BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Operasi pemboran merupakan proses kelanjutan dari eksplorasi untuk
menginformasikan ada tidaknya kandungan minyak dan gas bumi di dalam
suatu lapisan di bawah permukaan bumi. Proses pemboran berkaitan dengan
penentuan waktu yang digunakan lumpur untuk mencapai lag total dalam
hubungannya dengan proses analisa cutting dan log.
Lag time adalah kecepatan pergerakan suatu benda (padat, cair, atau
gas) dari dasar lubang bor sampai ke permukaan oleh media lumpur.
Penggunaan serta penghitungan lag time sangat penting dalam pekerjaan
mud logging, karena lumpur tersebut akan membawa hasil cutting dari dasar
sumur ke permukaan yang merupakan suatu data pemboran.
Oleh karena itu, diperlukan adanya perhitungan lag time dalam suatu
operasi pemboran agar mendapatkan waktu yang efisien dan tidak
menimbulkan kesalahan interpretasi. Laporan ini dibuat berdasarkan operasi
pemboran di sumur minyak “R-1” dengan data yang tersedia berupa bagian-
bagian sumur pemboran beserta ukurannya dan waktu dimulainya operasi
pemboran.
BAB II
METODE
BAB III
PEMBAHASAN
III.1. Data
Operasi pemboran memerlukan data-data berupa bagian-bagian dalam
sumur pemboran beserta ukurannya. Di bawah ini merupakan data-data sumur
pemboran dalam operasi pemboran yang dilakukan di sumur minyak” R-1”.
1. Bit Size : 5,5”
2. Diameter mud pump 3,2”
3. Panjang stroke 11,2 inch
4. SPM 70 str/m
5. Efisiensi 75%
6. Outer Diameter Casing 16”
7. Inner Diameter Casing 13,4”
8. Kedalaman casing 815 ft
9. Outer Diameter Drill Pipe 8,6”
10. Inner Diameter Drill Pipe 7,1”
11. Kedalaman pipa 1890 ft
12. Outer Diameter Drill Collar 5,3”
13. Inner Diameter Drill Collar 3,6”
14. Panjang drill collar 565 ft
15. Diameter drill hole 11,1”
= 92,554 𝑏𝑏𝑙
b) Volume Inner Collar
Dalam perhitungan kapasitas dan volume bagian dalam collar (inner
collar) dapat dilakukan menggunakan data diameter dalam collar dan
panjang collar.
𝐼𝐷𝐷𝐶 2
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐶𝑜𝑙𝑙𝑎𝑟 = 1029,4 x panjang collar
3,62
= 1029,4 x 565
= 7,113 𝑏𝑏𝑙
c) Lag Down
Setelah volume inner pipe dan volume inner collar ditemukan,
selanjutnya adalah menjumlahkan keduanya untuk mendapatkan nilai lag
down.
(𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐼𝑛𝑛𝑒𝑟 𝑃𝑖𝑝𝑎 + 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐼𝑛𝑛𝑒𝑟 𝐶𝑜𝑙𝑙𝑎𝑟)
𝐿𝑎𝑔 𝑑𝑜𝑤𝑛 =
𝑝𝑢𝑚𝑝 𝑐𝑎𝑝𝑎𝑐𝑖𝑡𝑦 𝑥 𝑆𝑃𝑀
(92,554 + 7,113)
=
0,021 𝑋 70
= 99,667/1,47
= 67,801 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
(13,42 − 8, 62 ) 𝑋 815
=
1029,4
= 83,606 𝑏𝑏𝑙
BAB IV
PENUTUP
IV.1. Kesimpulan
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi lag time ada dua, yaitu kecepatan aliran
lumpur dan ukuran/diameter lubang bor.
2. Perhitungan operasi pemboran di sumur minyak “R-1” menghasilkan data
sebagai berikut :
𝐿𝑎𝑔 𝐷𝑜𝑤𝑛 = 67,801 𝑀𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐿𝑎𝑔 𝑈𝑝 = 127,378 𝑀𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐿𝑎𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒 = 195,179 menit atau 3 jam 15 menit 11 detik
3. Sampel cutting di sumur minyak “R-1” dapat diterima di permukaan pukul
04:30:11. apabila operasi pemboran dimulai pukul 01.15.