Anda di halaman 1dari 19

131

G. Kasus Diabetess Mellitus Type II


 Definisi
Diabetes Mellitus (DM) adalah kumpulan gejala yang timbul pada
seseorang yang mengalami peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat
kekurangan hormone insulin secara absolut atau relative. Pelaksanaan diet
hendaknya disertai dengan latihan jasmani dan perubahan prilaku tentang
makanan (Sunita, 2005).
Ada beberapa jenis Diabetes Mellitus yaitu Diabetes Mellitus Tipe I,
Diabetes Mellitus Tipe II, Diabetes Mellitus Tipe Gestasional, dan Diabetes
Mellitus Tipe lainnya. Jenis Diabetes Mellitus yang paling banyak diderita
adalah Diabetes Mellitus Tipe 2. Diabetes Mellitus Tipe 2 (DM Tipe 2) adalah
penyakit gangguan metabolik yang di tandai oleh kenaikan gulah darah akibat
penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau ganguan fungsi
insulin (resistensi insulin) (Depkes, 2005 dalam Soedijono, 2013).
Tabel 1
Jenis Diet Diabetes Mellitus menurut kandungan
energi, protein, lemak dan karbohidrat.
Jenis Diet Energi Protein Lemak Karbohidrat
Kkal G g g
I 1100 43 30 172
II 1300 45 35 192
III 1500 51.5 36.5 235
IV 1700 55.5 36.5 275
V 1900 60 48 299
VI 2100 62 53 319
VII 2300 73 59 369
VIII 2500 80 62 396
132

 Klasifikasi Diabetes Mellitus


Sesuai consensus pengelolaan Diabetes Mellitus di Indonesia (2002)
oleh Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) penyakit Diabetes
Mellitus di bagi dalam empat golongan yaitu:
1. Diabetes Mellitus Tipe I
2. Diabetes Mellitus Tipe II
3. Diabetes Mellitus Gestational
4. Diabetes Mellitus tipe lain (Almatsier, 2006 dalam Ledi, 2011)
 Faktor Penyebab Diabetes Mellitus
Penyebab Diabetes Mellitus adalah kurangnya produksi dan ketersedian
insulin dalam tubuh atau terjadinya gangguan fungsi insulin, yang sebenarnya
jumlahnya cukup. Kekurangan insulin disebabkan terjadinya kerusakan
sebagian kecil atau sebagian besar sel-sel beta pulau Langerhans dalam
kelenjar yang berfungsi menghasilkan insulin. Jika dirunut lebih mendalam
ada beberapa factor penyebab Diabetes Mellitus menurut dr.Prapti Utami
(2005) dan Sustrani Lanni (2005), diantaranya adalah:
a. Keturunan (Genetik)
Diabetes Mellitus cenderung diturunkan atau diwariskan dan bukan
ditularkan, anggota keluarga Diabetes Mellitus (Diabetesi) cenderung
memilki kemungkinan lebih besar terserang penyakit ini dibandingkan
dengan anggota keluarga yang tidak menderita Diabetes Mellitus
(Lanni,2005 dalam Ledi,2011).
Ahli kesehatan menyebutkan bahwa Diabetes Mellitus merupakan
penyakit yang terpaut kromosom seks atau kelamin. Biasanya kaum laki-
laki menjadi penderita sesungguhnya dan kaum wanita sebagai pihak yang
membawa gen untuk diwariskan kepada anak-anaknya (Utami,2005 dalam
Ledi,2011).
133

b. Usia
Umumnya manusia mengalami perubahan fisiologi secara drastis akan
menurun dengan cepat setelah usia 40 tahun. Diabetes Mellitus sering
muncul setelah seseorang memasuki usia rawan tersebut, terutama setelah
usia 45 tahun, pada mereka yang memilki berat badan yang berlebihan
(Obesitas), sehingga tidak peka lagi terhadap insulin (Lanni, 2005 dalam
Ledi,2011).
c. Stress
Stress kronis cenderung membuat seseorang mencari makanan yang
manis-manis dan berlemak tinggi untuk meningkatkan kadar serotonin
otak. Serotonin ini memilki efek penenang sementara untuk meredakan
stress, namun gula dan lemak itulah yang berbahaya bagi mereka yang
berisiko terkena Diabetes Mellitus (Lanni,2005 dalam Ledi,2011).
d. Pola Makan yang Salah
Kurang gizi atau kelebihan berat badan sama-sama meningkatkan resiko
terkena Diabetes Mellitus, kurang gizi (malnutrisi) dapat merusak
penkreas, sedangkan obesitas (kegemukan) dapat mengakibatkan gangguan
kerja insulin (Lanni,2005 dalam Ledi,2011).
e. Nutrisi
Diabetes Mellitus dikenal sebagai penyakit yang berhubungan dengan
nutrisi, baik sebagai factor penyebab maupun pengobatan. Nutrisi yang
berlebihan (Overnutrition) merupakan faktor risiko pertama yang diketahui
menyebabkan Diabetes Mellitus, semakin lama dan berat obesitas akibat
nutrisi berlebihan, maka semakin besar kemungkinan terjangkitnya
Diabetes Mellitus (Utami,2005 dalam Ledi, 2011).
f. Virus dan Bakteri
Virus penyebab Diabetes Mellitus adalah rubella, mumps dan human
coxsackievirus B4. Mekanisme infeksi sitolitik dalam sel beta, virus ini
mengakibatkan destruksi atau perusakan sel. Bisa juga virus ini menyerang
134

melalui reaksi otoimunitas yang menyebabkan hilangnyaotoimun dalam sel


beta (Utami, 2005 dalam Ledi, 2011).
 Gejala Diabetes Mellitus
Gejala Diabetes Mellitus bisa muncul secara mendadak, bisa juga
diketahui ketika seseorang melakukan pemeriksaan untuk penyakit lain selain
Diabetes Mellitus. Gejala yang sangat umum adalah merasa haus terus
menerus (polidipsia), merasa lapar terus menerus (polifagia), dan sering
kencing (polyuria). Gejala lain yang juga sering muncul adalah adanya
kelainan kulit seperti gatal-gatal dan bisulan, kesemutan, adanya luka yang
sukar sembuh, impotensi, kelainan ginekologi seperti keputihan, katarak dan
ganguan penglihatan (Utami, 2005 dalam Ledi, 2011).
135

KASUS 7

Kasus NCP Post debridement + DM

Identitas Pasien

a. Nama : Bp. MJH


b. Umur : 59 Tahun
c. Pendidikan : SLTP
d. Pekerjaan : Wiraswasta
e. Sex : Laki-Laki
f. Ruangan : Bedah/Kakak Tua
g. Alamat : Ujung Baro, Johan Pahlawan.
h. RM : 33-84-48
i. Tgl Masuk RS : 10-02-2017
j. Tgl keluar RS :-

Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan sakit di kaki, awalnya seperti bisul
di bawah lutut kiri. Sekarang kaki kiri bengkak, merah, sakit seluruh kaki. Saat ini
menjalani perawatan di RS dengan diagnosa Post debridement +DM.

A. ASSESMENT NUTRITION
1. Asupan Makanan  Pola makan sebelum masuk rumah sakit 5x/hari,
sering makan snack seperti kue 2-3x/hari
 Mengkonsumsi semua jenis protein hewani
 Sering mengkonsumsi sayur, seperti bungga kol,
bayam, kangkung dan buncis.
 Suka mengkonsumsi buah pisang 1-3x/minggu
 Suka mengkonsumsi kopi manis 3x/hari
 Suka mengkonsumsi teh manis 1x/hari
 Suka mengkonsumsi susu
 Selama di RS pasien hanya makan makanan RS
 Selama di RS pasien sudah berhenti merokok, minum
kopi, dan teh.
 Makanan Alergi :
Tidak ada jenis makanan yang bersifat alergi bagi
pasien.
 Makanan yang disukai :
Semua jenis makanan
 Makanan yang tidak disukai : Tidak ada.
136

 Makanan pantangan :
Sebelum masuk rs tidak ada makanan pantangan bagi
pasien. Sekarang pasien telah mengurangi makanan
yang bersifat manis.
 Hasil recall pasien asupan energi yang di dapat adalah
1294,2 kkal, KH 208,5 gr, protein 45,9 gr, lemak 27,8
gr
Kesadaran terhadap gizi dan - Berdasarkan hasil wawancara dengan pasien dan
kesehatan keluarga pasien didapatkan bahwa keluarga pasien
belum pernah mendapatkan informasi, konsultasi serta
edukasi tentang gizi yang berhubungan dengan
penyakit yang dideritanya.

Aktifitas fisik  Tingkat aktifitas : Sedang


 Jumlah jam tidur : 8 jam sehari
 Jenis pekerjaan : Wiraswasta
 Jenis Olah Raga :-

2. Biokimia
Tgl Pemeriksaan Hasil Lab Nilai Normal Ket
13-02-2017 Gula Darah Sewaktu 328 mg/dl < 150 (mg/dl) Tinggi
Ureum 70,6 mg/dl 10-15 mg/dl Tinggi
Kreatinin 0,99 mg/dl < 1,5 mg/dl Normal
Asam Urat 4,54 mg/dl 3,4 – 7 mg/dl Normal

Tgl Pemeriksaan Hasil Lab Nilai Normal Ket


14-02-2017 Gula Darah Sewaktu 417 mg/dl < 150 (mg/dl) Tinggi

Tgl Pemeriksaan Hasil Lab Nilai Normal Ket


15-02-2017 Gula Darah Sewaktu 255 mg/dl < 150 (mg/dl) Tinggi

3. Antropometri
a. TB : 170 cm (AD.1.1.1)
b. BB : 70 kg (AD.1.1.2)
c. LiLA : 28,5 cm
d. BBI : 63 kg
e. IMT : 24,22 kg/𝑚2 (Normal) (AD.1.1.5)
137

4. Fisik dan Klinis


 Fisik :
13-Februari-2017 14-Februari-2017 15-Februari-2017
 Keadaan Lemah  Keadaan Lemah  Keadaan sedang
 Sesak  Sesak  Kaki bengkak
 Kaki bengkak  Kaki bengkak  Mata rabun
 Mata rabun  Mata rabun
 Klinis
Tanggal Nadi RR Suhu Tubuh TD
13-feb-17 86 x/menit 24x/menit 36,5 120/80 mmHg
14-feb-17 - - - 120/80 mmHg
15-feb-17 - - - -

5. Riwayat Personal (CH.1.1)

 Riwayat Obat  Obat bebas : -


 Resep Obat :
Tgl Jenis Obat Dosis/Pemberian
13- IVFD RL 20 tts/m
feb- Inj. Cefotaxime 1 gr/12 jam
17 Inj. Ranitidin 1 amp/12 jam
Furosemide 1 amp/8jam
Inf metronidazole 1 fls/8 jam
Cafadroxil (tab) 2x1
Paracetamol 3x1
Furosemide 1x1
Simvastatin 1x2
spinorolactin 1x2
Aspilet 1x1

Tgl Jenis Obat Dosis/Pemberian


14- IVFD RL 20 tts/m
feb- Inj. Cefotaxime 1 gr/12 jam
17 Inj. Ranitidin 1 amp/12 jam
Furosemide 1 amp/8jam
Inf metronidazole 1 fls/8 jam
spinorolactin 1x2
138

Tgl Jenis Obat Dosis/Pemberian


15- IVFD RL 20 tts/m
feb- Inj. Cefotaxime 1 gr/12 jam
17 Inj. Ranitidin 1 amp/12 jam
Furosemide 1 amp/8jam
Inf metronidazole 1 fls/8 jam
spinorolactin 1x2
 Sosial Budaya  Status Ekonomi : Wiraswasta
 Tinggal :
Tinggal Bersama istri dan ke 2 anak-anaknya
 Suku : Aceh (CH.1.1.3)
 Agama : Islam

 Riwayat Penyakit  Diagnosis Medis : Post debridement


 Keluhan Utama :
Kaki kiri bengkak, merah, sakit seluruh kaki
 Riw. Penyakit Dahulu :-
 Riw. Penyakit sekarang : DM
 Riw. Penyakit Keluarga :
Tidak ada penyakit yang sama diderita oleh keluarga pasien.

 Data Umum Pasien  Umur : 59 Tahun (CH.1.1.1)


 Pekerjaan : Wiraswasta
 Pendidikan : SMP
 Sex : Laki-Laki (CH.1.1.2)

6. Skrining
 Sesak

7. Standar Komperatif
 Kebutuhan energi dan zat gizi sesuai kebutuhan
Zat Gizi Kebutuhan Asupan % Kecukupan Kategori
Energi 2266 Kkal 1294,2 Kkal 57,11 % Defisit
Protein 84,97 gr 45,9 gr 54,01 % Deficit
Lemak 50,35 gr 27,8 gr 55,21 % Deficit
KH 368,22 gr 208,5 gr 56,62 % Defisit
Kategori :
 Lebih : > 105 %
 Cukup : 90-105 %
 Kurang : < 90 %
 Defisit : < 70 %
139

 Antropometri
Data
Hasil Normal keterangan
Antropometri
BB (kg) 70 63 kg
IMT (kg/m2) 24,22 18,5-25,0 Berat badan normal
kg/𝑚2
 Biokimia
Pemeriksaan Hasil Lab Nilai Normal Ket
Gula Darah Sewaktu 255 mg/dl < 150 (mg/dl) Tinggi

B. NUTRITIONAL DIAGNOSIS
1. Domain Asupan
Problem Etiologi Syhintom
Asupan Oral Penurunan kemampuan Asupan E : 1294,2 Kkal
tidak adekuat untuk mengkonsumsi energi KH : 208,5 gram
(NI 2.1) dan zat gizi yang cukup. L : 27,8 gram
P : 45,9 gram

2. Domain Klinis
Problem Etiologi Syhintom
Perubahan Gangguan fungsi Kadar gula darah tinggi
Nilai Lab endokrin 255 mg/dl.
terkait gizi
(NC.2.2)

3. Domain Prilaku
Problem Etiologi Syhintom
Kurang pengetahuan Sebelumnya kurang Pasien sangat suka
terkait makanan dan terpapar informasi yang mengkonsumsi
zat gizi (NB.1.1) akurat terkait gizi makanan yang manis-
manis

C. INTERVENSI GIZI
 Penatalaksanaan Diet
Berdasarkan diagnosa penyakit pasien, yaitu DM, diet yang harus
diberikan berupa diet DM 2300. Diberikan bentuk makanan Biasa karena
kemampuan pasien yang mulai membaik, dan makanan diberikan melalui
oral.
a. Jenis Diet : DM 2300
b. Bentuk Makanan : Biasa
c. Metode Pemberian : Oral
d. Frekuensi : 3x makanan utama, 2x makan selingan.
140

Perhitungan Kebutuhan Gizi :

BBI: (TB-100)-10%
159-100-10%
70 – 7,0 = 63 kg
𝐵𝐵 (𝑘𝑔) 70 70
 Status Gizi : 𝑇𝐵2 (𝑚)
=1,702 = 2,89 = 24,22 kg/𝑚2

 Kebutuhan Energi
 BMR :
10 (BBI) + 6,25 (TB) – 5 (usia) + 5
10 (63) + 6,25 (170) – 5 (59) + 5
630 + 1062,5 – 295 + 5
1402,5
30
 FS = 100 × 1402,5 = 420,75
10
 Akt = 100 × 1823,25 = 182,22
13
 SDA = 100 × 2005,57 = 260,72

1402,5 + 420,75 + 182,22 + 260,72 = 2266,29 (2266) Kkal


65 1472,9
 KH : 100 ×2266 = = 368,2 gram
4
20 453,2
 Lemak : 100 ×2266 = = 50,35 gram
9
15 339,9
 Protein : 100 ×2266 = = 84,97 gram
4

1. Konseling Gizi
 Memberikan pengetahuan mengenai penyakit Diabetes mellitus dan
pemberian diet yang tepat
 Memberikan Informasi khusus mengenai setiap kelompok makanan yang
dianjurkan dan makanan yang harus dihindari
 Memperbaiki pola makan dan kebiasaan makan yang salah
 Menyarankan kepada pasien dan keluarga pasien agar dapat
mengkonsumsi makanan sesuai dengan kebutuhan pasien.
141

2. Tujuan Diet
 Memberikan makanan yang seimbang sesuai dengan keadaan penyakit
serta daya terima pasien.
 Meningkatkan asupan makanan sesuai dengan kebutuhan
 Menurunkan kadar glukosa darah supaya mendekati normal dengan
menyeimbangkan asupan makanan dengan insulin dan obat penurun
glukosa oral dan aktifitas fisik
 Meningkatkan derajad kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang
optimal
 Mengupayakan perubahan sikap dan prilaku sehat terhadap makanan oleh
pasien dan keluarganya.

3. Prinsip Diet :
 Energi Cukup
 Karbohidrat rendah
 Protein cukup
 Lemak sedang

4. Syarat Diet
 Energi 2266 Kkal
 Protein 84,97 gram
 Lemak 50,35 gram
 Karbohidrat 368,22 gram. Utamakan karbohidrat kompleks.
 Penggunaaan gula murni dalam minuman dan makanan tidak
diperbolehkan kecuali jumlahnya sedikit sebagai bumbu. Bila kadar
glukosa darah sudah terkendali, diperbolehkan mengkonsumsi gula murni
sampai 5% dari kebutuhan energi total.
 Asupan serat dianjurkan 25 g/hari dengan mengutamakan serat larut air
yang terdapat di dalam sayur dan buah.
142

D. MONITORING DAN EVALUASI


1. Monitoring
H1 H2 H3
Asupan E : 935,7 Kkal E : 1385,3 Kkal E : 1642,9 Kkal
KH : 134,4 gram KH : 230,9 gram KH : 281,0 gram
L : 26,5 gram L : 28,2 gram L : 29,4 gram
P : 35,3 gram P : 45,0 gram P : 57,2 gram
Biokimia KGDS 328 mg/dl KGDS 417 mg/dl KGDS 255 mg/dl
Ureum 70,6mg/dl
Kreatinin 0,99mg/dl
Asam Urat 4,54mg/dl

Fisik K/U : lemah K/U : lemah K/U : sedang


Sesak Sesak Kaki bengkak
Kaki bengkak Kaki bengkak Mata rabun
Mata rabun Mata rabun
Klinis TD : 120/80 mmHg TD:120/80mmHg -
N : 86 x/menit
T : 36,5
RR : 24x/menit

2. Evaluasi
 Asupan Makanan
- Hari pertama asupan zat gizi pasien masih kurang dari kebutuhan hal ini di
sebabkan karena keadaan pasien masih lemah dan sesak menyebabkan tidak
nafsu makan.
E : 935,7 Kkal, KH : 134,4 gram, L : 726,5 gram, P : 35,3 gram
- Hari kedua asupan zat gizi pasien masih juga kurang dari kebutuhan hal ini
di sebabkan karena pasien masih dalam keadaam lemah, tetapi ada
peningkatan dari hari sebelumnya.
E : 1385,3 Kkal, KH : 230,9 gram, L : 28,2 gram, P : 45,0 gram
- Hari ketiga asupan zat gizi pasien sudah mulai membaik dan terjadi
peningkatan dari hari-hari sebelumnya. Tetapi masih juga kurang dari
kebutuhan. yaitu :
E : 1642,9 Kkal, KH : 281,0 gram, L : 29,4 gram, P : 57,2 gram
- Dapat disimpulkan ada peningkatan asupan makananan dari hari sebelumnya
sehingga kondisi fisik semakin membaik, dan pasien sudah diizinkan untuk
pulang.
143

 Biokimia
Dari data biokimia dapat diketahui hasil gula darah sewaktu berangsur
membaik di hari ketiga yaitu 255 mg/dl.
 Fisik
Keadaan fisik pasien hari pertama lemah dan sesak, di hari kedua masih lemah
tetapi di hari ke tiga keadaan pasien berangsur membaik dari hari pertama dan
kedua.
 Klinis
Keadaan klinis pasien dari hari pertama sampai hari ketiga nadi, suhu dan tensi
darah dalam keadaan normal.
144

FOOD RECALL 24 JAM


No Status : 33-84-48
Nama Sampel : Bp. MJH
Umur : 59 tahun
Alamat : Johan Pahlawan
Hari Pertama (1)

Waktu Nama Masakan Bahan Ukuran


Keterangan
Makan Makanan URT Gram
Pagi Nasi putih Beras 1 sendok nasi 50 gram
07.30
Telur ayam 1 btr 50 gram
Telur Lado
Minyak 1 sdm 5 gram
Sayur K.panjang 2 sdm 25 gram
Siang Nasi putih Beras 1 sendok nasi 50 gram
13.00
Ikan segar 1 ptg 50 gram
Ikan Goreng
Minyak 1 sdm 5 gram
Sayur K.panjang 2 sdm 25 gram
Buah Salak 1 buah 50 gram
Malam Nasi putih Beras 1 sendok nasi 50 gram
19.00
Ikan segar 1 ptg 50 gram
Ikan Goreng
Minyak 1 sdm 5 gram
Sup sayur Labu air 1 sdm 10 gram
Wortel 1 sdm 10 gram

Tanggal pengumpulan data : Senin, 13 Februari 2017


Enumerator : Sri Salfida
Tanda tangan :
145

FOOD RECALL 24 JAM


No Status : 33-84-48
Nama Sampel : Bp. MJH
Umur : 59 tahun
Alamat : Johan Pahlawan
Hari Kedua (2)

Waktu Nama Masakan Bahan Makanan Ukuran


Keterangan
Makan URT Gram
Pagi Nasi putih Beras 1 sendok nasi 50 gram
07.50 Telur dadar Telur ayam 1 ptg 50 gram
Minyak 1 sdm 5 gram
Sayur K.panjang 2 sdm 25 gram
Kerupuk Kerupuk 3 keping 10 gram
Minyak ½ sdm 3 gram
Snack Bubur K.ijo K.ijo 2 sdm 10 gram
10.00 Gula pasir 1 sdm 5 gram
Siang Nasi putih Beras 2 sendok nasi 100 gram
13.00 Ikan Goreng Ikan segar 1 ptg 50 gram
Sayur Minyak 1 sdm 5 gram
K.panjang 1 sdm 25 gram
Malam Nasi putih Beras 2 sendok nasi 100 gram
20.00 Ikan gulai Ikan segar 1 ptg 50 gram
Sop sayuran Wortel 1 sdm 10 gram
Labu air 1 sdm 10 gram

Tanggal pengumpulan data : Selasa, 14 Februari 2017


Enumerator : Sri Salfida
Tanda tangan :
146

FOOD RECALL 24 JAM

No Status : 33-84-48
Nama Sampel : Bp. MJH
Umur : 59 tahun
Alamat : Johan Pahlawan
Hari Ketiga (3)

Waktu Nama Masakan Bahan Ukuran


Keterangan
Makan Makanan URT Gram
Pagi Nasi putih Beras 2 Sendok nasi 100 gram
07.00
Telur lado Telur ayam 1 potong 50 gram
Minyak 1 sdm 5 gram
Tumis sayuran Buncis 1 sdm 10 gram
Labu siam 1 sdm 10 gram
Minyak ½ sdm 3 gram
Snack Bubur K.ijo K.ijo 2 sdm 10 gram
10.00 Gula pasir 1 sdm 5 gram
Siang Nasi putih Beras 2 Sendok nasi 100 gram
13.00
Ikan gulai Ikan segar 1 potong kecil 25 gram
Tempe ungkep Tempe 1 ptg 50 gram
Kerupuk Kerupuk 3 keping 10 gram
Minyak ½ sdm 3 gram
Malam Nasi Beras 2 Sendok nasi 100 gram
18.00 Ikan gulai Ikan segar 1 potong 50 gram
Sayur k.panjang 2 sdm 25 gram
Buah Pepaya 1 ptg sdg 50 gram

Tanggal pengumpulan data : Selasa, 15 Februari 2017


Enumerator : Sri Salfida
Tanda tangan :
147

Formulir Konsumsi Makanan


Rata-rata Sehari

No Status : 33-84-48
Nama Sampel : Bp. MJH
Umur : 59 tahun
Alamat : Johan Pahlawan

Nama Bahan Jumlah (g) Jumlah


Rata-rata
Makanan Hari I Hari II Hari III Total (g)
Makanan Pokok
Beras 150 250 300 700 233
Lauk Hewani
Ikan segar 100 100 100 300 100
Telur ayam 50 50 50 150 50
Lauk Nabati
Kacang ijo - 10 10 20 7
Tempe - - 50 50 17
Sayur-sayuran
K. panjang 50 50 25 125 42
Wortel 10 10 - 20 7
Labu air 10 10 - 20 7
Buncis - - 10 10 3
Labu siam - - 10 10 3
Buah-buahan
Pepaya - - 50 50 17
Salak 50 - - 50 17
Minyak/Lemak
Minyak K.Sawit 15 13 12 40 13
Lain-lain
Gula pasir - 5 5 10 3
Kerupuk - 10 10 20 7
ENERGI 935,7 1385,3 1642,9 915,5
KH 134,4 230,9 281,0 141,6
-
LEMAK 26,5 28,2 29,4 23,5
PROTEIN 35,3 45,0 57,2 29,6
148

Formulir Analisis Nilai Energi


dan Zat Gizi Makanan

No Status : 33-84-48
Nama Sampel : Bp. MJH
Umur : 59 tahun
Alamat : Johan Pahlawan
Nama Bahan Berat Energi Protein Lemak KH
Makanan (g) (kal) (g) (g) (g)
Hewani Nabati
Beras 233 838.8 0.0 15.8 1.6 183.8
Ikan segar 100 113.0 17.0 0.0 4.5 0.0
Telur ayam 50 81.0 6.4 0.0 5.8 0.4
Kacang ijo 7 24.2 0.0 1.6 0.1 4.4
Tempe 17 25.3 0.0 3.1 0.7 2.2
Kacang panjang 42 18.5 0.0 1.1 0.1 3.3
Labu air 7 1.2 0.0 0.0 0.0 0.3
Wortel 7 2.9 0.0 0.1 0.0 0.7
Buncis 3 1.1 0.0 0.1 0.0 0.2
Labu siam 3 0.8 0.0 0.0 0.0 0.2
Pepaya 17 7.8 0.0 0.1 0.0 2.1
Salak 17 13.1 0.0 0.1 0.0 3.6
Minyak K.Sawit 13 117.3 0.0 0.0 13.0 0.0
Gula pasir 3 10.9 0.0 0.0 0.0 2.8
Kerupuk 7 38.4 0.5 0.0 2.0 4.7
Jumlah 1294,2 45,9 27,8 208,5
Kebutuhan 2266 84,97 50,35 368,22
% Kecukupan 57,11 % 54,01 % 55,21 % 56,62 %
149

DAFTAR PUSTAKA

http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/04/16/askep-diabetes-mellitus/

http://creasoft.wordpress.com/2008/04/15/diabetes-melitus/

http://harnawatiaj.wordpress.com.2008/04/16/askep-diabetes-melitus/

Sarwono Waspadji. 1996. ilmu penyakit dalam. Balai penerbit FKUI: jakarta.

Slamet Suyono.1996. Ilmu Penyakit Dalam. Balai Penerbit FKUI: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai