Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang MATRIKS ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Umi Tripsilatin selaku Guru mata
pelajaran Matematika yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita, dan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang
akan datang.

1
BAB II PEMBAHASAN

MATRIKS
A. Pengertian Matriks
1. Matriks
Suatu susunan yang berbentuk atau dari bilangan-bilangan yang
diatur dalam baris dan kolom,serta bilangan-bilangan itu diatur dalam
kurung biasa atau kurung siku.
NB :
Ordo = Baris dan Kolom
Apabila jumlah baris dan jumlah kolom sama,maka disebut dengan
MATRIKS PERSEGI
Cara membaca matriks yaitu dengan membaca baris terlebih dahulu
Contoh :

3 2
B=[ ] Maka matriks B adalah berordo 2×2. Banyaknya elemen
4 −2
adalah 4.
a. Elemen baris pertama kolom ke-1 adalah 3
b. Elemen baris kedua kolom ke-2 adalah -2.

B. Jenis – jenis Matriks

1. Matriks Baris
2. Matriks Kolom
3. Matriks Persegi
4. Matriks Persegi Panjang
5. Matriks Identitas
6. Matriks Segitiga Atas
7. Matriks Segitiga Bawah
8. Transpose Matriks
9. Kesamaan Matriks

Contoh Kesamaan Matriks :


3𝑥 2 5 −2 14 0
A=( ),B = ( ),C = ( )
𝑦 4 3 1 6 5
Jika, A+B = C, maka nilai x+y adalah.....
3𝑥 2 5 −2 14 0
( )+( )=( ),maka
𝑦 4 3 1 6 5
3x+5 = 14 sedangkan y+3 = 6

1
3x = 9 y=3

X = 3 , jadi x+y = 3+3 =6

Matriks Baris
Yaitu,matriks berordo 1xn atau hanya memiliki satu baris
Contoh : C = [ 1 3 5 ], matriks ini berordo 1x3
Matriks Kolom
Yaitu,matriks yang hanya memiliki satu kolom
23
Contoh : Y = 8 ,matriks ini berordo 3x1
14
Matriks Identitas
Yaitu,matriks yang semua elemen pada diagonal utamanya adalah 1
1 0
Contoh : H = [ ]
0 1
Matriks Segitiga Atas
Yaitu,matriks persegi yang elemen – elemen di bawah diagonal utamanya
adalah nol
6 −5 𝟏𝟏
Contoh : G = 0 2 0
0 0 0
Matriks Segitiga Bawah
Yaitu,matriks persegi yang semua elemen di atas diagonal utamanya
bernilai nol
0 0 11
Contoh : A = 0 2 6
10 0 −5
Transpose Matriks
Yaitu,matriks yang diperoleh dari memindahkan elemen – elemen baris
menjadi elemen pada kolom atau sebaliknya.
1 4 1 3
Contoh : J = [ ],maka transpose matriks J adalah [ ]
3 −2 4 −2
C. Perkalian Matriks

a.Perkalian matriks dengan skalar

k : skalar

A : matriks berordo 2x2


𝑎 𝑏 𝑘𝑎 𝑘𝑏
KA = [ ]=[ ]
𝑐 𝑑 𝑘𝑐 𝑘𝑑
3 −4
Contoh : Jika ditentukan k=3 (k=skalar) dan matriks A = ( ),maka
−2 5
tentukan kA!

1
3 −4
Jawab : kA = 3[ ]
−2 5
9 −12
kA = [ ]
−6 15
Sifat – sifat Perkalian Matriks dengan Skalar :

o a(B+C) = aB+aC
o a(B-C) = aB-aC
o (a+b)C = aC+bC
o (a-b)C = aC-bC
o (ab)C = a(bC)
o (aB)T = aBT

b.Perkalian matriks dengan matriks

Syarat dua matriks dapat dikalikan adalah,jika banyak kolom matriks kiri =
banyak baris matriks kanan.
𝑎 𝑏 𝑝
Contoh : ( ) ( ) = matriks berordo 2x1
𝑐 𝑑 𝑞
2 kolom 2 baris

Cara-cara dalam Mengalikan Matriks (RUMUS)

𝒂 𝒃 𝒑 𝒒 𝒂𝒑 + 𝒃𝒓 𝒂𝒒 + 𝒃𝒔
 ( )( )=( )
𝒄 𝒅 𝒓 𝒔 𝒄𝒑 + 𝒅𝒓 𝒄𝒒 + 𝒅𝒔
𝒂 𝒃 𝒎
 ( )( ) = (𝒂𝒎+𝒃𝒏 )
𝒄 𝒅 𝒏 𝒄𝒎+𝒅𝒏
𝒑 𝒒
𝒂 𝒃 𝒄 𝒂𝒑 + 𝒃𝒓 + 𝒄𝒕 𝒂𝒒 + 𝒃𝒔 + 𝒄𝒖
 × 𝒓 𝒔 =
𝒅 𝒆 𝒇 𝒅𝒑 + 𝒆𝒓 + 𝒇𝒕 𝒅𝒒 + 𝒆𝒔 + 𝒇𝒖
𝒕 𝒖
D. Determinan Matriks

Yaitu,jumlah semua hasil perkalian elementer yang bertanda dari A dan


dinyatakan dengan det(A).

1. Matriks ordo 2x2


𝑎 𝑏
A=( ),maka determinan matriks A= det.A = |𝐴| adalah....
𝑐 𝑑
𝑎 𝑏
Jawab: det.A = |𝐴| = | | = ad - bc
𝑐 𝑑

2. Matriks ordo 3x3

1
Matriks berordo 3x3 dapat diselesaikan menggunakan dua cara
(dua pendapat),yaitu :

a. Metode Sarrus
Contoh :
𝑎 𝑏 𝑐
P= 𝑝 𝑞 𝑟 maka,
𝑘 𝑙 𝑚

𝑎 𝑏 𝑐 𝑎 𝑏
det.P = |𝑃| = 𝑝 𝑞 𝑟 𝑝 𝑞
𝑘 𝑙 𝑚 𝑘 𝑙

= a.q.m+b.r.k+c.p.l-b.p.m-a.r.l-c.q.k

b. Metode Minor-kofaktor

Contoh :

𝑎 𝑏 𝑐
A= 𝑝 𝑞 𝑟 maka,
𝑘 𝑙 𝑚

𝑞 𝑟 𝑝 𝑟 𝑝 𝑞
|𝐴| = a | |-b| |+c| |
𝑙 𝑚 𝑘 𝑚 𝑘 𝑙
= a(q.m - r.l) - b(p.m - r.k) + c(p.l - q.k)

NB : Matriks yang determinan = 0,disebut Matriks Singular,sedangkan

Matriks yang determinan ≠ 0,disebut Matriks Non-singular

=> MATRIKS,sedangkan

=> DETERMINAN

E. Invers Matriks ordo 2x2

Rumus :
𝑎 𝑏
A=( )
𝑐 𝑑
Invers matriks A = A-1
1 𝑑 −𝑏
A-1 = |𝐴| ( )
−𝑐 𝑎

1
1 𝑑 −𝑏
A-1 = ( )
𝑎𝑑−𝑏𝑐 −𝑐 𝑎

Contoh :
4 2
A=( )
5 3
1 𝑑 −𝑏
A-1 = ( )
𝑎𝑑−𝑏𝑐 −𝑐 𝑎
1 3 −2
= (
12−10 −5
)
4
3
1 3 −2 −1
A-1 = ( ) = ( 25 )
2 −5 4 − 2
2

F. Persamaan Matriks
Persamaan matriks memiliki dua bentuk,yaitu :

a. AX = B,maka
X = A-1B
b. XA = B,maka
X = BA-1
Contoh :
4 2 2 3
1. ( )X = ( ), tentukan matriks X !
−3 −2 −1 −2
Jawab :
AX = B
X = A-1B
1 −2 −2 2 3
X= (
−8−(−6) 3
) ( )
4 −1 −2

1 −2 −2 2 3
= ( )( )
−2 3 4 −1 −2

1 −2 −2
= ( )
−2 2 −1

1 1
= (−1 − )
1
2
1 −1 5 −2
2. X( )=( ), tentukan matriks X !
0 −1 3 1
Jawab :
XA = B
X = BA-1

1
5 −2 1 −1 1
X=( ) ( )
3 1 −1−0 −0 1

5 −2 1 −1 1
=( ) ( )
3 1 −1 0 1

5 −2 1 −1
=( )( )
3 1 0 −1

5 −3
=( )
3 −4
G. Penjumlahan Matriks
Dua buah matriks A dan B dapat dijumlahkan apabila kedua matriks A
dan B mempunyai ordo yang sama.
𝑎 𝑐 𝑒 𝑔 𝑎+𝑒 𝑐+𝑔
Rumus : ( ) + (𝑓 ℎ ) = ( )
𝑏 𝑑 𝑏+𝑓 𝑑+ℎ

Contoh :
1 2 5 6 1+5 2+6
1. ( )+( )=( )
3 4 7 8 3+7 4+8
6 8
=( )
10 12
1 4 2 4
2. Diketahui A = [ ] dan B = [ ].
3 −2 −2 0
Jika A2 + C = ABt, nilai C adalah....
Jawab :
1 4 1 4 1.1 + 4.3 1.4 + 4. (−2)
A2 = [ ][ ]=[ ]
3 −2 3 −2 3.1 + (−2). 3 3.4 + (−2). −2

13 −4
=[ ]
−3 16
A2 + C = AB, maka
13 −4 1 4 2 4
[ ]+ C = [ ][ ]
−3 16 3 −2 −2 0

13 −4 18 −2
[ ]+C=[ ]
−3 16 −2 −6

18 −2 13 −4
C=[ ]-[ ]
−2 −6 −3 16

1
5 2
C=[ ]
1 −22
H. Pengurangan Matriks

Dua buah matriks A dan B dapat dikurangkan apabila kedua matriks A


dan B mempunyai ordo yang sama.
𝑎 𝑐 𝑒 𝑔 𝑎−𝑒 𝑐−𝑔
Rumus : [ ] - [𝑓 ℎ ] = [ 𝑏−𝑓 𝑑 − ℎ]
𝑏 𝑑
Contoh :

4 0 −2 3 4 − (−2) 0 − 3
1. [ ]− [ ]=[ ]
1 −3 −5 1 1 − (−5) 3 − 1

6 −3
=[ ]
6 2

4 0 −2 3
2. Diketahui matriks A = ( ) dan B = ( ). Tentukan nilai dari
1 −3 −5 1
At – Bt !
Jawab :
4 1 −2 −5
At = ( ) ,Bt = ( ), maka
0 −3 3 1

4 1 −2 −5
At – Bt = ( )-( )
0 −3 3 1

4 − (−2) 1 − (−5)
=( )
0−3 −3 − 1

6 6
=( )
−3 −4

1
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan mempelajari terlebih dahulu tentang matriks,maka akan lebih
mudah ketika kita akan menyelesaikan suatu masalah persoallan yang
berhubungan dengan matriks. Dengan membaca, kita akan lebih memiliki
wawasan yang luas dan lebih mudah memecahkan suatu masalah.
B. Saran
Demikian makalah yang kami buat,semoga bermanfaat bagi pembaca.
Apabila ada kritik dan saran yang ingin disampaikan, mohon sampaikan
kepada kami. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan. Kami sebagai penyusun memohon maaf atas segala kekurangan
dan kesalahan dalam menyusun makalah ini. Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai