Anda di halaman 1dari 6

No.

RM Nama Usia Status DPJP Anamnesis Singkat Pemeriksaan Fisik Diagnosis Tindakan Pemeriksaan
Pasien Penunjang
(Anita) Maryatun 37 BPJS dr. Tri W. Pasien datang ke IGD dengan keluhan Vital Sign Hemorrhoid - Pro - Lab
Sp, B/dr. benjolan pada anus yang tidak dapat masuk TD: 110/70 Interna Hemoroidekto dbn
Dimas Sp. kembali dan membesar setelah melahirkan 4 N : 93x/menit grade IV mi
B hari yang lalu. Benjolan ini sudah dirasakan RR : 21x/menit - Injeksi
dari 5 tahun yang lalu, namun masih kecil Temp : 37,2 C Ceftriaxone
dan dapat keluar masuk sendiri. Ketika 2x1gr
melahirkan, pasien merasakan benjolan ini Status Lokalis : - Inj.
semakin membesar dan tidak bisa lagi Anus Metamizole
dimasukkan, benjolan terasa nyeri dan perih. Terdapat benjolan pada 3x1gr
BAB kadang disertai dengan darah, lendir anus dengan ukuran - Dulcolax supp.
negatif. Flatus (+). 5x2x2 cm, sewarna kulit - MgSO4 (pro
dengan permukaan op)
kemerah-mudaan, dan - PK Kristal
sangat nyeri jika (post op)
dipegang.

RT: tonus mencengkeram


baik, mukosa licin,
ampula tidak collapse,
didapatkan benjolan pada
1-2cm dari lubang anus
yang menjulur hingga
keluar dan tidak dapat
dimasukkan kembali.
Benjolan konsistensi
compressable.

(Anita) Basirun 60th BPJS dr. Tri Pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri Vital Sign - Appendicit - Pro - EKG :
Sp.B perut pada bagian bawah. Nyeri pada perut TD: 128/80 is akut Appendictomy Atrial
ini dirasakan sudah 3 hari smrs, dan N: 64x/menit - Konsul Sp.JP Fibrilasi
langsung dirasakan di daerah perut bagian RR : 20x/menit - Inj. - Lab
bawah, nyeri alih (-). Pasien sempat Temp : 37,0 C Ceftriaxone AL : 13,1
mengalami mual, namun tidak sampai 2x1 gr Neutrofil :
muntah sebelum masuk rumah sakit,dan Status Lokalis - Inj. 82,7
lemas. Pasien belum pernah berobat Abdomen Metamizole Monosit :
sebelumnya. Flatus (+), BAB (+), BAK (+) Inspeksi : perut datar, tak 3x1gr 10,40
tampak distensi - Inj.
Auskultasi : BU (+), dbn Omeprazole
Perkusi : timpani (+) 2x40mg
Palpasi : defans muscular (- - Pro
), NT pada regio inguinal USG/appendik
kanan, epigastric, dan ogram
inguinal kiri.
Mc Burney Sign (+),
Bloomberg Sign (+)

RT : tonus mencengkram,
mukosa licin, ampula tidak
collapse, kesan prostat
tidak membesar, pasien
tidak kesakitan ketika di
RT.
(Anita) Saniyah 54th dr. Tri W. Pasien datang ke IGD dengan keluhan Vital Sign - Snake Bite - Infus D5% Lab
Sp. B tungkai bawah kanan digigit ular 1 jam TD: 126/70 derajat I dengan drip - AL : 12,2
smrs, ular berwarna kuning, sebesar lengan N : 80x ABU 1 amp - EoS : 0.90
pasien. Pasien mengaku dari bekas gigitan RR : 19x - Inj. Ketorolac - Neutro :
keluar darah sesaat setelah di gigit, dan Temp : 37,0 C 3x1 Amp 79.5
sekarang merasakan pegal pada tungkai - Inj. - AT : 414
bawah kanan dan kesemutan. Pasien tidak Status Lokalis : Dexamethason
pusing, tidak sesak. Cruris Dextra e 3x1 amp
Inspeksi : terdapat bekas - Inj. Ranitidine
gigitan taring dari ular, - Inj.
sudah tak tampak adanya Ceftriaxone 1
darah. gr 3x1
Palpasi : Didapatkan nyeri - Inj. ATS 1500
tekan pada bagian cruris U (Skin Test
dextra, tidak terasa panas, jika + ganti
tapi pasien merasakan Tetagam)
berat untuk digerakkan.

725515 Susanti 22 th BPJS dr. Satrio Pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri KU: tampak lemah Periappendici Operatif: Laboratorium:
perut sejak 2 hari yang lalu. Nyeri awalnya tis ec Appendiktomi
(Amina) Kesadaran: compos mentis Leukosit H
terasa pada pusar kemudian berpindah ke perforasi
17,2x103/ul
perut bagian kanan bawah. Keluhan ini Vital Sign kista ovarium
disertai dengan keluhan badan terasa dengan sepsis Inf. Asering II/24 jam Eosinofil L 0,0%
nggregesi dan demam (+), mual (+), muntah t: 40o C
Dd: Inj Ranitidin 2x50mg Netrofil H 92,7%
(+), pusing (-). Keluhan nyeri memburuk HR: 110x/menit
ketika pasien berdiri dan berjalan, keluhan Inj. Metamizole 3x1gr Limfosit L 2,1%
dirasa berkurang ketika pasien berbaring RR: 20x/menit
dengan posisi kedua kaki ditekuk. Inf. Moxifloxacin
TD: 118/61 mmHg
1x400 mg
Riwayat menstruasi 1 bulan sebelum OP. Foto Thorax
riwayat kehamilan ?, riwayat KB?, riwayat Pro konsul obsgyn. AP:
keputihan?, ISK?. Status Lokalis Abdomen:
Pro USG Abdomen. Pulmo: tampak
Ins: perut tampak datar, jejas (-), tenang
Konsul Interna:
distensi (-)
Cor: dalam batas
Inf. Paracetamol
Pal: supel, nyeri tekan (+) pada normal
500mg/8jam
regio iliaka kanan dan
umbilical. Blumberg’s sign (+) Inj.
McBurney’s Sign (+) Methylprednisolone
3x62,5mg
Per: timpani (+)
Kombinasi Inj.
Aus: bising usus (+)
Cefotaxime 500 mg
dan Ampicillin
Sulbactam 1,5 gr 2x1
Acc operasi jika suhu
<37,2oC
725652 Wajid 9 Umum dr. Tri Pasien mengeluh perut terasa nyeri sejak 2 KU : tampak lemah Ileus Motivasi puasa Lab :
(Sanka) Arsya tahun Wahyudi, minggu yang lalu, pada 1 minggu terakhir ini Kesadaran : Compos mentis Obstruktif Inf. RL 20 tpm Trombosit :604
Sp. B. pasien merasakan perut semakin membesar Vital Sign : letak tinggi Pasang NGT dan DC (H)
dan nyeri perut semakin bertambah disertai HR : 90x/mnt Pro pemeriksaan darah
mual dan muntah sebanyak 3x. selain itu RR : 20x/mnt rutin foto polos Usg abdomen :
pasien juga sudah tidak BAB sejak 4 hari T : 36,8 abdomen dan USG Peningkatan
yang lalu, namun masih bisa kentut. BB : 23 kg Inj. Ceftriaxone udara usus,
Sebelumnya pasien sudah diperiksakan ke 2x500mg delatasi usus
dokter dekat rumah dan dikatakan memiliki Status lokalis abdomen : Inj. Ketorolac 2x10mg sebagian
maag. I : tampak cembung, membesar Inj. Ranitidine cenderung partial
Pada 1 tahun yll pasien juga mengeluhkan A : Bising usus (+) 2x25mg illeus
nyeri perut seperti ini. P : hipertimpani Inj. Ondansetron Struktur
P : NT (+) pada regio 2x4mg echoparenchyma
umbilicalis, lumbalis dextra, hepar kasar
hipogastric dan inguinal dextra colesystitis
defance muscular (-)
pembesaran hepar (-) Foto Polos
pembesaran lien (-) Abdomen :
Peningkatan
NGT : tampak keluar cairan udara usus
berwarna hitam dengan delatasi
usus sebagian
724481 Az 70 BPJS dr. Pasien mengeluh adanya tonjolan pada KU Sakit sedang Prolaps Pro op Pemeriksaan
(Sanka) Soekardjo tahun Dimas, lubang dubur saat mengejan dan masuk Kesadaran : compos mentis mucosa ani Asering II/24 jam laboratorium:
Sp. B. kembali saat tidak mengejan, keluhan ini Vital sign : Inj ceftriaxon2 2 x 1gr -
dirasa sejak 1 bulan yang lalu. Terasa nyeri. TD : 120/80
BAB cair (-), darah (-), mual (-), muntah (-), HR : 62x/m
BAK tidak ada keluhan. Riwayat RR:: 20x/m
pembedahan sebelumnya (-). Celana dalam T: 36,7 C
sering basah karena adanya lendir.
Status lokalis :
Regio Anus
1 :tampak benjolan sebesar
kacang tanah pada arah pukul
2, darah (-), tonjolan keluar
saat mengejan berwarna merah
muda.
P: Nyeri tekan (+)

RT : tonus kurang mencekram,


ampula recti kolaps, STLD (-),
prostat teraba kenyal,
permukaan licin,
623157 Turmi 43 BPJS dr. Tri Pasien datang ke poli bedah dengan keluhan Vital Sign Hemoroid Pro CIL Laboratorium:
tahun Wahudi/dr. muncul benjolan pada dubur. Benjolan dirasa Interna Grade
(Shofi) TD: 110/70 mmHg Inf Ringer Asetat 20 tpm Eosinofil: L 1,30
Dimas muncul sejak 5 tahun yang lalu. Benjolan II
%
Sp.B dirasakan bertambah semakin keras Benjolan HR: 82x/menit Yalltube II
tidak terasa nyeri jika tersentuh dan terasa tidak
nyaman saat duduk. Benjolan dirasa tidak dapat RR: 20x/menit Laxasium 2x1/2btl
keluar masuk sendiri. Setiap BAB dan flatus T: 36,8oC
dubur terasa nyeri dan panas, BAB terakhir jam
03.00 dini hari. Benjolan di tempat lain
disangkal. Riwayat mual, muntah, pusing, dan
Status Lokalis: anal dan rectal
demam disangkal. BAK lancar. Riwayat operasi
toucher
hemorhoid 20 tahun yang lalu.
Inspeksi:
Tak Tampak massa di luar dubur.
Warna kemerahan (-)

Palpasi:
Teraba massa compressable pada
arah jam 2-3. nyeri tekan (+).
Tonus m. sphincter ani
mencengkeram dengan kuat.
Mukosa licin, Ampula tidak
kolaps. STLD (-).

716072 Nuroji 59 BPJS dr. Dimas, Pasien datang ke poli bedah dengan keluhan Vital Sign Hernia Hernioraphy Laboratorium:
tahun Sp. B terdapat benjolan pada lipat paha kanan sejak 10 Inguinalis
(Shofi) TD: 150/90 mmHg Pre-OP: Pre-OP:
hari SMRS. Benjolan terasa nyeri. Keluhan lateralis dextra
nyeri awalnya hilang timbul dan mulai menetap RR: 20x/menit reponible Inj Ampicilin-Sulbaktam Eosinofil H 1,10%
pada 3 hari terakhir. Benjolan dapat keluar lalu
masuk lagi. Benjolan keluar saat pasien sedang HR: 78x/menit Inf Ringer Asetat II/24
duduk terlalu lama atau saat berrdiri. Benjolan jam
T: 36,8oC
akan masuk kembali saat pasien dalam keadaan
tidur atau berbaring. BAB dan BAK tidak ada
keluhan. Riwayat pekerjaan tidak pernah angkat Post-OP:
Status Lokalis: Scrotum
benda-benda berat
Inspeksi: Inf Ringer Asetat II/24
jam
Tampak scrotum kanan pasien
tidak membesar. tidak tampak Inj Ampicilin Sulbaktam
tanda-tanda peradangan maupun
Inj Norages 2x1gr
jejas.
Palpasi:
Teraba lunak, tidak keras. Nyeri
tekan (+)
Auskultasi:
Bising usus (+)

(Nurma) Tn. 60 BPJS dr. Satrio, Pasien mengeluh BAK tidak lancar sudah ±3 TD : 140/70 Prostate Pre-op Hb : 9,6 (L)
Miyarjo tahun Sp.B minggu, sering bolak-balik BAK di malam hari, Hyperplasia
N : 68x/menit Inf. Asering II/24 jam Leukosit : 18,1 (H)
pasien mengaku sempat ada darah pada air
kemihnya. Pasien mengaku tidak pernah RR : 20x/menit Inj. Ampicillin-Sulbactam Eosinofil: 0,90 (L)
mengalami hal seperti ini sebelumnya. Pasien 2x1,5 g
menyangkal pernah terbentur pada daerah t : 37,00 Netrofil:
kemaluannya. BAB (+) tidak ada keluhan. Pasien Inj. Metamizole 2x1 g
Status urologi 80,4 (H)
demam (-), mual (-), muntah (-). Pemeriksaan PSA.
Regio Costovertebralis Limfosit:
Inspeksi : Warna kulit sama Pro USG
8,30 (L)
dengan sekitarnya, tidak tampak
Prostatectomy + PA
benjolan Monosit:
Palpasi : Tidak teraba massa,
ballotemen ginjal tidak teraba 8,90 (H)
Perkusi : Nyeri ketok pada Hematokrit: 29 (L)
costovertebral -/-
Regio Suprapubic Eritrosit:
Inspeksi : Kesan datar, warna kulit 3,2 (L)
sama dengan sekitarnya, tidak
tampak benjolan
Palpasi : Nyeri tekan (-), tidak
teraba benjolan
Regio Genitalia Eksterna
Inspeksi : Warna terlihat lebih
gelap dari sekitarnya, tidak
tampak massa, terpasang DC
Palpasi : Tidak teraba massa, tidak
ada nyeri tekan
Rectal Toucher
Tonus mencengkeram, mukosa
licin, ampulla recti tidak kolaps,
prostat teraba kenyal,
permukaannya licin, jarak
mediolateral ±3cm, sulcus
medianus teraba, simetris

(Nurma) Tn. Mahno 56 BPJS dr. Dimas, Pasien datang dengan keluhan benjolan leher sisi TD : 120/80 Soft Tissue Pre-op Hasil lab dbn
tahun Sp. B kiri bagian bawah. Benjolan tersebut terus Tumor Regio
N : 60x/menit Inf. Asering II/24 jam
membesar dari yang tadinya hanya seukuran Colli Sinistra
kelereng menjadi seukuran bola tenis sejak 5 RR : 20x/menit curiga jinak Inj. Ampicillin-Sulbactam
tahun yang lalu. Benjolan nyeri (-), panas (-), (Lipoma) 2x1,5 gr
serak (-), sesak napas (-), susah menelan (-), t : 37,00C
tangan kesemutan (-), mual (-), muntah (-) Status lokalis
Eksisi dan PA
Inspeksi : tampak 1 benjolan
berukuran ±7x7 cm di leher sisi kiri Inf. Asering II/24 jam
bawah, berwarna seperti warna
Inj. Ampicillin-Sulbactam
kulit sekitarnya
2x1,5 gr
Palpasi :
Inj. Metamizole
Teraba 1 benjolan kenyal, fix,
3x1 gr
nyeri tekan (-)

Anda mungkin juga menyukai