KESELAMATAN PASIEN
1
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. PROFIL PUSKESMAS
3
Gambar 2.1 Peta Wilayah Puskesmas Curahdami
1. Data Ketenagaan:
5 Perawat
- D3 5PNS 9 PTT
4
Keperawatan 21 3 Sukwan
3PNS
- S1
Keperawatan 4
6 D4 Gizi 1 1 PNS
7 Asisten 2 1 PNS 1
Apoteker Sukwan
8 Analis 0 -
Laboratorium
9 Juru Imunisasi 1 1 PNS
9 Tenaga 4 4 PNS
Administrasi
1 Sopir 1 1 1 Sukwan
0
1 Penjaga malam 1 1 PNS
1
1 Pramu Kantor 1 1 PNS
2
Jumlah 61
6
3. Penduduk dan Sasaran Program:
DATA KEPENDUDUKAN
1 Jumlah penduduk seluruhnya : 32.416 orang
Laki laki : 16.116 orang
Perempuan : 16.300 orang
7
6 Jumlah yang mempunyai kartu
Jamkesmas : 15.866 orang
8 Jumlah ibu hamil : 469 orang
9 Jumlah ibu hamil Miskin : 280 orang
10 Jumlah bayi ( < 1 tahun ) : 403 bayi
11 Jumlah Anak balita ( 1-4 tahun) : 1827 anak
13 Jumlah Wanita Usia Subur : 8240 orang
14 Jumlah Pasangan Usia Subur : 6878 pasang
15 Jumlah ibu bersalin : 453 orang
16 Jumlah ibu Nifas : 466 orang
17 Jumlah Ibu meneteki : 829 orang
PROGRAM KESEHATAN
a. Perbaikan Gizi
1 Penimbangan
a. Jumlah balita yg ada (S) : 2182
b. Jumlah balita yg punya KMS (K) : 2182
c. Jumlah balita yg ditimbang (D) : 1789
d. Jumlah balita yg naik BB (N) : 1299
e. Jumlah balita yang tetap/turun berat badannya : 96
f. Jumlah bayi dengan ASI Eksklusif
b Pencegahan & Pemberantasan Penyakit Menular
1 Jmlh kasus diare yg ditemukan & diobati (semua umur) : 1502 orang
2 Jumlah kasus diare yang mendapatkan oralit : 689 orang
3 Jumlah kasus diare yang mendapatkan cairan ringer lactat
(RL) : 350 orang
4 Jumlah penderita diare balita : 671 orang
5 Jmlh penderita diare balita yg mendapatkan tambahan
tablet zinc : 671 anak
6 Jumlah Kejadian Luar Biasa (KLB) diare : 0 anak
7 Jumlah penderita KLB diare : 0 anak
8 Jumlah Kematian KLB diare : 0 anak
9 Jumlah kasus pneumonia balita yang ditemukan : 122 anak
10 Jumlah kasus pneumonia balita yang dirujuk : 3 orang
8
11 Jumlah kasus pneumonia balita yang meninggal : 0 anak
12 Jumlah penderita kusta baru ditemukan & diobati (MDT) : 3 orang
13 Jumlah penderita kusta baru anak (usia < 15th) : 1 orang
9
43 Jumlah Desa LCl malaria : 0 desa
44 Jumlah kasus yg kena gigitan hewan perantara rabies : 0 orang
45
Jumlah kasus Filaria diobati : 0 orang
46 Kasus TN yang ditemukan : 0 orang
c Kesehatan Keluarga
1 Jumlah ibu hamil Risiko tinggi ditemukan : 104 orang
2 Jumlah bumil dengan Hb < 11 g% : 13 orang
3 Jumlah bumil dengan LILA < 23,5 cm : 79 orang
4 Jumlah peserta KB aktif semua metode : 4912 orang
5 Jumlah peserta KB baru Semua Metode : 499 orang
6 Jumlah peserta KB yg mengalami kegagalan Semua
Metode : 1 orang
7 Jumlah peserta KB Semua Metode yg drop out : 510 orang
8 Jumlah peserta KB yg mengalami efek samping Semua
Metode : 383 orang
9 Jumlah peserta KB yang mengalami komplikasi semua
metode : 0 orang
10
2 Jumlah kelompok olahraga (club kebugaran, fitnes center, : 6 buah
Usila, Ibu hamil, Penyakit tdk menular, jamaah haji,dll)
3 Jumlah kelompok olahraga yg dibina (club kebugaran,
fitnes center, : 0 buah
Usila, Ibu hamil, Penyakit tdk menular, jamaah haji,dll)
4 Pembinaan kelompok olahraga berdasarkan kelompok
khusus : 0 buah
(Ibu hamil,Lansia,Penyakit tdk menular, Haji,
penyandang cacad,dll)
f Kesehatan Jiwa
1 Jumlah kasus NAPZA : 0 kasus
2 Jumlah kasus keswa : 3993 kasus
3 Jumlah Bumil dengan gangguan jiwa : 0 orang
g Kesehatan Kerja
1 Jumlah pekerja formal yg mndpt pelayanan kesehatan : 7373 orang
2 Jumlah pekerja formal yg ada : 11256 orang
3 Jumlah klinik perusahaan yang berijin dan dibina : 0 buah
4 Jumlah Klinik perusahaan yang ada : 0 buah
Data Sekolah
11
5 Akademi yang ada : 0 buah
6 Perguruan Tinggi yang ada : 0 buah
7 Jumlah Ponpes yang ada : 15 buah
b) Jumlah murid yang ada : murid
1 Taman Kanak-kanak : 392 murid
2 SD / MI : 2513/274 murid
3 SLTP / MT : 762/308 murid
4 SMU / MA : 153/144/106 murid
5 Akademi : 0 mahasiswa
6 Perguruan Tinggi : 0 mahasiswa
7 Jumlah santri Ponpes yang ada : 692 santri
Penyehatan Lingkungan
Jumlah TPA yang ada / terdaftar : 0 buah
Jumlah TPA yang memenuhi syarat : 0 buah
Jumlah TPS yang ada / terdaftar : 1 buah
Jumlah TPS yang memenuhi syarat : 1 buah
Jumlah TTU yang ada / terdaftar : 38 buah
Jumlah TTU yang memenuhi syarat : 21 buah
Jumlah SAB : 3566 buah
Jumlah SAB yang memenuhi syarat : 1871 buah
Jumlah TPM yang ada / terdaftar : 30 buah
Jumlah TPM yang Laik sehat : 7 buah
Jumlah penjamah makanan yang ada : 90 buah
Jumlah JAGA yang ada / berfungsi : 1609 buah
Jumlah SPAL yang ada / berfungsi : 870 buah
Jumlah rumah yang ada : 9618 buah
Jumlah Rumah memenuhi syarat : 5251buah
Data Kematian:
12
Jumlah Kematian Neonatal : 0 orang
Jumlah lahir mati : 6 orang
Jumlah lahir hidup : 455 orang
Jumlah kematian bayi : 12 orang
Jumlah kematian Balita : 2 orang
Jumlah Kematian semua umur : 16 orang
13
dan SSP
Jenis Kondisi
No Sarana/ Prasarana Jumlah Rusak Rusak Rusak Keterangan
Ringan Sedang Berat
1 Pendaftarandan 1
Rekam medik
2 Poli umum 1
3 Poligigi dan mulut 1 1
4 Poli KIA-KB 1
5 Bersalin 1
6 Imunisasi 1
7 Kamar obat 1
8 Ruang Pertemuan 1
9 Ruang tunggu 1
10 Gudang obat 1
11 Administrasi/ kantor 1
12 Genset 1
13 Garasi 1
14 Parkir 1
15 KM/WC karyawan 2 1
16 KM/WC pasien rawat 2 2
inap
17 Rawat Inap 1 1
14
18 Ruang jaga petugas 1
19 Ambulan 1
20 Sepeda Motor 4
15
NILAI AKHIR
NO URAIAN NILAI KATEGORI
A NILAI UPAYA PROGRAM POKOK/WAJIB 83.49 BAIK
B NILAI UPAYA PROGRAM PENGEMBANGAN 69.66 SEDANG
C NILAI MANAJEMEN 9,09 BAIK
D NILAI MUTU PELAYANAN 7.38 SEDANG
C. TUJUAN
Tujuan dibuatnya pedoman ini supaya menjadi acuan petugas dalam upaya
peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien di Puskesmas Curahdami.
Istilah Definisi
Indikator Input : Adalah segala sumber daya yang diperlukan untuk
melakukan pelayanan kesehatan. Berkaitan dengan Man,
Money, Material, Metode, manajemen misalnya jumlah
dokter yang melayani, obat, fasilitas, peralatan, dana,
metode pelayanan dll
Indikator Proses : Adalah interaksi profesional antara pemberi pelayanan
dengan konsumen (pasien/masyarakat). Misalnya cara
memberikan pelayanan, cara membuat barang dll
Indikator Output : Adalah sesuatu yang dihasilkan bisa dalam bentuk barang
ataupun selesainya pekerjaan jasa. Misalnya jumlah
pasien yang dioperasi, jumlah pelayanan rawat jalan.
Indikator : Adalah hasil pelayanan kesehatan, merupakan perubahan
Outcome yang terjadi pada konsumen ( pasien/masyarakat)
termasuk kepuasan dari konsumen tersebut.
Insiden : Setiap kejadian yang tidak disengaja dan tidak diharapkan
Keselamatan yang dapat mengakibatkan atau berpotensi
Pasien mengakibatkan cedera pada pasien
KTD : Kejadian Tidak Diinginkan adalah insiden cedera atau
16
hasil yang tidak sesuai dengan harapan, yang terjadi
bukan karena kondisi pasien tetapi oleh karena
penanganan klinis ( Clinical Management )
KTC : Kejadian Tidak Cedera yaitu kejadian dimana terjadi
penanganan klinis yang tidak sesuai tapi tidak
menimbulkan cedera.
KNC : Kejadian Nyaris Cedera yaitu suatu kejadian dimana
hampir saja dilakukan kesalahan dalam penanganan klinis
tapi kesalahan tersebut tidak jadi dilakukan.
KPC : Kondisi Potensi Cedera yaitu kondisi yang berisiko
membuat cedera petugas, pasien atau pengunjung
Kejadian Sentinel : Suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera
yang serius.
RCA (Root Cause : Analisis Akar Masalah adalah suatu proses berulang yang
Analysis) sistematik dimana factor-faktor penyebab kejadian
diidentifikasi dg merekonstruksi kronologis kejadian
hingga menemukan akar penyebabnya dan penjelasannya.
Manajemen : Suatu istilah manajemen yang dikaitkan kepada aktivitas
Risiko perlindungan diri yang berarti mencegah ancaman yang
nyata atau berpotensi nyata terhadap kerugian keuangan
akibat kecelakaan, cedera, atau malpraktek medis.
17
TUGAS TIM PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN
1. Terdiri dari seluruh tenaga klinis yang bertanggung jawab terhadap upaya
peningkatan pelayanan mutu klinis dan keselamatan pasien.
2. Menyusun indicator dan standar mutu klinis untuk monitoring dan penilaian
mutu klinis yang ditetapkan dengan keputusan Kepala Puskesmas.
3. Melakukan identifikasi permasalahan mutu pelayanan klinis, melakukan
analisa, penyusunan rencana perbaikan, pelaksanaan tindak lanjut.
4. Melakukan upaya keselamatan pasien untuk mencegah terjadinya Kejadian
Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Tidak Cedera (KTC), Kejadian Nyaris
Cedera (KNC), Kejadian Potensi Cidera (KPC) berupa monitoring
pelaksanaan, identifikasi permasalahan, analisa dan tindak lanjut untuk
meminimalkan resiko.
5. Menyusun prioritas pelayanan yang akan diperbaiki, yang ditetapkan dengan
keputusan Kepala Puskesmas.
6. Melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan dan pemantauan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi.
18
PENGORGANISASIAN
KEPALA PUSKESMAS
PENANGGUNG JAWAB
MANAJEMEN MUTU
a. Peningkatan Pemahaman dan komitmen tentang mutu klinis dan keselamatan pasien
Perbaikan mutu klinis dan Keselamatan Pasien hanya dapat terlaksana jika
didukung oleh komitmen dan peran aktif pimpinan dan seluruh karyawan Puskesmas,
makaupaya perbaikan mutu klinis diawali dengan pemahaman tentang mutu klinis
dan penyusuna pedoman peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien serta
penggalangan komitmen kepada petugas tenaga kesehatan di Puskesmas Curahdami.
2) Audit internal:
Audit internal dilakukan untuk menilai dan memperbaiki mutu dan
kinerja pelayanan klinis yang dilakukan oleh tim audit internal dengan
rencana program audit yang terjadual selama satu tahun dan periodik.
20
Pelayanan Laboratorium sederhana, Unit Gawat Darurat, Rawat Inap, Rawat
Jalan dan Loket.
21
Ketersediaan pelayanan Poliumum, poli KIA/KB,
poli Gizi,poli Gigi, Klinik
sanitasi,imunisasi,kamaro
bat,laboratorium.
Kepuasan pelanggan ≥ 90 %
22
Pemberi pelayanan persalinan normal Dokter terlatih dan bidan
23
pelayanan rawat inap
24
Unit Loket Poli Poli Poli UGD Rawat Laborat Apotik
Umum Gigi KIA/ Inap
KB
Risiko
Klinis
Tertusuk - X X X X X X -
jarum
Terpapar - X X X X X X -
cairan tubuh
Shock - X X X X X - -
KIPI - - - X - - - -
Salah X X X X X X X X
identifikasi
pasien
Pasien jatuh X X X X X X X X
Salah - - - - X X - X
memberikan
obat oral
Risiko X X X X X X X X
Kebakaran
7) Monitoring, penilaian kinerja dan perilaku SDM klinis, dan tindak lanjutnya
Indikator Perilaku Pemberi Pelayanan Klinis :
1. Petugas memiliki penampian yang bersih dan rapi
2. Petugas membersihkan ruang pelayanan sehingga terlihat nyaman dan bersih
3. Petugas selalu mendengarkan keluhan pasien
4. Petugas selalu memenuhi kebutuhan pasien
5. Petugas bersikap ramah kepada pasien
6. Petugas selalu menanyakan kondisi dan riwayat penyakit pasien
25
7. Petugas menerangkan tindakan medis yang akan dilakukan dan cara
pengobatan kepada pasien
8. Petugas menerima atau melayani dengan baik
9. Petugas segera cepat melayani pasien
10. Petugas tepat waktu datang untuk melayani pasien
11. Petugas mempunyai kemampuan yang baik untuk mendiagnosa pasien
12. Petugas mampu meyakinkan pasien sehingga pasien merasa aman
13. Petugas selalu menggunakan alat medis ( jarum suntik, infus, dll ) dalam
kondisi yang aman ( steril )
14. Petugas selalu menggunakan alat dalam kondisi lengkap.
METODA:
Metoda dalam peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien adalah sebagai
berikut:
a. Pengukuran mutu pelayanan kesehatan dapat diukur dengan menggunakan 4
variabel yaitu input, proses, output, dan outcome
26
b. Penilaian kinerja dan tindak lanjut dengan melalui analisis terhadap capaian
kinerja kemudian dilanjutkan dengan penyusunan rencana perbaikan,
pelaksanaan perbaikan, memonitoring dan menilai hasil perbaikan dan
tindak lanjut.
c. Menindak lanjut masukan dan keluhan pengguna dan masyarakat.
d. Menerapkan manajemen risiko pada pelayanan klinis, dengan tahapan:
menetapkan lingkup manajemen risiko, melakukan analisis risiko, dan
menindak lanjuti. Manajemen risiko diterapkan baik secara reaktif maupun
proaktif. Upaya proaktif dilakukan sebelum ada kejadian dengan
menganalisis kemungkinan terjadinya risiko dengan menggunakan metoda
FMEA, sedangkan upaya reaktif dilakukan untuk mengatasi kejadian yang
sudah terjadi dan mencegah terulangnya kejadian dengan menggunakan
metoda RCA.
27