II. Lokasi
Jembatan Kereta Api Rangka Tertutup Tanjangrono terletak pada koordinat
7044’11”S 11307’23”E di Jalan Raya Tongas, Kabupaten Probolinggo, Jawa timur.
Jalan Raya Tongas merupakan jalan propinsi yang menghubungkan kota-kota di
sekitarnya. Adapun lokasi dari Jembatan Tanjangrono ini dapat dilihat pada Gambar
3.25
Gambar 3.25Lokasi Jembatan Kereta Api Rangka Tertutup Tanjangrono
(Sumber: www.maps.google.co.id)
Bantalan Kereta
Api
b. Balok Memanjang
Balok memanjang adalah balok yang menerima beban dari lantai
kendaraan (Rel Kereta Api). Balok memanjang pada jembatan tanjangrono
menggunakan profil I (Wide Flang).
Gambar 3.28 Gelagar Memanjang
Gelagar
Memanjang
c. Balok Melintang
Balok Melintang berfungsi sebagai pemikul utama beban kendaraan (kereta)
sebelum diteruskan menuju rangka utama. Balok melintang jembatan Tanjangrono
terbuat dari profil I.
Gelagar Melintang
Batang Diagonal
Batang Vertikal
e. Ikatan angin
Ikatan angin pada jembatan baja rangka tertutup tanjangrono berfungsi
untuk menahan beban lateral akibat beban angin dan menghubungkan kedua
sisi jembatan agar bekerja bersama-sama. Ikatan angin jembatan Tanjangrono
terbuat dari profil double siku. Ikatan angin pada jembatan ini terdapat dua
macam yaitu ikatan angin atas dan ikatan angin bawah.
f. Ikatan Tumbuk
Ikatan Tumbuk berfungsi menahan benturan horizontal dari roda kereta api. Ikatan Tumbuk di
pasang dipasang sepanjang jembatan antara kedua gelagar memanjang yang menumpu rel
kereta. Pada jembatan baja rangka tertutup tanjangrono terbuat dari profil baja siku.
Gambar 3.37 Ikatan Tumbuk
g. Pengaku/stiffener
Pengaku/stiffener berfungsi memberi kekauan terhadap rangka vertical dan balok
melintang, mengurangi bdang tekuk arah tegak lurus bidang rangka. Pengaku pada
jembatan baja tanjangrono ini terbuat dari potongan profil dengan ukuran yang telah
di rencanakan.
V. Perletakan
Perletakan adalah penumpu utama pada jembatan, perletakan menyalurkan
beban jembatan ke bangunan bawah (Abutment). Perletakan yang digunakan pada
jembatan Tanjangrono adalah jenis Rol dan Sendi
Gambar 3.39 Perletakan Rol
b. AbutmentPiers (Pilar)
Pada dasarnya pilar indentik dengan abutment. Perbedaannya ada pada letak
konstruksinya saja. Abutmentterletak pada ujung jembatan sedangkan pilar
terletak di tengah jembatan. Fungsi dari pilar, seperti halnya abutment adalah
mentransfer gaya jembatan konstruksi bagian atas ke tanah. Selain itu pilar juga
berfungsi untuk memperpendek bentang jembatan yang terlalu panjang.
Pilar (Piers)
c. Pondasi
Pondasi berfungsi untuk meneruskan beban-beban di atasnya ke tanah dasar.
Pada perencanaan pondasi harus terlebih dahulu melihat kondisi tanahnya. Dari
kondisi tanah ini dapat ditentukan jenis pondasi yang akan dipakai. Pembebanan
pada pondasi terdiri atas pembebanan vertikal maupun lateral, dimana pondasi
harus mampu menahan beban luar di atasnya maupun yang bekerja pada arah
lateralnya.
Ketentuan–ketentuan umum yang harus dipenuhi dalam perencanaan pondasi,
tidak dapat disamakan antara pondasi yang satu dengan yang lain, karena tiap-tiap
jenis pondasi mempunyai ketentuan-ketentuan sendiri. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam perencanaan pondasi adalah sebagai berikut :
1. Melihat kondisi tanah.
2. Batasan-batasan akibat konstruksi di atasnya.
3. Batasan-batasan sekeliling pondasi itu sendiri.
4. Waktu dan biaya yang diperlukan.
5. Penurunan tanah (Settlement)
Pada studi lapangan yang kami lakukan, pondasi yang digunakan pada
jembatan tidak dapat dilihat. Oleh karena itu, kami tidak melaporkan terlalu detail
untuk komponen pondasi ini.
Apron