BANTALAN
Bantalan merupakan salah satu bagian dari elemen mesin yang memegang
peranancukup penting karena fungsi dari bantalan yaitu untuk menumpu sebuah poros
agarporos dapat berputar tanpa mengalami gesekan yang berlebihan. Bantalan haruscukup
kuat untuk memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya bekerja denganbaik.
prinsip Kerja Bantalan
Apabila ada dua buah logam yang bersinggungan satu dengan lainnya salingbergeseran
maka akan timbul gesekan , panas dan keausan .Untuk itu pada kedua benda diberi suatu
lapisan yang dapat mengurangi gesekan ,panas dan keausan serta untuk memperbaiki
kinerjanya, ditambahkan pelumasansehingga kontak langsung antara dua benda tersebut dapat
dihindarai.
Pada bantalan ini terjadi gesekan luncur antara poros dan bantalan karenapermukaan
poros ditumpu oleh permukaan bantalan dengan perantaraan lapisan pelumas. Berdasarkan
konstruksinya bantalan luncur dibedakan menjadi:a) Bantalan Luncur Radial Bantalan ini
untuk mendukung gaya radial dari batang torak saat berputar.Konstruksinya terbagi / terbelah
menjadi dua agar dapat dipasang pada poros.
Memper murah biaya pembuatan as ( as tidak perlu dibuat dari baja kwalitas tinggi)
Menjadikan alat yang berputar heavy duty dan mengurangi waktu perawatan.
B. ULIR GERAK
Secara umum jenis ulir dapat dilihat dari gerakan ulir, jumlah ulir dalam tiap gang
(pitch) dan bentuk permukaan ulir. Bisa juga jenis ulir ini dilihat dari standar yang
digunakan, misalnya ulir Whitworth, ulir metrik dan sebagainya.
Menurut arah gerakan ulir dapat dibedakan dua macam ulir yaitu ulir kiri dan ulir
kanan. Untuk mengetahui apakah suatu ulir termasuk ulir kiri atau ulir kanan dilihat
arah kemiringan sudut sisi ulir. Atau bisa juga dicek dengan memutar pasangan dari
komponen-komponen yang berulir misalnya mur dan baut. Apabila sebuah mur
dipasangkan pada baut yang kemudian diputar ke kanan (searah jarum jam) ternyata
murnya bergerak maju maka ulir tersebut termasuk ulir kanan.
Sebaliknya, bila mur diputar arahnya ke kiri (berlawanan dengan arah jarum jam)
ternyata murnya bergerak maju maka ulir tersebut termasuk ulir kiri. Jadi, pada ulir
kanan, kalau akan melepaskan mur dari bautnya maka mur harus diputar ke kiri.
Sedangkan pada ulir kiri, untuk melepaskan murnya adalah dengan memutar mur ke
kanan. Yang paling banyak digunakan adalah ulir kanan.
Dilihat dari banyaknya ulir tiap gang (pitch) maka ulir dapat di bedakan menjadi ulir
tunggal dan ulir ganda. Ulir ganda artinya dalam satu putaran (dari puncak ulir yang
satu ke puncak ulir yang lain) terdapat lebih dari satu ulir, misalnya dua ulir, tiga ulir
dan empat ulir. Untuk ulir ganda ini biasanya disebutkan berdasarkan jumlah ulirnya,
misalnya ganda dua, ganda tiga dan ganda empat. Gambar 4.1 menunjukkan bagan
dari ulir tunggal dan ulir ganda. Melihat bentuknya, maka satu putaran pada ulir ganda
dapat memindahkan jarak yang lebih panjang dari pada satu putaran ulir tunggal.
Gambar Ulir tunggal dan ulir ganda.
Melihat bentuk dari sisi ulir ini maka ulir dapat dibedakan menjadi ulir segi tiga, segi
empat, trapesium, parabol (knuckle). Bentuk ulir ini juga ada kaitannya dengan
standar yang digunakan. Berikut ini berapa contoh dari bentuk ulir.
Gambar Ulir Metrik (ISO) dan British Standard Whitworth
4. Fungsi Ulir
Ban yang sudah selama ini kita ketahui merupakan salah satu komponen dari kendaraan
yang penting mengingat tanpa ban mustahil kendaraan dapat berjalan dengan nyaman,
oleh sebab itu ban sangatlah penting untuk menyerap getaran dari jalan sehingga getaran
tidak sampai ke pengemudi. Ban kendaraan dapat dibagi menjadi beberapa jenis yaitu ban
bias, radial dan tubeless (tanpa ban dalam).
Ban Bias
Untuk ban bias, ban jenis ini terbuat dari lapisan serat yang dibuat dengan arah yang
miring. Selain itu, ban jenis bias ini memiliki tapak atau juga disebut dengan tread yang
memiliki daya serap terhadap benturan yang baik sehingga akan memberikan kenyamanan
pada pengemudi saat berkendara. Tetapi kelemahan dari ban bias ini untuk ketahanan
terhadap keausan dan guncangan kurang baik dan tidak sebaik ban jenis radial.
Ban Radial
Untuk ban radial, ban jenis ini terbuat dari lapisan serat dan lapisan serat tersebut dibuat
menyilang pada lingkar ban. Selain itu, pada ban jenis radial ini lapisan seratnya ditambah
dengan lapisan sabuk dengan arahnya yang searah lingkar ban.
Untuk ban radial yang sabuknya terbuat dari bahan serat baja, ban ini disebut dengan ban
radial baja. Untuk kelebihan ban radial baja ini adalah untuk ketahanan terhadap
guncangan serta keausan lebih baik dibandingkan dengan tipe bias. Sedangkan kelemahan
ban radial baja ini sendiri adalah untuk tapaknya lebih kaku sehingga kurang nyaman saat
dikendarai pada jalan bergelombang atau tidak rata.
Ban Tubeless
Untuk ban tubeless, ban jenis tubeless ini dirancang agar memungkinkan ban dapat
menahan udara langsung didalamnya tanpa adanya ban dalam didalam ban luarnya.
Ban jenis tubeless ini dibuat dengan lapisan serat dan didalamnya juga dilengkapi dengan
lapisan dalam yang berfungsi berfungsi untuk menghambat tekanan udara yang keluar pada
saat ban tertusuk oleh benda tajam, sehingga ketika ban tertusuk ban tidak langsung
kempes. Ban jenis tubeless ini memiliki tingkat keamanan yang cukup baik.
Cara kerja ban tubeless ini ketika tertusuk benda tajam yaitu saat ban tertusuk benda tajam,
maks tread dan liner akan mencengkeram dengan kuat pada benda tajam yang menusuk
ban. Karena tread dan liner mencengkram rapat benda tajam tersebut sehingga tekanan
udara dalam ban tersebut tidak akan langsung keluar. Oleh sebab itu ban jenis tubeless ini
tidak akan langsung kempes ketika tertusuk benda tajam dengan catatan benda tajam
tersebut tidak dicabut dari ban.
Kelebihan ban jenis tubeless lainnya adalah proses radiasi panas akan lebih baik
dikarenakan udara langsung berhubungan dengan rim karena ban jenis tubeless tidak
memakai ban dalam. Selain itu, dengan tidak memakai ban dalam maka flap dan side ring
pada ban akan menjadi lebih ringan
Kode untuk ukuran ban dan roda
Untuk ukuran ban dan roda biasanya ukurannya berdasarkan lebar ban, kekerasan dari ban
dan ketebalan ban itu sendiri, serta sifat lainnya dari ban.
Pengertian Pengelasan
Pengelasan (welding) adalah salah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara
mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan
atau tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan yang kontinyu.
Lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam kontruksi sangat luas, meliputi perkapalan,
jembatan, rangka baja, bejana tekan, pipa pesat, pipa saluran dan sebagainya.
Disamping untuk pembuatan, proses las dapat juga dipergunakan untuk reparasi misalnya
untuk mengisi nlubang-lubang pada coran. Membuat lapisan las pada perkakas mempertebal
bagian-bagian yang sudah aus, dan macam –macam reparasi lainnya.
Pengelasan bukan tujuan utama dari kontruksi, tetapi hanya merupakan sarana untuk
mencapai ekonomi pembuatan yang lebih baik. Karena itu rancangan las dan cara pengelasan
harus betul-betul memperhatikan dan memperlihatkan kesesuaian antara sifat-sifat lasdengan
kegunaan kontruksi serta kegunaan disekitarnya.
Karena itu didalam pengelasan, penngetahuan harus turut serta mendampingi praktek, secara
lebih bterperinci dapat dikatakan bahwa perancangan kontruksi bangunan dan mesin dengan
sambungan las, harus direncanakan pula tentang cara-cara pengelasan. Cara ini pemeriksaan,
bahan las, dan jenis las yang akan digunakan, berdasarkan fungsi dari bagian-bagian
bangunan atau mesin yang dirancang.
Berdasarkan definisi dari DIN (Deutch Industrie Normen) las adalah ikatan metalurgi pada
sambungan logam paduan yang dilaksanakan dalam keadaan lumer atau cair. Dari definisi
tersebut dapat dijabarkan lebih lanjut bahwa las adalah sambungan setempat dari beberapa
batang logam dengan menggunakan energi panas. Pada waktu ini telah dipergunakan lebih
dari 40 jenis pengelasan termasuk pengelasan yang dilaksanakan dengan cara menekan dua
logam yang disambung sehingga terjadi ikatan antara atom-atom molekul dari logam yang
disambungkan.klasifikasi dari cara-cara pengelasan ini akan diterangkan lebih lanjut.
Pada waktu ini pengelasan dan pemotongan merupakan pengelasan pengerjaan yang amat
penting dalam teknologi produksi dengan bahan baku logam. Dari pertama perkembangannya
sangat pesat telah banyak teknologi baru yang ditemukan. Sehingga boleh dikatakan hamper
tidak ada logam yang dapat dipotong dan di las dengan cara-cara yang ada pada waktu ini.
Dalam bab ini akan diterangkan beberapa cara penngelasan dan pemotongan yang telah
banyak digunakan sedangkan penerapannya dalam praktek akan diterangkan dalam bab-bab
yang lain.
Sampai pada waktu ini banyak sekali cara-cara pengklasifikasian yang digunakan dalam
bidang las, ini disebabkan karena perlu adanya kesepakatan dalam hal-hal tersebut. Secara
konvensional cara-cara pengklasifikasi tersebut vpada waktu ini dapat dibagi dua golongan,
yaitu klasifikasi berdasarkan kerja dan klasifikasi berdasarkan energi yang digunakan.
Klasifikasi pertama membagi las dalam kelompok las cair, las tekan, las patri dan lain-
lainnya. Sedangkan klasifikasi yang kedua membedakan adanya kelompok-kelompok seperti
las listrik, las kimia, las mekanik dan seterusnya.
Bila diadakan pengklasifikasian yang lebih terperinci lagi, maka kedua klasifikasi tersebut
diatas dibaur dan akan terbentuk kelompok-kelompok yang banyak sekali.
Diantara kedua cara klasifikasi tersebut diatas kelihatannya klasifikasi cara kerja lebih banyak
digunakan karena itu pengklasifikasian yang diterangkan dalam bab ini juga berdasarkan cara
kerja.
Berdasrkan klasifikasi ini pengelasan dapat dibagi dalam tiga kelas utama yaitu : pengelasan
cair, pengelasan tekan dan pematrian.
1. Pengelasan cair adalah cara pengelasan dimana sambungan dipanaskan sampai mencair
dengan sumber panas dari busur listrik atau sumber api gas yang terbakar.
2. pengelasan tekan adalah pcara pengelasan dimana sambungan dipanaskan dan kemudian
ditekan hingga menjadi satu.
3. pematrian adalah cara pengelasan diman sambungan diikat dan disatukan denngan
menggunakan paduan logam yang mempunyai titik cair rendah. Dalam hal ini logam induk
tidak turut mencair.
Pemotongan yang dibahas dalam buku ini adalah cara memotong logam yang didasarkan atas
mencairkan logam yang dipotong. Cara yang banyak digunakan dalam pengelasan adalah
pemotongan dengan gas oksigen dan pemotongan dengan busur listrik.
Pengelasan yang paling banyak ndigunakan pada waktu ini adalah pengelasan cair dengan
busur gas. Karena itu kedua cara tersebut yaitu las busur listrik dan las gas akan dibahas
secara terpisah. Sedangkan cara-cara penngelasan yang lain akan dikelompokkan dalam satu
pokok bahasan. Pemotongan, karena merupakan masalah tersendiri maka pembahasannya
juga dilakukan secara terpisah.
Ø Las gas
Ø Las listrik terak
Ø Las listrik gas
Ø Las listrik termis
Ø Las listrik elektron
Ø Las busur plasma
b) Pengelasan tekan
Ø Elektroda terumpan
d) Las busur gas
Ø Las m16
Ø Las busur CO2
e) Las busur gas dan fluks
Las busur listrik atau pada umumnya disebut las listrik termasuk suatu proses penyambungan
logam dengan menggunakan tenaga listrik sebagai sumber panas. Jadi surnber panas pada las
listrik ditimbulkan oleh busur api arus listrik, antara elektroda las dan benda kerja.
Benda kerja merupakan bagian dari rangkaian aliran arus listrik las. Elektroda mencair
bersama-sama dengan benda kerja akibat dari busur api arus listriik.
Gerakan busur api diatur sedemikian rupa, sehingga benda kerja dan elektroda yang mencair,
setelah dingin dapat menjadi satu bagian yang sukar dipisahkan.
Pad alas listrik dengan elektroda karbon, maka busur listrik yang terjadi diantara ujung
elektroda karbon dan logam atau diantara dua ujung elektroda karbon akan memanaskan dan
mencairkan logam yang akan dilas. Sebagai bahan tambah dapat dipakai elektroda dengan
fluksi atau elektroda yang berselaput fliksi.
Busur listrik yang terjadi di antara ujung elektroda dan bahan dasar akan mencairkan ujung
elektroda dan sebagaian bahan dasar. Selaput elektroda yang turut terbakar akan mencair dan
menghasilkan gas yang melindungi ujung elekroda kawah las, busur listrik terhadap pengaruh
udara luar. Cairan selaput elektroda yang membeku akan memutupi permukaan las yang juga
berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar.
Perbedaan suhu busur listrik tergantung pada tempat titik pengukuran, missal pada ujung
elektroda bersuhu 3400° C, tetapi pada benda kerja dapat mencapai suhu 4000° C.
a. Las Listrik TIG
Las listrik TIG (Tungsten Inert Gas = Tungsten Gas Mulia) menggunakan elektroda wolfram
yang bukan merupakan bahan tambah. Busur listrik yang terjadi antara ujung elektroda
wolfram dan bahan dasar merupakan sumber panas, untuk pengelasan. Titik cair elektroda
wolfram sedemikian tingginya sampai 3410° C, sehingga tidak ikut mencair pada saat terjadi
busur listrik.
Tangkai listrik dilengkapi dengan nosel keramik untuk penyembur gas pelindung yang
melindungi daerah las dari luar pada saat pengelasan.
Sebagian bahan tambah dipakai elektroda tampa selaput yang digerakkan dan didekatkan ke
busur yang terjadi antara elektroda wolfram dengan bahan dasar.
Sebagi gas pelindung dipakai argin, helium atau campuran dari kedua gas tersebut yang
pemakainnya tergantung dari jenis logam yang akan dilas.
1) Penyedia arus
6) Pencekam elektroda,
7) Moncong keramik atau logam,
8) Elektroda tungsten,
Las listrik submerged yang umumnya otomatis atau semi otomatis menggunakan fluksi
serbuk untuk pelindung dari pengaruh udara luar. Busur listrik di antara ujung elektroda dan
bahan dasar di dalam timnunan fluksi sehingga tidak terjadi sinar las keluar seperti biasanya
pada las listrik lainya. Operator las tidak perlu menggunakan kaca pelindung mata (helm las).
Pada waktu pengelasan, fluksi serbuk akan mencir dan membeku dan menutup lapian las.
Sebagian fluksi serbuk yang tidak mencair dapat dipakai lagi setelah dibersihkan dari terak-
terak las.
Elektora yang merupakan kawat tampa selaput berbentuk gulungan (roll) digerakan maju oleh
pasangan roda gigi yang diputar oleh motor listrik ean dapat diatur kecepatannya sesuai
dengan kebutuhan pengelasan.
Seperti halnya pad alas listrik TIG, pad alas listrik MIG juga panas ditimbulkan oleh busur
listrik antara dua electron dan bahan dasar.
Elektroda merupakan gulungan kawat yang berbentuk rol yang geraknya diatur oleh pasangan
roda gigi yang digerakkan oleh motor listrik. Gerakan dapat diatur sesuai dengan keperluan.
Tangkai las dilengkapi dengan nosel logam untuk menghubungkan gas pelindung yang
dialirkan dari botol gas melalui slang gas.
Gas yang dipakai adalah CO2 untuk pengelasan baja lunak dan baja. Argon atau campuran
argon dan helium untuk pengelasan aluminium dan baja tahan karat. Proses pengelasan MIG
ini dadpat secara semi otomatik atau otomatik. Semi otomatik dimaksudkan pengelasan
secara manual, sedangkan otomatik adalah pengelasan yang seluruhnya dilaksanakan secara
otomatik.
B. Arus Listrik
Pada arus ini, elektron-elektron bergerak sepanjang penghantar hanya dalam satu arah.
Arah aliran arus bolak-balik merupakan gelombang sinusoide yang memotong garis nol pada
interval waktu 1/ 100 detik untuk mesin dengan frekuensi 50 hertz (Hz). Tiap siklus
gelombang terdiri dari setengah gelombang positif dan setenngah gelombang negative. Arus
bolak-balik dapat diubah menjadi arus searah dengan menggunakan pengubah arus
(rectifier/adaftor).
E. PEGAS
Pegas berfungsi untuk menghilangkan getaran karoseri yang ditimbulkan oleh pukulan jalan
pada roda. Selain itu juga menjamin roda tetap menapak pada jalan.
Pemegasan pada kendaraan dihasilkan oleh: ban pegas suspensi dan pegas tempat duduk.
Massa tak terpegas (A), meliputi:Roda, rem, aksel dan pegas bagian bawah.Massa terpegas
(B), meliputi: Bodi dan semua komponen yang melekat pada bodi, penumpang barang dan
pegas bagian atas.
Kendaraan semakin nyaman jika massa tak terpegas semakin ringan
1. Pegas Daun
Pegas daun adalah komponen yang berfungsi untuk meredam kejutan yangditimbulkan permukaan
jalan. Pegas jenis ini mampu menerima beban yang lebih besar bila dibandingkan dengan pegas lainnya
seperti pegas koil dan pegas torsi. Olehkarena itu, pegas daun banyak digunakan pada sistem suspensi
belakang padakendaraan.Kerjanya : bila roda-roda belakang menerima kejutan dari permukaan jalan
makaditeruskan ke rumah poros belakang yang mengakibatkan pegas daun terjadipemanjangan atau pegas
berubah bentuk dari elips mendekati lurus (pemegasan pegasdaun) yang konstruksinya dilengkapi dengan
ayunan pegas.Untuk memperhalus proses pemegasan pegas daun yang berlebihan makasuspensi ini
dilengkapi peredam getaran yang dipasangkan di antara penopang pegasdaun dengan frame.Komponen
utama pegas daun dan fungsinya meliputi :
Pemeriksaan pegas daun :
a. Dalam keadaan terlepas dan bersih lembaran pegas tidak retak atau pada ujung – ujungnya
tidak terjadi keausan yang berlebihan.
b. Ujung- ujung pegas daun tidak terjadi keausan yang berlebihan
Sifat – sifat:
· Konstruksi sederhana
Daun-daun itu disatukan bersama oleh sabuk seperti gelang yang disusutkan
melingkarinya pada posisi tengah atau dengan baut yang menembusnya di tengah.
Sabuk tersebut menggunakan efek kuat dan kokoh, oleh karena itu panjang efektif
pegas untuk melentur akan menjadi panjang keseluruhan pada pegas dikurangi lebardari
sabuk. Dalam hal sabuk tengah (centre bolt), dua per tiga jarak di antar pertengahan sabuk-
U (U-bolt) akan dikurangi dari panjang keseluruhan pegas agar
mendapatkan panjang efektif. Pegas ditumpukkan pada rumah poros dengan
menggunakan sabuk-U.Daun yang lebih panjang dikenal sebagai daun utama (main leaf atau
masterleaf) dengan ujung dibentuk menyerupai lubang mata yang mana di pasang denganbaut
untuk mengikat pegas pada tumpuannya. Biasanya pada mata tersebut, pegasdisematkan pada
sengkang (shackle), yang juga diberikan bantalan yang terbuat dari
Gambar2-1 Pegas Daun Semieliptikalbahan anti gesekan seperti perunggu (bronze) atau
karet (rubber). Daun pegas yanglainnya dikenal sebagai graduated leaves. Agar mencegah
terjadinya gesekan ataudesakan pada daun yang berbatasan, ujung-ujung dari graduated
leavesdiatur dalam
bermacam-macam bentuk seperti diperlihatkan oleh Gambar 2-1. Daun utama akan melawan
beban-beban lentur vertikal dan juga beban-beban yang disebabkan bagian samping
kendaraan dan torsi, oleh karena adanya tegangan disebabkan oleh bebanbeban ini, sudah
menjadi kebiasaan memberikan dua daun dengan panjang penuh dan blok bantalan pada daun
tersusun (graduated leaves) seperti ditunjukkan pada
Gambar2-1. Jepitan pantul (rebound clips) diletakkan pada posisi pertengahan panjang pegas,
sehingga susunan daun-daun juga ikut andil menghantarkan tegangan pada daun panjang
penuh (full length leaves) ketika pegas memantul. Tetapi karena kondisi pemebebanan ini
tidak saja pada kondisi statik melainkan juga bekerja pada kondisi beban dinamik, maka
pengecekan kekuatan bahan akibat beban kombinasi diatas harus juga dilakukan dalam
keadaan pembebanan dinamis. Sehingga teori-teori kegagalan material yang dipakai pun juga
memakai standart kemanan static dan aman secara dinamik. Kekuatan Lelah bahan
Dalam kehidupan kita sehari – hari sering kita menjumpai suatu komponen
yang rusak walaupun tanpa menerima beban yang cukup berarti. Namun komponen tersebut
telah dipakai dalam kurun waktu tertentu dengan jam kerja kontinu yang cukup lama.
Akhirtnya walupun secara pembebanan komponen tersebut telah menerima apa yang dikenal
dengan beban lelah. Yang mana kekuatan suatu bahan yang dikenai beban lelah ini akan
menjadi berkurang atau bahkan bisa dibawah harga kekuatan luluhnya. Secara umum
kekuatan lelah suatu bahan dapat dituliskan dalam bentuk Sn = Cs.Cr.Cd.Kf(Syield)
2. Pegas Koil
Komponen ini berfungsi untuk menyerap kejutan/gaya yang diakibatkan dari permukaan jalan
tidak rata, penempatannya diantara lower arm dan upperr arm. Pemeriksaan pegas koil dalam
keadaan terlepas dan bersih pastikan tidak ada bagian yang retak atau aus, ukur tinggi bebas
pegas sesuai dengan buku manual sesuai dengan jenis mobil yang diperiksa .batas limit = 273
mm.
Pengujian pegas koil dalam keadaan pegas koil terlepas ukur tinggi bebas pegas,kemudian
tekan pegas dengan beban tertentu.
Ukur kembali tinggi bebas pegas , bila ukuran kurang dari batas limit spesifikasi sesuai yang
ditentukan maka pegas perlu diganti, dan sebaliknya
Catatan :
a. Bila pegas lemah dapat dirasakan ada kejutan tidak normal saat kendaraan melewati
jalan yang rata.
b. Bila pegas lemah, maka keausan ban menjadi tidak normal
Pada saat pemegasan, batang pegas koil menerima beban puntir dan lengkung
Sifat-sifat:
· Langkah pemegasan panjang
Sifat – sifat:
· Memerlukan sedikit tempat
· Mahal
Penggunaan:
Suspensi Independen
4. Pegas Spiral
Pegas spiral itu dibuat dari batang pegas khusus yang dilingkarkan membentuk spiral dengan jalan
memanaskannya. Setelah terbentuk kemudian dipanaskan secara hati- hati untuk disepuh.Ujung yang satu
dibuat sedemikian rupa guna dipasang pada bagian rangka, sedang ujunglainnya untuk dipasang pada sumbu
atau kelengkapan suspensi menurut kebutuhan.
di sini pelapis karet sangat diperlukan untuk menahan getaran yang terjadi, lihat gambar2.15.
Kedua ujungnya duduk pada piring dudukan (Mounting).Pegas spiral sangat praktis untuk
suspensi mobil, karena ringan, murah, tidak memakanbanyak tempat, tidak ada gesekan
dalam. Kekurangannya karena tidak ada kekakuan yanglatent ke arah samping, sehingga
memerlukan batang-batang kontrol, sendi-sendi, untukmengendalikan roda.