ABSTRAK
Pemodelan dan simulasi dapat menyederhanakan dan mempercepat proses desain wahana terbang, termasuk didalamnya
roket kendali. Menggunakan contoh pemodelan roket kendali dapat menunjukkan bagaimana geometri roket tersebut bisa
dioptimalkan, stabilitas dan koefisien kontrol diketahui, sehingga dapat memastikan sistem kendali dapat beroperasi sesuai
dengan target yang diinginkan. Penggabungan dari penurunan model matematis diterapkan pada teknik kontrol modern
serta klasik kontrol dimana waktu-domain dan teknik frekuensi domain bekerja. Pemodelan sistem kendali roket divalidasi
melalui simulasi open-loop dan closed-loop. Pemodelan yang dikembangkan sangat berguna untuk penelitian lebih lanjut
pada optimalisasi kendali dan kontrol pada roket kendali. Diharapkan dengan adanya model ini akan meningkatkan akurasi
dari autopilot dinamika roket dan akan digunakan untuk sistem kendali dan kontrol roket yang terintegrasi dan adaptif
terhadap lingkungan luar.
B. Controller analysis dan synthesis pesawat baru seharusnya tidak memerlukan modifikasi
Model matematika yang telah disusun pada langkah 1, dalam kode inti.
digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik dinamik Persamaan matematika dinamika terbang roket translasi dan
rotasi dideskripsikan dengan persamaan nonlinear diferensial [8,9]:
dari model. Sebuah controller dapat kemudian disintesis
berdasarkan karakteristik ini.
C. Offline simulation dan real-time simulation.
Respon waktu dinamika sistem untuk kompleks,
berubah terhadap waktu input diidentifikasi. Simulasi
memungkinkan spesifikasi, persyaratan, dan kesalahan pada
pemodelan dapat ditemukan segera.
D. Deployment.
Idealnya hal ini dilakukan melalui pembuatan kode
otomatis dari controller yang dikembangkan pada langkah
........(1)
ke-3. Hal ini tidak mungkin bahwa controller akan bekerja di mana, U, V, W adalah kecepatan komponen pada sumbu badan
pada sistem yang sebenarnya juga seperti yang terjadi dalam roket; P, Q, R merupakan kecepatan sudut putar badan roket; Fxg,
simulasi, sehingga proses berulang-ulang debugging Fyg, Fzg adalah gaya gravitational disepanjang sumbu badan; dan
dilakukan dengan menganalisis hasil pada target yang Ix, Iy, Iz momen inersia roket. Koefisien gaya dan momen
sebenarnya dan memperbarui model controller. Model dijelaskan dalam bentuk polinomial terhadap sudut
desain mengizinkan semua ini dilakukan secara berulang- serangan , sudut simpang , defleksi pitch Q, yaw R, dan
ulang yang harus dilakukan dalam lingkungan visual. roll P. Variable s merupakan luas area penampang roket dan l
adalah panjang referensi.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN Kecepatan roket VT , Mach number M, tekanan dynamik q ,
sudut serang , dan sudut simpang di definisikan:
Saat ini, penggunaan simulasi penerbangan baik penerbangan
sipil dan pelatihan militer diterima secara luas. Simulator ini ..............(2)
memungkinkan awak wahana untuk berlatih manuver, demikian Identifikasi parameter pada gerak longitudinal bertujuan untuk
pula pilot militer dapat berlatih misi kompleks dan untuk melatih mendapatkan nilai-nilai state-space berikut, dengan input tunggal
kemampuan piloting yang mungkin tidak dapat diterima dalam hal (Single Input) yaitu defleksi elevator:
lingkungan (di waktu damai) atau mahal, misalnya, pelepasan
senjata mahal. ̇
Secara khusus, skema simulasi perlu memenuhi ̇
= + ..........(3)
persyaratan berikut [6,7]: ̇
̇ 0 0 1 0 0
1. Pemodelan langsung struktur wahana udara, seperti
yang didefinisikan oleh satu set planforms dan objek maka jika gerak roket yang dinyatakan dalam state-space di atas
tambahan direkam dalam suatu himpunan selang waktu diskrit =
2. Perhitungan secara otomatis gaya aerodinamis yang (0), (1), ⋯ , ( ) dan jika persamaan diatas berlaku maka pada
bekerja pada konfigurasi dan kondisi penerbangan yang setiap titik waktu persamaan-persamaan berikut juga berlaku:
telah ditentukan, dengan cukup akurat.
̇ (0) = (0) + (0) + (0) + (0) + (0) + (0)
3. Kemampuan simulasi penerbangan non-linear.
̇ (0) = (0) + (0) + (0) + (0) + (0) + (0)
4. Persamaan gerak harus terintegrasi dengan system ̇ (0) = (0) + (0) + (0) + (0) + (0) + (0)
kendali yang presisi. ̇ (0) = 0 + 0 + (0) + 0 + 0 + (0)
5. Perhitungan aktuator momen dan tenaga dorong −−− −−−−−−−−−−−−−−−−−−
wahana dan harus dihitung secara otomatis pada gaya ̇ (1) = (1) + (1) + (1) + (1) + (1) + (1)
aerodinamis dan inersia. ̇ (1) = (1) + (1) + (1) + (1) + (1) + (1)
6. Dapat berintegrasi dengan MATLAB untuk input ̇ (1) = (1) + (1) + (1) + (1) + (1) + (1)
̇ (1) = 0 + 0 + (1) + 0 + 0 + (1)
definisi pesawat, kontrol definisi sistem dan pos-
−−− −−−−−−−−−−−−−−−−−−
pengolahan. ⋮
7. efisiensi pada computer. Non-linear simulasi −−− −−−−−−−−−−−−−−−−−−
penerbangan harus dilakukan di dekat real-time atau ̇( ) = ( )+ ( )+ ( )+ ( )+ ( )+ ( )
lebih cepat. ̇( ) = ( )+ ( )+ ( )+ ( )+ ( )+ ( )
8. pemodifikasi dan penambahan perhitungan dapat ̇( ) = ( )+ ( )+ ( )+ ( )+ ( )+ ( )
̇( ) =0+0+ ( )+0+0+ ( )
dilakukan secara sederhana. Penambahkan jenis
..........................................(4)
`
HK-156 1225: Oka Sudiana & Singgih Satrio Wibowo
Untuk mengatasi berbagai resiko dan tangangan berat dalam uji (b) Matlab sebagai alat identifikasi parameter untuk
terbang yang sesungguhnya, maka penggunaan simulator terbang mendapatkan karakteristik dinamis dari wahana
(flight simulator) untuk kegiatan uji terbang virtual merupakan
terbang yang diuji.
jawaban tepat. Penggunaan simulator terbang untuk hal ini
memberikan berbagai keuntungan dan kelebihan [7]: B. Pengembangan sistem kendali terbang
1. Jaminan Keselamatan, tanpa ada resiko kegagalan baik berupa Pada tahapan pengembangan sistem kendali, data output uji
kerugian benda maupun nyawa terbang virtual dimasikkan sebagai bank data dalam
2. Biaya ringan, karena tidak memerlukan modal benda, dan tahapan proses desain kendali.
berbagai biaya lain yang terkait dengan kegiatan uji terbang
nyata.
3. Jangka waktu pendek, karena proses uji terbang virtual dapat
dilakukan kapan saja dengan berbagai pilihan kondisi
lingkungan.
`
HK-158 1225: Oka Sudiana & Singgih Satrio Wibowo
gerak longitudinal yang didapat dari persamaan matematika state ini dapat digunakan dalam analisa desain wahana maupun dalam
space, hasilnya sebagai berikut: pengembangan system kendali terbang wahana udara.
IV. KESIMPULAN
Hasil yang telah di capai pada saat ini adalah:
Telah dikembangkan perangkat uji terbang virtual guna
mengganti pengujian fisik.
Gambar 5. Perintah defleksi elevator
Telah dikembangkan sistem kendali dari perangkat uji
terbang virtual yang dapat digunakan dalam
perancangan sistem kendali rudal jelajah
Hasil pengembangan sistem kontrol cukup memuaskan