Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gulma adalah tumbuhan yang tumbuh pada areal yang tidak dikehendaki yakni
tumbuh pada areal pertanaman. Gulma secara langsung maupun tidak langsung
merugikan tanaman budidaya. Gulma dapat merugikan tanaman budidaya karena
bersaing dalam mendapatkan unsur hara, cahaya matahari, dan air. Pengenalan
suatu jenis gulma dapat dilakukan dengan melihat keadaan morfologi, habitat, dan
bentuk pertumbuhanya.
Gulma dari golongan monokotil pada umumnya disebut juga dengan istilah
gulma berdaun sempit atau jenis gulma rumput-rumputan. Sedangkan gulma dari
golongan dikotil disebut dengan istilah gulma berdaun lebar. Ada pula gulma lain
yang berasal dari golongan teki-tekian atau golongan sedges.
Keberadaan gulma pada areal tanaman budidaya dapat menimbulkan kerugian
baik dari segi kuantitas maupun kualitas produksi. Kerugian yang ditimbulkan oleh
gulma adalah penurunan hasil pertanian akibat persaingan dalam perolehan air,
unsur hara dan tempat hidup, penurunan kualitas hasil, menjadi inang hama dan
penyakit, membuat tanaman keracunan akibat senyawa racun atau alelopati.
Pada saat ini alternatif pengendalian gulma yang berwawasan lingkungan
sedang marak dilakukan. Pengendalian tersebut dapat dilakukan dengan mencari
potensi senyawa golongan fenol dari tumbuhan lain sehingga dapat dimanfaatkan
sebagai bioherbisida. Selain itu efek dari bioherbisida ini tidak terkena secara
langsung terhadap tanaman budidaya dan mempunyai peluang kecil untuk
menyebabkan pencemaran.
Alelopati merupakan sebuah fenomena yang berupa bentuk interaksi antara
makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya melalui senyawa kimia.
Alelopati merupakan suatu peristiwa dimana suatu individu tumbuhan yang
menghasilkan zat kimia (senyawa-senyawa kimia) dan dapat menghambat
pertumbuhan jenis yang lain yang tumbuh bersaing dengan tumbuhan tersebut.
Allelopati selalu dihubungkan dengan peristiwa persaingan antar tanaman dan
gulma karena fitotoksisitas dalam mulsa, rotasi dan lain jenisnya. Terdapat banyak
fakta yang menunjukkkan bahwa alelopati memegang peranan penting di dalam
menentukan pola-pola vegetasi dalam ekosistem alami.
Rumput teki merupakan salah satu jenis gulma. Teki mempunyai batang
berbentuk segitiga, kadang-kadang bulat dan tidak berongga, daun berasal dari
nodia dan warna ungu tua. Gulma ini mempunyai system rhizome dan umbi sangat
luas. Sifat yang menonjol adalah cepatnya membentuk umbi baru yang dapat
bersifat dorman pada lingkungan tertentu.
Cyperus rotundus ini memiliki kandungan senyawa allelopati. Penelitian ini
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui potensi senyawa allelopati yang
terdapat pada Cyperus rotundus terhadap perkecambahan biji gulma Imperata
cylindrica dan Echinochloa colona yag telah diketahui bahwa jenis gulma ini yang
bersaing dengan tanaman padi dan mengganggu proses pertumbuhan tanaman
budidaya tersebut. Digunakan uji senyawa allelopati teki karena teki mudah untuk
didapatkan dan banyak penyebarannya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana
2. Bagaimana
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui
2. Untuk mengetahui
1.3 Manfaat Penelitian
1. Sebagai
2. Sebagai
1.4 Hipotesis
1. ….
2. ….
1.5 Batasan Masalah
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Gulma Imperata cylindrical
2.2 Gulma Echinochloa colona
2.3 Senyawa Allelopati Cyperus rotundus
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
3.2 Alat dan Bahan
3.3 Cara Kerja Penelitian

Anda mungkin juga menyukai