PENDAHULUAN
tentang standar baku mutu kesehatan lingkungan vektor adalah antropoda yang
ditularkan melalui makanan oleh lalat ini seperti disentri,kholera typoid, diare, gatal-
gatal pada kulit penyakit tersebut disebabkan karena sanitasi lingkungan yang
buruk. Penularan ini terjadi secara mekanis,dimana kulit tubuh dan kakinya yang
cyclorhapa,dan anggotanya terdiri atas lebih dari 116.000 spesies lebih diseluruh
dunia. Lalat adalah insekta yang lebih banyak bergerak dengan menggunakan
sayapnya (terbang). hanya sesekali bergerak dengan kakinya. Oleh karena itu,
daerah jelajahnya cukup luas. Berbagai jenis famili yang penting di pemukiman
1
antara lain adalah Muscidae (berbagai jenis lalat rumah,lalat kandang,lalat tanduk),
Calliphoridae (berbagai jenis lalat hijau) dan Carcophagidae (berbagai jenis lalat
maupun hewan. Berbagai penyakit penting yang dapat ditularkan oleh lalat
ECHO virus. Penyakit asal protozoa yang dapat ditularkan adalah amubiasis yang
disebabkan oleh Entamoeba Histoliytica dan E.coli. Selain itu kasus kecacingan
pada manusia dan hewan juga banyak di tularkan oleh lalat rumah. (Upik,
2006:63). Banyaknya penyakit yang dapat ditularkan oleh lalat maka diperlukan
secara fisik, kimia, biologi, maupun kultural. Metode pengendalian fisik dapat
insektisida. Salah satu upaya pengendalian lalat secara fisik dapat menggunakan
fly trap. Fly trap yang digunakan dapat berbentuk kubus seperti yang dianjurkan
menangkap lalat.
Bentuk-bentuk fly trap ini pernah di uji dalam penelitian Nelson Tanjung yang
berjudul “ Efektifitas berbagai bentuk fly trap dan umpan dalam pengendalian
kepadatan lalat pada pembuangan sampah jalan budi luhur medan tahun 2016’’.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dari ketiga bentuk fly trap (bentuk kubus,
segitiga dan silinder) bentuk yang paling disenangi lalat adalah fly trap yang
berbentuk kubus.
Selain bentuk fly trap, jenis umpan yang disukai lalat juga berpengaruh
sumber makanan lalat yaitu , gula, sirup, darah, kaldu daging dan banyak bahan
ketiga jenis umpan yang yang digunakan ( insang ikan, ampas tebu, dan udang),
jenis umpan yang paling disenangi lalat adalah umpan insang ikan. Sehingga dari
penelitian Nelson diketahui bahwa fly trap yang berbentuk kubus dengan umpan
insang ikan paling efektif dalam menangkap lalat. Akan tetapi perlakuan dalam
waktu peletakan jenis umpan dari berbagai jenis fly trap, Nelson tidak
memberikan waktu yang bersamaan dari berbagai jenis umpan. Sehingga adanya
penulis tertarik untuk kembali mencoba menguji “Efektifitas berbagai bentuk fly
trap dan umpan dalam pengendalian kepadatan lalat” karena menurut (Dani,
kelembapan. Jumlah lalat akan meningkat pada suhu 20 0C - 250C dan akan
berkurang jumlahnya pada suhu <100C atau >490C serta kelembapan yang
optimum 9O%..
b. Mengetahui jumlah lalat yang tertangkap pada berbagai bentuk fly trap
pemukiman .
1.5 Ruang Lingkup Penelitian