Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai unsur utama sumber daya manusia
aparatur negara mempunyai peran yang menentukan keberhasilan penyelenggaraan
pemerintah dan pembangunan. Sosok PNS yang mampu memainkan peran tersebut
adalah PNS yang mempunyai kopetensi yang diindikasikan dari sikap dan
perilakunya yang penuh dengan kesetiaan dan ketaatan kepada Negara, bermoral dan
bermental baik, professional, sadar akan tanggung jawabnya sebagai pelayan publik,
serta mampu menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Untuk dapat
membentuk sosok PNS professional seperti tersebut diatas perlu dilaksanakan
pembinaan melalui jalur pelatihan.
Sesuai Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara(LAN) RI Nomor 21
Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan II, maka penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
Dasarkader PNS sebagai salah satu jenis pelatihan yang strategis paska UU ASN
dalam rangka pembentukan kemampuan bersikap dan bertindak professional yang
berlandaskan pada nilai-nilai dasar yang meliputi: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi, serta disinkronkan dengan nilai-nilai
dasar NKRI yang meliputi : Manajemen ASN, Whole of Government (WoG) dan
pelayanan publik.
Setelah mempelajari nilai-nilai dasar ANEKA dan nilai-nilai dasar NKRI,
maka peserta diklat dituntut untuk memiliki nilai-nilai dasar tersebut sebagai prinsip
yang menjadi landasan dan menjalankan profesi sebagai ASN. Aktualisasi dapat
dilaksanakan dengan baik maka peserta diklat perlu membuat rancangan aktualisasi
yang akan dilaksanakan di tempat habituasi. Pelaksanaan habituasi (off-class)
merupakan implementasi dari teori-teori selama proses pembelajaran (on-class) yang
saling terkait.
Upaya kesehatan puskesmas mencakup upaya peningkatan kesehatan
(promotif), pencegahan (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan
(rehabilitatif) yang bersifat menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Puskesmas
sebagai unit organisasi terkecil berperan sebagai ujung tombak pusat pengembangan
kesehatan. Dewasa ini, pelayanan public yang dilaksanakan ASN di bidang kesehatan
mendapat sorotan publik, terutama tentang kualitas pelayanan kesehatan yang kurang
memuaskan. Banyaknya masalah yang timbul diakibatkan kurangnya dan turunnya
kesadaran dan kepedulian ASN dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Menurut Permenpan Nomor: Per/ 08 /M.Pan/ 4 /2008 Asisten Apoteker adalah
jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk
melaksanakan penyiapan pekerjaan kefarmasian pada unit pelayanan kesehatan yang
diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara
penuh oleh pejabat yang berwenang.
Saat ini penyuluhan menggunakan media penyuluhan sering digunakan
terutama dalam bidang kesehatan. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk penyampaian
sebuah informasi yang efektif salah satunya informasi mengenai antibiotic.
Antibiotik adalah obat untuk mencegah dan mengobati infeksi yang disebabkan
oleh bakteri. Sebagai salah satu jenis obat umum, antibiotika banyak beredar di
masyarakat. Hanya saja, masih ditemukan perilaku yang salah dalam penggunaan
antibiotika yang menjadi risiko terjadinya resistensi antibiotik, diantaranya adanya
anggapan yang salah di masyarakat bahwa antibiotik merupakan obat dari segala
penyakit dan lalai dalam menghabiskan atau menyelesaikan  treatment antibiotik.
Resistensi bakteri terhadap antibiotik menimbulkan berbagai permasalahan
dan merupakan ancaman global bagi kesehatan. Hal ini terjadi karena penggunaan
antibiotik relatif tinggi yang berdampak pada morbiditas, mortalitas, serta dampak
ekonomi dan sosial yang tinggi. Saat ini resistensi bakteri telah berkembang di
lingkungan masyarakat. Dengan kejadian resistensi antibiotik, potensi antibiotik akan
berkurang dalam mengobati infeksi dan penyakit pada manusia. Resistensi antibiotik
juga meningkatkan biaya perawatan, akibat penggunaan antibiotik yang lebih mahal
dan lebih toksik (Healthcare, 2001). Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan
tersebut adalah penggunaan antibiotik yang bijak dan rasional sehingga dapat
mengurangi morbiditas dan mortalitas, khususnya penyakit infeksi.
Dari pemaparan di atas maka saya rasa perlu untuk melakukan penerapan
penyuluhan tentang penggunaan antibiotik dalam bentuk media leaflet di Puskesmas
Suo-Suo.
1.2 Deskripsi Organisasi
1.2.1. Visi
Yaitu “ Menjadikan Puskesmas Suo-Suo menuju Puskesmas yang
bermutu“.
1.2.2. Misi
Terdiri dari :
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang menyeluruh dengan
mengutamakan kepentingan pasien.
2. Selalu berusaha mengembangkan pengetahuan setiap karyawan dan
karyawati guna menciptakan pelayanan kesehatan yang masuk akal
dan terkini
3. Berupaya memperlakukan pasien serta keluarga pasien sebagai
pelanggan yang harus dihormati hak dan sarannya
1.2.3. Nilai-Nilai Organisasi
Nilai-nilai organisasi Puskesmas Suo-Suo adalah “CERDAS”
C : Cermat
Sesuai dengan ketentuan bahwa harus cermat dalam pelayanan
E : Edukatif
Memberikan edukasi pada masyarakat sesuai dengan bidang
masing-masing
R : Ramah
Harus selalu ramah pada masyarakat
D : Disiplin
Disiplin merupakan kunci utama untuk memaksimalkan
pelayanan
A : Amanah
Amanah penting untuk menjaga kualitas pelayanan
S : Sopan
Pelayan publik dituntut untuk sopan
1.2.4. Struktur Organisasi
UPT Puskesmas Suo-Suo terletak dikecamatan Sumay kabupaten
Tebo, tepatnya di desa Suo-Suo Jl. AMD Km 1 RT. 10, Suo-Suo yang
berjarak sejauh 257 KM dari Ibu Kota provinsi Jambi dan sejauh 36
KM dari jarak Ibu kota kabupaten Tebo,. Batas-batas wilayah
kecamatan Sumay adalah :
Utara : Provinsi Riau
Timur : Kabupaten Tanjung Jabung
Selatan : Kecamatan Tebo Tengah
Barat : Kecamatan Tebo Ulu
dengan luas wilayah sekitar 164,64 KM 2 yang terdiri dari 4
desa yaitu : Desa Suo-Suo, Desa Muara Sekalo, Desa Semambu, Desa
Pemayungan. Jumlah penduduk terdiri dari laki-laki 4.618 jiwa dan
perempuan 4.619 jiwa , dan mata pencarian penduduk sebagian besar
bertani dan buruh kebun serta buruh di sebuah perusahaan, pedagang
serta pegawai negeri. Adapun strukur organisasi di Puskesmas Suo-
Suo sebagai berikut.
Gambar 1.1 : Struktur Organisasi Puskesmas Suo-Suo

Jumlah pegawai di Puskesmas Suo-Suo tahun 2019 adalah


terdiri dari :
a. Dokter Umum : 1 Orang
b. Dokter Gigi : -
c. Sarjana Perawat : 1 Orang
d. Perawat DIII : 3 orang
e. SKM : -
f. Bidan DIII : 9 Orang
g. Perawat Gigi : -
h. Apoteker : -
i. Farmasi DIII : 1 Orang
j. Gizi DIII : -
k. Analis Kes. Lab DIII : -
l. Kesling DIII : -
m. Sopir : -
1.2.5. Tugas Pokok dan Fungsi Puskesmas Suo-Suo
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka
mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud, Puskesmas menyelenggarakan fungsi :
1. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama diwilayah kerjanya
2. Penyelenggaraan UKP tingkat pertam di wilayah kerjanya
1.2.6. Tugas Pokok dan Fungsi Asisten Apoteker Terampil
Untuk menyusun rancangan kegiatan aktualisasi, maka penulis akan
menjelaskan jabatannya. Jabatan penulis adalah Asisten Apoteker Terampil di Unit
Pelaksana Teknis Puskesmas Suo-Suo. Adapun uraian tupoksi penulis pada jabatan
Asisten Apoteker Terampil, antara lain:
1. Mengumpulkan bahan-bahan atau data-data dari berbagai sumber/acuan dalam
rangka Penyiapan Rencana Kegiatan Kefarmasian;
2. Mengumpulkan data-data dalam rangka Perencanaan Perbekalan Farmasi;
3. Menimbang dan atau mengukur bahan baku dalam rangka Produksi Sediaan
Farmasi Non Steril;
4. Menerima dan menyeleksi persyaratan administrasi resep;
5. Menerima dan memeriksa perbekalan farmasi dalam rangka Penerimaan
Perbekalan Farmasi;
6. Menyimpan perbekalan farmasi dalam rangka Penyimpanan Perbekalan Farmasi;
7. Menerima dan menyeleksi persyaratan administrasi resep.
1.3 Perumusan dan Penetaapan Isu
Untuk merumuskan dan menetapkan isu yang akan dibahas dalam rancangan
laporan ini, penulis menggunakan teknik analisis USG (urgency, seriousness dan
growth), dengan penjelasan sebagai berikut:
Tabel 1.1: Analisis USG
ISU AKTUAL/MASALAH
NO. U S G SKOR PRIORITAS
POKOK

1. Masih rendahnya pengetahuan


masyarakat tentang penggunaan 4 4 5 13 I
antibiotik di Puskesmas Suo-Suo

2. Lamanya waktu tunggu pelayanan


resep obat di Puskesmas Suo-Suo 3 3 4 10 II

3. Belum adanya nomor antrian


pengambilan obat di ruang farmasi 3 3 3 9 III

Keterangan:
Urgency Seriousness Growth

5 = Sangat gawat
5 = Sangat penting 5 = Sangat cepat
4 = Gawat
4 = Penting 4 = Cepat
3 = Cukup gawat
3 = Cukup penting 3 3 = Cukup cepat
2 = Kurang gawat 4 2 = Kurang cepat
1 2 = Kurang penting 1 = Tidak cepat
2 1 = Tidak penting 1 = Tidak gawat

URGENCY : Seberapa mendesak suatu isu harus dibahas,


dianalisis dan ditindaklanjuti
SERIOUSNESS : Seberapa serius suatu isu harus dibahas
dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan
GROWHT : Seberapa besar kemungkinan memburuknya
isu tersebut jika tidak ditangani sebagai mana
mestinya

Berdasarkan analisis USG diatas, dapat dilihat bahwa isu “Masih rendahnya
pengetahuan masyarakat tentang penggunaan antibiotik di Puskesmas Suo-Suo”
adalah isu prioritas yang dapat diajukan . Dalam upaya untuk mengatasi isu tersebut
maka akan dilaksanakan melalui rancangan kegiatan aktualisasi sebagai berikut :
1. Melakukan konsultasi kegiatan rancangan aktualisasi dengan mentor
2. Membuat leaflet tentang penggunaan antibiotik
3. Melayani peresepan obat pasien di Puskesmas Suo-Suo
4. Membuat bungkus klip khusus untuk obat antibiotik
5. Membuat kartu stok khusus untuk obat antibiotik

Anda mungkin juga menyukai