Anda di halaman 1dari 35

Perilaku Kesehatan

Blok XXXI
Nevi Kurnia Arianti, M.Si., Psi.
Flash Back :
Perilaku
• Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari
manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan
yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara,
menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis,
membaca, dan sebagainya.
• perilaku manusia adalah semua kegiatan atau
aktivitas manusia, baik yang diamati langsung,
maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar
(Notoatmodjo, 2003)
Perilaku dibedakan menjadi dua :

1. Perilaku tertutup (convert behavior)


• Perilaku tertutup
 respon seseorang terhadap stimulus dalam
bentuk terselubung atau tertutup (covert). Respon
atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas
pada perhatian, persepsi, pengetahuan,
kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang
yang menerima stimulus tersebut, dan belum
dapat diamati secara jelas oleh orang lain.
• 2. Perilaku terbuka (overt behavior)
Respon seseorang terhadap stimulus dalam
bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon
terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam
bentuk tindakan atau praktek, yang dengan
mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain.
Perilaku Kesehatan
• Perilaku kesehatan menurut Notoatmodjo
(2003)
suatu respon seseorang (organisme) terhadap
stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit
atau penyakit, sistim pelayanan kesehatan,
makanan, dan minuman, serta lingkungan.
Dari batasan ini, perilaku kesehatan dapat
diklasifikasikan menjadi 3 kelompok :
1. Perilaku pemeliharaan kesehatan (health
maintanance).
 Adalah perilaku atau usaha-usaha seseorang
untuk memelihara atau menjaga kesehatan agar
tidak sakit dan usaha untuk penyembuhan
bilamana sakit.
2. Perilaku pencarian atau penggunaan sistem atau
fasilitas kesehatan, atau sering disebut perilaku
pencarian pengobatan (health seeking behavior).
 adalah menyangkut upaya atau tindakan
seseorang pada saat menderita penyakit dan atau
kecelakaan.
Lanjutan….
3. Perilaku kesehatan lingkungan
Adalah apabila seseorang merespon lingkungan,
baik lingkungan fisik maupun sosial budaya, dan
sebagainya.
Mengingat kembali terbentuknya
PL menurut ahli non lokal
1. Skinner : S-O-R
• Skiner (1938)= perilaku merupakan respon atau
reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan
dari luar). Oleh karena perilaku ini terjadi melalui
proses adanya stimulus terhadap organisme, dan
kemudian organisme tersebut merespon, maka
teori skiner disebut teori “S – O - R”atau
Stimulus – Organisme – Respon.
• Diturunkan dalam 2 aliran : Behavioristik dan
Humanistik
2. Pavlov
• gerakan refleks itu dapat dipelajari dan dapat
berubah dengan melakukan latihan.
• Refleks dibagi menjadi dua bagian, yaitu refleks
wajar (unconditioned reflex) dan refleks
bersyarat (conditioned reflex).
Refleks wajar refleks yang terjadi dengan
sendirinya saat diberikan rangsang, sedangkan
refleks bersyarat adalah refleks yang harus
dipelajari.
Pavlov ..(ctd)
• Menurut teori conditioning, belajar adalah suatu
proses perubahan yang terjadi karena adanya
syarat-syarat (conditions), dapat berupa latihan
yang dilakukan secara terus menerus sehingga
menimbulkan reaksi (response).
Kelemahannya adalah menganggap bahwa
belajar adalah hanyalah terjadi secara otomatis
dan lebih menonjolkan peranan latihan-latihan,
dimana keaktifan dan pribadi seseorang tidak
dihiraukan.
3. Guthrie
• Teori yang dikemukakan oleh Guthrie adalah teori
conditioning
menitikberatkan pada cara-cara atau upaya tertentu
untuk mengubah kebiasaan yang kurang baik menjadi
kebiasaan yang baik.
Menurut Guthrie : tingkah laku manusia itu adalah
merupakan deretan-deretan tingkah laku yang terdiri
dari unit-unit. Unit-unit tingkah laku ini merupakan
respons atas rangsangan yang terjadi sebelumnya dan
menjadi rangsang berikutnya.
Guthrie..(ctd)
• Metode Reaksi Berlawanan (Incompatible Response Method)
Dasar pemikiran metode reaksi berlawanan adalah bahwa
manusia adalah merupakan organisme yang selalu bereaksi
terhadap rangsang-rangsang.
1. Metode Membosankan (Exhaustion Method)
Hubungan asosiasi antara rangsang dengan reaksi pada tingkah
laku yang buruk dibiarkan sampai kemudian menjadi bosan atas
keburukannya.
2. Metode Mengubah Lingkungan (Change of Enviromental
Method)
Adalah cara yang digunakan dengan memutuskan hubungan
rangsang antara rangsang dengan respons yang buruk yang akan
dihilangkan.
4. E.L. Thorndike
Thorndike menyatakan ada 2 prinsip belajar, yaitu
law of effect dan law of exercise, yang
terangkum dalam teorinya yaitu The
Connectionism Theory.
Law of Effect
Adalah prinsip yang menyatakan bahwa
seseorang dapat dengan cepat menguasai
perilaku baru, apabila ia merasa memperoleh
susuatu yang menyenangkan, memuaskan ketika
melakukan perbuatan (response) yang berkenaan
dengan perilaku tersebut di atas.
E.L. Thorndike..(ctd)
• Law of Exercise
Adalah prinsip yang menyatakan bahwa makin
sering perilaku baru itu dipraktekkan atau dilatih
penerapannya makin kuat dan makin cepat
berintegrasi dengan keseluruhan perilaku
kebiasaannya.
Psikologi Gestalt
• Teori ini disebut juga field theory atau insight
full lerning. Menurutnya manusia bukan hanya
sekadar makhluk reaksi yang hanya berbuat atau
bereaksi jika ada rangsang yang
mempengaruhinya. Manusia adalah individu
yang mempunyai kebulatan antara jasmani dan
rohani.
Psikologi Gestalt..(ctd)
• Secara pribadi manusia tidak secara langsung
bereaksi kepada rangsang, dan tidak pula reaksi
itu dilakukan secara tidak terarah, tidak pula
dilakukan dengan cara trial and error.
Reaksi yang dilakukan manusia tergantung pada
rangsang dan bagaimana motif-motif yang
terdapat pada dirinya. Manusia adalah makhluk
yang memiliki kebebasan.
Behavioristik
• S  R atau S  O  R
S = stimulus (rangsangan); R = Respons (perilaku, aktivitas)
dan O=organisme (individu/manusia).
• WSORW
W = world = lingkungan. Dibagi ke dalam dua jenis :
- Lingkungan objektif (umgebung= sgl sesuatu yg ada di sekitar
individu;secara potensial dpt melahirkan S)
- Lingkungan efektif (umwelt= sgl sesuatu yg aktual
merangsang organisme krn sesuai dgn pribadinya shg
menimbulkan kesadaran tertentu pd diri organisme dan ia
meresponsnya).
Humanis/Holistik
• perilaku itu bertujuan,  aspek-aspek intrinsik
(niat, motif, tekad) dari dalam diri individu mrpkn
faktor penentu untuk melahirkan suatu perilaku,
meskipun tanpa ada stimulus yang datang dari
lingkungan.
• Menjelaskan mekanisme perilaku individu dalam
konteks what (apa), how (bagaimana), dan why
(mengapa).
• What (apa) menunjukkan : tujuan
(goals/incentives/purpose) apa yang hendak dicapai
dengan perilaku itu
Humanistik, lanjutan…
•  How (bagaimana) menunjukkan : jenis dan
bentuk cara mencapai tujuan
(goals/incentives/pupose), yakni perilakunya itu
sendiri.
• Why (mengapa) menunjukkan : motivasi yang
menggerakkan terjadinya dan berlangsungnya
perilaku (how), baik bersumber intrinsik ataupun
ekstrinsik
Pembentukan Perilaku Sistematis

Positive Reinforcement/Penguatan positif


 jika suatu respon diikuti dengan sesuatu yang
menyenangkan, misalnya pujian/hadiah, mau
membuat bak sampah Plastik-Kertas-Organik
ketika mau lomba kebersihan desa
Negative Reinforcement/Penguatan negatif
 jika suatu respon diikuti oleh dihentikannya
atau ditarik kembalinya sesuatu yang tidak
menyenangkan, misalnya mau bayar kas desa
setelah preman tidak lagi marak di kampung
Pembentukan Perilaku ..(ctd)
• Punishment/Hukuman: mengakibatkan suatu
kondisi yang tidak enak dalam suatu usaha untuk
menyingkirkan perilaku yang tidak diinginkan.
Misalnya : Penskorsan
• Pemusnahan: menyingkirkan penguatan apa saja
yang mempetahankan perilaku. Misalnya
mengabaikan masukan dari bawahan akan
menghilangkan keinginan mereka untuk
menyumbangkan pendapat
Berbicara Perilaku, pasti Terkait
Motif
• 3 Motif Mc Clelland
1. Motif untuk berhubungan dengan orang lain
(Affiliation Motive),motif yang mengarahkan
tingkah laku seseorang untuk berhubungan dengan
orang lain. Tujuan  suasana akrab dan harmonis.
Ciri-ciri orang dengan motif afiliasi tinggi adalah : senang
berada di dalam suasana akrab, risau bila harus
berpisah dengan sahabat, berusaha diterima kelompok,
dalam bekerja atau belajar melihat dengan siapa ia
bekerja atau belajar.
Motif..(ctd)
2. Motif untuk berkuasa (Power Motive), motif
yang menyebabkan seseorang ingin menguasai
atau mendominasi orang lain dalam
berhubungan dengan orang lain dan cenderung
bertingkah laku otoriter.
Motif …(ctd)
3. Motif untuk berprestasi,  motif yang
mendorong seseorang untuk mencapai
keberhasilan dalam bersaing dengan suatu
ukuran keunggulan, baik yang berasal dari
standar prestasinya sendiri di waktu lalu atau
prestasi orang lain.
Yang terpenting adalah bagaimana caranya ia dapat
mencapai suatu prestasi tertentu.
Domain Perilaku
Materi kuliah Determinan Perilaku (afeksi,
kognisi, psikomotor)
Diukur dari 3 hal : pengetahuan, sikap, praktek.
Pengetahuan : taksonomi Bloom (6 tingkatan)
Sikap : 4 tingkatan sikap
Praktek : 4 tingkatan
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan seseorang
1) Faktor Internal : faktor dari dalam diri sendiri,
misalnya intelegensia, minat, kondisi fisik.
2) Faktor Eksternal : faktor dari luar diri, misalnya
keluarga, masyarakat, sarana.
3) Faktor pendekatan belajar : faktor upaya belajar,
misalnya strategi dan metode dalam
pembelajaran.
Sikap/attitude
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih
tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus
atau objek. Allport (1954) menjelaskan bahwa
sikap mempunyai tiga komponen pokok :
1) Kepercayaan (keyakinan), ide, konsep terhadap
suatu objek
2) Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap
suatu objek
3) Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave)
4 Tingkatan sikap  di materi kuliah determinan
perilaku
Praktik/tindakan
• Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam
suatu tindakan (overt behavior).
• Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu
perbuatan yang nyata diperlukan faktor
pendukung atau suatu kondisi yang
memungkinkan.
antara lain : fasilitas dan faktor dukungan
(support)
Lanjutan…
• Praktik mempunyai beberapa tingkatan :
1) Persepsi (perception)
• Mengenal dan memilih berbagai objek
sehubungan dengan tindakan yang akan diambil
adalah merupakan praktik tingkat pertama.
2) Respon terpimpin (guide response)
• Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan
yang benar dan sesuai dengan contoh adalah
merupakan indikator praktik tingkat kedua.
Lanjutan…
• 3) Mekanisme (mecanism)
• Apabila seseorang telah dapat melakukan
sesuatu dengan benar secara otomatis, atau
sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia
sudah mancapai praktik tingkat tiga.
• 4) Adopsi (adoption)
• Adaptasi adalah suatu praktik atau tindakan yang
sudah berkembang dengan baik. Artinya
tindakan itu sudah dimodifikasi tanpa
mengurangi kebenaran tindakan tersebut.
Pengukuran perilaku
• Pengukuran perilaku dapat dilakukan secara
langsung :
a. wawancara terhadap kegiatan-kegiatan yang
telah dilakukan beberapa jam, hari atau bulan
yang lalu (recall).
b. mengobservasi tindakan atau kegiatan
responden.
Proses terjadinya perilaku
menurut ahli lokal
• Menurut Notoatmodjo (2003) : sebelum orang
mengadopsi perilaku baru didalam diri orang
tersebut terjadi proses berurutan sbb :
1) Kesadaran (awareness)
Dimana orang tersebut menyadari dalam arti
mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus
(objek)
2) Tertarik (interest)
Dimana orang mulai tertarik pada stimulus
Lanjutan…
3) Evaluasi (evaluation)
Menimbang-nimbang terhadap baik dan tidaknya
stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti
sikap responden sudah lebih baik lagi.
4) Mencoba (trial)
Dimana orang telah mulai mencoba perilaku baru.
5) Menerima (Adoption)
Dimana subyek telah berperilaku baru sesuai
dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya
terhadap stimulus.
Sumber Bacaan
• Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan
(edisi revisi). Notoatmodjo, Soekidjo. (2012)
Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.
Tugas kelompok untuk Kuliah Faktor
Psikososial PL Kesehatan
• Membuat kelompok @10 orang
• Tugas : membuat rancangan intervensi : menciptakan perilaku
kesehatan (boleh memperkuat perilaku lama atau membuat
perilaku baru) di suatu komunitas tertentu. Pilih topik yang sesuai
kondisi masyarakat misalnya :
• NTT, Aceh, Jakarta, Papua, Jawa Barat,
• Baca sebanyak mungkin perilaku profil masyarakat tsb,
kemudian buat proposal rancangan kegiatan : alasan mengapa
perlu/latar belakang, tujuan, stake holder apa saja yang
dilibatkan, bagaimana intervensinya oleh Anda (tim dokter),
pengukuran keberhasilan, dan pengawasannya/monitoring, dan
bgmn pemeliharaan perilaku tsb.
• Kumpulkan dan presentasi (acak) di kuliah Faktor Psikososial PL

Anda mungkin juga menyukai