrafi,
kemiringan, jenis
tanah, sifat batuan)
3 Tersusunnya - Data genangan dan - Kemampuan - RTRW Kabupaten - Bappeda
rekomendasi upaya- kerusakan lingkungan peresapan air Subang - Dinas PU
upaya konservasi lainnya - Peraturan - BPN
lahan di wilayah studi - Peta/data kondisi mengenai - BPLHD
Rencana penetapan lingkungan dan - Distamben
kawasan lindung dan kawasan resapan
budidaya air
- Peraturan-peraturan - Studi hidrogeologi
mengenai konservasi Kabupaten Subang
tanah dan air
39