1091 2078 1 SM
1091 2078 1 SM
1 - Januari 2010
Atno
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah Pascasarjana UNS
ABSTRACT ABSTRAK
The purpose of this study was to improve learn- Tujuan dari kajian ini adalah untuk meningkat-
ing outcomes of students with the application of kan hasil belajar siswa dengan penerapan pembe-
contextual learning using VCD learning media lajaran kontekstual dengan media pembelajaran
in the subject of history, in grade XI IPA 1 SMA VCD pada pelajaran sejarah siswa kelas XI IPA
N 1 Banjarnegara, in the academic year of 1 SMA N 1Banjarnegara pada tahun ajaran
2009/2010. The study used class action research 2009/2010. Pelitian ini menggunakan pendeka-
approach with stages consisting of two cycles. tan penelitian tindakan kelas yang terbagi men-
Research data obtained by using interviews and jadi dua siklus. Pengumpulan data penelitian
observation with the observation sheet and menggunakan wawancra dan observasi dengan
evaluation tests. Data analysis technique used in instrument berupa lembar observasi dan tes
this study is simple descriptive statistical analy- evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sis. The results showed that there was an in- terjadi peningkatan hasil belajar. Berdasarkan
crease on teaching outcomes. Based on research, hasil penelitian disarankan bahwa penerapan
it is results suggested that contextual learning pembelajaran kontekstual dengan media VCD
models with learning VCD media need to be im- pembelajaran dapat digunakan untuk pembela-
plemented in the classroom learning, because jaran di dalam kelas. Hal ini karena model pem-
learning model can enhance the understanding of belajaran ini dapat menghubungkan antara ma-
materials and student learning outcomes and can teri dan pemahaman siswa, serta mewujudkan
introduce local history, so students understand pemahaman terhadap sejarah lokal. Dengan
more and they can,P utilize, and understanding demikian, siswa menjadi lebih paham, mampu
the existing memorial in the neighbourhood. memanfaatkan dan mengetahui memori kolektif
di lingkungan sekitarnya.
Keywords: Learning Results, Contextual Learn-
ing, VCD Learning Kata kunci: hasil belajar, pembelajaran kon-
tekstual, VCD pembelajaran
sih sering terjadi adalah semakin mem- gara sangat sulit untuk memperoleh ba-
buruknya pembelajaran sejarah. Keban- tas tuntas nilai ujian > 68. Dari 40 siswa
yakan guru sejarah ketika mengajar kelas XI IPA 2, yang berhasil mencapai
hanya memberikan cerita yang diulang- batas tuntas belajar sebanyak 17 siswa
ulang, membosankan, menyebalkan, (42,50%), sedangkan yang belum tuntas
dan guru sejarah dianggap siswa seba- sebanyak 23 siswa (57,50%).
gai guru yang memberikan pelajaran Penyempurnaan kurikulum pen-
yang tidak berguna (Suharso, 1992:23). gajaran sejarah menempatkan sejarah
Geoffrey Partington (dalam Widja lokal sebagai materi ajar. Sejarah lokal
1989:103) menyatakan bahwa praktik- memiliki arti khusus, yaitu sejarah den-
praktik pengajaran yang berlaku selama gan ruang lingkup spasial di bawah se-
ini sering dicap sebagai pelajaran hafa- jarah nasional. Sejarah lokal barulah ada
lan. Hal ini yang kadang mengakibatkan setelah adanya kesadaran sejarah na-
kebosanan pada peserta didik yang ber- sional (Abdullah, 2004:3). Sementara itu
dampak pada kurangnya pemahaman I Gde Widja (1989:11) menyebut sejarah
siswa terhadap materi yang disampai- lokal adalah suatu bentuk penulisan se-
kan sehingga hasil belajarnya kurang jarah dalam lingkup yang terbatas yang
maksimal. Dampak negatif lain adalah meliputi suatu lokalitas tertentu. Sejarah
dengan pendekatan pembelajaran se- lokal diartikan sebagai studi tentang
jarah yang lebih banyak bercerita mem- kehidupan masyarakat atau khususnya
buat siswa berpersepsi bahwa pelajaran komunitas dari suatu lingkungan seki-
sejarah dapat dikuasai hanya dengan tar (neighborhood) tertentu dalam di-
hafalan saja tanpa mempersoalkan kon- namika perkem-bangannya dalam ber-
teks serta esensi yang diharapkan dari bagai aspek kehidupan manusia (Widja,
pembelajaran sejarah yang sebenarnya. 1989: 13).
Berdasarkan informasi dari guru Sejarah lokal diperlukan untuk
sejarah kelas XI IPA SMA Negeri 1 Ban- membangkitkan kesadaran sejarah na-
jarnegara, sebagian besar siswa berang- sional serta menghindarkan siswa tidak
gapan bahwa pelajaran sejarah adalah tahu atau tidak mengenal nilai sejarah
pelajaran yang membosankan dan yang ada di sekitarnya. Pembelajaran
cenderung bersifat hafalan. Sebagian sejarah hendaknya dimulai dari fakta-
dari mereka mengalami kejenuhan fakta sejarah yang dekat dengan ling-
dalam proses pembelajaran di kelas. kungan tempat tinggal anak, baru ke-
Banyak siswa yang takut untuk ber- mudian pada fakta-fakta yang jauh dari
tanya tentang sesuatu yang belum di- tempat tinggal anak (Wasino, 2005:1).
mengerti serta mengemukakan penda- D a la m sa tu pem bela ja ran di
pat atau gagasan. Banyak dari mereka dalamnya dapat terintegrasi dengan
yang memilih duduk, diam, mencatat, materi yang lain. Sebagai bahan acuan
dan mendengarkan pada saat pembe- belajar, dapat dipergunakan berbagai
lajaran berlangsung, sehingga proses sumber sejarah lokal yang ada di ling-
pembelajaran terkesan membosankan. kungan sekitarnya, sehingga siswa aktif
Hal ini berakibat pada hasil belajar mencari sumber yang diperlukan. Di
siswa yang kurang maksimal. Hasil be- sini, siswa terlatih berdiskusi dengan
lajar siswa pada mata pelajaran sejarah teman dan terlatih menjalin komunikasi
yang diujikan dalam ulangan harian dengan orang lain atau masyarakat seki-
masih rendah. Berdasarkan data yang tar sedangkan guru lebih berperan seba-
diperoleh, hasil belajar sejarah siswa gai fasilitator.
kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Banjarne- Guru sejarah harus dapat
93
Paramita Vol. 20, No. 1 - Januari 2010
94
Paramita Vol. 20, No. 1 - Januari 2010
95
Paramita Vol. 20, No. 1 - Januari 2010
dan warna menarik, membuat siswa prestasi belajar sejarah rendah. Ber-
tertarik untuk mempelajarinya, cukup dasarkan data yang diperoleh, hasil be-
populer dalam masyarakat, dan yang lajar sejarah siswa kelas XI IPA 2 SMA
paling penting dapat memperjelas kon- Negeri 1 Banjarnegara sangat sulit un-
sep belajar bagi siswa. tuk memperoleh batas ketuntasan mini-
Dari uraian di atas, permasalahan mal > 68, sehingga diperlukan adanya
yang perlu dikaji secara kritis apakah tindakan untuk meningkatkan kemam-
dengan Pendekatan Pembelajaran kon- puan siswa.
tekstual dengan media VCD pembela- Indikator keberhasilan penelitian
jaran mampu meningkatkan hasil bela- tindakan kelas ini adalah apabila 85%
jar sejarah siswa kelas XI IPA 2 SMA siswa memperoleh nilai di atas batas
Negeri 1 Banjarnegara tahun ajaran ketuntasan. Siswa dinyatakan tuntas
2009/2010? apabila nilai tes mata pelajaran sejarah
Sesuai dengan permasalahan yang lebih dari atau sama dengan > 68. Data
telah dikemukakan di atas, maka tujuan yang diperoleh akan dianalisis dengan
penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis statistik deskriptif sederhana,
penggunaan Pendekatan Pembelajaran yaitu dengan menghitung mean atau
kontekstual dengan media VCD pembe- nilai rata-rata hitung.
lajaran dalam upaya untuk meningkat-
kan hasil belajar sejarah siswa kelas XI
IPA 2 SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun HASIL DAN PEMBAHASAN
ajaran 2009/2010.
Pada pelaksanaan siklus I,
kegiatan yang dilakukan oleh guru se-
METODE PENELITIAN lama proses pembelajaran adalah dua
kali pertemuan yang masing-masing
Penelitian ini merupakan peneli- pertemuan selama dua jam pelajaran.
tian tindakan kelas (classroom action re- Kegiatan pada siklus I meliputi: refleksi
search). Penelitian tindakan kelas awal, perencanaan, tindakan, analisis
(classroom action research) adalah peneli- dan refleksi.
tian yang dilakukan oleh guru di kelas- Kegiatan refleksi awal adalah den-
nya (sekolah) tempat ia mengajar den- gan melakukan pengamatan terhadap
gan penekanan pada penyempurnaan proses dan pengalaman mengajar yang
atau peningkatan proses dan praksis selama ini ber-langsung di kelas XI IPA
pembelajaran (Aqib, 2006: 127). Peneli- 2 sehingga ditemukan kekuatan dan
tian ini dilaksanakan bersiklus, masing- kelemahan. Pada kegiatan selanjutnya
masing siklus dengan tahapan: yaitu tahapan perencanaan, peneliti
“perencanaan-implementasi-observasi- menyiapkan Rencana Perbaikan Pembe-
refleksi”, dan dilaksanakan dengan ko- lajaran (RPP) dengan materi pokok
laborasi-parsitipatif. adalah pembentukan lembaga-lembaga
Subjek dalam penelitian ini adalah kelengkapan negara dan pengalaman
siswa Sekolah Menegah Atas Negeri 1 bangsa Indonesia awal kemerdekaan.
Banjarnegara kelas XI program Ilmu RPP dibuat juga dengan berpedoman
Pengetahuan Alam kelas 2 (XI IPA 2) pada tujuh komponen utama Pendeka-
tahun ajaran 2007/2008. Pengambilan tan Pembelajaran kontekstual yang efek-
kelas XI IPA 2 ini sebagai sampel peneli- tif, yaitu: konstruktivisme, menemukan,
tian dikarenakan dibandingkan dengan bertanya, masyarakat belajar, pemode-
kelas lainnya, kelas XI IPA 2 memiliki lan, refleksi, dan penilaian yang se-
96
Paramita Vol. 20, No. 1 - Januari 2010
97
Paramita Vol. 20, No. 1 - Januari 2010
98
Paramita Vol. 20, No. 1 - Januari 2010
99
Paramita Vol. 20, No. 1 - Januari 2010
100
Paramita Vol. 20, No. 1 - Januari 2010
101
Paramita Vol. 20, No. 1 - Januari 2010
102
Paramita Vol. 20, No. 1 - Januari 2010
spekulasi. Selain itu, guru selalu melak- menumbuh-kan kesadaran dalam diri
sanakan pembelajaran dalam kelompok- siswa sebagai bagian dari bangsa Indo-
kelompok belajar. nesia yang memiliki rasa bangga dan
Dari nilai rata-rata kelas dan cinta tanah air yang dapat diimplemen-
ketuntasan klasikal tersebut dapat disa- tasikan dalam berbagai bidang ke-
jikan dalam bentuk tabel sebagai beri- hidupan. Dengan mema-sukkan nilai-
kut: nilai yang terkandung dalam sejarah
Pada siklus II ini, indikator keber- lokal dalam pembelajaran di kelas me-
hasilan ketuntasan belajar klasikal telah lalui VCD pembelajaran, siswa dapat
tercapai, yang pada mulanya di siklus I mengambil manfaat atau hikmah dari
indikator ketuntasan belajar belum ter- terjadinya suatu peristiwa sejarah yang
capai. Aktivitas selama pembelajaran terjadi di tingkat lokal.
siklus I hingga siklus II mengalami pen- Pembelajaran memberi inspirasi
ingkatan secara berkelanjutan. Dari bagi siswa untuk terus menerus bekerja
uraian diatas, dapat dikatakan bahwa keras, rela berkorban, dan menjaga per-
pembelajaran melalui Pendekatan Pem- satuan agar cita-cita dan tujuan Indone-
belajaran kontekstual dengan meng- sia bisa tercapai. Hal ini sesuai dengan
gunakan VCD pembelajaran dapat men- pendapat dari Kuntowijoyo (1995) yang
ingkatkan pemahaman materi sejarah menerangkan bahwa fungsi sejarah
siswa yang nantinya bisa meningkatkan dalam kaitannya dengan sarana pen-
hasil belajar sejarah siswa. didikan, adalah sebagai pendidikan
Selain dapat meningkatkan hasil moral, penalaran, politik, kebijakan, pe-
belajar sejarah, pembelajaran dengan rubahan, masa depan, dan keindahan.
menggunakan model pembelajaran kon-
tekstual dengan media VCD pembela-
jaran juga dapat menjadikan siswa lebih SIMPULAN
memaknai sejarah lokal pada khususnya
dan sejarah nasional pada umumnya. Berdasarkan hasil penelitian dan
Setelah pembelajaran yang dilaku-kan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
selama dua siklus, ternyata dapat Pendekatan Pembelajaran kontekstual
menumbuhkan apresiasi dan penghar- dengan media VCD pembelajaran den-
gaan siswa terhadap pe-ninggalan se- gan mengangkat nilai-nilai sejarah lokal
jarah dalam hal ini berupa monumen yang dilak-sanakan di kelas XI IPA 2
peringatan sebagai bukti perjuangan SMA Negeri 1 Banjarnegara dapat me-
rakyat Banjarnegara di masa perang ke- ningkatkan hasil belajar sejarah siswa.
merdekaan. Pembelajaran juga dapat Nilai rata-rata kelas sebelum diadakan
menumbuhkan pemahaman siswa ter- penelitian sebesar 66,75 dengan ketunta-
hadap proses terbentuk-nya bangsa In- san belajar hanya mencapai 42,5%. Ke-
donesia melalui sejarah yang panjang, mudian pada siklus I mengalami pen-
103
Paramita Vol. 20, No. 1 - Januari 2010
ingkatan sebesar 68,49 dengan ketunta- Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan
san belajar mencapai 55%, sedangkan Kelas untuk Guru. Bandung: Yrama
pada siklus II nilai rata-rata kelas men- Widya.
galami peningkatan pesat sebesar 74,88 Darsono, Max. 2002. Belajar dan Pembela-
dengan ketuntasan belajar mencapai jaran. Semarang: IKIP Semarang
85%. Press.
Dari hasil kesimpulan penelitian Depdiknas. 2003. Pendekatan Kontekstual
maka penulis mengajukan saran sebagai (Contextual Theacing and Learning).
berikut (1) Pendekatan Pembelajaran Jakarta: Depdiknas.
kontekstual dengan media VCD pembe- Hamalik, Oemar. 1994. Media Pendidikan.
lajaran perlu dilaksanakan dalam pem- Cetakan 7. Bandung: Citra Aditya
belajaran di kelas, karena model pembe- Bakti.
lajaran tersebut dapat mening-katkan Munib, Ahmad, dkk. 2004. Pengantar
pemahaman materi dan hasil belajar Ilmu Pendidikan. Semarang: Unnes
siswa serta dapat mengenalkan sejarah Press.
lokal sehingga siswa lebih mengenal, Nurhadi, dkk. 2003. Pembelajaran Kon-
memanfaatkan, dan melestarikan monu- tekstual dan Penerapannya dalam
men peringatan yang ada di lingkungan KBK. Malang: UM Press.
sekitar, (2) guru hendaknya menjaga Sadiman, Arief W. dkk. 1996. Media Pen-
hubungan yang baik dengan siswa, didikan; Pengertian, Pengembangan,
menerapkan program yang terencana dan Pemanfaatannya. Jakarta: Ra-
dan menerapkan strategi belajar sejarah jawali Press.
yang menarik sehingga siswa berminat Soedarsono, F.X. 2001. Aplikasi Penelitian
dan antusias mengikuti pelajaran terse- Tindakan Kelas. Jakarta: PAU P2AI
but, (3) pada pembelajaran mengguna- Dirjen Dikti.
kan Pendekatan Pembelajaran kon- Suharso, R. 1992. “Persepsi Siswa terha-
tekstual dengan media VCD pembela- dap Pengajaran Sejarah”. Jurnal
jaran, guru perlu melakukan analisis Paramita, Nomor 3 Tahun 1992.
terhadap kemampuan siswa, sehingga Sudjana. 2002. Media Pengajaran. Band-
pencapaian belajar dengan Pendekatan ung: Sinar Baru Algensindo Off-
Pembelajaran kontekstual dengan media set.
VCD pembelajaran dapat berjalan den- Sugandi, Achmad. 2004. Teori Pembela-
gan efektif, (4) perlu adanya peng- jaran. Semarang: Unnes Press.
gunaan variasi media pembelajaran agar Tri Anni, Catharina. 2004. Psikologi Bela-
dapat meningkatkan pemahaman siswa jar. Semarang: Unnes Press.
akan materi sejarah sehingga dapat Triarso, Agus, 2004. “Dasar-Dasar In-
mening-katkan hasil belajar, (5) bagi struksional Penulisan Naskah
siswa perlu adanya peningkatan keak- Multimedia”, Makalah disajikan
tifan siswa dalam pembelajaran sejarah, dalam Seminar Multimedia di
sehingga pemahaman da-pat diperoleh Bandungan, Semarang, 12 Agus-
secara menyeluruh. tus 2004.
Wasino. 2005. “Sejarah Lokal dan Pen-
gajaran Sejarah di Sekolah”. Jurnal
DAFTAR PUATAKA Paramita, Vol. 15 No. 1 Juni 2005.
Widja, I Gde. 1989. Sejarah Lokal Suatu
Abdullah, Taufik, (Ed.) 1979. Sejarah Lo- Perspektif dalam Pengajaran Sejarah.
kal di Indonesia. Yogyakarta: Gad- Jakarta: Departemen Pendidikan
jah Mada University Press. dan Kebudayaan.
104