Anda di halaman 1dari 18

113

F. Kasus Hernia Inguinalis


 Definisi
Hernia merupakan suatu penonjolan isi perut dari rongga yang normal
melalui suatu defek pada fasia dan muskuloaponeuretik dinding perut, secara
kongenital yang memberi jalan keluar pada setiap alat tubuh selain yang biasa
melalui dinding tersebut. Lubang itu dapat timbul karena lubang embrional
yang tidak menutup atau melebar, akibat tekanan rongga perut yang meninggi
(Mansjoer, 2002). Hernia inguinalis merupakan penonjolan yang keluar dari
rongga peritoneum melalui anulus inguinalis internus yang terletak lateral dari
pembuluh epigastrika inferior, kemudian hernia masuk kedalam kanalis
inguinalis dan jika cukup panjang, menonjol keluar dari anulus inguinalis
eksternus (Sjamsuhidayat, 2004).
 Klasifikasi
a. Berdasarkan terjadinya dibagi menjadi:
1). Hernia congenital / bawaan.
2). Hernia akuisita.
b. Berdasarkan sifatnya hernia di bagi menjadi:
1). Hernia reponible yaitu bila isi hernia dapat di masukkan kembali. Usus
keluar bila berdiri atau mengedan dan masuk lagi bila berbaring atau di
dorong masuk. Tidak terdapat keluhan atau gejala obstruksi.
2). Hernia ireponible yaitu bila isi kantong hernia tidak dapat di kembalikan
kedalam rongga, hal ini di sebabkan perlengketan isi usus pada
peritoneum kantong hernia. Tidak ada keluhan nyeri atau tanda
sumbatan khusus.
c. Berdasarkan isi hernia di bagi menjadi:
1). Hernia adipose yaitu hernia yang isinya jaringan lemak.
2). Standing hernia yaitu hernia yang isinya kembali sebagian dari
dinding kantong hernia.
114

3). Hernia litter, hernia inkaserata/ strangulasi yang sebagian dinding


ususnya terjepit kedalam cincin hernia.
 Etiologi
Hal yang mengakibatkan hernia adalah:
a. Kelemahan abdomen
Lemahnya dinding abdomen bisa di sebabkan karena cacat bawaan atau
keadaan yang di dapat sesudah lahir dan usia dapat mempengaruhi
kelemahan dinding abdomen (semakin bertambah usia dinding
abdomensemakin lemah).
b. Peningkatan Tekanan Intra Abdomen
Mengangkat benda berat, batuk kronis kehamilan, kegemukan dan gerak
badan yang berlebih.
c. Bawaan Sejak Lahir
Pada usia kehamilan 8 bulan terjadi penurunan testis melalui kanalis
inguinal menarik peritoneus dan di sebut plekus vaginalis, peritoneal hernia
karena canalis inguinal akan tetap menutup pada usia 2 bulan.
d. Kebiasaan Mengangkat Benda yang Berat (heavy lifting)
e. Kegemukan (marked obesity)
f. Batuk
g. Terlalu Mengejan Saat Buang Air Kecil/Besar
h. Ada Cairan di Rongga Perut (ascites)
i. Peritoneal Dialysis
j. Ventriculoperitoneal Shunt
k. Penyakit Paru Obsrtuksi Kronis (PPOK)
l. Riwayat Keluarga Ada yang Menderita Hernia.
115

 Tanda dan Gejala


Hernia Reponible:
a. Pasien merasa tidak enak di tempat penonjolan.
b. Ada penonjolan di salah satu lokasi abdomen misalnya inguinal, femoralis
dan lain-lain. Benjolan timbul saat mengejan BAB, mengangkat beban
berat ataupun saat aktivitas berat dan hilang pada waktu istirahat baring.
c. Kadang-kadang perut kembung.
d. Apabila terjadi perlengketan pada kantung hernia dan isi hernia maka tidak
dapat di masukkan lagi (ireponible).
Hernia Inkarserata :
a. Adanya gambaran obstruksi usus di mana pasien mengalami obstipasi,
muntah, tidak flatus, perut kembung dan dehidrasi.
b. Terjadi gangguan keseimbangan cairan, elektrolit dan asam basa.
c. Bila leleah terjai strangulasi. Pasien mengalami nyeri hebat di daerah
hernia, dimana nyeri menetap karena rangsangan peritoneum. Pada
pemeriksaan local di temukan benjolan yang tidak dapat di masukkan lagi
di sertai nyeri tekan dan tergantung keadaan isi hernia.
d. Dapat di jumpai tanda peritonitis atau terjadi abses local, kedaan ini
merupakan gawat garurat dan memerlukan pertolongan segera.
 Patofisiologi
Efek pada dinding otot mungkin kongenital karena melemahkan
jaringan atau ruang luas pada ligamen inguinal atau dapat disebabkan oleh
trauma. Tekanan intra abdominal paling umum meningkat sebagai akibat dari
kehamilan atau kegemukan. Mengangkat berat juga menyebabkan
peningkatan tekanan, seperti pada batuk dan cidera traumatik karena tekanan
tumpul. Bila dua dari faktor ini ada bersama dengan kelemahan otot, individu
akan mengalami hernia.
116

Hernia inguinalis indirek, hernia ini terjadi melalui cincin inguinal dan
melewati korda spermatikus melalui kanalis inguinalis. Ini umumya terjadi
pada pria dari pada wanita. Insidennya tinggi pada bayi dan anak kecil. Hernia
ini dapat menjadi sangat besar dan sering turun ke skrotum.
Hernia inguinalis direk, hernia ini melewati dinding abdomen di area
kelemahan otot, tidak melalui kanal seperti pada hernia inguinalis dan
femoralis indirek. Ini lebih umum pada lansia. Hernia inguinalis direk secara
bertahap terjadi pada area yang lemah ini karena defisiensi kongenita.
Hernia femoralis, hernia femoralis terjadi melalui cincin femoral dan
lebih umum pada wanita dari pada pria. Ini mulai sebagai penyumbat lemak di
kanalis femoralis yang membesar dan secara bertahap menarik peritonium dan
hampir tidak dapat dihindari kandung kemih masuk ke dalam kantung. Ada
insiden yang tinggi dari inkar serata dan strangulasi dengan tipe hernia ini.
Hernia embilikalis, hernia imbilikalis pada orang dewasa lebih umum
pada wanita dan karena peningkatan tekanan abdominal. Ini biasanya terjadi
pada klien gemuk dan wanita multipara.
Hernia umbilicalis terjadi karena kegagalan orifisium umbilikal untuk
menutup Bila tekanan dari cincin hernia (cincin dari jaringan otot yang dilalui
oleh protusi usus) memotong suplai darah ke segmen hernia dari usus, usus
menjadi terstrangulasi. Situasi ini adalah kedaruratan bedah karena kecuali
usus terlepas, usus ini cepat menjadi gangren karena kekurangan suplai darah.
Pembedahan sering dilakukan terhadap hernia yang besar atau terdapat
resiko tinggi untuk terjadi inkarserasi. Suatu tindakan herniorrhaphy terdiri
atas tindakan menjepit defek di dalam fascia. Akibat dan keadaan post
operatif seperti peradangan, edema dan perdarahan, sering terjadi
pembengkakan skrotum. Setelah perbaikan hernia inguinal indirek.
Komplikasi ini sangat menimbulkan rasa nyeri dan pergerakan apapun akan
membuat pasien tidak nyaman, kompres es akan membantu mengurangi nyeri.
117

KASUS 6

Kasus NCP Hernia Inguinalis

Identitas Pasien

a. Nama : Tn. Ks
b. Umur : 24 Tahun
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan :-
e. Sex : Laki-Laki
f. Ruangan : Bedah/Kakak Tua
g. Alamat : Cot Semerang
h. RM : 34-98-78
i. Tgl Masuk RS : 16-02-2017
j. Tgl keluar RS : 19-02-2017

Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan keluar Benjolan diselangkangan kiri,
hal ini sudah berlangsung sejak lama. Pasien pernah di operasi sebelumnya pada
tahun 2008. Nyeri (+). Saat ini menjalani perawatan di RS dengan diagnosa Hernia
Inguinalis dan sudah melakukan operasi.

A. ASSESMENT NUTRITION
1. Asupan Makanan  Pola makan tidak teratur , kadang-kadang 2x/hari atau
3x/hari
 Tidak terlalu suka sayur.
 Mengkonsumsi semua jenis lauk hewani dan lauk
nabati
 Menyukai semua jenis buah-buahan
 Pasien sangat suka mengkonsumsi kopi 2x/hari
 Pasien perokok aktif
 Pengolahan makanan secara digoreng, asam pedas dan
direbus.
 Selama di RS pasien belum mematuhi diet yang
diberikan dari rumah sakit,
 Pasien masih mengkonsumsi makanan luar
 Makanan Alergi :
Tidak ada jenis makanan yang bersifat alergi bagi
pasien.
118

 Makanan yang disukai :


Semua jenis makanan
 Makanan yang tidak disukai : Tidak ada.
 Makanan pantangan :
Sebelum masuk rs tidak ada makanan pantangan bagi
pasien.
 Hasil recall pasien asupan energi yang di dapat adalah
1100,4 kkal, kh 135,5 gr, protein 34 gr, lemak 45 gr.
Kesadaran terhadap gizi dan - Berdasarkan hasil wawancara dengan pasien
kesehatan didapatkan bahwa pasien belum pernah mendapatkan
informasi, konsultasi serta edukasi tentang gizi yang
berhubungan dengan penyakit yang dideritanya.

Aktifitas fisik  Tingkat aktifitas : Sedang


 Jumlah jam tidur : 8 jam sehari
 Jenis pekerjaan :-
 Jenis Olah Raga :-

2. Biokimia
Tgl Pemeriksaan Hasil Lab Nilai Normal Ket
16-02-2017 Hb 14,9 gt% 12-17 gt% Normal
PCT/HT 47,9 gt% 35-50 gt% Normal
Eritrosit 5,25 × u/l 4-6 × u/l Normal
Leukosit 4,3 × u/l 5-10 × u/l Rendah
Trombosit 238 × u/l 150-450 × u/l Normal
MCV 91,2 fl 80-96 fl Normal
MCH 28,4 pg 33-36 pg Normal
MCHC 33,1 g/dl 33-36 g/dl Normal

Tgl Pemeriksaan Hasil Lab Nilai Normal Ket


17-02-2017 - - - -

Tgl Pemeriksaan Hasil Lab Nilai Normal Ket


18-02-2017 - - - -
119

3. Antropometri
a. TB : 165 cm (AD.1.1.1)
b. BB : 55 kg (AD.1.1.2)
c. BBI : 58,9 kg
d. IMT : 20,22 kg/𝑚2 (Normal) (AD.1.1.5)

4. Fisik dan Klinis


 Fisik :
16-Februari-2017 17-Februari-2017 18-Februari-2017
 K/U : sedang  K/U : sedang Sudah mulai membaik
 Nyeri

 Klinis
Tanggal Nadi RR Suhu Tubuh TD
16-feb-17 - - 37 120/80 mmHg
17-feb-17 - - - -
18-feb-17 - - - -

5. Riwayat Personal (CH.1.1)


 Riwayat Obat  Obat bebas : -
 Resep Obat :
Tgl Jenis Obat Dosis/Pemberian
16- IVFD RL 20 tts/m
feb Inj. Cefriaxone 1 gr/12 jam
-17 Inj. Ranitidin 1 amp/12 jam
Ketorolac 1 amp/8jam

Tgl Jenis Obat Dosis/Pemberian


17- IVFD RL 20 tts/m
feb- Inj. Cefriaxone 1 gr/12 jam
17 Inj. Ranitidin 1 amp/12 jam
Ketorolac 1 amp/8jam

Tgl Jenis Obat Dosis/Pemberian


18- IVFD RL 20 tts/m
feb- Inj. Cefriaxon 1 gr/12 jam
17 Inj. Ranitidin 1 amp/12 jam
Ketorolac 1 amp/8jam
120

 Sosial Budaya  Pekerjaan :-


 Tinggal : Tinggal Bersama orang tua
 Suku : Aceh (CH.1.1.3)
 Agama : Islam

 Riwayat Penyakit  Diagnosis Medis : Hernia Inguinalis


 Keluhan Utama : Benjolan diselangkangan
kiri, nyeri (+)
 Riw. Penyakit Dahulu :-
 Riw. Penyakit sekarang : Hernia Inguinalis
 Riw. Penyakit Keluarga :
Tidak ada penyakit yang sama diderita oleh keluarga pasien.

 Data Umum Pasien  Umur : 24 Tahun (CH.1.1.1)


 Pekerjaan :-
 Pendidikan : SMA
 Sex : Laki-Laki (CH.1.1.2)

6. Skrining
 Nyeri

7. Standar Komperatif
 Kebutuhan energi dan zat gizi sesuai kebutuhan
Zat Gizi Kebutuhan Asupan % Kecukupan Kategori
Energi 2646 Kkal 1100,4 Kkal 41,58 % Defisit
Protein 99,2 gr 34,0 gr 34,27 % Deficit
Lemak 58,8 gr 45,0 gr 76,53 % Kurang
KH 429,97 gr 135,5 gr 31,51 % Defisit
Serat 32 gr 8,6 gr 26,87 % Deficit
Kategori :
 Lebih : > 105 %
 Cukup : 90-105 %
 Kurang : < 90 %
 Defisit : < 70 %

 Antropometri
Data
Hasil Normal Keterangan
Antropometri
BB (kg) 65 58,5 kg
IMT (kg/m2) 20,22 18,5-25,0 Berat badan normal
kg/𝑚2
121

 Biokimia
Pemeriksaan Hasil Lab Nilai Normal Ket
Leukosit 4,3 × u/l 5-10 × u/l Rendah

B. NUTRITIONAL DIAGNOSIS
1. Domain Asupan
Problem Etiologi Syhintom
Asupan Oral tidak Penurunan kemampuan Asupan E : 1100,4 Kkal
adekuat (NI 2.1) untuk mengkonsumsi energy P : 34,0 gram
dan zat gizi yang cukup. L : 45,0 gram
KH : 135,5 gram

2. Domain Klinis
Problem Etiologi Syhintom
- - -

3. Domain Prilaku
Problem Etiologi Syhintom
Kurang pengetahuan Pemahaman yang Pasien sangat suka
terkait makanan dan zat kurang tentang asupan mengkonsumsi kopi
gizi (NB.1.1) makanan yang baik dan dan pasien perokok
sehat aktif

C. INTERVENSI GIZI
 Penatalaksanaan Diet
Berdasarkan diagnosa penyakit pasien, yaitu Hernia Inguinalis, diet
yang diberikan berupa diet TKTP. Diberikan bentuk makanan Biasa karena
kemampuan pasien yang sudah membaik, dan makanan diberikan melalui
oral.
a. Jenis Diet : TKTP
b. Bentuk Makanan : Biasa
c. Metode Pemberian : Oral
d. Frekuensi : 3x makanan utama, 2x makan selingan.

Perhitungan Kebutuhan Gizi :


BBI: (TB-100)-10%
165-100-10%
65 – 6,5 = 58,5 kg
122

𝐵𝐵 (𝑘𝑔) 55 55
 Status Gizi : 𝑇𝐵2 (𝑚)
=1,652 = 2,72 = 20,22 kg/𝑚2

 Kebutuhan Energi
BMR :
10 (BBI) + 6,25 (TB) – 5 (usia) + 5
10 (58,5) + 6,25 (165) – 5 (24) + 5
585+ 1031,25 – 120 + 5
1501,25
30
FS = 100 × 1501,25 = 450,37
20
Akt = 100 × 1951,62 = 390,32
13
SDA = 100 × 2341,94 = 304,45

 TE : 1501,25 + 450,37 + 390,32 + 304,45 = 2646,39 (2646) Kkal


65 1719,9
 KH : 100 ×2646 = = 429,97 gram
4
20 529,2
 Lemak : ×2646 = = 58,8 gram
100 9
15 396,9
 Protein : 100 ×2646 = = 99,22 gram
4

1. Tujuan Diet
 Memberikan makanan yang seimbang sesuai dengan keadaan penyakit
serta daya terima pasien.
 Meningkatkan asupan makanan sesuai dengan kebutuhan
 Memperbaiki pola makan dan kebiasaan makan yang salah
 Mengupayakan perubahan sikap dan prilaku sehat terhadap makanan oleh
pasien dan keluarganya.

2. Prinsip Diet :
 Energi Cukup
 Karbohidrat cukup
 Protein cukup
 Lemak cukup
123

3. Syarat Diet
 Energi 2646 Kkal
 Protein 99,22 gram
 Lemak 58,8 gram
 Karbohidrat 429,97 gram.
 Vitamin dan mineral tinggi, terutama vitamin B untuk memelihara
kekuatan otot saluran cerna
 Cairan tinggi, yaitu 2-2,5 liter untuk membantu memperlancar defekasi.
 Asupan serat tinggi, yaitu 30-35 g/hari dengan mengutamakan serat tidak
larut air yang terdapat di beras tumbuk, beras merah, roti, sayur dan buah.

 Edukasi
1. Konseling Gizi
 Memberikan/menginformasikan pengetahuan dan pemahaman tentang
penyakit Hernia
 Memberikan contoh bahan makanan dan menu gizi seimbang yang
dianjurkan dan yang tidak dianjurkan
 Menyarankan kepada pasien agar dapat mengkonsumsi makanan sesuai
dengan kebutuhan pasien.

D. MONITORING DAN EVALUASI


1. Monitoring
H1 H2 H3
Asupan E : 247,5 Kkal E : 995,7 Kkal E : 1489,5 Kkal
KH : 41,4 gram KH : 133,8 gram KH : 225,9 gram
L : 2,7 gram L : 33,0 gram L : 37,6 gram
P : 12,6 gram P : 36,4 gram P : 57,3 gram
Biokimia Hb 14,9 gt%
PCT/HT 47,9 gt%
Eritrosit 5,25 × u/l
Leukosit 4,3 × u/l
- -
Trombosit 238 × u/l
MCV 91,2 fl
MCH 28,4 pg
MCHC 33,1 g/dl
Fisik K/U : sedang K/U : sedang Mulai Membaik
Nyeri
Klinis -
- -
124

2. Evaluasi
 Asupan Makanan
- Hari pertama asupan zat gizi pasien masih kurang dari kebutuhan hal ini di
sebabkan karena pasien dalam keadaan puasa karna akan melakukan operasi.
E : 247,5 Kkal, KH : 41,4 gram, L : 2,7 gram, P : 12,6 gram
- Hari kedua asupan zat gizi pasien masih kurang dari kebutuhan hal ini di
sebabkan karena pasien masih dalam keadaam lemah karna baru melakukan
operasi, tetapi ada peningkatan dari hari sebelumnya.
E : 995,7 Kkal, KH : 133,8 gram, L : 33,0 gram, P : 36,4 gram
- Hari ketiga asupan zat gizi pasien sudah mulai membaik dan terjadi
peningkatan dari hari-hari sebelumnya. Tetapi asupan makan pasien masih
kurang dari kebutuhan yaitu :
E : 1489,5 Kkal, KH : 225,9 gram, L : 37,6 gram, P : 57,3 gram
- Dapat disimpulkan ada peningkatan asupan makananan dari hari sebelumnya
sehingga kondisi fisik semakin membaik, dan pasien sudah diizinkan untuk
pulang.
 Biokimia
Dari data biokimia dapat diketahui, hanya hasil lab leukosit yang rendah yaitu
4,3 x/ul.
 Fisik
Keadaan fisik pasien hari pertama dan kedua sedang, di hari ke tiga keadaan
pasien berangsur membaik dari hari pertama dan kedua.
125

FOOD RECALL 24 JAM

No Status : 34-98-78
Nama Sampel : Tn. Ks
Umur : 24 tahun
Alamat : Cot Semerang
Hari Pertama (1)

Waktu Nama Masakan Bahan Makanan Ukuran Keterangan


Makan URT Gram
Pagi - Siang Puasa

Malam Nasi putih Beras 1 sendok nasi 50 gram


18.00 Ikan segar 1 ptg 50 gram
Ikan Goreng
Minyak 1 sdm 5 gram
Sayur K.panjang 1 sdm 25 gram

Tanggal pengumpulan data : Kamis, 16 Februari 2017


Enumerator : Sri Salfida
Tanda tangan :
126

FOOD RECALL 24 JAM

No Status : 34-98-78
Nama Sampel : Tn. Ks
Umur : 24 tahun
Alamat : Cot Semerang
Hari Kedua (2)

Waktu Nama Masakan Bahan Ukuran Keterangan


Makan Makanan URT Gram
Pagi Nasi putih Beras 1 sendok nasi 50 gram
07.30 Bebek gulai Bebek 2 sdm 50 gram
Kerupuk Kerupuk 5 keping 5 gram
Minyak ½ sdm 3 gram
Siang Nasi putih Beras 1 sendok nasi 50 gram
13.00 Ikan lado Ikan segar 1 ptg 50 gram
Minyak 1 sdm 5 gram
Sayur bening K.panjang 1 sdm 15 gram
Wortel 1 sdm 15 gram
Buah Pisang 1 buah 50 gram
Malam Nasi putih Beras 1 sendok nasi 50 gram
18.00 Ikan goreng Ikan segar 1 ptg 25 gram
Minyak 1 sdm 5 gram

Tanggal pengumpulan data : Jum’at, 17 Februari 2017


Enumerator : Sri Salfida
Tanda tangan :
127

FOOD RECALL 24 JAM

No Status : 34-98-78
Nama Sampel : Tn. Ks
Umur : 24 tahun
Alamat : Cot Semerang
Hari Ketiga (3)

Waktu Nama Masakan Bahan Ukuran Keterangan


Makan Makanan
URT Gram
Pagi Nasi putih Beras 1 Sendok nasi 50 gram
07.00 Telur bb bali Telur ayam 1 potong 50 gram
Minyak 1 sdm 5 gram
Tumis sayuran K.panjang 1 sdm 10 gram
Wortel 1 sdm 10 gram
Toge ½ sdm 5 gram
Minyak ½ sdm 3 gram
Snack Bubur K.ijo K.ijo 2 sdm 10 gram
10.00 Gula pasir 1 sdm 5 gram
Siang Nasi putih Beras 2 Sendok nasi 100 gram
13.00 Ikan lado Ikan segar 1 ptg 50 gram
Minyak 1 sdm 5 gram
Tahu tumis Tahu 1 ptg 50 gram
Minyak ½ sdm 3 gram
Buah Pepaya 1 ptg sdg 50 gram
Malam Nasi Beras 2 Sendok nasi 100 gram
18.00 Ikan gulai Ikan segar 1 potong 50 gram
Tempe goreng Tempe 1 ptg 50 gram
Minyak 1 sdm 5 gram
Sayur K.panjang 2 sdm 25 gram

Tanggal pengumpulan data : Sabtu, 18 Februari 2017


Enumerator : Sri Salfida
Tanda tangan :
128

Formulir Konsumsi Makanan


Rata-rata Sehari

No Status : 34-98-78
Nama Sampel : Tn. Ks
Umur : 24 tahun
Alamat : Cot Semerang

Nama Bahan Jumlah (g) Jumlah Rata-rata


Makanan Hari I Hari II Hari III Total (g)
Makanan Pokok
Beras 50 150 250 450 150
Lauk Hewani
Ikan segar 50 100 100 250 83
Bebek - 50 - 50 17
Telur ayam - - 50 50 17
Lauk Nabati
Kacang ijo - - 10 10 3
Tempe - - 50 50 17
Tahu - - 50 50 17
Sayur-sayuran
K. panjang 25 15 35 75 22
Wortel - 15 10 25 8
Toge - - 10 10 3
Buah-buahan
Pepaya - - 50 50 17
Pisang - 50 - 50 17
Minyak/Lemak
Minyak K.Sawit - 13 21 34 11
Lain-lain
Gula pasir - - 5 5 2
Kerupuk - 5 - 5 2
ENERGI 247,5 995,7 1489,5 1100,1
KH 41,4 133,8 225,9 135,5
LEMAK 2,7 33,0 37,6 - 45,0
PROTEIN 12,6 36,4 57,3 34,0
SERAT 2,7 6,3 17,2 8,6
129

Formulir Analisis Nilai Energi


dan Zat Gizi Makanan

No Status : 34-98-78
Nama Sampel : Tn. Ks
Umur : 24 tahun
Alamat : Cot Semerang

Nama Bahan Berat Energi Protein Lemak KH Serat


Makanan (g) (kal) (g) (g) (g)
Hewani Nabati
Beras 150 540.0 0.0 10.2 1.1 3.0 3.0
Ikan segar 83 93.8 14.1 0.0 3.7 0.0 0.0
Bebek 17 55.4 2.7 0.0 4.9 0.0 0.0
Telur ayam 17 27.5 2.2 0.0 2.0 0.0 0.0
Kacang ijo 3 10.4 0.0 0.7 0.0 1.1 1.1
Tempe 17 25.3 0.0 3.1 0.7 1.2 1.2
Tahu 17 9.7 0.0 0.6 0.1 1.5 1.5
k.panjang 22 0.7 0.0 0.1 0.0 0.2 0.2
Toge 3 7.8 0.0 0.1 0.0 0.4 0.4
Wortel 8 15.6 0.0 0.2 0.1 0.0 0.0
Pepaya 17 99.2 0.0 0.0 11.0 0.0 0.0
Pisang 17 7.3 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
Minyak K.Sawit 11 189.4 0.0 0.0 21.0 0.0 0.0
Gula pasir 2 7.3 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
Kerupuk 2 11.0 0.1 0.0 0.6 1.2 1.2
Asupan 1100.4 34.0 45.0 135.5 8.6
Kebutuhan 2646 99,2 58,8 429,97 32
% Kecukupan 41,58 % 34,27 % 76,53 % 31,51 % 26,87
130

DAFTAR PUSTAKA

https://makalahkeperawatan.wordpress.com/2012/10/23/makalah-hernia/

Brunner & Sudarth, 2002. “Keperawatan medikal bedah” edisi 8,volume 2, Jakarta :
EGC

Doenges, Marilynn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan untuk perencanaan dan


pendokumentasian perawatan pasien. Jakarta : EGC.

Kapita Selekta Kedokteran.Edisi III. 2000.MedicaAesculaplus FK UI.


Keperawatan Medikal Bedah. Swearingen. Edisi II. 2001. EGC

Anda mungkin juga menyukai