Anda di halaman 1dari 6

SILABUS MATA KULIAH

Program Studi : FARMASI


Kode Mata Kuliah :
Nama Mata Kuliah : FITOKIMIA
Jumlah SKS : 2 (dua)
Semester : II (tiga)
Mata Kuliah Pra Syarat : BIOLOGI, FARMAKOGNOSI
Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah ini menjelaskan tentang jalur biosintesis metabolit primer dan sekunder dalam tanaman, juga tentang definisi,
sifat, penamaan, klasifikasi, keberadaan dalam tanaman/hewan, serta manfaat dalam bidang farmasi berbagai metabolit
primer (karbohidrat, lemak, protein) dan metabolit sekunder (terpenoid, minyak atsiri, saponin, steroid), mekanisme kerja ,
biosintesa
Capaian Pembelajaran : Mahasiwa mampu mengetahui struktur dan pencirian metabolit primer dan sekunder, distribusinya dalam
tumbuhan/hewan serta pemanfaatannya dalam farmasi, identifikasi dan penetapan kadar

Kemampuan akhir Pengalaman


Indikator Materi Ajar Waktu Alat/Bahan/Sumber Belajar Penilaian
yang direncanakan Pembelajaran
Mahasiswa mampu Setelah mengikuti Mengkaji dan 1. Perbedaan 100’ Komputer dan LCD. Kuis, UTS, dan
menjelaskan Ruang perkuliahan mendiskusikan metabolisme primer, Evans, W.C., 2002. UAS
lingkup mahasiswa tentang ruang sekunder dan Pharmacognosy, English
Fitokimia,senyawa diharapkan dapat lingkup fitokimia, intermediet Language Book Society,
kimia dalam menjelaskan: perbedaan 2. Peran penting Bailliere Tindall, London.
tumbuhan, khasiat 1. Menjelaskan metabolisme metabolit sekunder Robberts, J.E., Tyler, V.E., and
ruang lingkup primer, sekunder dan contohnya Brady, L.R., 1988.
fisiologi zat kimia
untuk tumbuhan fitokimia dan intermediet; Pharmacognosy Lea &
dan manusia 2. Perbedaan peran penting Febiger, Philadelphia.
metabolisme metabolit sekunder Robbers, J.E., Speedle, M.K.,
primer, sekunder dan contohnya, and Tyler V.E., 1996.
3. Peran penting Pharmacognosy and
metabolit Pharmacobiotechnology. First
sekunder dan Edition, Williams & Wilkins,
contohnya Baltimore.
Mahasiswa mampu Setelah mengikuti Mengkaji dan 1. Definisi fenol 100’ Komputer dan LCD. Kuis, UTS, dan
menjelaskan perkuliahan mendiskusikan sederhana, fenolat Evans, W.C., 2002. UAS
mengenai golongan mahasiswa definisi fenol dan penggunaannya Pharmacognosy, English
di bidang farmasi
fenol sederhana dan diharapkan dapat sederhana dan Language Book Society,
2. Penggolongan dan
fenolat menjelaskan: fenolat tanaman Bailliere Tindall, London.
1. Definisi golongan penggunaannya di penghasilnya Robberts, J.E., Tyler, V.E., and
fenol dan fenolat bidang farmasi, 3. Contoh fenol dan Brady, L.R., 1988.
dan penggolongan dan fenolat yang Pharmacognosy Lea &
penggunaannya digunakan dalam
tanaman Febiger, Philadelphia.
di bidang farmasi farmasi
penghasilnya, Robbers, J.E., Speedle, M.K.,
2. Penggolongan
fenol dan fenolat contoh-contoh yang and Tyler V.E., 1996.
dan tanaman digunakan dalam Pharmacognosy and
penghasilnya farmasi, dan obat Pharmacobiotechnology. First
3. Proses ekstraksi hayati Edition, Williams & Wilkins,
4. Identifikasi Baltimore.
sederhana dan
Gunawan, D. dan Mulyani, S.,
KLT
5. Proses skrining 2004, Ilmu Obat Alam
(Farmakognosi I), jilid 1,
Penebar Swadaya
Mahasiswa mampu Setelah mengikuti Mengkaji, 1. Definisi Flavonoid 100’ Komputer dan LCD. Kuis, UTS, dan
menjelaskan perkuliahan mendiskusikan 2. Penggolongan Evans, W.C., 2002. UAS
mengenai flavonoid mahasiswa definisi flavonoid, Flavonoid Pharmacognosy, English
3. Penyebaran
dan penggunaannya diharapkan dapat penyebaran Language Book Society,
flavonoid dalam
di bidang farmasi menjelaskan: flavonoid dalam Bailliere Tindall, London.
tanaman
1. Definisi flavonoid tanaman,melakukan 4. Skrining fitokimia Robberts, J.E., Tyler, V.E., and
2. Penyebaran ekstraksi, skrining ( penapisan, Brady, L.R., 1988.
dalam tumbuhan, fitokimia identifikasi) Pharmacognosy Lea &
cara ekstraksi, Febiger, Philadelphia.
dan identifikasi, Robbers, J.E., Speedle, M.K.,
analisa
and Tyler V.E., 1996.
3. Dapat melakukan
Pharmacognosy and
skrining fitokimia
Pharmacobiotechnology. First
Edition, Williams & Wilkins,
Baltimore.
Gunawan, D. dan Mulyani, S.,
2004, Ilmu Obat Alam
(Farmakognosi I), jilid 1,
Penebar Swadaya
Mahasiswa mampu Setelah mengikuti Mengkaji dan 1. Definisi kuinon 100’ Komputer dan LCD. Kuis, UTS, dan
menjelaskan perkuliahan mendiskusikan 2. Klasifikasi kuinon Evans, W.C., 2002. UAS
mengenai kuinon mahasiswa definisi kuinon, 3. Penyebaran kuinon Pharmacognosy, English
dalam tanaman ,
dan penggunaannya diharapkan dapat klasifikasi kuinon, Language Book Society,
ekstraksi, identifikasi
di bidang farmasi menjelaskan: penyebaran dalam Bailliere Tindall, London.
serta peggunaannya
1. Definisi kuinon tanaman, ekstraksi, di bidang farmasi Robberts, J.E., Tyler, V.E., and
2. Klasifikasi kuinon identifikasi, skrining 4. Skrining Fitokimia Brady, L.R., 1988.
3. Penyebaran fitokimia dan Pharmacognosy Lea &
dalam tanaman,
penggunaannya di Febiger, Philadelphia.
ekstraksi,
eidentifikasi bidang farmasi Robbers, J.E., Speedle, M.K.,
4. Skrining fitokimia and Tyler V.E., 1996.
5. Penggunaan Pharmacognosy and
dalam bidang Pharmacobiotechnology. First
kefarmasian Edition, Williams & Wilkins,
1. Baltimore.
Gunawan, D. dan Mulyani, S.,
2004, Ilmu Obat Alam
(Farmakognosi I), jilid 1,
Penebar Swadaya
Mahasiswa mampu Setelah mengikuti Mengkaji dan 1. definisi tannin 100 Komputer dan LCD. Kuis, UTS, dan
menjelaskan perkuliahan mendiskusikan 2. klasifikasi tannin Evans, W.C., 2002. UAS
mengenai Tanin dari mahasiswa definisi tannin, Penyebaran tannin Pharmacognosy, English
diharapkan dapat dalam tanaman
tanaman dan penggolongan, Language Book Society,
menjelaskan : 3. identifikasi
penggunaanya 1. Definisi Tannin identifikasi, 4. skrining tannin Bailliere Tindall, London.
dalam bidang 2. Penggolongan penggunaaan dalam 5. penggunaan dalam Robberts, J.E., Tyler, V.E., and
farmasi tannin bidang farmasi, bidang farmasi Brady, L.R., 1988.
3. pemyebaran serta skrining Pharmacognosy Lea &
tannin pada tanaman Febiger, Philadelphia.
4. penggunaan Robbers, J.E., Speedle, M.K.,
tanindalam bbidang and Tyler V.E., 1996.
kefarmasian Pharmacognosy and
5. skring tannin Pharmacobiotechnology. First
beserta
Edition, Williams & Wilkins,
identifikasinya
Baltimore.
Gunawan, D. dan Mulyani, S.,
2004, Ilmu Obat Alam
(Farmakognosi I), jilid 1,
Penebar Swadaya
Mahasiswa mampu Setelah mengikuti Mengkaji dan 1. Definisi dan klasifikasi 100’ Komputer dan LCD. Kuis, UTS, dan
menjelaskan perkuliahan mendiskusikan tanin Evans, W.C., 2002. UAS
mengenai terpenoid mahasiswa definisi dan 2. Tanin berkhasiat obat Pharmacognosy, English
klasifikasi terpenoid dan tanaman
dan steroid dari diharapkan dapat Language Book Society,
berkhasiat obat, penghasilnya
tanaman dan menjelaskan: simplisia berkhasiat 3. Simplisia berkhasiat Bailliere Tindall, London.
penggunaannya di 1. Definisi dan obat yang obat yang Robberts, J.E., Tyler, V.E., and
bidang farmasi klasifikasi tanin mengandung tanin mengandung tanin Brady, L.R., 1988.
2. Penyebaran dan tanaman dan tanaman Pharmacognosy Lea &
dalam tanaman, penghasilnya, penghasilnya Febiger, Philadelphia.
ekstraksi, skrining fitokimia 4. Skrining fitomikia Robbers, J.E., Speedle, M.K.,
identifikasi
1. Skrin and Tyler V.E., 1996.
ing fitokimia Pharmacognosy and
Pharmacobiotechnology. First
Edition, Williams & Wilkins,
Baltimore.

Mahasiswa mampu Setelah mengikuti Mengkaji dan A. Minyak atsiri 100’ Komputer dan LCD. Kuis, UTS, dan
menjelaskan perkuliahan mendiskusikan 1. Definisi, sifat, dan Evans, W.C., 2002. UAS
mengenai alkaloid mahasiswa sifat, klasifikasi dan klasifikasi minyak Pharmacognosy, English
dari tanaman dan contoh minyak atsiri
diharapkan dapat Language Book Society,
penggunaannya di menjelaskan: atsiri, komponen 2. Contoh minyak atsiri, Bailliere Tindall, London.
bidang farmasi 2. Definisi, alkaloid utama penyusun, komponen utama Robberts, J.E., Tyler, V.E., and
3. Pengoolongannya khasiat, tanaman penyusun, khasiat, Brady, L.R., 1988.
4. Penyebaran dalam penghasilnya, dan tanaman
Pharmacognosy Lea &
tanaman. metode isolasi penghasilnya.
Febiger, Philadelphia.
5. Identifikasi minyak atsiri, faktor 3. Metode isolasi
6. Penggunaan yang minyak atsiri Robbers, J.E., Speedle, M.K.,
dalam bidang mempengaruhi 4. Faktor yang and Tyler V.E., 1996.
kefarmasian mutu minyak atsiri mempengaruhi mutu Pharmacognosy and
7. Skrining alkaloid dan pengujian minyak atsiri dan Pharmacobiotechnology. First
B. Resin mutunya serta pengujian mutunya Edition, Williams & Wilkins,
1. Defe simplisia yang B. Resin
Baltimore.
nisi resin dan resin mengandung resin 1. Defenisi resin dan
dan resin resin kombinasi Gunawan, D. dan Mulyani, S.,
kombinasi
kombinasi, 2. Simplisia yang 2004, Ilmu Obat Alam
Simplisia yang
komponen utama, mengandung resin (Farmakognosi I), jilid 1,
mengandung resin
khasiat, tanaman dan resin kombinasi, Penebar Swadaya
dan resin kombinasi,
komponen utama, penghasilnya. komponen utama,
khasiat, tanaman khasiat, tanaman
penghasilnya. penghasilnya.

Anda mungkin juga menyukai