b. Usia
Umumnya manusia mengalami perubahan fisiologi secara drastis akan
menurun dengan cepat setelah usia 40 tahun. Diabetes Mellitus sering
muncul setelah seseorang memasuki usia rawan tersebut, terutama setelah
usia 45 tahun, pada mereka yang memilki berat badan yang berlebihan
(Obesitas), sehingga tidak peka lagi terhadap insulin (Lanni, 2005 dalam
Ledi,2011).
c. Stress
Stress kronis cenderung membuat seseorang mencari makanan yang
manis-manis dan berlemak tinggi untuk meningkatkan kadar serotonin
otak. Serotonin ini memilki efek penenang sementara untuk meredakan
stress, namun gula dan lemak itulah yang berbahaya bagi mereka yang
berisiko terkena Diabetes Mellitus (Lanni,2005 dalam Ledi,2011).
d. Pola Makan yang Salah
Kurang gizi atau kelebihan berat badan sama-sama meningkatkan resiko
terkena Diabetes Mellitus, kurang gizi (malnutrisi) dapat merusak
penkreas, sedangkan obesitas (kegemukan) dapat mengakibatkan gangguan
kerja insulin (Lanni,2005 dalam Ledi,2011).
e. Nutrisi
Diabetes Mellitus dikenal sebagai penyakit yang berhubungan dengan
nutrisi, baik sebagai factor penyebab maupun pengobatan. Nutrisi yang
berlebihan (Overnutrition) merupakan faktor risiko pertama yang diketahui
menyebabkan Diabetes Mellitus, semakin lama dan berat obesitas akibat
nutrisi berlebihan, maka semakin besar kemungkinan terjangkitnya
Diabetes Mellitus (Utami,2005 dalam Ledi, 2011).
f. Virus dan Bakteri
Virus penyebab Diabetes Mellitus adalah rubella, mumps dan human
coxsackievirus B4. Mekanisme infeksi sitolitik dalam sel beta, virus ini
mengakibatkan destruksi atau perusakan sel. Bisa juga virus ini menyerang
134
KASUS 7
Identitas Pasien
Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan sakit di kaki, awalnya seperti bisul
di bawah lutut kiri. Sekarang kaki kiri bengkak, merah, sakit seluruh kaki. Saat ini
menjalani perawatan di RS dengan diagnosa Post debridement +DM.
A. ASSESMENT NUTRITION
1. Asupan Makanan Pola makan sebelum masuk rumah sakit 5x/hari,
sering makan snack seperti kue 2-3x/hari
Mengkonsumsi semua jenis protein hewani
Sering mengkonsumsi sayur, seperti bungga kol,
bayam, kangkung dan buncis.
Suka mengkonsumsi buah pisang 1-3x/minggu
Suka mengkonsumsi kopi manis 3x/hari
Suka mengkonsumsi teh manis 1x/hari
Suka mengkonsumsi susu
Selama di RS pasien hanya makan makanan RS
Selama di RS pasien sudah berhenti merokok, minum
kopi, dan teh.
Makanan Alergi :
Tidak ada jenis makanan yang bersifat alergi bagi
pasien.
Makanan yang disukai :
Semua jenis makanan
Makanan yang tidak disukai : Tidak ada.
136
Makanan pantangan :
Sebelum masuk rs tidak ada makanan pantangan bagi
pasien. Sekarang pasien telah mengurangi makanan
yang bersifat manis.
Hasil recall pasien asupan energi yang di dapat adalah
1294,2 kkal, KH 208,5 gr, protein 45,9 gr, lemak 27,8
gr
Kesadaran terhadap gizi dan - Berdasarkan hasil wawancara dengan pasien dan
kesehatan keluarga pasien didapatkan bahwa keluarga pasien
belum pernah mendapatkan informasi, konsultasi serta
edukasi tentang gizi yang berhubungan dengan
penyakit yang dideritanya.
2. Biokimia
Tgl Pemeriksaan Hasil Lab Nilai Normal Ket
13-02-2017 Gula Darah Sewaktu 328 mg/dl < 150 (mg/dl) Tinggi
Ureum 70,6 mg/dl 10-15 mg/dl Tinggi
Kreatinin 0,99 mg/dl < 1,5 mg/dl Normal
Asam Urat 4,54 mg/dl 3,4 – 7 mg/dl Normal
3. Antropometri
a. TB : 170 cm (AD.1.1.1)
b. BB : 70 kg (AD.1.1.2)
c. LiLA : 28,5 cm
d. BBI : 63 kg
e. IMT : 24,22 kg/𝑚2 (Normal) (AD.1.1.5)
137
6. Skrining
Sesak
7. Standar Komperatif
Kebutuhan energi dan zat gizi sesuai kebutuhan
Zat Gizi Kebutuhan Asupan % Kecukupan Kategori
Energi 2266 Kkal 1294,2 Kkal 57,11 % Defisit
Protein 84,97 gr 45,9 gr 54,01 % Deficit
Lemak 50,35 gr 27,8 gr 55,21 % Deficit
KH 368,22 gr 208,5 gr 56,62 % Defisit
Kategori :
Lebih : > 105 %
Cukup : 90-105 %
Kurang : < 90 %
Defisit : < 70 %
139
Antropometri
Data
Hasil Normal keterangan
Antropometri
BB (kg) 70 63 kg
IMT (kg/m2) 24,22 18,5-25,0 Berat badan normal
kg/𝑚2
Biokimia
Pemeriksaan Hasil Lab Nilai Normal Ket
Gula Darah Sewaktu 255 mg/dl < 150 (mg/dl) Tinggi
B. NUTRITIONAL DIAGNOSIS
1. Domain Asupan
Problem Etiologi Syhintom
Asupan Oral Penurunan kemampuan Asupan E : 1294,2 Kkal
tidak adekuat untuk mengkonsumsi energi KH : 208,5 gram
(NI 2.1) dan zat gizi yang cukup. L : 27,8 gram
P : 45,9 gram
2. Domain Klinis
Problem Etiologi Syhintom
Perubahan Gangguan fungsi Kadar gula darah tinggi
Nilai Lab endokrin 255 mg/dl.
terkait gizi
(NC.2.2)
3. Domain Prilaku
Problem Etiologi Syhintom
Kurang pengetahuan Sebelumnya kurang Pasien sangat suka
terkait makanan dan terpapar informasi yang mengkonsumsi
zat gizi (NB.1.1) akurat terkait gizi makanan yang manis-
manis
C. INTERVENSI GIZI
Penatalaksanaan Diet
Berdasarkan diagnosa penyakit pasien, yaitu DM, diet yang harus
diberikan berupa diet DM 2300. Diberikan bentuk makanan Biasa karena
kemampuan pasien yang mulai membaik, dan makanan diberikan melalui
oral.
a. Jenis Diet : DM 2300
b. Bentuk Makanan : Biasa
c. Metode Pemberian : Oral
d. Frekuensi : 3x makanan utama, 2x makan selingan.
140
BBI: (TB-100)-10%
159-100-10%
70 – 7,0 = 63 kg
𝐵𝐵 (𝑘𝑔) 70 70
Status Gizi : 𝑇𝐵2 (𝑚)
=1,702 = 2,89 = 24,22 kg/𝑚2
Kebutuhan Energi
BMR :
10 (BBI) + 6,25 (TB) – 5 (usia) + 5
10 (63) + 6,25 (170) – 5 (59) + 5
630 + 1062,5 – 295 + 5
1402,5
30
FS = 100 × 1402,5 = 420,75
10
Akt = 100 × 1823,25 = 182,22
13
SDA = 100 × 2005,57 = 260,72
1. Konseling Gizi
Memberikan pengetahuan mengenai penyakit Diabetes mellitus dan
pemberian diet yang tepat
Memberikan Informasi khusus mengenai setiap kelompok makanan yang
dianjurkan dan makanan yang harus dihindari
Memperbaiki pola makan dan kebiasaan makan yang salah
Menyarankan kepada pasien dan keluarga pasien agar dapat
mengkonsumsi makanan sesuai dengan kebutuhan pasien.
141
2. Tujuan Diet
Memberikan makanan yang seimbang sesuai dengan keadaan penyakit
serta daya terima pasien.
Meningkatkan asupan makanan sesuai dengan kebutuhan
Menurunkan kadar glukosa darah supaya mendekati normal dengan
menyeimbangkan asupan makanan dengan insulin dan obat penurun
glukosa oral dan aktifitas fisik
Meningkatkan derajad kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang
optimal
Mengupayakan perubahan sikap dan prilaku sehat terhadap makanan oleh
pasien dan keluarganya.
3. Prinsip Diet :
Energi Cukup
Karbohidrat rendah
Protein cukup
Lemak sedang
4. Syarat Diet
Energi 2266 Kkal
Protein 84,97 gram
Lemak 50,35 gram
Karbohidrat 368,22 gram. Utamakan karbohidrat kompleks.
Penggunaaan gula murni dalam minuman dan makanan tidak
diperbolehkan kecuali jumlahnya sedikit sebagai bumbu. Bila kadar
glukosa darah sudah terkendali, diperbolehkan mengkonsumsi gula murni
sampai 5% dari kebutuhan energi total.
Asupan serat dianjurkan 25 g/hari dengan mengutamakan serat larut air
yang terdapat di dalam sayur dan buah.
142
2. Evaluasi
Asupan Makanan
- Hari pertama asupan zat gizi pasien masih kurang dari kebutuhan hal ini di
sebabkan karena keadaan pasien masih lemah dan sesak menyebabkan tidak
nafsu makan.
E : 935,7 Kkal, KH : 134,4 gram, L : 726,5 gram, P : 35,3 gram
- Hari kedua asupan zat gizi pasien masih juga kurang dari kebutuhan hal ini
di sebabkan karena pasien masih dalam keadaam lemah, tetapi ada
peningkatan dari hari sebelumnya.
E : 1385,3 Kkal, KH : 230,9 gram, L : 28,2 gram, P : 45,0 gram
- Hari ketiga asupan zat gizi pasien sudah mulai membaik dan terjadi
peningkatan dari hari-hari sebelumnya. Tetapi masih juga kurang dari
kebutuhan. yaitu :
E : 1642,9 Kkal, KH : 281,0 gram, L : 29,4 gram, P : 57,2 gram
- Dapat disimpulkan ada peningkatan asupan makananan dari hari sebelumnya
sehingga kondisi fisik semakin membaik, dan pasien sudah diizinkan untuk
pulang.
143
Biokimia
Dari data biokimia dapat diketahui hasil gula darah sewaktu berangsur
membaik di hari ketiga yaitu 255 mg/dl.
Fisik
Keadaan fisik pasien hari pertama lemah dan sesak, di hari kedua masih lemah
tetapi di hari ke tiga keadaan pasien berangsur membaik dari hari pertama dan
kedua.
Klinis
Keadaan klinis pasien dari hari pertama sampai hari ketiga nadi, suhu dan tensi
darah dalam keadaan normal.
144
No Status : 33-84-48
Nama Sampel : Bp. MJH
Umur : 59 tahun
Alamat : Johan Pahlawan
Hari Ketiga (3)
No Status : 33-84-48
Nama Sampel : Bp. MJH
Umur : 59 tahun
Alamat : Johan Pahlawan
No Status : 33-84-48
Nama Sampel : Bp. MJH
Umur : 59 tahun
Alamat : Johan Pahlawan
Nama Bahan Berat Energi Protein Lemak KH
Makanan (g) (kal) (g) (g) (g)
Hewani Nabati
Beras 233 838.8 0.0 15.8 1.6 183.8
Ikan segar 100 113.0 17.0 0.0 4.5 0.0
Telur ayam 50 81.0 6.4 0.0 5.8 0.4
Kacang ijo 7 24.2 0.0 1.6 0.1 4.4
Tempe 17 25.3 0.0 3.1 0.7 2.2
Kacang panjang 42 18.5 0.0 1.1 0.1 3.3
Labu air 7 1.2 0.0 0.0 0.0 0.3
Wortel 7 2.9 0.0 0.1 0.0 0.7
Buncis 3 1.1 0.0 0.1 0.0 0.2
Labu siam 3 0.8 0.0 0.0 0.0 0.2
Pepaya 17 7.8 0.0 0.1 0.0 2.1
Salak 17 13.1 0.0 0.1 0.0 3.6
Minyak K.Sawit 13 117.3 0.0 0.0 13.0 0.0
Gula pasir 3 10.9 0.0 0.0 0.0 2.8
Kerupuk 7 38.4 0.5 0.0 2.0 4.7
Jumlah 1294,2 45,9 27,8 208,5
Kebutuhan 2266 84,97 50,35 368,22
% Kecukupan 57,11 % 54,01 % 55,21 % 56,62 %
149
DAFTAR PUSTAKA
http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/04/16/askep-diabetes-mellitus/
http://creasoft.wordpress.com/2008/04/15/diabetes-melitus/
http://harnawatiaj.wordpress.com.2008/04/16/askep-diabetes-melitus/
Sarwono Waspadji. 1996. ilmu penyakit dalam. Balai penerbit FKUI: jakarta.