Anda di halaman 1dari 8

perawatmaju

Just another WordPress.com site

 Home
 About

KOMUNIKASI PADA ANAK DAN KELUARGA


18 Apr 2011 Leave a comment

by perawatmaju in KONSEP KEPERAWATAN ANAK

KOMUNIKASI PADA ANAK DAN KELUARGA

Pengertian

 Komunikasi adalah suatu proses yang melibatkan usaha-usaha untuk


mengelompokkan,memilih-milih dan mengirimkan lambang-lambang sedemikian
rupa yang dapat membantu seorang pendengar atau penerima berita mengamati atau
menyusun kembali dalam fikirannya arti atau makna yang terkandung dalam fikiran
komunikator.
 Komunikasi adalah usaha, tingkah laku atau kegiatan penyampaian informasi
mengenai pikiran,makna atau perasaan.
 Komunikasi merupakan proses di mana informasi disampaikan pada orang lain
melalui simbol-simbol,tanda-tanda atau tingkah laku.

Komunikasi menyangkut 3 aspek keterampilan :

1. Keterampilan menyampaikan meliputi keterampilan berbicara, menulis atau


mengarang
2. Keterampilan menerima meliputi keterampilan mendengarkan, membaca tulisan dan
tanda-tanda.
3. Keterampilan berkomunikasi tanpa kata-kata (non verbal communication)

Komponen-komponen komunikasi :

1. Sender (Pengirim Pesan/Komunikator)

Pengirim pesan adalah seseorang atau sumber pesan yang memberikan informasi atau ide
yang disampaikan, dapat individu ataupun kelompok yang melaksanakan komunikasi baik
dengan individu ataupun kelompok lain. Orang yang menyampaikan pesan harus berusaha
merumuskan isi pesan yang akan disampaikan. Kejelasan kalimat dan kemudahan bahasa
untuk dimengerti akan sangat mempengaruhi penerimaan pesan oleh komunikan.

1. Message (Pesan)
Pesan merupakan berita yang disampaikan oleh pengirim pesan melalui lambang pembicara,
gerakataupun sikap. Lambang suara berkaitan dengan intonasi suara. Lambang gerak adalah
ekspresi wajah dan gerakan tubuh, sedangkan lambang warna tertentu yang mempunyai
makna yang sudah dikenal sesara umum, misalnya merah, kuning, hijau pada lampu lalu
lintas.

1. Receiver (Penerima Pesan/Komunikan)

Penerima pesan merupakan orang yang menerima berita atau lambang, dapat berupa individu
maupun kelompok. yang disampaikan. Penerima pesan harus tanggap dengan pesan yang
diterimanya dan harus dapat menafsirkan pesan yang diterimanya.Ada satu hal penting yang
harus siperhatikan adalah persepsi komunikan terhadap pesan yang harus sama dengan
persepsi komunikator.

1. Channel (Media)

Media merupakan sarana atau saluran dari komunikasi, dapat berupa media cetak, audio,
visual & audio-visual. Gangguan atau kerusakan pada media akan mempengaruhi penerimaan
pesan dari komunikan.

1. Feed Back (Umpan Balik)

Reaksi komunikan sebagai dampak atau pengaruh dari pesan yang disampaikan, baik secara
langsung maupun tidak langsung, merupakan bagian komunikasi yang dapat digunakan
sebagai alat evaluasi pencapaian pesan/informasi yang disampaikan.

Faktor yang mempengaruhi komunikasi agar berlangsung lancar dan berhasil : situasi,waktu
dan kejelasan pesan.

Komunikasi :

 Verbal : komunikasi yang diucapkan dengan kata-kata atau disampaikan secara


tertulis.
 Komunikasi non verbal : komunikasi dengan menggunakan bahasa tubuh (body
language) yaitu melalui ekspresi wajah, pandangan mata, gerakan tubuh,
penampilan.

Menurut Haber, komunikasi dibagi menjadi 2 macam :

1. Komunikasi intrapersonal

Komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang di mana individu berdialog dengan dirinya
sendiri.

1. Komunikasi interpersonal

Komunikasi yang terjadi antara 2 org atau lebih melibatkan komunikasi verbal dan non
verbal.

Komunikasi interpersonal ada 3 :


a) Komunikasi sosial

 Terjadi pada setiap pembicaraan antara berbagai orang sebagi teman atau keluarga
 Topik yang dibicarakan bervariasi
 Karakteristik : kurang ketergantungan antar individu yang terlibat dan hubungan
bersifat superficial serta kadang-kadang tidak mengharapkan bantuan.

b) Komunikasi collegial

 Terjadi antara teman sejawat (Kolega)


 Dalam konteks perawatan terdapat penolong yang mempunyai tujuan yang
bekerjasama dengan klien dalam rangka melaksanakan askep klien.

c) Komunikasi facilitative

 Terjadi antara klien dan tenaga kesehatan yang memberi bantuan


 Isi komunikasi sangat berarti ð membahas masalah klien lebih dalam
 Sebagai proses, komunikasi ini berfokus pada klien yang memerlukan pertolongan
 Mempunyai tiga tujuan :

1) Menggali perasaan,pikiran,perilaku dan pengalaman seseorang

2) Mengerti peran yang dimainkan klien dan org2 yang berarti bg klien yang dpt membantu
mengidentifikasi masalah.

3) Kegiatan yang langsung memecahkan masalah klien.

Komunikasi terapeutik (Haber) adalah hubungan


interpersonal di mana Perawat – Klien memperoleh pengalaman belajar bersama serta
memperbaiki pengalaman emosional klien.

Ciri-ciri komunikasi terapeutik :

1) Empati

 Kemampuan mengerti sepenuhnya ttg kondisi atau perasaan orang lain


 Dapat terlihat secara non verbal
 Seseorang yang mempunyai empati yang tinggi akan termotivasi secara tinggi untuk
menolong org lain.

2) Rasa percaya

 Respek seseorang terhadap kebutuhan orang lain dan berhasrat akan berbuat sesuatu
yang dapat dipertanggungjawabkan
 Seseorang dengann sikap trust cenderung menimbulkan trust pada pasien
 Kejujuran sangat penting dalam pembentukan trust

3) Validasi
 Menegaskan kembali tentang pesan yang sudah disampaikan.Terjadi jika komunikator
merasa bahwa orang yang diajak bicara menerima dan memberi respon terhadap apa
yang dikatakannya.

4) Perhatian

 Merupakan tingkat keterlibatan emosi dlm komunikasi yang diekpresikan secara non
verbal pada apa yang dikatakan orang lain dengan cara memandang,mengangguk atau
dengan perabaan jika tepat.

BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN KETIKA BERKOMUNIKASI


TERAPEUTIK :

1) Memanggil klien sesuai dengan nama atau panggilan yang disukainya

2) Memberitahu jadwal kegaiatan klien dan seberapa jauh perawat terlibat dalam membantu
klien

3) Memberi penjelasan prosedur yang akan dikerjakan atas dirinya

4) Menanyakan apa yang dirasakan dan ingin diketahui klien

5) Menjawab dengan singkat dan jelas

6) Menggunakan sentuhan pada saat yang tepat dan diperlukan sesuai dengan budaya yang
berlaku.

TEHNIK KOMUNIKASI YANG EFEKTIF ;

1. Yakinkan apa yang akan dikomunikasikan dan bagaimana mengkomunikasikannya


2. Gunakan bahsa yang jelas dan dapat dimengerti komunikan.
3. Gunakan media komunikasi yang tepat dan adekuat.
4. Ciptakan iklim komunikasi yang baik dan tepat.
5. Dengarkan dengan penuuuh perhatian terhadap apa yang sedang diutarakan
komunikan.
6. Hindarkan komunikasi yang tidak disengaja.
7. Ingat bahwa komunikasi adalah proses dua arah ð harus terjadi umpan balik antara
komunikator dan komunikan.
8. Yakinkan bahwa tindakan yang dilakukan tidak kontradiksi dengan apa yang
diucapkan ð ekspresi verbal harus sesuai dengan ekspresi non verbal.

KOMUNIKASI PADA ANAK SESUAI TAHAP PERKEMBANGAN PROSES FIKIR

£ Masa Bayi

 Belum dpt menggunakan kata-kata ð komunikasi non verbal.


 Mengungkapkan kebutuhan dengann tingkah laku dan bersuara yang dapat
diinterpretasikan oleh orang di sekitranya.
Menangis : lapar,sakit,pembatasan gerak,kesepian ð usap dengan tangan, berbicara halus,
gendong, pangku.

 Bayi < 6 bln perilaku mengerak-gerakkan tangan, kaki, menendang merupakan


tingkah laku untuk menarik perhatian ð menepuk tubuhnya.
 Bayi > 6 bln berpusat pada diri dan ibunya ð merasa takut terhadap orang asing
(stranger anxiety)

£ Anak usia kurang 5 thn

 Sangat egosentris ð hanya meliht sesuatu berpusat pada dirinya (komunikasi


berpusat pada dirinya)
 Takut terhdp ketidaktahuan ð beritahu apa yang akan terjadi pada dirinya,bagaimana
mereka merasakannya, beri kesempatan untuk memegang alat yang akan menyentuh
anak.
 Belum fasih berbicara ð Gunakan kata-kata simpel,singkat yang dikenal; beri
pujian untuk hal-hal yang dicapai
 Pandangan mata sejajar ð jongkok, duduk di kursi, berlutut

£ Usia Sekolah

* Anak usia 5 – 8 tahun

 Bila menemui masalah hanya percaya terhdp apa yang dilihat dan yang mereka
ketahui tanpa memerlukan penjelsan secara mendalam. Anak tertarik pada aspek
fungsional dara semua prosedur,objek dan aktifitas ð Jelaskan setiap prosedur
yang akan dilakukan
 Sangat memperhatikan keutuhan tubuhnya,oleh karena itu mereka peka terhdp sesuatu
yang mengancam atau menyakiti tubuhnya ð beri pendekatan positif

* Anak usia 8 – 12 tahun

Sudah mampu berfikir secara konkrit ð komunikasi mudah, beri contoh ð suntik pada
boneka

£ Anak usia remaja

 § Mempunyai pola fikir dan tingkah laku ð peralihan anak-dewasa


 § Bila stress diskusi tentang masalahnya dengan teman sebaya,orang dewasa di luar
keluarga, terbuka terhdp perawat
 § Menolak orang yang berusaha menjatuhkan harga dirinya ð beri support, jangan
melakukan interupsi, ekspresi wajah tidak menunjukkan heran, hindari pertanyaan
yang menimbulkan rasa malu.
 § Waktu wawancara, orangtua diikutsertakan ð bila ada dilema yaitu masalah antara
anak dengan orangtua ð perawat klarifikasi masalahnya.

TEHNIK BERKOMUNIKASI DENGAN ANAK :

1. Melalui orang lain atau pihak ketiga


Menghindari berkomunikasi langsung dengan melibatkan orangtua secara langsung yang
berada di sampingnya.Selain itu dapat digunakan dengan mengomentari tentang mainan, baju
yang sedang dipakainya serta lainnya, dengan catatan tidak langsung pada pokok
pembicaraan.

1. Bercerita

Dengan cara ini, pesan yang akan disampaikan dengan mudah dapat diterima oleh anak
mengingat anak sangat suka dengan cerita, tetapi cerita yang disampaikan hendaknya sesuai
dengan pesan yang disampikan yang dapat diekspresikan melalui tulisan atau gambar.

1. Memfasilitasi

Dalam memfasilitasi, kita harus mampu mengekspresikan perasaan dan tidak boleh dominan,
tetapi anak harsanak harus diberikan respon terhadap pesan yang disampaikan melalui
mendengarkan dengan penuh perhatian.

1. Biblioterapi

Pemberian buku atau majalah dapat digunakan untuk mengekspresikan perasaan. Dengan
menceritakan isi buku atau majalah sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan kepada
anak.

1. Meminta untuk menyebutkan keinginan

Meminta anak untuk menyebutkan keinginan sehingga dapat diketahui berbagai keluhan yang
didapatkan dan keinginan tersebut dapat menunjukkan perasaan dan pikiran saat itu.

1. Pilihan pro dan kontra

Mengajukan pada situasi yang menunjukkan pilihan positif dan negatif sesuai dengan
pendapat anak.

1. Penggunaan skala

Penggunan skala atau peringkat ini dapat digunakan dalam mengungkapkan perasaan sakit
pada anak,cemas,sedih dan lain-lain dengan menganjurkan anak untuk mengekspresikan
perasaannya.

1. Menulis

Melalui tehnik ini anak dapat mengekspresikan dirinya baik pada keadaan sedih, marah atau
yang lainnyadan biasanya banyak dilakukan pada anak yang jengkel, marah dan diam.

1. Menggambar

Menggambar juga dapat digunakan untuk mengungkapkan ekspresinya, perasaan jengkel


marah biasanya dapat diungkapkan melalui gambar dan anak akan mengungkapkannya
apabila ditanyakan tentang maksud dari gambarnya.
10. Bermain

Merupakan alat efektif dalam membantu anak untuk berkomunukasi, hubungan interpersonal
antara anak, perawat dan orang di sekitarnya dapat terjalin, dan pesan-pesan dapat
disampaikan.

PETUNJUK KOMUNIKASI DENGAN ANAK :

 Pilih waktu yang tepat agar anak merasa senang dengan perawat
 Berikan senyuman, pandangan mata bersahabat
 Komunikasi melalui transisi objek, misalnya : boneka
 Beri kesempatan anak untuk bicara tanpa keluarga
 Atur posisi agar perawat dapat bertatatapan dengan anak
 Bicara jelas,spesifik,gunakan kata-kata sederhana dan kalimat pendek
 Berikan pujian,beri motivasi agar berani bicara
 Gunakan tehnik komunikasi yang bervariasi
 Perawat harus jujur pada anak, hindari memberi janji yang tidak mungkin
dilaksanakan

CARA KOMUNIKASI DENGAN ORANGTUA ANAK :

 Mendorong orangtua untuk berbicara


 Arahkan ke fokus
 Mendengarkan
 Diam
 Empati
 Meyakinkan kembali
 Merumuskan kembali
 Memberi petunjuk kemungkinan yang akan terjadi
 Menghindari hambatan dalam komunikasi

PENDEKATAN UMUM PADA ANAK SEBELUM DILAKUKAN PEMERIKSAAN :

1. Ajak berbicara terlebih dahulu orangtua sebelum berkomunikasi dengan anak.


2. Lakukan kontak dengan anak dengan bercerita atau tehnik lain agar anak mau
berkomunikasi.
3. Berikan mainan sebelum masuk ke dalam pembicaraan inti
4. Beri kesempatan pada anak u memilih tempat pemeriksaan yang diinginkan
5. Lakukan pemeriksanaan dari sederhana ke kompleks, pemeriksaan yang berdampak
trauma dilakukan pada akhir pemeriksaan
6. Hindari pemeriksaan yang menimbulkan ketakutan pada anak dan beri kesempatan
untuk memegang alat periksa.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI DENGAN ANAK :

£ Pendidikan £ Pengetahuan

£ Sikap £ Usia tumbuh kembang

£ Status kesehatan anak £ Sistem Sosial


£ Saluran £ Lingkungan

Previous Hello world! Next Kebutuhan Cairan dan Nutrisi Anak

Leave a Reply

Advertisements
Report this ad

Pages

 About

Categories

 KONSEP KEPERAWATAN ANAK (2)


 Uncategorized (1)

Archives

 April 2011

Create a free website or blog at WordPress.com. •

Anda mungkin juga menyukai