Farkogs Penting
Farkogs Penting
PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan salah satu hal yang paling berharga bagi manusia.
Dengan tubuh yang sehat, berbagai aktivitas yang bermanfaat dapat dijalankan
dengan baik. Namun pada saat tubuh sakit dan memerlukan terapi tambahan
dengan obat, maka dibutuhkan obat yang memenuhi aspek produk obat yang baik
Perkembangan dunia pengobatan saat ini telah sampai pada tahap yang
cukup baik, dengan ditemukannya berbagai obat-obat baru yang dapat membantu
pengobatan. Pada akhirnya dunia pengobatan saat ini mulai melirik kepada aspek
herbal, dengan semakin banyaknya praktisi kesehatan yang sadar akan banyaknya
budi daya tumbuhan obat dan produksi simplisia sebagai bahan baku obat
1
2
industri kecil farmasi yang berfokus pada obat herbal. Pada akhirnya produk
herbal mulai marak beredar dan digemari di tengah masyarakat (Pranata, 2011).
adalah munculnya aturan dalam menjaga kualitas obat herbal dengan cara
(FHI) yang hingga disusunnya penelitian ini pada Januari 2014, telah terbit edisi
bahan tambang tetapi juga kekayaan akan jenis-jenis tumbuhan terutama yang
telah dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat. Meski demikian, bukan berarti bahan
baku yang tersedia terjamin. Cukup banyak industri herbal yang merasa kesulitan
mendapatkan bahan baku karena budi daya tanaman obat belum marak dan masih
dalam tahap pengembangan. Menurut Badan POM (2006), 283 tanaman telah
merupakan tanaman obat yang masih ditambang dari hutan (bukan tanaman budi
daya). Keadaan ini juga dapat memicu adanya pemalsuan bahan baku oleh pihak-
pihak yang tidak bertanggung jawab. Hal yang juga mempengaruhi pentingnya
3
dilakukan penjagaan kualitas bahan baku obat herbal adalah karena banyaknya
faktor yang dapat mempengaruhi kualitas bahan baku yang berasal dari tanaman
seperti tempat tumbuh, nutrisi tanah, dan sebagainya (Pramono, 2014). Hal inilah
parameter mutu ekstrak yang terdiri dari berbagai parameter standar umum dan
reprodusibilitas produk.
Salah satu tumbuhan yang sering digunakan dalam obat tradisional adalah
digunakan untuk pengobatan adalah biji mahoni. Secara empirik biji mahoni telah
ditambah dengan air hangat, dan diminum secara langsung sehingga komponen
biji mahoni dapat masuk ke dalam tubuh. Namun jika tahan pahit, biji mahoni
populasi tinggi, bahkan tanaman ini masuk ke dalam tumbuhan dengan kelompok
populasi rentan (IUCN, 1998). Oleh karena itu keterbatasan bahan baku mahoni
dapat menjadi salah satu faktor tingginya potensi pemalsuan dan variasi kualitas
konsumtif dan serba instan yang ada di masyarakat. Hal ini tidak hanya terjadi
pada pola konsumsi melainkan juga pola hidup sehari-hari (Wahyudi, 2010). Sisi
negatif dari budaya serba instan adalah masyarakat dimanjakan dengan berbagai
masyarakat. Oleh karena itu keberhasilan penelitian ini akan sangat bermanfaat
Indonesia menuju ke arah yang lebih baik sehingga dapat bermanfaat bagi
B. Rumusan Masalah
1. Apakah aspek yang dapat dikaji sebagai tindakan awal dalam mengenali
2. Apa saja aspek parameter mutu yang dapat digunakan sebagai pedoman
Ponorogo?
C. Tujuan Penelitian
Kabupaten Ponorogo
5
D. Manfaat Penelitian
mahagoni (L.) Jacq.) sebagai bahan kajian ilmiah yang pada akhirnya
2. Bagi Fakultas Farmasi UGM, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk
3. Bagi industri herbal dan obat tradisional, hasil penelitian ini dapat
E. Tinjauan Pustaka
a. Nomenklatur
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Sapindales
Suku : Meliaceae
Marga : Swietenia
(Tjitrosoepomo, 2000)
b. Nama Indonesia
(Wijayakusuma, 2008).
c. Morfologi tanaman
dengan jumlah anak daun 4-14 pasang pada setiap ibu tangkai daun,
melekuk, bentuk daun bulat telur atau bulat memanjang, ujung runcing
atau meruncing, ukuran helaian daun panjang 3-12 cm, lebar 1,3-5 cm,
dengan panjang tangkai daun 3-13 mm. Bunga majemuk tipe malai,
dengan panjang malai 2-10 cm, panjang tangkai bunga 1-4 mm;
kekuningan, panjang mahkota 3-4 mm; panjang tabung benang sari 2-3
mm, pangkal tabung benang sari mula-mula jingga dan setelah masak
berwarna merah; panjang putik 0,5 mm; buah berukuran 7-10 cm; biji
membulat dan pipih, ukuran biji termasuk sayapnya 4,5-5,5 cm; daging
tumbuh di daerah kering (Backer & Bakhuizen van den Brink, 1965).
daunnya. Swietenia mahagoni (L.) Jacq. memiliki daun dan buah yang
macrophylla King memiliki daun yang lebih besar dan lebar serta buah
pada media pasir dengan kisaran suhu 30 sampai 35°C, atau suhu
e. Kandungan kimia
(Sianturi, 2001).
10
2012).
komponen biji mahoni dapat masuk ke dalam tubuh, namun jika tahan
mahoni juga dapat berfungsi sebagai penurun kadar gula darah (Raja,
standar umum dan parameter standar spesifik. Hal ini berkaitan dengan
Obat tradisional atau yang disebut juga dengan obat herbal adalah
Obat herbal merupakan tanaman atau bagian dari tanaman yang telah
Mengenai pemeriksaan mutu, akan lebih baik lagi jika dibangun suatu
sesuai standar obat herbal, maka obat herbal dapat digunakan untuk
b. Proses Ekstraksi
dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair. Zat aktif
(Anonim, 1986).
13
3) Bereaksi netral
(Anonim, 1986)
(Anonim, 1986).
c. Maserasi
dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif. Zat
kata lain adalah replikasi dengan pelarut yang sama dengan jumlah
d. Ekstrak
hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa
(Anonim, 2000).
15
e. Parameter Non-Spesifik
1) Susut pengeringan
kamar. Jika suhu lebur zat lebih rendah dari suhu penetapan,
(Anonim, 1989).
(Agoes, 2007).
mineral internal dan eksternal yang berasal dari proses awal sampai
proses yang sangat sulit, oleh karena itu biasanya hanya dilakukan
(Sudarmadji, 1986).
dari penetapan kadar abu, yaitu dengan melarutkan hasil abu dari
yang tidak larut terhadap asam. Nilai maksimal atau rentang yang
(Anonim, 2000).
Kadar sari larut air adalah kadar senyawa yang dapat larut
dengan aktivitas biologis obat. Senyawa yang lebih non polar akan
5) Kadar air
(Anonim, 2000).
2014).
yaitu air bebas, air terikat secara lemah, dan air terikat kuat.
Air yang ada dalam bentuk ini masih tetap mempunyai sifat
hidrogen.
atau diuapkan.
20
Dormansi pada biji dapat dilihat dari kulit biji yang keras yang
f. Parameter Spesifik
1) Parameter Identitas
2) Organoleptik
3. Analisis Mikroskopi
juga solven untuk lemak dan minyak seperti Xylene dan Light Petroleum
dibagi menjadi dua kelas, yakni monokotil dan dikotil (Ferdinand &
Ariebowo, 2007).
cadangan. Embrio tumbuhan terdiri atas sumbu kecil dengan dua kutub
(titik tumbuh tunas akar dan titik tumbuh tunas pucuk). Pada sumbu
bijinya memiliki dua daun lembaga. Biji ini jelas terlihat terdiri atas
dua belahan atau dua keping. Lembaga adalah calon tumbuhan baru,
lain:
tebal, seringkali berbentuk cembung pada satu sisi dan rata pada
sebagai belahan biji atau keping biji, yang sebenarnya tidak tepat.
2) Sebagai alat untuk melakukan asimilasi, hal ini sama seperti daun-
kulit biji (spermodermis), tali pusat (funiculus), dan inti biji (isi biji).
kulit luar (testa) dan kulit dalam (tegmen). Kulit luar bersifat tipis
tetapi keras, sedangkan kulit dalam tipis seperti selaput dan sering
masak, tali pusat lepas sehingga pada biji hanya terlihat bekasnya
sebagai pusat biji (hilus). Inti biji (nucleus seminis) adalah semua
25
bagian biji yang terdapat di dalam kulit ari, terdiri dari lembaga
b. Jaringan tumbuhan
adalah sekelompok sel dengan asal usul, struktur, dan fungsi yang
sama. Definisi ini tidak tepat untuk semua kasus. Diperlukan definisi
tipe sel berubah menjadi tipe sel yang lain. Sebagai contoh, sel
hanya terdiri atas satu tipe sel, sedangkan jaringan rumit bersifat
heterogen, terdiri atas dua atau lebih tipe sel. Parenkim, kolenkim, dan
26
jenis jaringanya cenderung kabur dan satu jenis jaringan bisa berubah
itu, ciri-ciri struktural yang tampak begitu jelas pada sel-sel hewan,
sangat tidak jelas pada sel-sel tumbuhan (Fried & Hademenos, 1999).
1) Jaringan Meristem
dan juga masih ada sel yang tetap bersifat embrional, yaitu mampu
banyak vakuola.
sel dan inti sangat besar. Dinding sel meristem biasanya tipis, tetapi
(Mulyani, 2006).
2) Jaringan Parenkim
jaringan pada akar, batang, daun, dan buah, serta terdapat diantara
membelah diri
Ariebowo, 2007).
3) Jaringan Kolenkim
ditandai oleh adanya sel primer yang berdinding sel tebal dan tidak
4) Jaringan Sklerenkim
berfungsi menutup bagian luar dari biji atau buah, biasanya pada
5) Jaringan Epidermis
daun, akar, buah, biji, dan batang. Jaringan epidermis terdiri atas
sel epidermis, yaitu berupa sel penutup pada stomata (mulut daun).
2013).
31
d. Reagen kloralhidrat
diamati dengan lebih jelas dan dengan resolusi yang lebih tinggi
air dari udara. Sistem ini memberikan banyak keuntungan, yaitu peralatan
32
dipakai untuk menjajaki sistem pelarut dan sistem penyangga yang akan
berupa larutan, ditotolkan pada fase diam berupa bercak maupun garis
rapat yang telah berisi fase gerak yang sesuai. Pemisahan terjadi
ditentukan dua desimal. hRf ialah angka Rf dikalikan faktor 100 (h),
b. Fase diam
gerak. Dalam KLT, fase diam harus mudah didapat. Pada umumnya
fase diam yang digunakan adalah silika gel. Fase diam dapat
Jenis ini biasa dikenal sebagai Silica Gel GF atau GF254 (Sudjadi,
1988).
c. Fase Gerak
Fase gerak ialah medium angkut yang terdiri atas satu atau
yang paling sederhana dan tidak lebih dari tiga macam campuran.
lainnya.
yang kurang baik. Oleh karena itu sistem dua pelarut lebih disenangi.
1988).
dengan pembalikan fase. Dalam hal ini fase diam dibacem dengan
e. Senyawa pembanding
cuplikan. Jika mungkin, akan lebih baik digunakan pelarut yang sama
1973).
melalui corong yang telah diberi kertas saring atau kapas (Stahl,
1973).
zat aktif atau zat lain yang terdapat dalam tanaman. Syaratnya adalah
38
f. Pengembangan kromatogram
bejana itu diberi kertas saring dan fase gerak sampai kedalaman 0,5
cm. Agar pemisahannya baik, jarak antara permukaan fase gerak dan
garis batas harus sama (1 – 2 cm). Harga Rf sering tidak sama karena
besar dan intensitas bercak secara langsung pada lempeng KLT adalah
lempeng tidak kurang dari 3 larutan baku dari zat yang ditetapkan,
dengan kadar di antara perkiraan zat dalam larutan uji (misal: 80%,
2008).
atau berfluoresensi.
i. Anisaldehida-Asam Sulfat
Anisaldehida juga dapat dibuat dalam larutan lain seperti dalam asam
sampai berwarna kuning, larut baik dalam air dan bercampur dengan
1973).
glikosida (Wagner & Bladt, 1996), dan senyawa yang umum dan
(Hostettmann & Marston, 1995), dan kuning (Fried & Sherma, 1996).
biru, biru violet, atau merah muda (Kumar dkk., 2010), glikosida
j. Folin-Ciocalteu
fenol berasal dari sekitar 100 tahun yang lalu yang diinisiasi oleh Folin
(Makkar, 2003).
(Voeks & Rashford, 2013), bercak fenol yang terjadi akan berwarna
k. Senyawa Fenol
dari sayatan melintang biji dan sayap biji dari tanaman mahoni.
2. Besaran nilai parameter mutu serta profil KLT dari ekstrak etanolik biji