Anda di halaman 1dari 14

TUGAS

LAPORAN BACA
PERJANJIAN BARU

NAMA : GEMALIANA TANEO


NIM : 01.2017.0089
KELAS :C
SEMESTER : 1 (Satu)

SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN NEGERI KUPANG


(STAKN KUPANG)
2017

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya penjatkan ke hadirat TUHAN yang Maha Esa, oleh
karena penyertaan-Nya saya dapat menyelesaika Laporan Baca ini dengan baik.

Semoga laporan baca ini dapat bermanfaat pada umumnya dan


menambah pengetahuan bagi Mahasiswa.
JUDUL : TEOLOGI PERJANJIAN BARU

PENGARANG : DONAL GUTHRIE

BAB I

1.1 Kerajaan Allah

Ada dua pokok utama yang harus kita perhatikan dalam membahas misi
Kristus. Yang pertama ialah pengajaran-Nya tentang Kerajaan Allah, yang
merupakan bagian utama dari amanat-Nya.

Pokok utama yang kedua ialah penjelasan tentang kematian Yesus bahwa
untuk menjelaskan rahasia ini PB memakai istila-istila yang beranekah ragam.
Namun tidak perbah disangsikan bahwa salib Kristus di pandang sebagai pusat
Teologi Kristen. Tetapi hal ini sekaligus menimbulkan masalah tentang
keterasingan manusia dari Allah. Jawaban PB berpusat pada pekerjaan
penebusan Kristus. Pekerjaan penebusan itulah yang menjadi dasar
pengembangan pengajaran tentang Kerajaan Allah.

Penekanan dalam bagian ini ialah pada pekerjaan Yesus, sedangkan hal
penerapan pekerjaan itu pada kehidupan baru akan di bahas dalam bab
selanjutnya.

 Kitab-kitab Injil Sinoptik

Sinoptik ialah penekanan nya pada kerajaan Allah.

a) Arti istila “kerajaan” dalam perjanjian baru

Kerajaan itu lazimnya di sebut kerajaan Allah, tetapi kusus dalam injil
Matius, kadang-kadang di sebut juga Kerajaan Sorga (har. Kerajaan sorga-
sorga), walapun Matius kadang-kadang memakai bentuk “Kerajaan Allah” juga.

Bisa saja terjadi bawa Yesus sendiri menggunkan istila yang beraneka
ragam, teteapi itu sedikit kemungkinannya mengingat bahwa hanya matiuslah
yang mnggunakan istilah kerajaan sorga. Sebab itu cukup beralasan untuk
berkesimpulan bahwa matius tidak membedakan kerajaan sorga dari kerajaan
Allah.

b) Latar Belakang Yahudi

Pembaritaan Yohanes Pembaptis dan pengajaran Yesus, perlu ditelaah


makna “kerajaan” bagi orang-orang Yahudi pada umumnya. Pertama-tama
harus diperhatikan bahwa wawasan “kerajaan” ditemukan beberapa kali dalam
PL (misalnya Mzm 103:19;145:11-13;bnd. 1 Taw 29:11; Mzm 22:28; Dan 4:3;
Ob 21). Lagi pula tujuan umun dari pengajaran nabi-nabi sejalan dengan
pemikiran tentang suatu kerajaan ilahi, karena Allah dilukiskan sebagai raja,
entah atas Israel atau pun atas seluruh manusia.

Keterangan tentang adanya kedua aspek ini menunjukan bahwa keduanya


tidak dibeda-bedakan secara tajam. Masa antara PLdan PB hanya
mengembngkan gagasan yang bersifat ganda itu. Mungkin sekali orang-orang
Yahudi bias hanya memikirkan bahwa Kerajaan yang di harapkan itu akan
segera dating. Gulungan Naskah perang dari naskah-naskah Laut Mati member
kesan bahwa orang-orang di situ membayangkan sesuatu kerajaan duniawi di
mana Anak-anak terang akan berjaya atas Anak-anak kegelapan. Pendekatan
yang lebih aktif terhadap kerajaan itu di perlukan kaum Zelot. Mereka
berpendapat bahwa aksi politis mutlak perlu sebagai pendahuluan dari
kedatangan Kerjaan itu dan mereka tidak ragu-ragu menggunakan pedang
sebagai alat untuk mencapai tujuan itu.

c) Pemberitaan Kerajaan

Kita perluh mengetahui secara singkat sumbangan Yohanes Pembaptis


mengingat peranannya dalam semua kitab injil sebagai perintis bagi kerajaan
dan bagi Dia yang akan datang itu. Kedudukannya terpisah dari paraahli Taurat
dan orang-orang Farisi yang ia kecam. Amanatnya adalah menyerukan
pertobatan sehubungan dengan Kerajaan yang segera datang itu.

Corak yang persis dari baptisan yang akan mengiringi kedatangan


kerajaan menjadi pokok perdebatan. Beberapa orang melihat “api” sebagai
ungkapan yang asli, sedangkan “Roh” sebagai penafsiran yang kemudiian,
setelah di hubungkan dengan peristiwa pengalaman pada hari pentakosta.

d) Bukti Tentang Kerajaan Massa Kini


Yesus mengawali pelayanan-ncantumkan memberitakan “waktunya telah
genap; kerajaan Allah sudah dekat”. Markus mencantumkan pemberitaan itu
pada permulaan riwayat pelayanan Yesus, maksudnya jelas bahwa pekerjaan
Yesus dilihat sebagai perwujudan dari kerajaan itu.

e) Bukti tentang Kerajaan masa depan

Ayat-ayat yang di kutip di atas harus di atas harus dibandingkan dengan


pengajaran Yesus bahwa Kerajaan itu belum terwujud. Ada banyakpetunjuk
dalam ucapan Yesus yang memperlihatjkan bahwa ia sering memikirkan masa
depan pada waktu akhir zaman akan tiba.

f) Masalah aspek gandan kerajaan Allah

Ada dua pilihan yang dapat di kemukakan:

 yang pertama : pengertian masa depanlah yang benar, sedangkan


bukti tentang aspek masa kini harus ditafsirkan ulang atau di
hilangkan dari PB.
 Yang kedua : pengertian masa kinilah yang benar, sedangkan bukti
tentang aspek masa depan harus ditafsirkan ulang ata di hilangkan
dari PB.
g) Aspek-aspek Kerajaan

Kerajaan itu merupakan bagian utama dari pengajaran Yesus dalam


Kitab-kitab Injil Sinoptik.

h) Kewargaan Kerajaan

Ada orang yang member tanggapan positif terhadap tentangan kerajaan


itu dan ada juga yang tak bersedia. Tidak ada alas an untuk menganggap bahwa
semua orang mau member tanggapan terhadap tuntutannya. Perumpamaan
tentang penabur dan perumpamaan Ladang dan Gandum, misalnya,
memperlihatkaan perbedaan itu.
BAB II

1.1 ROH KUDUS


 Latar belakang dan kitab-kitab injil

Keterangan mengenai Roh Kudus tersebar luas dalam PB. Pengenalan


tentang Roh dalam PB adalah sesuatu yang sama sekali baru, atau merupakan
lanjutan dari pengalaman-pengalaman tentang Roh yang terdahulu.

 Kitab-kitab injil sinoptik

Kitab-kitab injil sinoptik dari injil Yohanes ialah kurangnya ajaran tentang Roh
di dalam ketiga injil itu. Lukas lebih banyak menceritakan tentang Roh daripada
Matius dan Markus, tetapi keterangan dalam keempat injil itu pun tidak dapat di
katakana banyak.

 Roh Kudus dalam misi Yesus terbagi atas beberapa aspek yaitu :
 Janji mengenai Roh yang diucapkan Yohanes Pembaptis
 Peranan Roh dalam kelahiran Yesus dari perawan
 Roh dan nubuatan Simeon
 Roh dalam pembaptisan Yesus
 Roh dalam pencobaan Yesus
 Roh dan pengusiran setan dalam pelayanan Yesus
 Roh dalam pelayanan umum Yesus
 Roh Kudus dalam pengajaran Yesus
 Ucapan hujat
 Tuntunan Roh pada masa penghambaan
 Peran Roh dalam penglihatan Kitab Suci
 Janji Roh Kudus dalam hal menjawab doa
 Tempat Roh dalam rumusan-rumusan baptisan
 Roh dan janji tentang kuasa

 Tulisan-tulisan Yohanes
Tulisan-tulisan Yohanes lebih banyak keterangan mengenai Roh dan
informasi mengenai pekerjaan-Nya yang akan datang daripada dalam Kitab-
kitab Injil Sinoptik.

 Roh padabagian awal Injil Yohanes


 Roh pada waktu pembaptisan
 Fungsi Roh dalam kelahiran kembali kristiani
 Fungsi Roh dalam ibadah yang benar
 Kaitan antara Roh dan hidup
 Janji tentang Roh

 Roh dalam riwayat penderitaan Yesus


 Sifat Roh
 Fungsi-fungsi Roh
 Penerimaan Roh
 Bayangan Pendahuluan pentakosta
BAB III

PERMULAAN KEHIDUPAN KRISTEN

 Kitab-kitab Injil Sinoptik


a) Pertobatan

Dalam semua kitap Injil Sinoptik pelayanan Yesus disajikan sebagai


suatu kelanjutan dari misi Yohanes Pembaptis. Dalam memperkenalkan misi
Yesus, Yohanes menyerukan kepada orang banyak agar “bertobat” dan seruan
ini di ulangi oleh Yesus pada permulaan pelayanan-Nya. Allah pertama-tama
memanggil orang untuk bertobat, dan dengan demikian “pertobatan” merupakan
sambutan manusia kepada Tuhan. Menurut Yesus pertobatan mencakup suatu
perubahan arah yang radika, bukan hanya dalam perilaku, melainkan juga dalam
pemikiran.

Yohanes Pembaptis menghubungkan baptisan yang di lakukannya dengan


pertobatan. Ketika Yesus mengutus duabelas murit-Nya, mereka menyampaikan
amanat pertobatan yang sama. Keslamatan yang Yesus kerjakan hanya dapat di
manfaatkan oleh orang-orang yang sadar akan ketidakmampuan mereka untuk
menyelamatkan dirinya sendiri dan yang berhasrat untuk memperbaiki
hubungan mereka dengan Allah.

b) Iman

Dalam semua bagian PB tempat utama di berikan pada Iman, atau kepada
tindakan percaya. Tetapi ada kata “ Iman” yang khas Kristen, yaitu dengan
pengertian “menyerakan diri pada Kristus”. Semua contoh tentang hasil Iman
ini menekankan perlunya iman kepada kuasa Yesus. Misi Yesus didasarkan
pada keyakinan bahwa apa yang Allah harapkan dari manusia atau tidak
mungkin terwujud melalui upah manusia saja, tetapi daapat menjadi mungkin
bila iman menghubungkan manusia dengan rencana penebusan ilahi, yaitu
dengan cara Allah menangani segala sesuatu. Bagi Yesus, iman harus
memperbaharui perbuatan. Dengan demikian iman melawan segala rasa
percaya-diri.

c) Pengampunan

Dosa yang merupakan hal penghalang bagi manusia dalam


persekutuannya dengan Allah adalah hal yang cukup mendasar dalam ajaran PB
tentang manusia. Markus mengungkapkan seruan Yohanes Pembaptis supaya
orang-orang bertobat dan memberi dirinya dibaptis, tetapi sungguh berarti
ketika ia menambahkan “Allah akan mengampuni dosamu”. Menurut Yesus
sendiri, Ia sebagai Anak Manusia mempunyai hak untuk mengampuni dosa,
walaupun ini dianggap orang Yahudi hanya sebagai hak Allah.

Yesus menekankan hubungan antara pengampunan Allah bagi kita dan


pengampunan kita bagi orang lain. Dalam penuturan Matius tentang penetapan
Perjamuan Kudus, terdapat kata-kata, “Inilah darahKu, darah perjanjian, yang
ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa”. Satu hal yang
berkaitan dengan pengampunan di kalangan manusia, yang juga bias menyoroti
pengampunan ilahi, ialah tugas pada pihak orang yang diganggu untuk
mengambil prakarsa dalam hal memulai proses pendamaian.

 Tulisn-tulisan Yohanes
a) Iman

Kata “iman” tidak muncul dalam Injil Yohanes, walaupun kata kerjanya
“percaya” sering muncul. dalam kitab-kitab Injil Sinoptik kata itu muncul lebih
dari 20 kali. Keterangan yang telah di kemukakan, kenapa Yohanes
menghindari pemakian kata benda ini. Keslamatan pasti merupakan buah dari
iman. Jadi iman adalah sarana yang olehnya orang yang diterima ke dalam suatu
persekutuan baru, yang terlihat sebagai satu keluarga. Percaya kepada yesus
mencakup suatu perubahan radikal. Jadi kita tidak menyambuk Dia dengan
setulus hati maka kita tidak mempunyai iman yang kokok.

b) Pengampuna
Tak di sangkan bahwa hanya ada satu pernyataan dalam Injil Yohanes
tentang tema ini dan itu pun bukan tanpa masalah. Pernyataan ini ialah ucapan
tuhan yesus yang bangkit, yang menyusuli perkataan-Nya “Terimahlak Roh
Kudus”, ketika Ia menghembusi murit-murit-Nya. Yohanes itu dengan
pencurahan Roh Kudus sekaligus membedakan ucapan itu daripada ucapan
dalam Matius.

c) Kelahiran

Kita harus ingat suatu cirri kusus dari pengajaran dalam InjilYohanes,
yang bersangkut pautdengan tema hidup baru. Tak dapat disangkah bahwa
kembali Yesus tidak mengharapkan hanya bertambanya pemahaman
Nikodemus. Orang itu tidak di tuntut melalui pembaharuan moral: hanya suatu
pembaharuan yang menyeluru akan memuaskan maksud kata-kata Yesus.
BAB IV

ANUGERAH ALLAH

Pengampunan itu berhubungan baik dengan dosa masa lalu mampu


dengan dosa yang terus-menerus. Kita perlu menusuri apakah PB menyajikan
uraian yang konsisten tentang tema-tema ini. Tentu yang di sajikannya bukanlah
bersifat sistematif dan jelas bahwa suatu pemecah yang sistematis atas masalah-
masalah ini tak pernah terpikir para penulis PB. Istilah kharis (‘anugrah’; dalam
TB di terjemahkan ‘kasih karunia’) memang di pakai dalam PB dengan
beberapa arti, tetapi yang paling khas ialah “kemurahan hati Allah yang tidak
pantas diterima oleh orang yang layak dihukum”. Anugerah juga mencakup
perlengkapan Allah untuk kehidupan Kristen; tetapi hal ini akan dibahas lebih
lanjut dalam bagian tertentu hidup baru dan pengudusan.

 Kitab-kitab Injil Sinoptik


a) Konsep anugerah

Pemakaiannya yang tidak seberapa dalam Injil Lukas di katakana kepada


Maria bahwa ia telah beroleh anugerah di hadapa Allah, dan dalam bahasa
Yunani dijelaskan bahwa itu merupakan keadaan yang berkesinambungan. Di
tempat-tempat lain, kata kerja yang seakan berarti member sesuatu yang
diminta. Kitab-kitab Injil Sinoptik penuh dengan nasehat-nasehat etis yang
menyodorkan banyak tuntutan kepada warga kerajaan Allah.

b) Petunjuk dari perumpamaan

Perumpamaan-perumpamaan kerajaan, yang menyajikan dalam bentuk analogi


syarat-syarat untuk menerima dan melanjutkan kewargaan Kerajaan itu. Bila
kita berpikir tentang sesuatu Kerajaa yang sudah ada sekarang , maka menjadi
warga kerajaan itu harus diikatkan kepada hal masuk ke dalam Kerajaa yang
masih akan datang di masa depan. Hanya Allahlah yang dapat memberikan
kehidupan. Menaburkan benih berarti, mempermaklumkan keslamatan yang
disediakan Allah dalam anugerah-Nya.
c) Petunjuk-petunjuk lain tentang anugerah

Sifat Allah yang penuh anugerah dan rela memberi itu di lukiskan dalam nats-
nats seperti Matius 7:7-12 dan Lukas 11:9-13. Yang perluh di lakukan para
murid hanyalah bertanya, mencari, mengetok. Yesus tidak membahas soal
tentang mereka yang menolak untuk memintahnya, dan ia tidak membayankan
keadaan orang yang sesudah menerima anugerah akan kehilangannya karena
gagal meminta. Iman sendiri pun dianggap sebagai pemberian Allah; kalau
tidak tentu murid-murid takkan meminta agar iman mereka ditambahkan.

 Tulisan-tulisan Yohanes
a) Karya Allah yang penuh anugerah

Pernyataan bahwa terang yang sesungguhnya itulah (Firman) yang


menerangi setiap orang memperlihatkan betapa pentingnya karya Allah dalam
dunia ini. Namun mereka yang percaya di dalam nama-Nya diberi kuasa
menjadi anak-anak Allah, yang terjadi bukan karna kehendak manusia, tetapi
karna kehendak Allah. Pernyataan yang berikut ialah “dari kepenuhanNya kita
semua telah menerima anugerah demi (anti) anugerah”. Dalam Injil ini ajaran
Yesus menekankan bahwa Allah bekerja dalam misi-Nya; apa yang Yesus
lakukan adalah apa yang Allah maksudkan dalam mengutus Dia.

b) Pilihan Allah yang penuh anugerah

Penekana yang kuat atas prakarsa Allah dalam Anugerah-Nya, membuat


kita cenderung mengharapkan dari Injil Yohanes petunjuk-petunjuk bahwa
Allah tidak membiarkan manusia untuk memilih sendiri apakah ia akan
mengambil bagian di dalam keslamatan atau tidak. Semua yang diberikan
kepadaKu, dan barang siapa datang kepadaKu, ia tidak akan Kubuang. Di
sepanjang kiasan tentang domba ini tekanan terletak pada keamanan domba-
domba. Pemeliharaan ilahi bagi himpunan orang percaya, bertentangan dengan
sikap tak peduli dari gembala-gembala yang asing itu.

c) Konsep yang serupa dalam surat-surat Yohanes

Dalam surat-surat ini istilah “anugerah” hanya muncul sekali, dalam


bentuk salam akrab dalam II Yohanes 3. Kendati demikian, gagasan tentang
anugerah itu merupakan dasar I Yohanes. Di situ ditandaskan bahwa Allah telah
menyediakan pengampunan bagi mereka yang berbuat dosa, asalkan mereka
mengaku dosanya. Seperti Injil Yohanes, sangat menekankan bahwa orang
percaya dilindungi oleh kuasa ilahi. Mereka yang “berasal dari Allah”
dibedakan dari “yang berasal dari Allah” atau “lahir dari Allah”atau merupakan
“anak-anak Allah”.

BAB V

HIDUP BARU DALAM KRISTUS

 Kitab-kitab Injil Sinoptik

Membahas wawasan hidup baru dalam pengajaran Yesus yang di catat


dalam kitab-kitab Injil Sinoptik, pertama-tama kita harus memutuskan perhatian
pada hakikat Kerajaan Allah. Kita telah membahas pengajaran tentang Kerajaan
berhubungan dengan misi Yesus, tetapi sekarang kita ingin memperhatikan
dampak pratis dari pengajaran itu dalam hidup warga-warga Kerajaan. Tetapi
Kitab-kitab Injil Sinoptik tidak mencatat pengajaran khusus yang dapat
disamakan dengan gagasan yang diuraikan Yohanes dan Paulus tentang “berada
didalam Kristus”. Memang ada bagian-bagian Kitab-kitab Injil Sinoptik yang
secara tidak langsung berkaitan dengan tema ini, yaitu ayat-ayat yang
memperlihatkan hubungan erat murid-murid Yesus dengan Yesus sendir.

 Tulisan-tulisan Yohanes

Injil Yohanes mencatat beberapa ucapan Yesus yang menyebut suatu


hubungan mistis antara orang-orang percaya dan diri-Nya, atau orang-orang
percaya dan Allah. Dalam Yohanes 6, yaitu ajaran Yesus tentang Roti Hidup,
orang yang makan daging Kristus dan meminum darah-Nya dikatakan “tinggal
didalam Aku dan Aku didalam dia”(Yoh 6:56). Ia berdoa bagi murid-murid-
Nya “supaya mereka semua menjadi satu; sama seperti Engkau, Ya Bapa, di
dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam kita, supaya
dunia percaya, bahwa Engkaulah yang tela mengutus Aku” (Yoh 17:21).

Mistisisme jenis ini harus di bedakan dengan kuat dari mistisisme


Hellenistis. Yang bahkan lebih tepatnya lagi ialah pernyataan bahwa siapa saja
yang tinggal didalam Dia tidak berdosa lagi (1 Yoh 3:6); ketidakberdosaan ini
menampilkan segi negative dari gagasan Kristen tentang kesempurnaan.
Kesatuan orang percaya itu dengan Kristus mencakup juga kesatuannya dengan
orang lain. Lebih dari itu, Yohanes tidak ragu-ragu untuk berkatah bahwa kita
dapat mengetahui bahwa kita ada “di dalam Dia”. Tidak terasa ada ketegangan
antara hidup yang kekal dan hidup masa kini dalam Yohanes. Acunan-acunan
kepada hidup yang kekal dalam Yohanes sejajar dengan penekanan atas sifat
masa kini dari Kerajaan Allah dan Kitab-kitab Injil Sinoptik.

 Bagian-bagian lain dari perjanjian Baru

Dalam surat-surat Petrus tidak terdapat rumusan “di dalam Kristus”


dalam arti seperti pada Paulus, kendati salam penutupnya mengacu kepada
“kamu sekalian yang berada dalam Kristus”(1 Ptr 5:14). Dalam II Petrus tidak
ada ungkapan yang menyarankan bahwa Kristus berdiam di dalam kita. Telah di
catat di atas bahwa sebagian orang melihat II Petrus 1:4 berasal dari gagasan
Yunani tentang keterhisaban dalam keilahian. Gagasan itu sangat berbeda dari
wawasan “Kristus di dalam kita” yang dipakai Paulus di mana tidak ada paham
tentang pengilahian manusia melalui persatuan dengan Allah atau Kristus. Dari
timjauan ini terlihat bahwa gagasan tinggal dalam Kristus atau berada dalam
Dia hamper terdapat hanya dalam tulisan-tulisan Paulus dan Yohanes. Tetapi
dalam bagian-bagian PB yang lain, kita dapat melihat jejak-jejak gagasan
Paulus tentang menanggalkan yang lama.

Anda mungkin juga menyukai