Anda di halaman 1dari 14

I.

Jembatan Kereta Api Rangka Tertutup Tanjangrono


Jembatan kereta rangka tertutup tanjangrono merupakan salah satu contoh jembatan
rangka batang tertutup yang terletak di kabupaten Probolinggo. Jembatan ini
menghubungkan daerah Probolinggo dan Pasuruan. Jembatan ini memiliki panjang 32
meter dengan lamda (λ) 4 meter.

Gambar 3.24Jembatan Kereta Api Rangka Tertutup Tanjangrono

II. Lokasi
Jembatan Kereta Api Rangka Tertutup Tanjangrono terletak pada koordinat
7044’11”S 11307’23”E di Jalan Raya Tongas, Kabupaten Probolinggo, Jawa timur.
Jalan Raya Tongas merupakan jalan propinsi yang menghubungkan kota-kota di
sekitarnya. Adapun lokasi dari Jembatan Tanjangrono ini dapat dilihat pada Gambar
3.25
Gambar 3.25Lokasi Jembatan Kereta Api Rangka Tertutup Tanjangrono
(Sumber: www.maps.google.co.id)

Jembatan Tanjangrono selesai dibangun pada tahun 2011 yang berfungsi


menghubungkan jalur kereta api yang dipisahkan oleh Sungai Tanjangrono. Sungai
Tanjangrono memiliki lebar 30 meter. Dengan lebar yang cukup besar, dirasa perlu
untuk membangun sebuah jembatan kereta api untuk menunjang kelancaran lalu lintas
kereta api.

Gambar 3.26 Jembatan Kereta Api Tanjangrono


(Sumber: http://wikimapia.org/12458503/jembatan-tanjangrono)

III. Komponen Jembatan


Jembatan Kereta ApiTanjangrono merupakan salah satu jenis jembatan rangka
tertutup yang ada di Indonesia. Berdasarkan fungsinya, jembatan ini tergolong
jembatan jalan rel karena dikhususkan untuk dilewati kereta api, bukan pejalan kaki.
Seperti jembatan pada umumnya, Jembatan Kereta apiTanjangrono juga memiliki
komponen-komponen penyusun strukturnya. Komponen-komponen pada Jembatan
Tanjangrono, yaitu :
1. Konstruksi Bagian Atas
Pada konstruksi terdapat komponen berupa
a. Bantalan Rel Kereta api
b. Balok Melintang
c. Balok Memanjang
d. Rangka baja (Rangka Batang Tertutup)
e. Ikatan Angin
f. Ikatan Tumbuk
g. Pengaku/Stifener
2. Perletakan
3. Konstruksi Bangunan Bawah
Konstruksi bangunan bawah terdiri dari:
a. Abutment (Tembok Pangkal)
b. Piers (Pilar)
4. Pondasi
5. Approach
6. Bangunan Pengamanan Aliran
a. Plengsengan Pada Abutment
7. Bangunan Pelengkap
a. Tempat pengecekan jembatan
b. Kabel Kereta api
Di bawah ini akan dibahas lebih detail tentang komponen penyusun Jembatan
Kereta api Tanjangrono, Probolinggo.
IV. Konstruksi Bangunan Atas
a. Bantalan Rel Kereta Api
Bantalan rel kereta api berfungsi sebagai alas untuk pemasangan rel induk.
Bantalan rel kereta api yang terdapat pada jembatan rangka tertutup tanjangrono
terbuat dari balok kayu.

Bantalan Kereta
Api

Gambar 3.27Bantalan Rel Kereta Api

b. Balok Memanjang
Balok memanjang adalah balok yang menerima beban dari lantai
kendaraan (Rel Kereta Api). Balok memanjang pada jembatan tanjangrono
menggunakan profil I (Wide Flang).
Gambar 3.28 Gelagar Memanjang

Gelagar
Memanjang

Gambar 3.29Detail Gelagar Memanjang

c. Balok Melintang
Balok Melintang berfungsi sebagai pemikul utama beban kendaraan (kereta)
sebelum diteruskan menuju rangka utama. Balok melintang jembatan Tanjangrono
terbuat dari profil I.
Gelagar Melintang

Gambar 3.30 Gelagar Melintang

d. Rangka baja (Rangka Batang Tertutup)


Jembatan baja rangka batang tertutup di tanjangrono terdiri dari batang diagonal,
batang vertikal, batang tepi atas dan bawah . Batang diagonal menggunakan profil dua
profil C yang di sambung menggunanakn pelat pengaku. Batang vertikal menggunakan
profil I. Sedangkan batang tepi atas dan batang tepi bawah bawah menggunakan profil
C yang d sambung menggunakan pelat pengaku.
Gambar 3.31Rangka batang tertutup

Batang Diagonal

Gambar 3.32Batang Diagonal


Batang tepi Atas

Batang Vertikal

Gambar 3.33Batang Vertikal dan Batang tepi Atas

Batang Tepi Bawah

Gambar 3.34 Batang Tepi Bawah

e. Ikatan angin
Ikatan angin pada jembatan baja rangka tertutup tanjangrono berfungsi
untuk menahan beban lateral akibat beban angin dan menghubungkan kedua
sisi jembatan agar bekerja bersama-sama. Ikatan angin jembatan Tanjangrono
terbuat dari profil double siku. Ikatan angin pada jembatan ini terdapat dua
macam yaitu ikatan angin atas dan ikatan angin bawah.

Ikatan Angin Atas

Gambar 3.35 Ikatan Angin Atas

Ikatan Angin Bawah

Gambar 3.36 Ikatan Angin Bawah

f. Ikatan Tumbuk
Ikatan Tumbuk berfungsi menahan benturan horizontal dari roda kereta api. Ikatan Tumbuk di
pasang dipasang sepanjang jembatan antara kedua gelagar memanjang yang menumpu rel
kereta. Pada jembatan baja rangka tertutup tanjangrono terbuat dari profil baja siku.
Gambar 3.37 Ikatan Tumbuk

g. Pengaku/stiffener
Pengaku/stiffener berfungsi memberi kekauan terhadap rangka vertical dan balok
melintang, mengurangi bdang tekuk arah tegak lurus bidang rangka. Pengaku pada
jembatan baja tanjangrono ini terbuat dari potongan profil dengan ukuran yang telah
di rencanakan.

Gambar 3.38 Pengaku/stiffener

V. Perletakan
Perletakan adalah penumpu utama pada jembatan, perletakan menyalurkan
beban jembatan ke bangunan bawah (Abutment). Perletakan yang digunakan pada
jembatan Tanjangrono adalah jenis Rol dan Sendi
Gambar 3.39 Perletakan Rol

Gambar 3.40 Perletakan Sendi

VI. Konstruksi Bangunan Bawah


a. Abutment
Kepala jembatan atau abutment merupakan struktur bawah jembatan yang
berada di kedua ujung jembatan yang berfungsi untuk menerima beban langsung
dari struktur atas kemudian mentransfer beban tersebut langsung ke pondasi.
Abutment

Gambar 3.41Abutment Jembatan

b. AbutmentPiers (Pilar)
Pada dasarnya pilar indentik dengan abutment. Perbedaannya ada pada letak
konstruksinya saja. Abutmentterletak pada ujung jembatan sedangkan pilar
terletak di tengah jembatan. Fungsi dari pilar, seperti halnya abutment adalah
mentransfer gaya jembatan konstruksi bagian atas ke tanah. Selain itu pilar juga
berfungsi untuk memperpendek bentang jembatan yang terlalu panjang.

Pilar (Piers)

Gambar 3.42 Pilar (Piers)

c. Pondasi
Pondasi berfungsi untuk meneruskan beban-beban di atasnya ke tanah dasar.
Pada perencanaan pondasi harus terlebih dahulu melihat kondisi tanahnya. Dari
kondisi tanah ini dapat ditentukan jenis pondasi yang akan dipakai. Pembebanan
pada pondasi terdiri atas pembebanan vertikal maupun lateral, dimana pondasi
harus mampu menahan beban luar di atasnya maupun yang bekerja pada arah
lateralnya.
Ketentuan–ketentuan umum yang harus dipenuhi dalam perencanaan pondasi,
tidak dapat disamakan antara pondasi yang satu dengan yang lain, karena tiap-tiap
jenis pondasi mempunyai ketentuan-ketentuan sendiri. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam perencanaan pondasi adalah sebagai berikut :
1. Melihat kondisi tanah.
2. Batasan-batasan akibat konstruksi di atasnya.
3. Batasan-batasan sekeliling pondasi itu sendiri.
4. Waktu dan biaya yang diperlukan.
5. Penurunan tanah (Settlement)
Pada studi lapangan yang kami lakukan, pondasi yang digunakan pada
jembatan tidak dapat dilihat. Oleh karena itu, kami tidak melaporkan terlalu detail
untuk komponen pondasi ini.

VII. Bangunan Pengaman Aliran


a. Apron
Apron berfungsi untuk melindungi pilar dari tumbukan benda hanyutan baik
berupa kayu dan lain- lain.

Apron

Gambar 3.42Gambar Apron


VIII. Pelat Injak
Pelat Injak adalah suatu konstruksi yang berada sebelum konstruksi utama
jembatan. Pelat injak menumpu pada tepi abutment sebelah luar dan tanah urug di
sebelah tepi lainnya. Pelat injak memiliki beberapa fungsi, yaitu:
1. Memberi bidang datar sebelum memasuki lantai jembatan sehingga dapat
meminimalisir kerusakan pada lantai jembatan
2. Menghubungkan jalan dan jembatan sehingga tidak terjadi perubahan ketinggian
yang terlalu mencolok pada keduanya
3. Mencegah terjadinya penurunan setempat (settlement) pada tanah dasar di
belakang jembatan, yang diakibatkan adanya beban kendaraan sebagai beban
terpusat pada daerah di belakang back wall abutment
Pada jembatan Tanjangrono tidak terdapat Plat Injak.

IX. Bangunan Pelengkap


Jembatan Tanjangrono memiliki beberapa bangunan pelengkap, antara lain :
a. Tempat Pengecekan Jembatan
Tempat ini terlatak di tengah, sisi tepi luar jembatan. Berfungsi sebagai
tempat pijakan dan sebagai pengaman pekerja jika kereta api akan melintas
di atas jembatan tersebut.

Gambar 3.43Tempat Pengecekan Jembatan

b. Kabel Kereta Api


Kabel kereta api berfungsi sebagai penggerak persinyalan kereta api yang
akan keluar atau masuk stasiun disekitar jembatan kereta api tanjangrono.

Anda mungkin juga menyukai