Anda di halaman 1dari 17

kumpulan SAP dan Leaflet

kumpulansapdanleaflet.blogspot.com. Diberdayakan oleh Blogger.

 Beranda

Search her

 ASKEP
 SAP
 Laporan Pendahuluan
 Skripsi kesehatan
 Templates

Home » » SATUAN ACARA PENYULUHAN PROMOSI KESEHATAN DALAM PRAKTEK PENYAKIT DALAM TENTANG
LEUKEMIA

SATUAN ACARA PENYULUHAN


PROMOSI KESEHATAN DALAM
PRAKTEK PENYAKIT DALAM TENTANG
LEUKEMIA
Posted by knowupdate Posted on 01.22 with No comments

SATUAN ACARA PENYULUHAN


(SAP)

I.IDENTIFIKASI MASALAH
(kanker darah) adalah jenis penyakit kanker menyerang darah putih diproduksi oleh
sumsum tulang Sumsum tulang atau ini dalam tubuh manusia memproduksi tiga type sel darah
diantaranya sel darah putih (berfungsi sebagai daya tahan tubuh melawan infeksi), sel darah
merah (berfungsi membawa oxygen kedalam tubuh) dan platelet (bagian kecil sel darah yang
membantu proses pembekuan darah). Sumsum tulang adalah jaringan lunak yang ada pada setiap
tulang. Di sumsum tulang inilah sel darah dibuat. Sel darah yang pabriknya ada pada sumsum
tulang yakni :

a. Sel darah putih, tugasnya melindungi tubuh dari infeksi.


b. Sel darah merah, tugasnya membawa oksigen ke seluruh organ tubuh.
c. Platelet atau trombosit, tugasnya membantu proses pembekuan darah.

Pada orang normal, semua fungsi ini berjalan sebagaimana mestinya, tetapi tidak pada
penderita leukemia. Sumsum tulang memproduksi sel darah putih abnormal dalam jumlah besar.
Sel sel ini kemudian dikenal dengan nama sel leukemia. Tidak seperti sel darah putih umumnya,
sel leukemia tumbuh sangat cepat bahkan mereka mampu tumbuh tiada henti.

Celakanya, pertumbuhan luar biasa sel leukemia ini mampu mendesak sel sel darah yang
normal. Sehingga munculah masalah kesehatan seperti anemia, perdarahan dan infeksi. Sel
leukemia juga menyebar ke kelenjar limfe dan organ lainnya menyebabkan pembengkakan dan
rasa sakit.
Leukemia umumnya muncul pada diri seseorang sejak dimasa kecilnya, Sumsum tulang
tanpa diketahui dengan jelas penyebabnya telah memproduksi sel darah putih yang berkembang
tidak normal atau abnormal. Normalnya, sel darah putih me-reproduksi ulang bila tubuh
memerlukannya atau ada tempat bagi sel darah itu sendiri. Tubuh manusia akan memberikan
tanda/signal secara teratur kapankah sel darah diharapkan be-reproduksi kembali.
Pada kasus Leukemia (kanker darah), sel darah putih tidak merespon kepada tanda/signal
yang diberikan. Akhirnya produksi yang berlebihan tidak terkontrol (abnormal) akan keluar dari
sumsum tulang dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Jumlah sel darah
putih yang abnormal ini bila berlebihan dapat mengganggu fungsi normal sel lainnya, Seseorang
dengan kondisi seperti ini akan menunjukkan beberapa gejala seperti; mudah terkena penyakit
infeksi, anemia dan perdarahan.

II. PENGANTAR
Bidang Studi : Keperawatan Bedah
Topik : Penyakit Dalam
Sub Topik : Leukemia
Sasaran : Keluarga
Hari/tanggal : Kamis, 4 November 2010
Jam : 11.00 WIB
Waktu : 20 menit
Tempat : Balai Desa Sewon

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan keluarga dapat memahami dan
mengerti tentang Kanker Sel Darah Putih (Leukemia).

IV. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan anggota keluarga dapat menjelaskan kembali :

a. Pengertian Leukemia
b. Tanda dan gejala Leukemia
c. Klasifikasi Leukemia
d. Komplikasi dari Leukemia
e. Pengobatan Leukemia

V. MATERI
Terlampir

VI. METODE
Ceramah
Tanya Jawab

VII. MEDIA
Materi SAP
Leaflet
Power Point

VIII. KEGIATAN PEMBELAJARAN

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1 3 menit Pembukaan :
a. Memberi salam a)
Menjawab salam
b. Menjelaskan tujuan pembelajaran b) Mendengarkan
dan memperhatikan
2 10 menit Pelaksanaan : a) Menyimak dan
a. Menjelaskan materi penyuluhan secara mendengarkan
berurutan dan teratur
Materi :
i. Pengertian leukemia
ii. Tanda dan gejala
iii. Klasifikasi
iv. Komplikasi
v. Pengobatan
3 5 menit Evaluasi :
Meminta kepada keluarga untuk a) Bertanya dan
menjelaskan kembali atau menyebutkan :
menjawab pertanyaan
i. Pengertian leukemia
ii. Tanda dan gejala
iii. Klasifikasi
iv. Komplikasi
v. Pengobatan

4 2 menit Penutup : a) Menjawab salam


Mengucapkan terima kasih dan
mengucapkan salam

IX. PENGESAHAN
Yogyakarta, 4 November 2010

Sasaran Pemberi Penyuluhan

Keluarga Pemateri

Mengetahui

Dosen Pembimbing

Drs. Sugianto, A. Md. Kep. M. Kes

X. EVALUASI
Essay :
Pertanyaan :
Apa itu leukemia?
Sebutkan tanda dan gejala leukemia minimal tiga?
Sebutkan komplikasi yang dapat terjadi pada leukemia?
Sebutkan klasifikasi leukemia?
Apa saja pengobatan leukemia?
XI. LAMPIRAN MATERI

LEUKEMIA

Pengertian Leukemia
Leukemia; dalam bahasa Yunani leukos λευκός, "putih"; aima αίμα, "darah"), atau lebih
dikenal sebagai kanker darah merupakan penyakit dalam klasifikasi kanker (istilah medis:
neoplasma) pada darah atau sumsum tulang yang ditandai oleh perbanyakan secara tak normal
atau transformasi maligna dari sel-sel pembentuk darah di sumsum tulang dan jaringan limfoid,
umumnya terjadi pada leukosit (sel darah putih).
Leukemia (kanker darah) adalah jenis penyakit kanker yang menyerang sel-sel darah
putih yang diproduksi oleh sumsum tulang (bone marrow). Sumsum tulang atau bone marrow ini
dalam tubuh manusia memproduksi tiga type sel darah diantaranya sel darah putih (berfungsi
sebagai daya tahan tubuh melawan infeksi), sel darah merah (berfungsi membawa oxygen
kedalam tubuh) dan platelet (bagian kecil sel darah yang membantu proses pembekuan darah).
Kata leukemia berarti darah putih, karena pada penderita ditemukan banyak sel darah
putih sebelum diberi terapi. Sel darah putih yang tampak banyak merupakan sel yang muda,
misalnya promielosit. Jumlah yang semakin meninggi ini dapat mengganggu fungsi normal dari
sel lainnya.

B. Penyebab
Sel darah putih yang masih imatur dalam jaringan pembentuk darah
leukemia merupakan penyakit keganasan dan berkembang sel – sel limfosit normal menjadi
ganas dengan segara menggantikan sel – sel yang normal dalam sumsum tulang belakang,
sehinga sumsum tulang belakang gagal dalam membentuk sel darah normal menginfiltrasi ke
jaringan tubuh yang lain.
Penyebab leukemia belum diketahui secara pasti, namun diketahui beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi frekuensi leukemia, seperti:
(1) Radiasi
Radiasi dapat meningkatkan frekuensi LMA dan LMA. Tidak ada laporan mengenai hubungan
antara radiasi dengan LLK. Beberapa laporan yang mendukung:
Para pegawai radiologi lebih sering menderita leukemia
Penderita dengan radioterapi lebih sering menderita leukemia
b) Leukemia ditemukan pada korban hidup kejadian bom atom Hiroshima dan Nagasaki,
Jepang
(2) Faktor leukemogenik
Terdapat beberapa zat kimia yang telah diidentifikasi dapat mempengaruhi frekuensi leukemia:
c) Racun lingkungan seperti benzena
d) Bahan kimia industri seperti insektisida
Obat untuk kemoterapi
(3) Epidemologi
Di Afrika, 10-20% penderita LMA memiliki kloroma di sekitar orbita mata
Di Kenya, Tiongkok, dan India, LMK mengenai penderita berumur 20-40 tahun
Pada orang Asia Timur dan India Timur jarang ditemui LLK
(4) Virus
Virus dapat menyebabkan leukemia seperti retrovirus, virus leukemia feline, HTLV-1 pada
dewasa.

Tanda dan Gejala


Seperti semua sel-sel darah, sel-sel leukemia berjalan keseluruh tubuh. Tergantung pada
jumlah sel-sel abnormal dan dimana sel-sel ini berkumpul, pasien-pasien dengan leukemia
mungkin mempunyai sejumlah gejala-gejala.
Tanda dan Gejala Penyakit Leukemia.
Gejala Leukemia yang ditimbulkan umumnya berbeda diantara penderita, namun demikian
secara umum dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Anemia. Penderita akan menampakkan cepat lelah, pucat dan bernafas cepat (sel darah merah
dibawah normal menyebabkan oxygen dalam tubuh kurang, akibatnya penderita bernafas cepat
sebagai kompensasi pemenuhan kekurangan oxygen dalam tubuh).
2. Terserang Infeksi. Sel darah putih berperan sebagai pelindung daya tahan tubuh, terutama
melawan penyakit infeksi. Pada Penderita Leukemia, sel darah putih yang diterbentuk adalah
tidak normal (abnormal) sehingga tidak berfungsi semestinya. Akibatnya tubuh si penderita
rentan terkena infeksi virus/bakteri, bahkan dengan sendirinya akan menampakkan keluhan
adanya demam, keluar cairan putih dari hidung (meler) dan batuk.
4. Nyeri Tulang dan Persendian. Hal ini disebabkan sebagai akibat dari sumsum tulang (bone
marrow) mendesak padat oleh sel darah putih.
5. Nyeri Perut. Nyeri perut juga merupakan salah satu indikasi gejala leukemia, dimana sel
leukemia dapat terkumpul pada organ ginjal, hati dan empedu yang menyebabkan pembesaran
pada organ-organ tubuh ini dan timbulah nyeri. Nyeri perut ini dapat berdampak hilangnya nafsu
makan penderita leukemia.
6. Kesulitan Bernafas (Dyspnea). Penderita mungkin menampakkan gejala kesulitan bernafas dan
nyeri dada, apabila terjadi hal ini maka harus segera mendapatkan pertolongan medis.
7. Sering merasa sakit kepala /pusing
8. Mudah merasa lelah
Klasifikasi Leukemia
Leukemia dapat diklasifikasikan atas dasar:
(a) Perjalanan alamiah penyakit: akut dan kronis
Leukemia akut ditandai dengan suatu perjalanan penyakit yang sangat cepat, mematikan, dan
memburuk. Apabila tidak diobati segera, maka penderita dapat meninggal dalam hitungan
minggu hingga hari. Sedangkan leukemia kronis memiliki perjalanan penyakit yang tidak begitu
cepat sehingga memiliki harapan hidup yang lebih lama, hingga lebih dari 1 tahun bahkan ada
yang mencapai 5 tahun.
(b) Tipe sel predominan yang terlibat: limfoid dan mieloid
Kemudian, penyakit diklasifikasikan dengan jenis sel yang ditemukan pada sediaan darah tepi.
1) Ketika leukemia mempengaruhi limfosit atau sel limfoid, maka disebut leukemia limfositik.
2) Ketika leukemia mempengaruhi sel mieloid seperti neutrofil, basofil, dan eosinofil, maka
disebut leukemia mielositik.
(c) Jumlah leukosit dalam darah
1) Leukemia leukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah lebih dari normal, terdapat sel-sel
abnormal
2) Leukemia subleukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah kurang dari normal, terdapat sel-sel
abnormal
3) Leukemia aleukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah kurang dari normal, tidak terdapat sel-
sel abnormal
(d) Prevalensi empat tipe utama
Dengan mengombinasikan dua klasifikasi pertama, maka leukemia dapat dibagi menjadi:
1) Leukemia limfositik akut (LLA) merupakan tipe leukemia paling sering terjadi pada anak-anak.
Penyakit ini juga terdapat pada dewasa yang terutama telah berumur 65 tahun atau lebih
2) Leukemia mielositik akut (LMA) lebih sering terjadi pada dewasa daripada anak-anak.Tipe ini
dahulunya disebut leukemia nonlimfositik akut.
3) Leukemia limfositik kronis (LLK) sering diderita oleh orang dewasa yang berumur lebih dari 55
tahun. Kadang-kadang juga diderita oleh dewasa muda, dan hampir tidak ada pada anak-anak
4) Leukemia mielositik kronis (LMK) sering terjadi pada orang dewasa. Dapat juga terjadi pada
anak-anak, namun sangat sedikit
Tipe yang sering diderita orang dewasa adalah LMA dan LLK, sedangkan LLA sering terjadi
pada anak-anak.

Komplikasi
Leukemia dapat menyebabkan berbagai komplikasi, diantaranya yaitu

1) Kelelahan (fatigue). Jika leukosit yang abnormal menekan sel-sel darah merah, maka anemia
dapat terjadi. Kelelahan merupakan akibat dari kedaan anemia tersebut. Proses terapi Leukemia
juga dapat meyebabkan penurunan jumlah sel darah merah.
2) Pendarahan (bleeding). Penurunan jumlah trombosit dalam darah (trombositopenia) pada
keadaan Leukemia dapat mengganggu proses hemostasis. Keadaan ini dapat menyebabkan
pasien mengalami epistaksis, pendarahan dari gusi, ptechiae, dan hematom.
3) Pembesaran Limpa (splenomegali). Kelebihan sel-sel darah yang diproduksi saat keadaan
Leukemia sebagian berakumulasi di limpa. Hal ini menyebabkan limpa bertambah besar, bahkan
beresiko untuk pecah.
4) Stroke atau clotting yang berlebihan (excess clotting). Beberapa pasien dengan kasus
Leukemia memproduksi trombosit secara berlebihan. Jika tidak dikendalikan, kadar trombosit
yang berlebihan dalam darah (trombositosis) dapat menyebabkan clot yang abnormal dan
mengakibatkan stroke.
5) Infeksi. Leukosit yang diproduksi saat keadaan Leukemia adalah abnormal, tidak menjalankan
fungsi imun yang seharusnya. Hal ini menyebabkan pasien menjadi lebih rentan terhadap infeksi.
Selain itu pengobatan Leukemia juga dapat menurunkan kadar leukosit hingga terlalu rendah,
sehingga sistem imun tidak efektif.
6) Kematian.
F. Pengobatan
1) Kemoterapi
Kebanyakan pasien-pasien dengan leukemia menerima kemoterapi. Tipe perawatan
kanker ini menggunakan obat-obat untuk membunuh sel-sel leukemia. Tergantung pada tipe dari
leukemia, pasien mungkin menerima suatu obat tunggal atau suatu kombinasi dari dua atau lebih
obat-obat.
Orang-orang dengan leukemia mungkin menerima kemoterapi dalam beberapa cara-cara yang
berbeda:
(1) Dengan mulut
(2) Dengan suntikan langsung kedalam suatu vena (IV atau intravenous)
(3) Melalui suatu kateter (suatu tabung lentur yang kecil) yang ditempatkan didalam suatu vena
besar, seringkali didada bagian atas — Suatu kateter yang berdiam ditempat adalah berguna
untuk pasien-pasien yang memerlukan banyak perawatan-perawatan intravena (IV). Pekerja-
pekerja perawatan kesehatan menyuntikan obat-obat kedalam kateter, dibanding secara langsung
kedalam suatu vena. Metode ini menghindari keperluan untuk banyak suntikan-suntikan, yang
dapat menyebabkan ketidakenakan dan melukai vena-vena dan kulit.
(4) Dengan suntikan secara langsung kedalam cairan cerebrospinal — Jika seorang ahli patologi
menemukan sel-sel leukemia didalam cairan yang mengisi ruang-ruang di dan sekitar otak dan
sumsum tulang belakang (spinal cord), dokter mungkin memerintahkan kemoterapi intrathecal.
Dokter menyuntikan obat-obat secara langsung kedalam cairan cerebrospinal. Metode ini
digunakan karena obat-obat yang diberikan dengan suntikan intravena atau dikonsumsi melalui
mulut seringkali tidak mencapai sel-sel di otak dan spinal cord. Suatu jaringan dari pembulh-
pembuluh darah menyaring darah yang pergi ke otak dan spinal cord. Penghalang darah-otak ini
menghentikan obat-obat dari pencapaian ke otak.

Pasien mungkin menerima obat-obat dalam dua cara:


(1) Suntikan kedalam spine (tulang belakang): Dokter menyuntikan bat-obat kedalam kolom tulang
belakang bagian yang lebih bawah.
(2) Ommaya reservoir: Anak-anak dan beberapa pasien-pasien dewasa menerima kemoterapi
intrathecal melalui suatu kateter khusus yang disebut suatu Ommaya reservoir. Dokter
menempatkan kateter dibawah kulit kepala. Dokter menyuntikan obat-obat antikanker kedalam
kateter. Metode ini menghindari ketidakenakan dari suntikan-suntikan kedalam tulang belakang
(spine).
Pasien-pasien menerima kemoterapi dalam siklus-siklus: suatu periode perawatan,
kemudian suatu periode pemulihan (recovery), dan kemudian periode perawatan lainnya. Pada
beberapa kasus-kasus, pasien mempunyai kemoterapi sebagai seorang pasien luar dari rumah
sakit, di tempat praktek dokter, atau dirumah. Bagaimanapun, tergantung pada obat-obat mana
yang diberikan, dan kesehatan umum pasien, suatu opname mungkin diperlukan.
Beberapa orang-orang dengan chronic myeloid leukemia menerima suatu tipe perawatan
baru yang disebut targeted therapy. Targeted therapy menghalangi produksi dari sel-sel
leukemia namun tidak merugikan sel-sel normal. Gleevec, juga disebut STI-571, adalah targeted
therapy pertama yang disetujui untuk chronic myeloid leukemia.

2) Terapi Biologi
Orang-orang dengan beberapa tipe-tipe dari leukemia mempunyai terapi biologi. Tipe
perawatan ini memperbaiki pertahanan-pertahanan alami tubuh terhadap kanker. Terapi
diberikan dengan suntikan kedalam suatu vena.
Untuk beberapa pasien-pasien dengan chronic lymphocytic leukemia, tipe terapi biologi
yang digunakan adalah suatu antibodi monoclonal. Senyawa ini mengikat pada sel-sel
leukemia. Terapi ini memungkinkan sistim imun untuk membunuh sel-sel leukemia didalam
darah dan sumsum tulang (bone marrow).
Untuk beberapa pasien-pasien dengan chronic myeloid leukemia, terapi biologi adalah
suatu senyawa alami yang disebut interferon. Senyawa ini dapat memperlambat pertumbuhan
dari sel-sel leukemia.

3) Terapi Radiasi
Terapi radiasi (juga disebut radiotherapy) menggunakan sinar-sinat bertenaga tinggi
untuk membunuh sel-sel leukemia. Untuk kebanyakan pasien-pasien, suatu mesin yang besar
mengarahkan radiasi pada limpa, otak, atau bagian-bagian lain dari tubuh dimana sel-sel
leukemia telah berkumpul. Beberapa pasien-pasien menerima radiasi yang diarahkan keseluruh
tubuh. Penyinaran atau iradiasi seluruh tubuh biasanya diberikan sebelum suatu transplantasi
sumsum tulang. Pasien-pasien menerima terapi radiasi di sebuah rumah sakit atau klinik.

4) Transplantasi Sel Induk (Stem cell transplantation)


Beberapa pasien-pasien dengan leukemia mempunyai transplantasi sel induk. Suatu
pencangkokan sel induk mengizinkan seorang pasien dirawat dengan dosis-dosis obat-obat yang
tinggi, radiasi, atau kedua-duanya. Dosis-dosis yang tinggi menghancurkan kedua-duanya yaitu
sel-sel leukemia dan sel-sel darah normal didalam sumsum tulang. Kemudian, pasien menerima
sel-sel induk yang sehat melalui suatu tabung yang lentur yang ditempatkan didalam suatu vena
yang besar pada leher atau area dada. Sel-sel darah baru berkembang dari sel-sel induk yang
dicangkokan.
Ada beberapa tipe-tipe dari transplantasi sel induk:
a) Transplantasi Sumsum Tulang — Sel-sel induk (stem cells) datang dari sumsum tulang (bone
marrow).
b) Peripheral stem cell transplantation—Sel-sel induk (stem cells) datang dari darah peripheral.
c) Umbilical cord blood transplantation—Untuk seorang anak dengan tidak ada donor, dokter
mungkin menggunakan sel-sel induk dari darah tali pusar (umbilical cord blood). Darah tali
pusar adalah dari seoarng bayi yang baru dilahirkan. Adakalanya darah tali pusar dibekukan
untuk penggunaan di kumudian hari.

Sel-sel induk (stem cells) mungkin datang dari pasien atau dari seorang donor:
a) Autologous stem cell transplantation—Tipe pencangkokan ini menggunakan sel-sel induk
pasien sendiri. Sel-sel induk diambil dari pasien, dan sel-sel mungkin dirawat untuk membasmi
sel-sel leukemia apa saja yang hadir. Sel-sel induk dibekukan dan disimpan. Setelah pasien
menerima kemoterapi dosis tinggi atau terapi radiasi, sel-sel induk yang disimpan dicairkan dan
dikembalikan pada pasien.
b) Allogeneic stem cell transplantation—Tipe pencangkokan ini menggunakan sel-sel induk
yang sehat dari seorang donor. Saudara laki, saudara perempuan, atau orangtua pasien mungkin
adalah donornya. Adakalanya sel-sel induk datang dari seorang donor yang tidak bersaudara.
Dokter-dokter menggunakan tes-tes darah untuk memastikan sel-sel donor cocok dengan sel-sel
pasien.
c) Syngeneic stem cell transplantation—Tipe pencangkokan ini menggunakan sel-sel induk dari
saudara kembar identis pasien yang sehat.
Setelah suatu pencangkokan sel induk, pasien-pasien biasanya berdiam dirumah sakit
untuk beberapa minggu. Regu perawatan kesehatan melindungi pasien-pasien dari infeksi sampai
sel-sel induk yang dicangkokan mulai memproduksi cukup sel-sel darah putih.
XII. DAFTAR PUSTAKA

http://www.infopenyakit.com/2008/01/penyakit-leukemia-kanker-darah.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Leukemia
http://www.pediatrik.com/pkb/061022022524-03ie136.pdf

Share this on your favourite network

 Facebook
 Twitter
 Google+
 Pinterest
 StumbleUpon
 Delicious
 LinkedIn
 Reddit
 Technorati

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda


null

Popular Posts
 SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) KB

I. IDENTIFIKASI MASALAH Saat ini setiap tahunnya terjadi kelahiran


sekitar 4,5 ju...

 SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) TBC

Bidang studi : Penyakit Dalam Topik : TBC Sub Topik


: Penanganan TBC Sas...

 SATUAN ACARA PENYULUHAN DIARE

I. Identifikasi Masalah Sampai saat ini penyakit diare masih menjadi masalah
kesehatan dunia terutama di negara berkemba...
Join Us Here
ads
Blog Archive
 Oktober ( 5 )
 Juli ( 24 )
 Februari ( 5 )
 Juli ( 9 )
 April ( 19 )
 Juli ( 38 )

Blog Categories
askep cerebral palsy askep jiwa cerebral palsy keperawatan jiwa manajemen bangsal manajemen
keperawatan manajemen rumah sakit mankep menkep

Subscription Options
ABOUT US
Translate
Powered by Translate

SITE MENU
Copyright © 2013. kumpulan SAP dan Leaflet - All Rights Reserved
Designed By All Tech Story
Powered by Blogger

Anda mungkin juga menyukai