sipil. Aplikasi aliran air tanah ini menggunakan pemodelan matematik yang disesuaikan dengan
permasalahan yang dihadapi. Pemodelan aliran air tanah adalah penggambaran fisik daerah studi
yang akan ditinjau menggunakan model matematik. Data yang dibutuhkan untuk pemodelan aliran
air tanah adalah batas wilayah daerah yang akan ditinjau, lapisan air tanah (confined atau
unconfined), jenis tanah, kedalaman jenis tanah, elevasi muka air tanah, koefisien permeabilitas
tanah, dan letak objek yang dapat merubah profil muka air tanah (drain atau sumur).
Pemodelan aliran air tanah juga mempertimbangkan kondisi batas pada lokasi yang
ditinjau. Kondisi batas tersebut terbagi menjadi tiga, yaitu zero flow boundaries, head-controlled
boundaries, dan discharge boundaries.
Permasalahan air tanah yang dapat disimulasikan menggunakan pemodelan tersebut antara
lain polusi air tanah, pengambilan air tanah berlebihan, intrusi air laut, dan eksploitasi air tanah.
Pemodelan tersebut dapat diterapkan juga pada pekerjaan dewatering (pekerjaan galian atau
basement), drainase bawah tanah (drainase lapangan sepak bola, drainase landasan pacu bandar
udara), drainase dinding penahan tanah, kestabilan lereng, dan pembangunan bendungan.
Pemodelan ini bertujuan untuk mengetahui debit air tanah yang masuk dan keluar seimbang atau
tidak. Keseimbangan air tanah sangat penting karena sebagai sumber air di permukaan, apabila air
tanah terus dieksploitasi maka muka air tanah akan turun menyebabkan kekurangan air dan
penurunan elevasi muka tanah.
Pemodelan aliran air tanah adalah penggambaran fisik daerah studi yang akan ditinjau
menggunakan model matematik. Aplikasi aliran air tanah ini menggunakan pemodelan matematik
yang disesuaikan dengan permasalahan yang dihadapi pada bidang teknik sipil. Data yang
diperlukan untuk melakukan pemodelan aliran air tanah adalah batas wilayah daerah yang akan
ditinjau, lapisan air tanah (confined atau unconfined), jenis tanah, kedalaman jenis tanah, elevasi
muka air tanah, koefisien permeabilitas tanah, dan letak objek yang dapat merubah profil muka air
tanah (drain atau sumur).
Pemodelan tersebut dapat diterapkan juga pada pekerjaan dewatering (pekerjaan galian
atau basement), drainase bawah tanah (drainase lapangan sepak bola, drainase landasan pacu
bandar udara), drainase dinding penahan tanah, kestabilan lereng, dan pembangunan bendungan.
Permasalahan air tanah yang dapat disimulasikan menggunakan pemodelan tersebut antara lain
polusi air tanah, pengambilan air tanah berlebihan, intrusi air laut, dan eksploitasi air tanah.
Pemodelan ini bertujuan untuk mengetahui debit air tanah yang masuk dan keluar seimbang atau
tidak.
Pemodelan aliran air tanah juga mempertimbangkan kondisi batas pada lokasi yang ditinjau.
Kondisi batas tersebut terbagi menjadi tiga, yaitu zero flow boundaries, head-controlled
boundaries, dan discharge boundaries.
Keseimbangan air tanah sangat penting karena sebagai sumber air di permukaan, apabila
air tanah terus dieksploitasi maka muka air tanah akan turun menyebabkan kekurangan air dan
penurunan elevasi muka tanah.