Anda di halaman 1dari 57

Teknologi Produk Bahan Alam

Farmasi (TPBAF)

Dra. Subaryanti, MSi, Apt.


Farmasi-ISTN
Jakarta
Kontrak Perkuliahan :
1. Tatap muka  2 sks = 2 x 50 menit = 100 mnt
2. Tugas individu/kelompok
3. Diskusi/Presentasi
4. Hadir ≤ 75%  tidak boleh ikut UAS
5. Toleransi telat maksimal 15 menit (jika hadir setelah 15
menit, kehadirannya 0)
6. Tidak diperbolehkan menitipkan/dititipi tandatangan,
konsekuensi keduanya akan memperoleh nilai E.
7. Surat ijin/sakit (dari dokter) diserahkan paling lambat
minggu berikutnya dengan pemberitahuan terlebih
dahulu.
8. Berpakaian rapi & sopan, tidak membuang sampah di
kelas, tidak ngobrol saat kuliah berlangsung dan HP di
silent (getar) saja.
Deskripsi :
1. TPBAF termasuk MK. Pilihan kelompok A
(Farmasi Sains dan industri).
3. Syarat minimal lulus adalah C
4. Definisi nilai :
* A, B, C : lulus
* D, E : tidak lulus
*K : kosong, harus mengulang di
semester yad (tidak bisa ikut UTS dan UAS)
5. Tidak ada ujian susulan/remedial
NILAI
Angka Huruf Bobot Predikat

80 – 100 A 4,0 Sangat memuaskan

75 – 79,9 A- 3,7 Memuaskan

72 – 74,9 B+ 3,3 Sangat baik

68 – 71,9 B 3,0 Baik

65 – 67,9 B- 2,7 Cukup baik

62 – 64,9 C+ 2,3 Kurang baik

55 – 61,9 C 2,0 Cukup

41 – 54,9 D 1,0 Kurang

0 – 40,9 E 0,0 Sangat kurang

4
Materi kuliah
Minggu Materi Aktifitas

1 Kontrak kuliah, Pendahuluan ---

2 Kelompok senyawa metabolit sekunder Kuliah interaktif, Presentasi & Diskusi

3 Ragam produk /sediaan bahan alam -I Presentasi, Diskusi

4 Ragam produk/sediaan bahan alam-II Presentasi, Diskusi

5 Teknik fraksinasi dan isolasi bahan alam Presentasi, Diskusi

6 Isolasi senyawa metabolit sekunder Presentasi, Diskusi

7 UTS Materi 1-6


8 Pemilihan dan Penyiapan bahan ---
9 Teknik Ekstraksi bahan alam-I Presentasi, Diskusi
10 Teknik Ekstraksi bahan alam-II Presentasi, Diskusi
11 Teknik Ekstraksi Minyak Atsiri-I Presentasi, Diskusi
12 Teknik Ekstraksi Minyak Atsiri-II Presentasi, Diskusi
13 UAS Materi 8-12
Team Dosen :

1. Dra. Subaryanti, MSi, Apt.


• UTS

2. Ika Maruya, SSi, MSi


• UAS
Referensi :
• Agoes, G. 2007. Teknologi Bahan Alam. ITB,
Bandung.
• Agoes, G. 2009. Teknologi Bahan Alam (Serial
Farmasi Industri-2). Ed. Revisi. ITB, Bandung.
• Agusta, A. 2000. Minyak Atsiri Tumbuhan Tropis
Indonesia. ITB, Bandung.
• Anonim. 2013. Pedoman Teknologi Formulasi
Sediaan Berbasis Ekstrak. Vol 2. BPOM RI.
Direktorat Obat Asli Indonesia, Jakarta.
• Anonim. 2011. Formularium Obat Herbal Asli
Indonesia. Kemenkes RI, Jakarta.
Referensi :
• Anonim. 2010. Guidelines for The Use of
Herbal Medicines in Family Health Care.
Ministry of Health Republic of Indonesia.
• Anonim. 2008. Pengelolaan Pasca Panen
Tanaman Obat. Balitbang Depkes RI, Jakarta.
• Anonim. 2004. Monografi Ekstrak Tumbuhan
Obat Indonesia. Vol 1. BPOM RI, Jakarta.
• Anonim. 1987. Analisis Obat Tradisional.
Depkes RI, Jakarta.
Referensi :
• Anonim. 1986. Sediaan Galenik. Depkes RI, Jakarta.
• Anonim. 1985. Obat Kelompok Fitoterapi. Depkes RI,
Jakarta.
• Anonim. 1977- 1985. Materia Medika Indonesia I-V.
Depkes RI, Jakarta.
• Houghton, PJ., Raman, A. 1998. Laboratory Handbook
for The Fractionation of Natural Extracts. Chapman &
Hall, London.
• Nugroho, A. 2017. Buku Ajar Teknologi Bahan Alam.
Lambung Mangkurat Univ Press, Banjarmasin.
• Rafi, M., Heryanto, R., Septaningsih, DA. 2017. Atlas
Kromatografi Lapis Tipis Tumbuhan Obat Indonesia.
Vol 1. Pusat Studi Biofarmaka Tropika LPPM. IPB Press,
Bogor.
Pendahuluan
Bahan Alam

Khusus
1. Material organik yang dihasilkan oleh alam
2. Telah dipelajari & dibuktikan secara
empiris/tradisional
3. Hasil pengalaman & penggunaan turun-temurun
4. Memiliki khasiat tertentu untuk kesehatan
5. Sediaan bentuk segar, kering, ekstrak, senyawa
tunggal (pemurnian)
Era modern :
• Kecenderungan pola hidup yg mengarah pada
penggunaan bahan alami sbg zat berkhasiat
untuk :

- Pengobatan
- Perawatan kesehatan & • Lebih aman/efek
kebugaran negatif rendah
- Kosmetika • Meningkatkan
- Makanan fungsional nilai ekonomi
- Perawatan tubuh sehari-hari
Penelitian produk berbasis bahan alam

Semakin berkembang & prospektif

Metode & teknologi untuk pemanfaatan bahan alam

Produk bernilai tinggi


Bahan Alam

Spektrum luas

• Ketimum (Cucumis sativum)  memperlancar


pencernaan & antihipertensi
• Mentha piperita  Menthol  produk balsam
utk melegakan & menyegarkan
dada/tenggorokan
Pengertian Bahan Alam (Natural Product)
• Secara harfiah  bahan-bahan yg bersumber
dari alam (natural resources)  budidaya
pertanian, hasil perikanan darat dan laut,
hasil hutan, hasil tambang, bahan mineral.
• Terkait ilmu kimia organik, farmasi, ilmu
pangan (natural products)  metabolit
sekunder  sediaan kering, ekstrak, senyawa
tunggal dari tumbuhan, hewan (laut) &
mikroorganisme.
Definisi natural products (Samuelson, 1999) :
• Seluruh organisme yg telah diproses secara
sederhana untuk pengawetan (pengeringan).
• Bagian dari organisme  daun, bunga,
batang, organ tertentu dari hewan.
• Ekstrak dari organisme/bagian organisme.
• Komponen tunggal  alkaloida, kumarin,
flavonoid, lignan, glikosida, terpenoid,
steroid.
Definisi natural products (Cannell, 1998) :

• Metabolit sekunder dgn BM rendah


• Dihasilkan oleh organisme tertentu
• Sebagai komponen penunjang  alat
perlindungan, menarik perhatian organisme
lainnya.
Definisi bahan alam (umum) :
• Komponen/substansi kimia (metabolit
sekunder)  komponen tunggal/murni hasil
isolasi/campuran dlm bentuk ekstrak, sediaan
kering dari bgn tertentu/keseluruhan suatu
organisme spt tbhn, hewan & mikroorganisme
yg dieksplorasi & dimanfaatkan karena :
* Efek farmakologis, efek terapi, antioksidan,
antibakteri, dst.
* Bahan pewarna, penyedap, pengharum,
pengikat.
* Aktifitas biologis  pestisida alami.
Pestisida alami
Contoh bahan pewarna alami :
1. Akar kuning (Arcangelisia flava)

Sumber : Nugroho, A (2017)


2. Berberry (berberis vulgaris)  berberin

- Pewarna kuning
- Efek farmakologi &
terapi (Imanshahidi &
Hosseinzadeh, 2008)
3. Ekstrak Kunyit (Curcuma domestica) :
- Curcuminoid  pewarna alami, efek
farmakologi (Anand et al. 2007).
4. Cabe (Capsicum annuum)  Capsaicin : merah
5. Timun laut (Stichopus japonicus) 
terpenoid, flavonoid & saponin  efek
farmakologi (Husni, 2011)
Pemanfaatan

Bahan baku Produk jadi

- Standarisasi
Produk Nilai ekonomi - Aman
lanjutan - Praktis
• Obat
Teknologi Bahan Alam

• Bahan obat Guna


• Kosmetika (function)
• Makanan fungsional
• Suplemen makanan
• Produk herbal
• Aroma terapi
• Pewarna alami
• Bumbu alami Nilai
• Parfum (value)
• Jamu
Metabolit Sekunder & Fitokimia
Metabolit Metabolit
sekunder primer

• Senyawa dgn BM • Senyawa dgn BM tinggi


rendah • Struktur relatif sama di
• Jmlhnya sedikit setiap organisme
• Bukan komponen • KH, Lemak, Protein, Asam
nukleat
esensial dlm
• Bukan bahan alam
metabolisme • Sbg nutrisi/bahan pangan

- Pertahanan diri
- Perlindungan penyakit Bahan dasar biosintesis
- Pelindung kondisi kritis metabolit sekunder
- Hormon
Bagan : Jalur biosintesis metabolit sekunder pada tumbuhan
(Sumber : Nugroho, A. 2017)
Fitokimia
(Phytochemicals)

Phyto : Chemicals :
tumbuhan Senyawa kimia
Harfiah  senyawa kimia yg
dihasilkan oleh tumbuhan
FITOKIMIA

Kimia Bahan Alam  metabolit


sekunder yg khusus dihasilkan tbhn

Umum  senyawa kimia non nutrisi


utk proteksi/pertahanan dlm sel tbhn
Agroindustri adalah :
• Kegiatan industri yg dilakukan untuk
menghasilkan pendapatan dgn cara
menciptakan nilai tambah dari bahan alam,
diperoleh melalui proses budidaya/langsung
dari alam (ekstraksi).
• Produk bahan alam :
 output agroindustri (produk)
 input agroindustri (material  proses :
nilai tambah)
Agroindustri Bahan Alam

Industri primer Petani jahe  tanam  panen 


bersihkan  jual

Industri sekunder Pabrik jamu  beli jahe  diolah 


minuman instan  kemasan modern

Lab  jasa analis kualitas produk 


Industri tertier
perusahaan (konsumen)

Lab  riset  senyawa aktif  aktifitas


Industri kuarter biologi/farmakologi  formula terstandar
 dijual  produksi skala besar
INDUSTRI

Sebuah kegiatan utk memperoleh


pendapatan dgn menjual
produk/jasa, lisensi/disain produk

Primer Pengadaan bahan baku

Sekunder Pengolahan bahan baku  nilai tambah

Tertier Pelayanan/jasa (service)

Kuarter Penjualan lisensi/disain produk


Agroindustri berdasarkan bahan bakunya :

1. Produk kimia non-pangan : karet, lipid, fiber


2. Produk pangan
3. Produk bioindustri (enzim)
4. Produk perikanan & peternakan
5. Produk hasil hutan
6. Produk bahan dasar
7. Produk bahan alam : farmasi, herbal
kosmetik, makanan, suplemen.
Produk perikanan & peternakan :
Produk hasil hutan :
Produk bahan dasar :
Produk bahan alam :
Gambar : pemanfaatan bahan alam dlm industri
(Sumber : Nugroho, A. 2017)
Lingkup Kegiatan industri

1. Material
2. Teknologi pengolahan
3. Mesin & peralatan
4. Sumber daya manusia
5. Modal
6. Manajemen
7. Perencanaan
8. pemasaran
Tujuan Teknologi Industri

Menciptakan sistem produksi, baik dari sisi


manajemen/teknologi prosesnya yg efektif & efisien

Produktifitas tinggi utk menghasilkan nilai tambah dari


pemrosesan bahan

Pemahaman & penguasaan segala aspek  sifat & jenis


material, teknologi proses, mesin & peralatan,
pengendalian mutu, riset & pengembangan, spesifikasi SDM
Pengertian & ruang lingkup :
No. Istilah Definisi
1. Simplisia/Herbal Bahan alam yg telah dikeringkan, digunakan utk
pengobatan, belum mengalami pengolahan, kecuali
dinyatakan lain dikeringkan pada suhu tdk lebih 60oC.
2. Ekstrak Sediaan kering, kental/cair, dibuat dgn menyari simplisia
nabati/hewani menurut cara yg cocok, diluar pengaruh
cahaya matahari langsung.
3. Ekstrak cair Ekstrak berbentuk cair, diperoleh dari hasil penyarian
dgn/tanpa penguapan penyari, hingga memenuhi
persyaratan yg ditetapkan.
4. Ekstrak kental Ekstrak berbentuk kental, diperoleh dari proses penguapan
penyari dgn/tanpa bahan tambahan, hingga memenuhi
persyaratan yg ditetapkan.
5. Ekstrak kering Ekstrak berbentuk kering, diperoleh dari proses penguapan
penyari dgn/tanpa bahan tambahan, hingga memenuhi
persyaratan yg ditetapkan.
No. Istilah Definisi
6. Penyarian Proses penarikan zat yg dapat larut dari simplisia dgn pelarut yg
(ekstraksi) sesuai.
7. Penyari Cairan pelarut yg digunakan utk penyarian (ekstraksi)
8. Pemerasan Penarikan zat yg diinginkan dgn cara memeras simplisia segar
9. Infundasi Cara penyarian yg dilakukan dgn air menggunakan pemanasan
tdk langsung pd suhu 90o selama 15 menit (infusa) atau 30 menit
(dekokta)
10. Maserasi Cara penyarian yg dilakukan dgn cara merendam serbuk simplisia
dalam cairan penyari
11. Perkolasi Cara penyarian yg dilakukan dgn mengalirkan cairan penyari
melalui serbuk simplisia yg telah dibasahi
12. Digesti Cara penyarian dgn air menggunakan pemanasan lemah 40-50o
13. Refluks Cara penyarian dgn menggunakan pelarut tertentu pd suhu
didihnya dlm jangka waktu tertentu dgn alat khusus yg
dilengkapi pendingin balik
14. Tingtur Hasil sarian berbentuk cair, diperoleh dr proses penyarian 1
bagian simplisia nabati/hewani dgn 5 atau 10 bgn
etanol/campuran etanol-air
No. Istilah Definisi

15. Sediaan cair Meliputi bentuk sediaan yg berupa larutan, suspensi dan
emulsi

16. Sediaan semi Meliputi bentuk sediaan yg berupa salep, krim, gel.
padat

17. Sediaan padat Meliputi bentuk sediaan yg berupa granul, serbuk, serbuk
instan, pil, kapsul, kaplet/tablet, pastiles.

18. Air Yg dimaksud pada teknologi pembuatan sediaan ini kecuali


dinyatakan lain adalah air suling.

19. suhu Kecuali dinyatakan lain, semua suhu dalam Pedoman


Teknologi Formulasi Sediaan Berbasis Ekstrak dinyatakan
dalam derajat Celsius (o)
No. Istilah Definisi

20. Obat tradisional Sediaan berupa bahan tumbuhan, hewani, mineral atau
empirik (jamu) campurannya yg diwariskan dari nenek moyang secara
turun temurun.

21. Obat Herbal Sediaan obat bahan alam yang telah terbukti aman &
Terstandar (OHT) berkhasiat melalui uji pra klinik, bahan baku telah
distandarisasi.

22. Fitofarmaka Sediaan obat bahan alam yg telah terbukti aman &
berkhasiat melalui uji pra klinik dan klinik, bahan baku &
produk jadinya telah terstandar.

23. Obat Herbal Bagian tanaman/material tanaman dlm bentuk gubal


(WHO) (crude)/dlm bentuk olahan yg mengandung bahan aktif dgn
tambahan sejumlah eksipien sbg pelarut, pengencer,
pengawet. Umumnya bahan aktif yg menunjukkan efek
farmakologi tdk diketahui (tdk dikenal).

Anda mungkin juga menyukai