Anda di halaman 1dari 71

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan pembangunan industri di Indonesia semakin meningkat. Kemajuan
ini tampak dengan semakin banyak berdirinya pabrik yang mengolah bahan mentah
menjadi bahan jadi, namun untuk pabrik Triasetin jarang didirikan di Indonesia yang
mengakibatkan sedikit kompetitor atau saingan dalam penjualan produk tersebut. Pendirian
pabrik Triasetin merupakan cara untuk memenuhi kebutuhan triasetin dalam negeri.
Triasetin (C9H14O6) dikenal juga sebagai 1,2,3-triacetoypropane atau glycerin
triacetate. Triasetin merupakan ester dari gliserol yang yang terbentuk dengan asam asetat.
Triasetin dapat diproduksi melalui reaksi katalitik asam dari asam asetat atau anhidrida
asetat dengan gliserol. Triasetin banyak digunakan sebagai bahan tambahan pada makanan
maupun non makanan. Untuk bahan makanan, triasetin dapat digunakan sebagai bahan
aroma pada permen (gula-gula), minuman dari susu, minuman ringan dan permen karet.
Sedangkan untuk bahan non makanan triasetin dapat digunakan untuk pelarut pada parfum,
tinta cetak, pelarut pada aroma, plastisizer untuk resin selulosa, polimer dan ko-polimer,
bahkan dapat digunakan sebagai bahan aditif bahan bakar untuk mengurangi knocking
pada mesin mobil. Triasetin juga digunakan sebagai bahan aditif dalam pembuatan filter
rokok (Nuryoto et al, 2010).
Pesatnya pertumbuhan industri biofuel mengakibatkan gliserol yang merupakan
produk samping pada proses biodiesel dianggap sebagai limbah karena banyak tersedia.
Secara stoikiometri, gliserol dari produksi biodiesel sebanyak 10% (b/b) dengan kata lain
1,05 pon gliserol dihasilkan dari setiap galon biodiesel. Ini mengindikasikan 300 juta galon
per tahun pabrik akan menghasilkan sekitar 115.000 ton gliserin murni 99,9%.
Pada laporan sebelumnya telah dibahas neraca massa dan energi, rancangan reaktor,
rancangan alat pemisah serta rancangan alat penukar panas. Untuk melengkapi
perancangan pabrik triasetin ini diperlukan penanganan aliran dan bahan. Hal ini
merupakan bagian terpenting dalam suatu perancangan pabrik. Bagian dari unit
penanganan aliran dan bahan di dalam proses produksi trasetin dari gliserol adalah, tangki
penyimpanan, pompa, dan valve.

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Pompa berfungsi untuk mendistribusikan bahan cair baik yang bertekanan tinggi
maupun yang bertekanan rendah. Ekspander berfungsi untuk mengalirkan fluida dengan
menurunkan tekanannya. Sistem perpipaan merupakan komponen yang tidak bisa
diabaikan dalam perancangan suatu pabrik khususnya pada tahapan penanganan bahan
karena sistem perpipaan merupakan komponen yang berfungsi sebagai tempat mengalirnya
bahan-bahan yang digunakan. Untuk pembahasan dan perancangan masing-masing alat
dijelaskan pada sub bab berikut.

1.2 Tangki Penyimpanan


Tangki penyimpanan atau storage tank menjadi bagian yang penting dalam suatu
proses industri kimia karena tangki penyimpanan tidak hanya menjadi tempat
penyimpanan bagi produk dan bahan baku tetapi juga menjaga kelancaran ketersediaan
produk dan bahan baku serta dapat menjaga produk atau bahan baku dari kontaminan
(kontaminan tersebut dapat menurunkan kualitas dari produk atau bahan baku). Pada
umumnya produk atau bahan baku yang terdapat pada industri kimia berupa liquid atau
gas, namun tidak tertutup kemungkinan juga dalam bentuk padatan (solid) (Brownell and
Young, 1959).
Storage tank atau tangki penyimpanan dapat memiliki bermacam–macam bentuk
dan tipe, masing–masing tipe memiliki kelebihan dan kekurangan serta kegunaan masing–
masing. Secara umum tangki penyimpanan dapat dibagi menjadi dua bila diklasifikasikan
berdasarkan tekanannya (tekanan internal), yaitu, Tangki Atmosferik (Atmospheric Tank),
Tangki Bertekanan (Pressure Tank). Terdapat beberapa jenis tangki atmosferik antara lain
Fixer Cone Roof Tank, Tangki Umbrella, Tangki Tutup Cembung Tetap (Fixed Dome
Roof), Tangki Horizontal, Tangki Tipe Plain Hemispheroid, Tangki Tipe Noded
Hemispheroid, dan Tangki Plain Spheroid. Pada Perancangan pabrik triacetin dari gliserol
ini digunakan tangki penyimpan atmosferik jenis tangki silinder vertikal denga tutup
torisperical.

1.2.1 Tangki Atmosferik (Atmospheic Tank)


Terdapat beberapa jenis tangki tekanan rendah ini yaitu :
a. Fixed Cone Roof tank

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Digunakan untuk menimbun atau menyimpan berbagai jenis fluida dengan tekanan
uap rendah atau amat rendah (mendekati atmosferik) atau dengan kata lain fluida yang
tidak mudah menguap, namun pada literatur lainnya menyatakan bahwa fixed roof (cone
atau dome) dapat digunakan untuk menyimpan semua jenis produk (crude oil, gasoline,
benzene, fuel dan lain–lain termasuk produk atau bahan baku yang bersifat korosif, mudah
terbakar, ekonomis bila digunakan hingga volume 2000 m3, diameter dapat mencapai 300
ft (91.4 m) dan tinggi 64 ft (19.5 m) (Brownell and Young, 1959).

Gambar 1.1 Fixed Cone Roof with Internal Floating Roff (Brownell and Young, 1959)

b. Tangki Umbrella
Kegunaanya sama dengan fixed cone roof bedanya adalah bentuk tutupnya yang
melengkung dengan titik pusat meredian di puncak tangki.
c. Tangki Tutup Cembung Tetap (Fixed Dome Roof)
Bentuk tutupnya cembung, ekonomis bila digunakan dengan volume> 2000 m3 dan
bahkan cukup ekonomis hingga volume 7000 m3 (dengan D < 65 m), kegunaanya sama
dengan fix cone roof tank.

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Gambar 1.2 Self Supporting Dome Roof (Brownell and Young, 1959)

d. Tangki Horizontal
Tangki ini dapat menyimpan bahan kimia yang memiliki tingkat penguapan rendah
(low volatility), dengan tekanan uap tidak melebihi 5 psi, diameter dari tangki dapat
mencapai 12 feet (3.6 m) dengan panjang mencapai 60 feet (18.3 m).

Gambar 1.3 Tangki Horizontal (Brownell and Young, 1959)


e. Tangki Tipe Plain Hemispheroid
Digunakan untuk menimbun fluida (minyak) dngan tekanan uap (RVP) sedikit
dibawah 5 psi.

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
f. Tangki Tipe Noded Hemispheroid
Untuk menyimpan fluida (light naptha pentane) dengan tekanan uap tidak lebih
dari 5 psi.
g. Tangki Plain Spheroid
Tangki bertekanan rendah dengan kapasitas 20.000 barrel, baik Fixed cone dan
dome roof dapat memiliki internal floating roof, biasanya dengan penggunaan floating roof
ditujukan untuk penyimpanan bahan–bahan yang mudah terbakar atau mudah menguap,
kelebihan dari penggunaan internal floating roof ini adalah
 Level atau tingkat penguapan dari produk bisa dikurangi
 Dapat mengurangi resiko kebakaran

1.3 Pompa
Pompa adalah mesin fluida yang digunakan untuk mengalirkaan fluida
incompressible (tidak bisa dimampatkan) dari suatu tempat ketempat yang lain, dari suatu
tempat yang rendah ketempat yang lebih tinggi atau dari tekanan yang rendah ke tekanan
yang lebih tinggi. Dalam hal ini pembahasan pompa tidak terlepas dari pembahasan pipa
isap (suction pipe) dan pipa tekan (discharge) yang secara keseluruhan juga tentang
pemompaan (pumping system). Sistim pemompaan bertanggung jawab terhadap hampir
20% kebutuhan energi listrik dunia dan penggunaan energi dalam operasi pabrik industri
tertentu berkisar 25-50% .
Pada prinsipnya, pompa mengubah energi mekanik motor menjadi energi aliran
fluida. Energi yang diterima oleh fluida akan digunakan untuk menaikkan tekanan dan
mengatasi tahanan-tahanan yang terdapat pada saluran yang dilalui. Pompa juga dapat
digunakan pada proses-proses yang membutuhkan tekanan hidraulik yan besar. Hal ini bisa
dijumpai antara lain pada peralatan-peralatan berat.
Dalam operasi, mesin-mesin peralatan berat membutuhkan tekanan discharge yang
besar dan tekanan isap yang rendah. Akibat tekanan yang rendah pada sisi isap pompa
maka fluida akan naik dari kedalaman tertentu, sedangkan akibat tekanan yang tinggi pada
sisi discharge akan memaksa fluida untuk naik sampai pada ketinggian yang diinginkan.
Pompa memiliki dua kegunaan utama:
a. Memindahkan cairan dari satu tempat ke tempat lainnya (misalnya air dari
aquifer bawah tanah ke tangki penyimpan air).

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
b. Mensirkulasikan cairan sekitar sistim (misalnya air pendingin atau pelumas yang
melewati mesin-mesin dan peralatan).
Pompa hadir dalam berbagai ukuran untuk penggunaan yang luas. Secara umum,
pompa-pompa dapat digolongkan menurut prinsip operasi dasarnya:

Gambar 1.4 Klasifikasi Pompa


Pompa dinamik disebut juga dengan “Non Positive Displacement Pump“, pompa
tekanan dinamis terdiri dari poros, sudu–sudu impeller, rymah volut, dan saluran keluar.
Energi mekanis dari luar diberikan pada poros pompa untuk memutar impeller. Akibat

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
putaran dari impeller menyebabkan head dari fluida menjadi lebih tinggi karena
mengalami percepatan.
Pada industri minyak bumi, sebagian besar pompa yang digunakan dalam fasilitas
gathering station, suatu unit pengumpul fluida dari sumur produksi sebelum diolah dan
dipasarkan, ialah pompa bertipe sentrifugal. Gaya sentrifugal ialah sebuah gaya yang
timbul akibat adanya gerakan sebuah benda atau partikel melalui lintasan lengkung
(melingkar). Prinsip-prinsip dasar pompa sentrifugal ialah sebagai berikut :
 gaya sentrifugal bekerja pada impeller untuk mendorong fluida ke sisi luar
sehingga kecepatan fluida meningkat
 kecepatan fluida yang tinggi diubah oleh casing pompa (volute atau diffuser)
menjadi tekanan atau head.
Selain pompa sentrifugal, industri juga menggunakan pompa tipe positive
displacement. Perbedaan dasar antara pompa sentrifugal dan pompa positive displacement
terletak pada laju alir discharge yang dihasilkan oleh pompa. Laju alir discharge sebuah
pompa sentrifugal bervariasi bergantung pada besarnya head atau tekanan sedangkan laju
alir discharge pompa positive displacement adalah tetap dan tidak bergantung pada head-
nya.
Selain pompa sentrifugal, industri juga menggunakan pompa tipe positive
displacement. Perbedaan dasar antara pompa sentrifugal dan pompa positive displacement
terletak pada laju alir discharge yang dihasilkan oleh pompa. Laju alir discharge sebuah
pompa sentrifugal bervariasi bergantung pada besarnya head atau tekanan sedangkan laju
alir discharge pompa positive displacement adalah tetap dan tidak bergantung pada head-
nya. Didalam titik perencanaan dengan petunjuk notasi besarnya daya untuk alat penggerak
adalah:
P yang perlu 1 = V1. φ .g . HB1/η
Dalam hal ini H statik + tahanan pipa. Dengan kecilnya pembekuan katup pencekikan
berakibat kapasitas fluida didalam saluran tekanan berkurang menjadi V3 maka :
P yang perlu 3 = V3.Q.g. (HB3+ Hv3) /η
Bagaimanapun dayanya akan naik sebagai akibat pengaturan ini, tempat dari instalasi tidak
berubah dan disini ada tambahan Hv3.

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Gambar 1.5 Pompa Sentrifugal
Cara kerja pompa sentrifugal :
Pompa sentrifugal merupakan salah satu peralatan yang paling sederhana dalam berbagai
proses pabrik. Gambar 8 memperlihatkan bagaimana pompa jenis ini beroperasi
 Cairan dipaksa menuju sebuah impeler oleh tekanan atmosfir, atau dalam hal jet
pump oleh tekanan buatan.
 Baling-baling impeler meneruskan energi kinetik ke cairan, sehingga menyebabkan
cairan berputar. Cairan meninggalkan impeler pada kecepatan tinggi.
 Impeler dikelilingi oleh volute casing atau dalam hal pompa turbin digunakan
cincin diffuser stasioner. Volute atau cincin diffuser stasioner mengubah energi
kinetik menjadi energi tekanan.

Gambar 1.6 Penampang Pompa Sentrifugal


1.4 Expander
Expander adalah sebuah alat mekanik untuk mengubah sebagian energi dari aliran
proses menjadi kerja mekanik, sehingga menyebabkan penurunan pada temperatur dan
tekanan dalam proses fluida. Fungsi utama dari expander adalah untuk menurunkan
temperatur dari gas yang diexpansi untuk proses refrigeration
Prinsip kerja Expander adalah dengan meningkatkan dan menurunkan volume
dalam suatu siklus perubahan yang berkesinambungan. Pada awal proses peningkatan
volume, uap dipindahkan ke sebuah ruangan, menghasilkan tenaga kemudian dikirim

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
keluar melalui jaringan mesin. Pada beberapa hal uap dihentikan dan ditinggalkan untuk
memperbesar volume uap tersebut dan tetap menghasilkan tanaga yang dikirim ke output
namun dalam jumlah yang semakin sedikit seiring dengan turunnya tekanan selama
perluasan.
Pada akhir perluasan, expander berada dalam perluasan maksimal. Dalam hal ini
katup pengeluaran terbuka lalu uap keluar dari expander. Lalu expander melanjutkan siklus
untuk menurunkan volume uap lalu uap keluar ke pembuangan. Dalam hal ini pembuangan
ditutup dan sisa uap yang terperangkap diperkecil volumenya ke ruangan yang tak
kontaminasi.
Expander terbagi menjadi beberapa jenis, jenis-jenis expander adalah sebagai berikut :
1. Reciprocating Expander
Sama dalam konsep dan desain dengan reciprocating compressor. Pada umumnya,
bekerja pada tekanan masukan yaitu 4-20 MPa, meskipun juga bisa digunakan pada
tekanan yang lebih rendah dari 4 MPa untuk aliran yang berkekuatan kecil atau gas dengan
berat molekul kecil. Beroperasi pada kecepatan 500 rpm. Efisiensi termal berkisar dari
75% untuk unit yang kecil sampai 85% untuk unit yang besar. Kelebihan dari reciprocating
expander adalah efisiensinya relatif tidak berubah. Perawatandari reciprocating expander
yang cukup mahal, adanya masalah pada katup dan Tidak sesuai dengan aliran
pengembunan.

Gambar 1.7 Reciprocating Expander


2. Turbo Expander
Turbo expander telah menggantikan reciprocating expander dalam instalasi
berenergi tinggi seperti pada alat pencairan helium yang kecil. Ukurannya berkisar dari
0.75 – 7500 kW dengan rata-rata aliran di atas 28 juta m3/hari. Expander ini dipilih dari
peralatan kriogenik yang lain karena kemampuannya untuk mencairkan etana dan
hidrokarbon yang lebih berat. Turbo expander memiliki efisiensi yang lebih tinggi,

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
konstruksi yang sederhana, membutuhkan sedikit tenaga operasional dan harganya murah.
Kotoran atau partikel yang padat dalam aliran gas pada Turbo expander dapat
menyebabkan erosi dalam expander.

Gambar 1.8 Turbo expander


3. Turbo Altenator
Turbo altenator dikembangkan pada awal tahun 1960 untuk menyediakan mesin-
mesin turbo yang digunakan pada miniatur pendingin kriogenik dan meningkatkan
efisiensi dari sistem tersebut. Secara signifikan mengurangi ukuran dari heat exchanger
dengan menurunkan temperatur fluida yang digunakan pada pendingin kriogenik. Prinsip
kerja turbo altenator adalah mengubah energi kinetik di dalam pendingin menjadi energi
listrik yang kemudian diarahkan secara eksternal oleh peralatan elektrik dan diubah dalam
bentuk panas.Turbo alternator ada dua jenis,yaitu: magnet permanen dan polyphase
induction generator. Turbo altenator dapat mengurangi ukuran dari heat exchanger dengan
merendahkan temperatur dari fluida yang digunakan dalam pendingin kriogenik. Pada
Permanent Magnet Alternator: menyumbat rotor selama permulaan dan pemindahan
magnet rotor selama beroperasi. Serta pada Polyphase Induction Generator: mempunyai
pertemuan voltasi dan efisiensi yang buruk.

Gambar 1.9 Turbo Alternator

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
1.5 Valve
Valve merupakan sistem perpipaan yang berfungsi menutup, mengalirkan, mengisi,
atau mengalihkan suatu fluida yang mengalir di dalam pipa. Adapun cara pengoperasian
valve dapat dilakukan secara manual, otomatis, atau kombinasi dari keduanya. Untuk
pemilihan material valve pada sistem perpipaan telah diatur dalam ASME 16.34
(eprints.undip.ac.id). Valve pada dasarnya memiliki tiga komponen:
a. Valve body (biasanya dengan memutar batang).
b. Actuator (katup pengalir).
c. Valve positioner (instrument yang mengkonversi suatu isyarat kendali
elektronik dari pengontrol atau komputer untuk mengendalikan posisi valve
berasal.
d. Airset atau regulator (untuk menyediakan tekanan udara keposisinya).
Sebagai contoh beberapa jenis karakteristik dari valve yang digunakan
(eprints.undip.ac.id):
a. Globe Valve
Globe valve mempunyai bentuk dalam ukuran NPS 2 (DN 50) ke bawah, dan
juga tersedia dalam ukuran sekecil NPS ¼ (DN 50) untuk digunakan penelitian.
Temperatur dan tekanan tinggi valve dapat di las pada jalur pipa. NPS 2 (DN 50)
dan lebih kecil dilengkapi dengan socket-welding atau threaded end. NPS 2 ½ dan
lebih besar biasanya dilengkapi dengan butt-welded atau flange.

Gambar 1.10 Globe Valve

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
b. Ball Valve
Ball valve mempunyai karakteristik penutupan yang bagus dan kapasitas arus
tinggi. Sebagai hasil, ball valve merupakan pilihan yang baik untuk membuka dan
menutup dari rangkaian kontrol. Dudukan logam ball valve dirancang untuk
penggunaan temperatur yang tinggi dan dapat melengkapinya dengan sambungan
las. Dudukan halus ball valve digunakan untuk cairan normal atau berupa gas diatas
482°F (250 °C), dimana penutupan rapat sangat diperlukan.

Gambar 1.11 Ball Valve


c. Butterfly Valve
Pengecualian untuk beberapa design khusus dengan putaran rendah dan suara
gaduh rendah, butterly valve untuk pengaturan kendali harus tepilih dengan penuh
perhatian, karena putarannya tinggi dan tekanan tinggi sehingga cenderung untuk
mengeluarkan suara gaduh dan kavitasi. Butterfly valve memiliki biaya yang lebih
rendah dengan ukuran NPS (DN 150) ke atas.

Gambar 1.18 Butterfly Valve

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
BAB II
DASAR-DASAR PERANCANGAN

2.1 Pompa
Jenis pompa yang digunakan pada proses dalam pabrik pembuatan triacetin adalah
pompa sentrifugal. Pompa sentrifugal ini lebih banyak digunakan daripada jenis
displacement karena memiliki beberapa kelebihan. Pompa sentrifugal dipilih berdasarkan
pertimbangan berikut (Perry, 1997):
a. Harganya murah
b. Biaya pemeliharaan kecil
c. Ruang yang dibutuhkan lebih sedikit
d. Aliran yang dihasilkan lebih seragam
e. Konstruksi sederhana
f. Proses pengoperasian yang mudah
g. Dapat disesuaikan dengan menggunakan motor penggerak atau turbin
Naiknya tekanan cairan oleh pompa Sentrifugal disebabkan oleh aksi gaya
Sentrifugal yang dikenakan pada cairan tersebut. Persamaan perancangan pompa
sentrifugal, yaitu :
1. Data Perancangan Fluida
a. Temperatur fluida, T (°C)
b. Densitas fluida
untuk menghitung densitas masing-masing komponen kimia yang mempunyai
suhu yang berbeda-beda maka gunakan rumus densitas (Yaws, 1999):
𝑇
𝜌 = (𝐴 𝑋 𝐵)−(1−𝑇𝑐)^𝑛 ..................................................(2.1)
Keterangan :
ρ = densitas fluida (lb/ft3)
A, B, n = nilai koefisien dari masing-masing komponen kimia
T = Temperatur (K)
Tc = kritikal Temperatur
Densitas campuran
ρ campuran = X1. ρ1 + X2. ρ2 ................................................. (2.2)

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
a. Viskositas fluida
untuk menghitung viskositas masing-masing komponen kimia yang
mempunyai suhu yang berbeda-beda maka gunakan rumus viskositas (Yaws,
1999):
Log10 μ liq = A + B/T + CT + D T2 .............................................. (2.3)
Keterangan:
μ liq = viskositas liquid
A, B, C, D = koefisien dari masing-masing komponen kimia
T = Temperatur
Viskositas campuran
μ campuran = X1. μ l + X1. μ l .......................................................(2.4)
b. Laju alir fluida (Ffluida), Kg/jam
c. Over design
Over design pada pompa ini hanya 10-20% untuk estimasi biaya dalam
perhitungan ekonomi selanjutnya (Peters and Timmerhaus, 1991). Untuk over
design pada perancangan untuk pompa sentrifugal menggunakan over design 10%
karena untuk pertimbangan cost (Peters and Timmerhaus, 1991).
2. Laju Alir Over Design (Peters and Timmerhaus, 1991)
Ftotal = F × Over design ......................................................... (2.5)
Dimana :
F = laju alir fluida, kg/jam
Over design = 10%
3. Kapasitas Fluida (Geankoplis, 1997)
𝐹
𝑄 = 𝜌................................................................ (2.6)

Dimana :
Q = Kapasitas atau Laju Alir Volumetrik, ft3/hr
Ftotal = Laju Alir fluida, kg/jam
ρ = Densitas fluida, kg/ m3
4. Perhitungan Diamater Optimum untuk Pompa
Untuk perhitungan diameter pompa, dilakukan dengan asumsi aliran yang terjadi
pada perancangan minyak goreng dari CPO (Crude Palm Oil). Asumsi terbagi

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
menjadi dua bagian, yaitu aliran laminer dan aliran turbulen (Peters & Timmerhaus,
1991). Persamaan untuk perhitungan diameter optimum yaitu :
Untuk aliran turbulen :
Di (optimum) =3,9𝑄𝑓0,45 𝜌0,13 ..................................................... (2.7)
Untuk aliran laminer :
Di (optimum) =3,0𝑄 0,36 𝜇 0,18 ..................................................... (2.8)
Dimana :
Di, optimum = diameter optimum, inch
Q = kapasitas pemompaan, lb/jam
ρ = densitas fluida, lb/ft3
μ = viskositas, cp
1. Penentuan Spesifikasi Pipa
Menetukan spesifikasi dari alat dengan diketahui nilai diameter optimum pada
Tabel 13 (Peters and Timmerhaus, 1991). Dengan menggunakan materialnya yaitu
commersial steel dan schedule number yang digunakna yaitu 40 karena
menngunakan standard pipa (Geankoplis, Tabel A.5) didapatkan :
a. ID (Inside Diameter), inch
b. OD (Outside Dimater), inch
c. At (Flow Area per Pipe), inch2
6. Penentuan Kecepatan Aliran Linier (Geankoplis, 1997)
𝑞
𝑉 = 𝐴𝑡.......................................................... (2.9)

Dengan :
V = kecepatan aliran linier, m/s
Q = kapasitas, m3/s
At = flow area per pipe, m2
Menghitung nilai Bilangan Reynold menggunakan persamaan 2.5-1 (Geankoplis,
1997).
𝐼𝐷 𝜌 𝑣
𝑁𝑅𝑒 = ................................................... (2.10)
𝜇

Dimana :
ID = inside diameter, ft

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
V = kecepatan aliran linier, ft/s
ρ = densitas fluida, lb/ft3
μ = viskositas, lb/ft.s
8. Menghitung Friction Losses (ΣF)
a. Jika aliran fulidanya memiliki bilangan reynold (Nre) < 2100 maka tergolong pola
aliran laminer (Hal. 86 Geankoplis, 1997). Jika tergolong pola aliran laminer maka
untuk digunakan common parameter dalam penentuan friction factor (Hal. 86
Geankoplis, 1997). Persamaan yang digunakan dalam perhitungan friction factor
persamaan 2.10-7 (Geankoplis, 1997) dan perhitungan friction losses persamaan
2.10-6 (Geankoplis, 1997).
Mencari nilai friction factor (Geankoplis, 1997) :
16
𝑓 = 𝑁𝑅𝑒.........................................................( 2.11)

Mencari Panjang Pipa, ΔL


L = 0,0575 x Nre x ID ...............................................(2.12)
ΔL = L + panjang pipa standar ..........................................(2.13)
Dengan :
ΔL = panjang pipa, ft
Nre = bilangan reynolds
ID = inside diameter, ft
Mencari friction losses (Geankoplis, 1997) :
∆𝐿 𝑣
Ff =4𝑓. . . …………………………….(2.14)
𝐷 2 𝑔𝑐

Dimana :
Ff = friction losses, lbf. ft/lbm
F = friction factor
ΔL = panjang pipa, ft
D = diameter pipa, ft
V = kecepatan aliran linier, ft/s
gc = gravity, 32,174 lbm.ft/lbf.s
b. Jika aliran fulidanya memiliki bilangan reynold (Nre) > 2100 maka tergolong pola
aliran turbulen (Hal. 86 Geankoplis, 1997). Jika tergolong pola aliran turbulen
maka untuk digunakan fanning friction factor dalam penentuan friction factor (Hal.

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
89 Geankoplis, 1997). Persamaan yang digunakan dalam perhitungan friction
factor dengan menggunakan data dari material of construction dengan inside
diameter (Geankoplis, 1997) dan perhitungan friction losses persamaan 2.10-6
(Geankoplis, 1997). Nilai untuk equivalent toughness for new pipe (ε) didapatkan
pada Figure 2.10-3 (Geankoplis, 1997).

Gambar 2.1 Menentukan nilai equivalent toughness for new pipe (Geankoplis, 1997)
ε
f = D.......................................................(2.15)

Menghitung Friction Losses from Contraction loss at tank exit


Dengan menggunakan persamaan 2.10.16 (Geankoplis, 1997) untuk
kontraksi dari pipa besar (A1) ke pipa kecil (A2).
𝐴
𝐾𝑐 = 0.55(1 − 𝐴2 )............................................(2.16)
1

Keterangan :
Kc : koefisien contraction losses
A2, A1 = luas pipa (ft2)
𝑉22
hc = Kc 2∝𝑔𝑐 ...................................................(2.17)

keterangan :
hc : friction loss (ft.lbf/lbm)
∝ : 1 (aliran turbulen)

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
∝: 0.55 (aliran laminar)
Menghitung friction Losses dari expansion di aliran masuk tangki (Geankoplis,
1997)
𝐴
𝐾𝑒𝑥 = (1 − 𝐴2 )2 ....................................................... (2.18)
1

(𝑉2 )2
𝐻𝑒𝑥 = 𝐾𝑒𝑥 ....................................................... (2.19)
2∝𝑔𝑐

Total Friction
∑F = Ff + 𝐻𝑒𝑥 + 𝐻𝑐 + 𝐻𝑓 ..........................................(2.20)
9. Perhitungan daya pompa
Daya pompa ditentukan dengan Mechanical Energy Balance Equation
(Geankoplis, 1997).
1 𝑔 𝑃2 −𝑃1
(𝑉22 − 𝑉12 ) + 𝑔𝑐 (𝑧2 − 𝑧1 )+ + ∑F + 𝑊𝑠 = 0 .......................... (2.21)
2𝑔𝑐∝ 𝜌

Diasumsikan:
v1 = v2 dan P1 = P2 = 1 atm, sehingga Δv = 0 dan ΔP = 0
z1 = 0, z3 = 3 m = 9.84 ft dengan g = 9.806 m/s2 = 32.174 ft/s2
Menghitung flow rate (m)
M = Q .𝜌 ............................................................ (2.22)
Wp = -Ws/η ......................................................... (2.23)
𝑊𝑝.𝑚
BHP = - ......................................................... (2.24)
550
𝐵𝐻𝑃
P = η m ...................................................................(2.25)

Keterangan :
Ws : energi mekanik (J/kg)
m : laju alir (kg/s)
η : efisiensi pompa
P : daya motor (hp)
BHP : brake horse power (hp)
ηm : efisiensi motor

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
2.2 Tangki Penyimpanan
Ukuran tangki penyimpanan yang digunakan ditentukan berdasarkan laju alir bahan
yang masuk kedalam tangki, temperatur, tekanan, densitas, dan lamanya penyimpanan
didalam tangki. Dalam perancangan ini, tangki penyimpanan yang digunakan yaitu adalah
tangki silinder vertikal. Jenis material yang digunakan untuk merancang tangki
penyimpanan pada pra-rancangan ini adalah Carbon Steel SA 334 Grade C. Pemilihan
kontruksi ini didasarkan pada sifat bahan yang akan disimpan, biaya yang lebih murah.
Untuk pengelasan menggunakan jenis double-welded butt joint agar pengelasan lebih kuat
pada tekanan atmosferik.
2.2.1 Perhitungan Dimensi Tangki
a. Volume Liquid (Brownell and young, 1959)
𝐹
VL = 𝜌 x t ..................................................................(2.26)
𝑐𝑎𝑚

Keterangan :
VL = volume liquid, m3
F = laju alir massa, kg/h
ρcam= densitas campuran (kg/m3)
t = waktu tinggal (h)
b. Volume tangki
VT = 100% + Faktor keamanan(%) × VL ........................................ (2.27)
c. Dimensi Tangki
Dari Appendix E Brownell & Young, diambil tangki dengan kapasitas sesuai
dengan yang kita dapatkan dari perhitungan sebelumnya, dimensi tangki yaitu:
Diameter (D), Tinggi (H), Course.
2.2.2 Menghitung Tebal Shell (Brownell and Young, 1959)
a. Tinggi cairan
4𝑉
HL = ᴨ𝐷𝐿2 ....................................................................(2.28)

Keterangan :
D = inside diameter, m
b. Tekanan hidrostatik (Ph)
𝑔
Ph = ρ × 𝑔 × 𝐻𝐿 .........................................................................(2.29)
𝑐

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Keterangan :
g = Percepatan gravitasi (32,174 ft/s2)
gc = Konstanta gravitasi (32,174 lbm.ft/lbf.s2)
d. Tekanan desain ( Pd)
Pd = Ph + Poperasi ................................................ ......................(2.30)

e. Tebal shell (ts)


𝜌 𝑥 (𝐻−1)𝑥 12 𝑥 𝐷
ts = + C..............................................................(2.31)
2𝑓ή 𝑥 144

Keterangan :
ts = Tebal shell (in)
ρ = Densitas (lbf/ft3)
f = Tegangan yang diizinkan (psi)
𝞰 = % Efisiensi
C = Faktor korosi (0,125 in)
2.2.3 Memilih jenis head
Untuk bahan baku yang tidak volatil dan tidak terpengaruh dengan adanya
perubahan suhu yang cukup besar dapat disimpan pada tangki silinder dengan atap
berbentuk conical. Atap conical cukup baik digunakan pada tekanan atmosferis untuk
menyimpan bahan pada tekanan atmosferis dan meminimalkan perubahan suhu yang
terjadi di lingkungan sehingga tidak banyak berpengaruh pada kondisi cairan dalam tangki.
Untuk bahan baku yang volatil dan disimpan pada tekanan 1-10 atm serta tidak
tahan dengan perubahan suhu, sebaiknya digunakan tangki dengan bentuk atap berupa
torispherical head. Tangki dengan torispherical head cukup untuk menjaga agar cairan di
dalam tangki tidak banyak terpengaruh perubahan suhu dari lingkungan, dan juga dapat
menahan tekanan dari cairan volatil di dalam tangki yang telah menguap sebagian sehingga
membuat tekanan pada tangki menjadi lebih tinggi.
2.2.4 Menghitung torispherical head
a Tebal head (Brownell and Young, 1959)
0,8885𝑃
th = 𝑆𝐸−0,1𝑃 + C.......................................................................(2.32)

b. Tinggi head
OA = th + b + sf .................................................................... (2.33)

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Keterangan :
th = tebal head (in), dipilih tebal standar yang ada di Brownell and Young, 1959
b = r – AC (Tabel 5.7 Brownell and Young, 1959)
sf = Straight Flange (Tabel 5.6 Brownell and Young, 1959)
Karena bottom horizontal, maka perhitungan tinggi bottom sama dengan tebal shell.
c. Tinggi total tangki
Tinggi total = tinggi silinder + tinggi head + tebal shell ..................(2.34)
2.2.4 Menghitung Course
Tabel 2.1 Penentuan Jumlah Course

Sumber: Brownell and Young, 1959


𝜌×(𝐻−1)×12×𝐼𝐷
𝑡𝑠 = + 𝐶 .............................................. (2.35)
2×𝑓×𝐸×144
𝜋𝑑−𝑤𝑒𝑙𝑑 𝑙𝑒𝑛𝑔ℎ𝑡
𝐿= ...................................................... (2.36)
12𝑛

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
DAFTAR PUSTAKA

Nuryoto, Hary, S., Suprihastuti, S., R. & Sutijan. 2010. Uji Performa Katalisator Resin
Penukar Ion Untuk Pengolahan Hasil Samping Pembuatan Biodiesel Menjadi
Triasetin. Seminar Rekayasa Kimia Dan Proses 2010. ISSN : 1411-4216.

Seider, W., D., J. D. Seader, Daniel R. Lewin & Soematri Widagdo. 2009. Product and
Process Design Principles. 3rded. United States of America: John Wiley &
Sons, Inc.

Brownell, L., E., & Young, E., H. 1959. Process Equipment Design. New Delhi: Wiley
Easthern.

Perry, R.,H. 1999. Perry’s Chemical Engineers’ Handbook.. 7th ed. New York:
McGrawHill Companies, Inc.

Peters & Timmerhaus. 1991. Plant Design and Economic for Chemical and Petroleum
Engineers. 4th ed. McGrawHill International Edition Chemical and Petroleum
Engineering Series.

Geankoplis, C., J. 1997. Transport Process and Unit. 3rd ed. New Delhi: Prentice-Hall of
India

Yaws.1999. Thermodynamic and physical properties data. Singapore: McGrawHill Book


Co

http://eprints.undip.ac.id/41605/3/BAB_II.pdf. Diakses Tanggal 29 Oktober 2017.

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
LAMPIRAN

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Spesifikasi Alat
Nama Alat Tangki Penyimpanan Gliserol
Kode T-101
Fungsi Menyimpan bahan baku gliserol pada suhu 30°C
Bahan Konstruksi Carbon Steel SA-334 Grade C
Silinder Tegak dengan tutup atas torispherical dan tutup
Tipe bawah flat
Kondisi Operasi
Temperatur 300 K
Tekanan 1 atm
Densitas 1260 kg/m3
Laju Alir Masa 713,1877 kg/jam
Waktu Penyimpanan 7 hari
Material dan Desain
Kapasitas Tangki 170 bbl
Diameter Shell 120 ft
Tinggi Shell 144 ft
Jumlah Courses 2
Tebal Shell 1,5 in
Jenis Head Torispherical
Tegangan yang diizinkan 11700 psi
Jenis Sambungan Double welded butt joined
Efisiensi 0,85
Tebal Head 1,5 in
Tinggi Head 2,24 ft
Sf Head 3 in

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Spesifikasi Alat
Nama Alat Tangki Penyimpanan Asam Asetat
Kode T-102
Fungsi Menyimpan bahan baku Asam Asetat pada suhu 30°C
Bahan Konstruksi Carbon Steel SA-334 Grade C
Silinder Tegak dengan tutup atas torispherical dan tutup bawah
Tipe flat
Kondisi Operasi
Temperatur 300 K
Tekanan 1 atm
Densitas 1049 kg/m3
Laju Alir Masa 4650,5508 kg/jam
Waktu Penyimpanan 7 hari
Material dan Desain
Kapasitas Tangki 755 bbl
Diameter Shell 180 ft
Tinggi Shell 288 ft
Jumlah Courses 4
Tebal Shell 1,5 in
Jenis Head Torispherical
Tegangan yang diizinkan 11700 psi
Jenis Sambungan Double welded butt joined
Efisiensi 0,85
Tebal Head 1,5 in
Tinggi Head 3,04 ft
Sf Head 3 in

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Spesifikasi Alat
Nama Alat Tangki Penyimpanan Propyl Asetat
Kode T-103
Fungsi Menyimpan bahan baku Propyl Asetat pada suhu 30°C
Bahan Konstruksi Carbon Steel SA-334 Grade C
Silinder Tegak dengan tutup atas torispherical dan tutup
Tipe bawah flat
Kondisi Operasi
Temperatur 300 K
Tekanan 1 atm
Densitas 888 kg/m3
Laju Alir Masa 2895,4337 kg/jam
Waktu Penyimpanan 7 hari
Material dan Desain
Kapasitas Tangki 565 bbl
Diameter Shell 180 ft
Tinggi Shell 216 ft
Jumlah Courses 3
Tebal Shell 1,46 in
Jenis Head Torispherical
Tegangan yang diizinkan 11700 psi
Jenis Sambungan Double welded butt joined
Efisiensi 0,85
Tebal Head 1,44 in
Tinggi Head 48,0637 in
Diameter Nozzle 3,3539 in2

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Spesifikasi Alat
Nama Alat Tangki Penyimpanan Triasetin
Kode T-104
Fungsi Menyimpan bahan baku Triasetin pada suhu 30°C
Bahan Konstruksi Carbon Steel SA-334 Grade C
Silinder Tegak dengan tutup atas torispherical dan tutup
Tipe bawah flat
Kondisi Operasi
Temperatur 300 K
Tekanan 1 atm
Densitas 1160 kg/m3
Laju Alir Masa 1554,726 kg/jam
Waktu Penyimpanan 7 hari
Material dan Desain
Kapasitas Tangki 755 bbl
Diameter Shell 120 ft
Tinggi Shell 216 ft
Jumlah Courses 3
Tebal Shell 1,5 in
Jenis Head Torispherical
Tegangan yang diizinkan 11700 psi
Jenis Sambungan Double welded butt joined
Efisiensi 0,85
Tebal Head 1,5 in
Tinggi Head 2,09 ft
Sf Head 3 in

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Equipment No. P-101
Centrifugal Pump data sheet
Function
Operating Data
Temperatur 30,000 °C
Densitas Campuran 1,048 gr/cm3
Viskositas 1,072 cp
Laju Alir Massa, F 4650,550 kg/jam
Material dan Desain
Material commercial steel
Kapasitas Pemompaan 5115,605 kg/jam
Laju Volumetrik, Q 21,492 gpm
Jenis Aliran Turbulen
Diamter Pipa 2,375 in
Kecepatan Linear Aliran 2,055 ft/s
ΔZ 29,527 ft
ΣF 1,859 lbf ft/lbm
WS -34,306 lbf ft/lbm
Efisiensi Pompa 45%
Daya Motor 0,543 hp

2m

Z1 = 1 m

Z2 = 10 m

T-101 2m
R-101

15 m

P-101

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Equipment No. P-102
Centrifugal Pump data sheet
Function
Operating Data
Temperatur 30,000 °C
Densitas Campuran 1,260 gr/cm3
Viskositas 538,384 cp
Laju Alir Massa, F 713,187 kg/jam
Material dan Desain
Material commercial steel
Kapasitas Pemompaan 784,506 kg/jam
Laju Volumetrik, Q 2,741 gpm
Jenis Aliran Turbulen
Diamter Pipa 1,900 in
Kecepatan Linear Aliran 0,432 ft/s
ΔZ 26,246 ft
ΣF 11,233 lbf ft/lbm
WS -42,189 lbf ft/lbm
Efisiensi Pompa 25%
Daya Motor 0,184 hp

2m

Z1 = 1 m

Z2 = 10 m

T-102 2m
R-101

15 m

P-102

2m

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Equipment No. P-103
Centrifugal Pump data sheet
Function
Operating Data
Temperatur 120,000 °C
Densitas Campuran 1,078 gr/cm3
Viskositas 0,400 cp
Laju Alir Massa, F 5363,525 kg/jam
Material dan Desain
Material commercial steel
Kapasitas Pemompaan 5899,877 kg/jam
Laju Volumetrik, Q 24,106 gpm
Jenis Aliran Turbulen
Diamter Pipa 2,375 in
Kecepatan Linear Aliran 2,305 ft/s
ΔZ 26,246 ft
ΣF 1,357 lbf ft/lbm
WS -27,603 lbf ft/lbm
Efisiensi Pompa 48%
Daya Motor 0,472 hp

2m

Z1 = 1 m

Z2 = 10 m

R-101 5m
R-102
1m 3m

P-103

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Equipment No. P-104
Centrifugal Pump data sheet
Function
Operating Data
Temperatur 120,000 °C
Densitas Campuran 1,080 gr/cm3
Viskositas 0,384 cp
Laju Alir Massa, F 5363,525 kg/jam
Material dan Desain
Material commercial steel
Kapasitas Pemompaan 5899,877 kg/jam
Laju Volumetrik, Q 24,053 gpm
Jenis Aliran Turbulen
Diamter Pipa 2,375 in
Kecepatan Linear Aliran 2,300 ft/s
ΔZ 26,246 ft
ΣF 1,337 lbf ft/lbm
WS -27,584 lbf ft/lbm
Efisiensi Pompa 48%
Daya Motor 0,472 hp

2m

Z1 = 1 m

Z2 = 10 m

R-102 5m
R-103
1m 3m

P-104

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Equipment No. P-105
Centrifugal Pump data sheet
Function
Operating Data
Temperatur 120,000 °C
Densitas Campuran 1,091 gr/cm3
Viskositas 0,428 cp
Laju Alir Massa, F 5363,525 kg/jam
Material dan Desain
Material commercial steel
Kapasitas Pemompaan 5899,877 kg/jam
Laju Volumetrik, Q 23,818 gpm
Jenis Aliran Turbulen
Diamter Pipa 2,375 in
Kecepatan Linear Aliran 2,277 ft/s
ΔZ 26,246 ft
ΣF 1,264 lbf ft/lbm
WS -34,057 lbf ft/lbm
Efisiensi Pompa 46%
Daya Motor 0,608 hp

2m

DC-101

Δz = 8 m
8m
R-103
1m 3m

P-105

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Equipment No. P-106
Centrifugal Pump data sheet
Function
Operating Data
Temperatur 104,912 °C
Densitas Campuran 1,043 gr/cm3
Viskositas 0,406 cp
Laju Alir Massa, F 3751,744 kg/jam
Material dan Desain
Material commercial steel
Kapasitas Pemompaan 4126,918 kg/jam
Laju Volumetrik, Q 17,425 gpm
Jenis Aliran Turbulen
Diamter Pipa 2,375 in
Kecepatan Linear Aliran 1,666 ft/s
ΔZ 26,246 ft
ΣF 0,888 lbf ft/lbm
WS -17,353 lbf ft/lbm
Efisiensi Pompa 42%
Daya Motor 0,237 hp
CD-101

2m

DC-102
18 m

Δz = 8 m

2m
2m

P-106

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Equipment No. P-107
Centrifugal Pump data sheet
Function
Operating Data
Temperatur 274,240 °C
Densitas Campuran 1,202 gr/cm3
Viskositas 0,234 cp
Laju Alir Massa, F 1611,780 kg/jam
Material dan Desain
Material commercial steel
Kapasitas Pemompaan 1772,958 kg/jam
Laju Volumetrik, Q 6,494 gpm
Jenis Aliran Turbulen
Diamter Pipa 1,660 in
Kecepatan Linear Aliran 1,393 ft/s
ΔZ 26,246 ft
ΣF 0,505 lbf ft/lbm
WS -26,751 lbf ft/lbm
Efisiensi Pompa 32%
Daya Motor 0,206 hp

2m

DC-103
RB-101

Δz = 8 m

3m
2m
1m

P-107

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Equipment No. P-108
Centrifugal Pump data sheet
Function
Operating Data
Temperatur 30,000 °C
Densitas Campuran 0,904 gr/cm3
Viskositas 0,546 cp
Laju Alir Massa, F 3366,458 kg/jam
Material dan Desain
Material commercial steel
Kapasitas Pemompaan 3703,103 kg/jam
Laju Volumetrik, Q 18,043 gpm
Jenis Aliran Turbulen
Diamter Pipa 2,375 in
Kecepatan Linear Aliran 1,725 ft/s
ΔZ 26,246 ft
ΣF 0,830 lbf ft/lbm
WS -27,077 lbf ft/lbm
Efisiensi Pompa 43%
Daya Motor 0,325 hp

2m

DC-102

Δz = 8 m
2m
10 m
T-103

P-108

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Equipment No. P-109
Centrifugal Pump data sheet
Function
Operating Data
Temperatur 93,760 °C
Densitas Campuran 0,916 gr/cm3
Viskositas 0,262 cp
Laju Alir Massa, F 3844,214 kg/jam
Material dan Desain
Material commercial steel
Kapasitas Pemompaan 4228,635 kg/jam
Laju Volumetrik, Q 20,334 gpm
Jenis Aliran Turbulen
Diamter Pipa 2,375 in
Kecepatan Linear Aliran 1,944 ft/s
ΔZ 9,842 ft
ΣF 1,065 lbf ft/lbm
WS -10,907 lbf ft/lbm
Efisiensi Pompa 44%
Daya Motor 0,146 hp
CD-102

2m
18 m
D-101

Δz = 3 m
3m
2m

P-109

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Equipment No. P-110
Centrifugal Pump data sheet
Function
Operating Data
Temperatur 101,420 °C
Densitas Campuran 1,049 gr/cm3
Viskositas 0,448 cp
Laju Alir Massa, F 3273,988 kg/jam
Material dan Desain
Material commercial steel
Kapasitas Pemompaan 3601,387 kg/jam
Laju Volumetrik, Q 15,116 gpm
Jenis Aliran Turbulen
Diamter Pipa 1,900 in
Kecepatan Linear Aliran 2,383 ft/s
ΔZ 0,000 ft
ΣF 3,981 lbf ft/lbm
WS -3,981 lbf ft/lbm
Efisiensi Pompa 40%
Daya Motor 0,050 hp
RB-102

11 m 2m
4m

P-110

25 + 7 m
32 m

16 m

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Equipment No. P-111
Centrifugal Pump data sheet
Function
Operating Data
Temperatur 272,460 °C
Densitas Campuran 1,200 gr/cm3
Viskositas 0,232 cp
Laju Alir Massa, F 1554,726 kg/jam
Material dan Desain
Material commercial steel
Kapasitas Pemompaan 1710,199 kg/jam
Laju Volumetrik, Q 6,2749 gpm
Jenis Aliran Turbulen
Diamter Pipa 1,660 in
Kecepatan Linear Aliran 1,346 ft/s
ΔZ 22,966 ft
ΣF 0,948 lbf ft/lbm
WS -15,413 lbf ft/lbm
Efisiensi Pompa 30%
Daya Motor 0,122 hp
CD-103

2m

1m
18 m

Δz = 7 m

10 m
T-104
2m

P-111

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Equipment No. P-112
Centrifugal Pump data sheet
Function
Operating Data
Temperatur 30 °C
Densitas Campuran 0,888 gr/cm3
Viskositas 0,512 cp
Laju Alir Massa, F 2895,434 kg/jam
Material dan Desain
Material commercial steel
Kapasitas Pemompaan 3184,977 kg/jam
Laju Volumetrik, Q 15,792 gpm
Jenis Aliran Turbulen
Diamter Pipa 1,900 in
Kecepatan Linear Aliran 2,489 ft/s
ΔZ 9,842 ft
ΣF 2,633 lbf ft/lbm
WS -12,475 lbf ft/lbm
Efisiensi Pompa 40%
Daya Motor 0,138 hp

2m
15 m
D-101

3m
4m

10 m

P-112

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Lembar Perhitungan
Nama Alat Tangki Penyimpanan Gliserol Kode Alat
Fungsi Untuk Menyimpan Gliserol pada suhu 30°C T-101
Data Perhitungan
Bentuk : Silinder vertikal dengan alas datar dan tutup torispherical
Bahan : Carbon Steel SA-334 Grade C
Lama Penyimpanan (t): 1 hari operasi = 24 jam
Temperatur (T) : 30 °C = 303,15 K
Tekanan (P) : 1 atm = 14,7 psi
Laju Alir Massa (F) : 713,1877 kg/jam
Faktor Keamanan : 10% (Brownell, 1959)
Densitas (ρ) : 1260 kg/m3 = 78,624 lbm/ft3
Berat Molekul : 92,09 kg/kgmol
1. Volume Tangki (V)
𝐹
𝑉= ×𝑡
𝜌
V = 0,566022001 m3/jam
V = 13,58452803 m3
V = 14,94298084 m3
= 93,99134946 bbl
= 527,7113682 ft3
2. Dimensi Tangki
Dari Tabel Appendix E Typical tank sizes and capacities (Brownell, 1959), diambil
kapasitas standar 170 bbl. Dengan typical size sebagai berikut :
H = 12 ft
D = 10 ft 120 in
n course = 2
3. Tinggi Liquid
4×𝑉
𝐻𝐿 =
𝜋 × 𝐷2
HL = 6,7224 ft

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
4. Tekanan Desain
Tekanan Operasi 1 atm
14,7 psi
𝑔
Tekanan Hidrostatis = ρ × × 𝐻𝐿
𝑔𝑐
Tekanan Hidrostatis 528,5449 lbf/ft2
3,6702 psi
Tekanan Total = Tekanan Operasi + Tekanan Hidrostatis
Tekanan Total 18,37021614
Tekanan Desain 20,20723775 psi
5. Desain Dinding Tangki
Desain Shell
Material = Carbon steel SA-334 grade C
Suhu Desain = 30°C = 303,15 K
Tegangan yang diizinkan = 11700 psi
Jenis Sambungan = Double welded butt joined
Efisiensi = 0,85
Faktor korosi = 0,125 in/tahun
Umur alat = 10 tahun
𝑃𝑑 × 𝐷𝑡
Tebal tangki = ( ) + (𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑘𝑜𝑟𝑜𝑠𝑖)
2 × (𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑖𝑧𝑖𝑛𝑘𝑎𝑛 × 𝑒) − (0,6 × 𝑃𝑑)
𝑇𝑒𝑏𝑎𝑙 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑘𝑖 = 1,372062765 in
= 0,034850394 m
= 34,85039423 mm
6. Desain Tutup Tangki
Tebal tutup (th) = 1,357915776 in
= 0,034491061 m
= 34,49106071 mm
Berdasarkan Tabel 5.8 (Brownell, 1959)
th 1,5 in
sf 3 in (1,5-4,5 in)
OD 122,7441255 in

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Berdasarkan tabel 5.7 (Brownell, 1959)
icr 7,625 in
r 108 in
A 60 in
AB 52,375 in
BC 100,375 in
AC 85,62709851 in
B 22,37290149 in
OA 26,87290149 in

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Lembar Perhitungan
Nama Alat Tangki Penyimpanan Asam Asetat 98% Kode Alat
Fungsi Untuk Menyimpan Asam Asetat pada suhu 30°C T-102
Data Perhitungan
Bentuk : Silinder vertikal dengan alas datar dan tutup torispherical
Bahan : Carbon Steel SA-334 Grade C
Lama Penyimpanan (t): 1 hari operasi = 24 jam
Temperatur (T) : 30 °C = 303,15 K
Tekanan (P) : 1 atm = 14,7 psi
Laju Alir Massa (F) : 4650,5508 kg/jam
Faktor Keamanan : 10% (Brownell, 1959)
Densitas (ρ) : 1049 kg/m3 = 65,4576 lbm/ft3
Berat Molekul : 60,05 kg/kgmol
1. Volume Tangki (V)
𝐹
𝑉= ×𝑡
𝜌
V = 4,433318246 m3/jam
V = 106,3996379 m3
V = 117,0396017 m3
= 736,1790947 bbl
= 4133,253534 ft3
2. Dimensi Tangki
Dari Tabel Appendix E Typical tank sizes and capacities (Brownell, 1959), diambil
kapasitas standar 755 bbl. Dengan typical size sebagai berikut :
H = 24 ft
D = 15 ft 180 in
n course = 4
3. Tinggi Liquid
4×𝑉
𝐻𝐿 =
𝜋 × 𝐷2
HL = 23,4013 ft

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
4. Tekanan Desain
Tekanan Operasi 1 atm
14,7 psi
𝑔
Tekanan Hidrostatis = ρ × × 𝐻𝐿
𝑔𝑐
Tekanan Hidrostatis 1531,7925 lbf/ft2
10,6368 psi
Tekanan Total = Tekanan Operasi + Tekanan Hidrostatis
Tekanan Total 25,3368
Tekanan Desain 27,8704 psi
5. Desain Dinding Tangki
Desain Shell
Material = Carbon steel SA-334 grade C
Suhu Desain = 30°C = 303,15 K
Tegangan yang diizinkan = 11700 psi
Jenis Sambungan = Double welded butt joined
Efisiensi = 0,85
Faktor korosi = 0,125 in/tahun
Umur alat = 10 tahun
𝑃𝑑 × 𝐷𝑡
Tebal tangki = ( ) + (𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑘𝑜𝑟𝑜𝑠𝑖)
2 × (𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑖𝑧𝑖𝑛𝑘𝑎𝑛 × 𝑒) − (0,6 × 𝑃𝑑)
𝑇𝑒𝑏𝑎𝑙 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑘𝑖 = 1,502646032 in
= 0,038167209 m
= 38,1672092 mm
6. Desain Tutup Tangki
Tebal tutup (th) = 1,473278347 in
= 0,03742127 m
= 37,42127001 mm
Berdasarkan Tabel 5.8 (Brownell, 1959)
th 1,5 in
sf 3 in (1,5-4,5 in)
OD 183,0052921 in

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Berdasarkan tabel 5.7 (Brownell, 1959)
icr 11 in
r 170 in
A 90 in
AB 79 in
BC 159 in
AC 137,9855065 in
b 32,01449351 in
OA 36,51449351 in

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Lembar Perhitungan
Nama Alat Tangki Penyimpanan Triasetin Kode Alat
Fungsi Untuk Menyimpan Triasetin pada suhu 30°C T-104
Data Perhitungan
Bentuk : Silinder vertikal dengan alas datar dan tutup torispherical
Bahan : Carbon Steel SA-334 Grade C
Lama Penyimpanan (t): 1 hari operasi = 24 jam
Temperatur (T) : 30 °C = 303,15 K
Tekanan (P) : 1 atm = 14,7 psi
Laju Alir Massa (F) : 1554,726 kg/jam
Faktor Keamanan : 10% (Brownell, 1959)
Densitas (ρ) : 1160 kg/m3 = 72,384 lbm/ft3
Berat Molekul : 218,21 kg/kgmol
1. Volume Tangki (V)
𝐹
𝑉= ×𝑡
𝜌
V = 1,340281034 m3/jam
V = 32,16674483 m3
V = 35,38341931m3
= 222,5617075 bbl
= 1249,565453 ft3
2. Dimensi Tangki
Dari Tabel Appendix E Typical tank sizes and capacities (Brownell, 1959), diambil
kapasitas standar 250 bbl. Dengan typical size sebagai berikut :
H = 18 ft
D = 10 ft 120 in
n course = 3
3. Tinggi Liquid
4×𝑉
𝐻𝐿 =
𝜋 × 𝐷2
HL = 15,9180 ft

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
4. Tekanan Desain
Tekanan Operasi 1 atm
14,7 psi
𝑔
Tekanan Hidrostatis = ρ × × 𝐻𝐿
𝑔𝑐
Tekanan Hidrostatis 1152,2108 lbf/ft2
8,00010 psi
Tekanan Total = Tekanan Operasi + Tekanan Hidrostatis
Tekanan Total 22,7010
Tekanan Desain 24,9710 psi
5. Desain Dinding Tangki
Desain Shell
Material = Carbon steel SA-334 grade C
Suhu Desain = 30°C = 303,15 K
Tegangan yang diizinkan = 11700 psi
Jenis Sambungan = Double welded butt joined
Efisiensi = 0,85
Faktor korosi = 0,125 in/tahun
Umur alat = 10 tahun
𝑃𝑑 × 𝐷𝑡
Tebal tangki = ( ) + (𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑘𝑜𝑟𝑜𝑠𝑖)
2 × (𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑖𝑧𝑖𝑛𝑘𝑎𝑛 × 𝑒) − (0,6 × 𝑃𝑑)
𝑇𝑒𝑏𝑎𝑙 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑘𝑖 = 1,400882194 in
= 0,035582408 m
= 35,58240772 mm
6. Desain Tutup Tangki
Tebal tutup (th) = 1,383363057 in
= 0,035137422 m
= 35,13742166 mm
Berdasarkan Tabel 5.8 (Brownell, 1959)
th 1,5 in
sf 3 in (1,5-4,5 in)
OD 122,8017644 in

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Berdasarkan tabel 5.7 (Brownell, 1959)
icr 7,625 in
r 120 in
A 60 in
AB 52,375 in
BC 112,375 in
AC 99,4233373 in
B 20,5766627 in
OA 25,0766627 in

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Perhitungan Alat
Nama Alat Pompa Kode
Fungsi Mengalirkan Asam Asetat dari Tanki (T-101) ke
Reaktor (R-101) P-101
Tipe Pompa Sentrifugal

Neraca Massa
Komponen Komposisi Laju Alir Massa (kg/jam)
Asam Asetat 0,98 4557,539
Air 0,02 93,011
Total 1 4650,55

Densitas Campuran = (1,049 x 0,98) + (1 x 0,02)


= 1,048 gr/cm3
= 1048 kg/m3 = 65,428 lbm/ft3

Viskositas Campuran
Komponen A B C D Log 10 µ µ (cP)
H2O -10,2158 1792,500 0,01773 0,000012631 -0,087 0,818
CH3COOH -3,8937 7,85 x 102 0,0067 -7,56 x 10-6 0,032 1,078
(Yaws,1999)
Viskositas (µ campuran) = exp (Σ(% komponen x ln μ komponen))
= exp ((0,02 x ln 0,818) + (0.98 x ln 1,078))
= 1,072 cP

Data Perancangan
Temperatur, T : 30 oC = 303 K
Tekanan, P : 1 atm
Laju alir massa, F : 4650,55 kg/jam = 10252,603 lbm/jam
Densitas campuran : 1048 kg/m3 = 65,428 lbm/ft3

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Viskositas campuran, μ : 1,072 cP = 0,001 lbm/ft. s
Faktor keamanan : 10%

Konsep Perancangan
Ftotal = Laju alir massa x (1 + faktor keamanan)
= 4650,55 kg/jam x (1 + 0,1)
= 5115,605 kg/jam = 11277,863 lb/jam

 Laju Alir Volumetrik Cairan Melewati Pompa (Q)


F 5115,605 kg/jam
Q= =
ρ 1048 kg/m3
= 4,881 m3/jam = 0,001 m3/s = 0,048 ft3/s = 21,492 gpm
Diasumsikan alirannya adalah aliran turbulen
 Diameter Optimum untuk Aliran Turbulen (Dioptimum)
(Dioptimum) = 3,9 x Q0,45 x ρ0,13 (Walas,1990)
= 3,9 x 0,0480,45 x 65,3280,13
= 1,711 in = 0,043 m = 0,143 ft
Digunakan data commercial steel pipe, Normal Pipe Size 2 in (Geankoplis, 1999)
dengan spesifikasi:
Schedule Number : 40
Outside Diameter (OD) : 2,375 in = 0,060325 m = 0,197915 ft
Inside Diameter (ID) : 2,067 in = 0,052502 m = 0,172248 ft
Flow Area (At) : 3,3557 in2 = 21,65 x 10-4 m2 = 0,0233 ft2
 Kecepatan Linier Aliran (v)
Q 0,001 m3 /s
v= =
𝐴𝑡 21,65 x 10−4 m2
= 0,626 m/s = 2,055 ft/s

 Reynold Number (NRe)


ID x v x ρ 0,172248 ft x 2,055 ft/s x 65,428 lbm/𝑓𝑡 3
NRe = =
μ 0,001 lbm/ft. s
= 32157,151 > 2100, asumsi aliran turbulen benar

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Menghitungan Friction Losses Aliran Fluida
 Friksi Pada Pipa Lurus (Ff)
ΔL v 2
Ff = 4 x f x 𝐱
ID 2g c
Dimana:
ε = 4,6 x10-5 m (commercial steel pipe)
ID = 0,052502 m, sehingga
ε/ID = 0,001 m (Geankoplis, 1997)
f = 0,0068 (Fanning Friction Factor, diperoleh dari figure 2.10-3)
ΔL = 30 m = 98,424 ft (panjang pipa lurus yang digunakan)
gc = 32,174 ft/s2 = 32,174 lbm.ft/lbf.s2
98,424 2,0552
Ff = 4 x 0,0068 x 𝐱
0,172248 2 x 32,174
= 1,02 lbf. ft/lbm

 Friksi pada Fitting dan Valve (hf)


Tabel B.1 friction loss yang melewati fitting dan valve pada aliran turbulen
(Geankoplis, 1993).
Equipment Jumlah (n) Kf/unit n. Kf
Elbow 90 3 0,75 2,25
globe valve , wide open 1 6 6
tee 1 1 1
cek valve, swing 1 2 2
Jumlah 11,25
v2
hf = n x K f x
2g c
2,0552
= 11,25 x
2 x 32,174
= 0,738 lbf ft/lbm
 Friksi yang Disebabkan Kontraksi Pipa (hc)
v2
hc = K c x ; dimana Kc = 0,55(1-A2/A1)
2 α gc

Untuk aliran turbulen, α = 1 Diasumsikan A2 <<< A1, maka A2/A1 = 0 (Geankoplis,


1997).

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
K c = 0,55 x (1 − 0)
Kc = 0,55
2,0552
hc = 0,55 x = 0,036 lbf ft/lbm
2 x 1 x 32.174

 Friksi yang Disebabkan Ekspansi Pipa (hex)


v2
hex = K ex x ; dimana Kex = (1-A2/A1)
2 x α x gc

Untuk aliran turbulen, α = 1. Diasumsikan A2 <<< A1, maka A2/A1 = 0 (Geankoplis,


1997).
Kex = 1 – 0
=1
2,0552
hex = 1 x = 0,066 lbf ft/lbm
2 x 1 x 32,174

Total friksi (ΣF) = Ff + hf + hc + hex


= (1,02 + 0,738 + 0,036 + 0,066) lbf ft/lbm
= 1,859 lbf ft/lbm
 Perhitungan Daya Pompa (BHP)
Daya pompa dapat ditentukan dengan Mechanical Energy Balance Equation:
1 g P2 − P1
(v22 − v12 ) + (z2 − z1 ) + + ∑ F + Ws = 0
2g c α gc ρ
Diasumsikan:
v1 = v2 = 2,055 ft/s
P1 = 1 atm
P2 = 4,06 atm
ΔP = 4,06 atm – 1 atm = 3,06 atm
z1 =1m
z2 = 10 m = 32,808 ft
g = 32,174 ft/s2
sehingga:
32,174 ft/s 2
0+ (10 − 1) + 2,92 + 1,859 lbf . ft/lbm + Ws = 0
32,174 lbm . ft/lbf . s
Didapatkan nilai Ws = -34,306 lbf.ft/lbm, Ws merupakan kerja yang diberikan
kepada fluida.

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Kerja yang dihasilkan fluida (Wp) adalah:
Ws = -η.Wp
η merupakan efisiensi pompa yang nilainya dapat diperoleh dari Gambar 12.17
(Peters, 2003) dengan kapasitas, Q = 4,881 m3/jam, diperoleh efisiensi pompa
sebesar 45%.
Sehingga:
−34,306 ft/s2
Wp = = 76,237 lbf . ft/lbm
−0,45 lbm . ft/lbf . s
Daya pompa, Break Horse Power (BHP) dapat dihitung menggungkan rumus
berikut:
m x 𝑊𝑝
BHP =
550
Dimana:
m =Qxρ
= 0,048 ft3/s x 65,428 lb/ft3
= 3,133 lbm/s
Sehingga:
lbm lbf . ft 1 hp
BHP = 3,133 x 76,237 x
s lbm 550 ft. lbf /s
= 0,434 hp
 Perhitungan Daya Motor (P)
BHP
P=
ηm
ηm merupakan efisiensi motor yang nilai dapat diperoleh dari Gambar 12.18 (Peter,
2003) dengan BHP = 0,434 hp, diperoleh efisiensi motor sebesar 80%.
Sehingga:
0,434
P =
0,8
= 0,543 hp
= 0,405 Kw
= 405 Watt

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Perhitungan Alat
Nama Alat Pompa Kode
Fungsi Mengalirkan Gliserol dari Tanki (T-102) ke Reaktor
(R-101) P-102
Tipe Pompa Sentrifugal

Neraca Massa
Komponen Komposisi Laju Alir Massa (kg/jam)
Gliserol 1 713.187
Total 1 713.187

Viskositas
Komponen A B C D Log 10µ µ (cP)
C3H8O3 -18,215 4,23E x 103 0,0287 -1,86 x 10-5 2,731 538,384
(Yaws, 1999)

Viskositas (µ campuran) = exp (Σ(% komponen x ln μ komponen))


= exp (1 x ln 538,384)
= 538,384 cP
Data Perancangan
Temperatur, T : 30 oC = 303 K
Tekanan, P : 1 atm
Laju alir massa, F : 713,187 kg/jam = 1572, 29206 lbm/jam
Densitas : 1260 kg/m3 = 78,6618 lbm/ft3
Viskositas, μ : 538,384 cP = 0,361778 lbm/ft. s
Faktor keamanan : 10%

Konsep Perancangan
Ftotal = Laju alir massa x (1 + faktor keamanan)
= 713,187 kg/jam x (1 + 0.1)

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
= 784,5057 kg/jam
= 1729,52 lb/jam
 Laju Alir Volumetrik Cairan Melewati Pompa (Q)
F 784,5057 kg/jam
Q= =
ρ 1260 kg/m3
= 0,622624 m3/jam = 0,000173 m3/s = 0,006107 ft3/s = 2,741376 gpm
Diasumsikan alirannya adalah aliran laminer
 Diameter Optimum untuk Aliran Laminer (Dioptimum)
(Dioptimum) = 3 x Q0,36 x µ0,18 (Walas,1990)
= 3 x 0,0061070,36 x 538,3840,18
= 1,484659 in = 0,03771 m = 0,12372 ft
1
Digunakan data commercial steel pipe, Normal Pipe Size 1 2 in (Geankoplis, 1999)

dengan spesifikasi:
Schedule Number : 40
Outside Diameter (OD) : 1,9 in = 0,04826 m = 0,158332 ft
Inside Diameter (ID) : 1,61 in = 0,040894 m = 0,134165 ft
Flow Area (At) : 2,035146 in2 = 13,13 x 10-4 m2 = 0,01414 ft2
 Kecepatan Linier Aliran (v)
Q 0.000173 m3 /s
v= =
At 13,13 x 10−4 m2
= 0,131722 m/s = 0,432154 ft/s
 Reynold Number (NRe)
ID x v x ρ 0.134165 ft x 0,432154 ft/s x 78,6618 lbm/𝑓𝑡 3
NRe = =
μ 0,361778lbm/ft. s
= 12,6068 < 2100, asumsi aliran laminer benar

Menghitungan Friction Losses Aliran Fluida


 Friksi Pada Pipa Lurus (Ff)
ΔL 𝑣 2
Ff = 4 x f x 𝐱
ID 2𝑔𝑐
Dimana:

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
f = 1,26917 (Fanning Friction Factor untuk aliran laminer, diperoleh dari
persamaan 2.10-7 (Geankoplis, 1997)).
ΔL = 30 m = 98,424 ft (panjang pipa lurus yang digunakan)
gc = 32,174 ft/s2 = 32,174 lbm.ft/lbf.s2
98,424 0,4321542
Ff = 4 x 1,26917 x 𝐱
0,134165 2 x 32,174
= 10,808902 lbf. ft/lbm
 Friksi pada Fitting dan Valve (hf)
Tabel B.2 friction loss yang melewati fitting dan valve pada aliran laminer
(Geankoplis, 1993).
Equipment Jumlah (n) Kf/unit n. Kf
Elbow 90 3 17 51
globe valve , wide open 1 28 28
tee 1 9 9
cek valve, swing 1 55 55
Jumlah 143
𝑣2
hf = n x K f x
2𝑔𝑐
0,4321542
= 143 x
2 x 32,174
= 0,415028 lbf ft/lbm

 Friksi yang Disebabkan Kontraksi Pipa (hc)


v2
hc = K c x ; dimana Kc = 0,55(1-A2/A1)
2 α gc

Untuk aliran laminar, α = 0,5 Diasumsikan A2 <<< A1, maka A2/A1 = 0


(Geankoplis, 1997).
K c = 0,55 x (1 − 0)
Kc = 0,55
0,4321542
hc = 0,55 x = 0,003193 lbf ft/lbm
2 x 0,5 x 32,174

 Friksi yang Disebabkan Ekspansi Pipa (hex)


v2
hex = K ex x ; dimana Kex = (1-A2/A1)
2 x α x gc

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Untuk aliran laminar, α = 0,5. Diasumsikan A2 <<< A1, maka A2/A1 = 0
(Geankoplis, 1997).
Kex =1–0
=1
0,4321542
hex = 1x
2 x 0,5 x 32,174
= 0,005805 lbf ft/lbm
Total friksi (ΣF) = Ff + hf + hc + hex
= (10,808902 + 0,415028+ 0,003193 + 0,005805) lbf ft/lbm
= 11,232926 lbf ft/lbm
 Perhitungan Daya Pompa (BHP)
Daya pompa dapat ditentukan dengan Mechanical Energy Balance Equation:
1 g P2 − P1
(v22 − v12 ) + (z2 − z1 ) + + ∑ F + Ws = 0
2g c α gc ρ
Diasumsikan:
v1 = v2 = 0,432154 ft/s
P1 = 1 atm
P2 = 4,06 atm
ΔP = 4,06 atm – 1 atm = 3,06 atm
z1 =1m
z2 = 10 m = 32,808 ft
g = 32,174 ft/s2
sehingga:
32,174 ft/s2
0+ (10 − 1) + 2,4285 + 11,23292 lbf . ft/lbm + Ws = 0
32,174 lbm . ft/lbf . s
Didapatkan nilai Ws = -42,1887 lbf.ft/lbm, Ws merupakan kerja yang diberikan
kepada fluida.
Kerja yang dihasilkan fluida (Wp) adalah:
Ws = -η.Wp
η merupakan efisiensi pompa yang nilainya dapat diperoleh dari Gambar 12.17
(Peters, 2003) dengan kapasitas, Q = 0,622624 m3/jam, diperoleh efisiensi pompa
sebesar 25%.

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Sehingga:
−42,1887 ft/s2
W𝑝 = = 168,7548 lbf . ft/lbm
−0,25 lbm . ft/lbf . s
Daya pompa, Break Horse Power (BHP) dapat dihitung menggungkan rumus
berikut:
m x 𝑊𝑝
BHP =
550
Dimana:
m =Qxρ
= 0,006107 ft3/s x 78,6618 lb/ft3
= 0,480421 lbm/s
Sehingga:
lbm lbf .ft 1 hp
BHP = 0,480421 x168,7548 x 550 ft.lb /s = 0,147406 hp
s lbm f

 Perhitungan Daya Motor (P)


BHP
P=
ηm
ηm merupakan efisiensi motor yang nilai dapat diperoleh dari Gambar 12.18 (Peter,
2003) dengan BHP = 0,147406 hp, diperoleh efisiensi motor sebesar 80%.
Sehingga:
0,147406
P =
0,8
= 0,184257 hp
= 0,137456 Kw
= 137,456 Watt

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Perhitungan Alat
Nama Alat Pompa Kode
Fungsi Mengalirkan Asam Asetat, Air, Gliserol, dan
Monoacetin dari Reaktor (R-101) ke Reaktor (R-102) P-103
Tipe Pompa Sentrifugal

Neraca Massa
Komponen Komposisi Laju Alir Massa (kg/jam)
Asam Asetat 0,78374 4203,729
Air 0,037114 199,0658
Gliserol 0,031806 170,5996
Monoacetin 0,14734 790,285
Total 1 5363,52
Densitas Campuran = (1,049 x 0,78374) + (1 x 0,037114) + (1,26 x 0,031806) + (1,21
x 0,14734)
= 1,078 gr/cm3
= 1078 kg/m3 = 67,275 lbm/ft3
Viskositas Campuran
Komponen A B C D Log 10 µ µ (cP)
H2O -10,2158 1792,500 0,01773 -0,000012631 -0,638 0,230
CH3COOH -3,8937 7,85E+02 0,0067 -7,56E-06 -0,431 0,370
C3H8O3 -18,215 4,23E+03 0,0287 -1,86E-05 0,949 8,883
(Yaws,1999)
Viskositas monoacetin = 0,32 x ρ0,5
= 0,32 x 1,210,5
=
0,352 cP
Viskositas (µ campuran) = exp (Σ(% komponen x ln μ komponen))
= exp ((0,78374 x 0,37) + (0,037114 x 0,230) + (0,031806 x
8,883) + (0,14734 x 0,352))
= 0,4 cP

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Data Perancangan
Temperatur, T : 120 oC = 393 K
Tekanan, P : 4,06 atm
Laju alir massa, F : 5363,5248 kg/jam = 11824,427 lbm/jam
Densitas campuran : 1078 kg/m3 = 67,275 lbm/ft3
Viskositas campuran, μ : 0,4 cP = 0,00027 lbm/ft. s
Faktor keamanan : 10%
Konsep Perancangan
Ftotal = Laju alir massa x (1 + faktor keamanan)
= 5363,5248 kg/jam x (1 + 0,1)
= 5899,877 kg/jam
= 13006,869 lb/jam
 Laju Alir Volumetrik Cairan Melewati Pompa (Q)
F 5363,5248 kg/jam
Q= =
ρ 1078 kg/m3
= 5,475 m3/jam = 0,015 m3/s = 0,054 ft3/s = 24,106 gpm
Diasumsikan alirannya adalah aliran turbulen
 Diameter Optimum untuk Aliran Turbulen (Dioptimum)
(Dioptimum) = 3,9 x Q0,45 x ρ0,13 (Walas,1990)
= 3,9 x 0,0540,45 x 67,2750 ,13
= 1,808 in = 0,046 m = 0,15 ft
Digunakan data commercial steel pipe, Normal Pipe Size 2 in (Geankoplis, 1999)
dengan spesifikasi:
Schedule Number : 40
Outside Diameter (OD) : 2,375 in = 0,060325 m = 0,197915 ft
Inside Diameter (ID) : 2,067 in = 0,052502 m = 0,172248 ft
Flow Area (At) : 3,3557 in2 = 21,65 x 10-4 m2 = 0,0233 ft2
 Kecepatan Linier Aliran (v)
Q 0,015 m3 /s
v= =
𝐴𝑡 21,65 x 10−4 m2
= 0,702 m/s
= 2,305 ft/s

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
 Reynold Number (NRe)
ID x v x ρ 0,172248 ft x 2,305 ft/s x 67,275 lbm/𝑓𝑡 3
NRe = =
μ 0,00027 lbm/ft. s
= 99453,402 > 2100, asumsi aliran turbulen benar
Menghitungan Friction Losses Aliran Fluida
 Friksi Pada Pipa Lurus (Ff)
ΔL v 2
Ff = 4 x f x 𝐱
ID 2g c
Dimana:
ε = 4,6 x10-5 m (commercial steel pipe)
ID = 0,052502 m, sehingga
ε/ID = 0,001 m (Geankoplis, 1997)
f = 0,0058 (Fanning Friction Factor, diperoleh dari figure 2.10-3)
ΔL = 22 m = 72,178 ft (panjang pipa lurus yang digunakan)
gc = 32,174 ft/s2 = 32,174 lbm.ft/lbf.s2
72,178 2,3052
Ff = 4 x 0,0058 x 𝐱
0,172248 2 x 32,174
= 0,802 lbf. ft/lbm
 Friksi pada Fitting dan Valve (hf)
Tabel B.3 friction loss yang melewati fitting dan valve pada aliran turbulen
(Geankoplis, 1993).
Equipment Jumlah (n) Kf/unit n. Kf
Elbow 90 4 0,75 3
gate valve , wide open 1 0,17 0,17
tee 0 1 1
cek valve, swing 1 2 2
Jumlah 5,17
v2
hf = n x K f x
2g c
2,3052
= 5,17 x
2 x 32,174
= 0,427 lbf ft/lbm

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
 Friksi yang Disebabkan Kontraksi Pipa (hc)
v2
hc = K c x ; dimana Kc = 0,55(1-A2/A1)
2 α gc

Untuk aliran turbulen, α = 1 Diasumsikan A2 <<< A1, maka A2/A1 = 0 (Geankoplis,


1997).
K c = 0,55 x (1 − 0)
Kc = 0,55
2,3052
hc = 0,55 x = 0,045 lbf ft/lbm
2 x 1 x 32.174

 Friksi yang Disebabkan Ekspansi Pipa (hex)


v2
hex = K ex x ; dimana Kex = (1-A2/A1)
2 x α x gc

Untuk aliran turbulen, α = 1. Diasumsikan A2 <<< A1, maka A2/A1 = 0 (Geankoplis,


1997).
Kex = 1 – 0
=1
2,3052
hex = 1 x
2 x 1 x 32,174
= 0,083 lbf ft/lbm
Total friksi (ΣF) = Ff + hf + hc + hex
= (0,802 + 0,427+ 0,045 + 0,083) lbf ft/lbm
= 1,357 lbf ft/lbm
 Perhitungan Daya Pompa (BHP)
Daya pompa dapat ditentukan dengan Mechanical Energy Balance Equation:
1 g P2 − P1
(v22 − v12 ) + (z2 − z1 ) + + ∑ F + Ws = 0
2g c α gc ρ
Diasumsikan:
v1 = v2 = 2,305 ft/s
P1 = 4,06 atm
P2 = 4,06 atm
ΔP = 4,06 atm – 4,06 atm = 0
z1 =1m
z2 = 9 m = 29,527 ft

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
g = 32,174 ft/s2
sehingga:
32,174 ft/s2
0+ (9 − 1) + 0 + 1,357 lbf . ft/lbm + Ws = 0
32,174 lbm . ft/lbf . s
Didapatkan nilai Ws = -27,603 lbf.ft/lbm, Ws merupakan kerja yang diberikan
kepada fluida.
Kerja yang dihasilkan fluida (Wp) adalah:
Ws = -η.Wp
η merupakan efisiensi pompa yang nilainya dapat diperoleh dari Gambar 12.17
(Peters, 2003) dengan kapasitas, Q = 5,475 m3/jam, diperoleh efisiensi pompa
sebesar 48%.
Sehingga:
−27,603 ft/s2
Wp = = 57,507 lbf . ft/lbm
−0,48 lbm . ft/lbf . s
Daya pompa, Break Horse Power (BHP) dapat dihitung menggungkan rumus
berikut:
m x 𝑊𝑝
BHP =
550
Dimana:
m =Qxρ
= 0,054 ft3/s x 67,275 lb/ft3
= 3,613 lbm/s
Sehingga:
lbm lbf . ft 1 hp
BHP = 3,613 x 57,507 x
s lbm 550 ft. lbf /s
= 0,378 hp
 Perhitungan Daya Motor (P)
BHP
P=
ηm
ηm merupakan efisiensi motor yang nilai dapat diperoleh dari Gambar 12.18 (Peter,
2003) dengan BHP = 0,484 hp, diperoleh efisiensi motor sebesar 80%.
Sehingga:

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
0,378
P =
0,8
= 0,472 hp
= 0,35227 Kw
= 352,27 Watt

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Perhitungan Alat
Nama Alat Pompa Kode
Fungsi Mengalirkan Asam Asetat, Gliserol, Air dan Triacetin
dari Reaktor (R-103) ke Kolom distilasi (DC-101) P-105
Tipe Pompa Sentrifugal

Neraca Massa
Komponen Komposisi Laju Alir Massa (kg/jam)
Asam Asetat 0,613924 3273,988
Air 0,298871 477,756
Gliserol 0,006976 57,05502
Triasetin 0,080229 1554,726
Total 1 5363,525

Densitas Campuran = (1,049 x 0,613924) + (1 x 0,298871) + (1,26 x 0,006976) + (1,2 x


0,080229)
= 1,091 gr/cm3
= 1091 kg/m3 = 658,089 lbm/ft3
Viskositas Campuran
Komponen A B C D Log 10 µ µ (cP)
H2O -10,2158 1792,500 0,01773 -0,000012631 -0,638 0,230
CH3COOH -3,8937 7,85E+02 0,0067 -7,56E-06 -0,431 0,370
C3H8O3 -18,215 4,23E+03 0,0287 -1,86E-05 0,949 8,883
C9H16O4 -16,276 2,78E+03 0,0321 -2,34E-05 -0,200 0,630
(Yaws,1999)
Viskositas (µ campuran) = exp (Σ(% komponen x ln μ komponen))
= exp ((0,613924 x 0,37) + (0,298871 x 0,230) + (0,006976 x 8,883)
+ (0,080229 x 0,63))
= 0,428 cP

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Data Perancangan
Temperatur, T : 120 oC = 393 K
Tekanan, P : 4,06 atm
Laju alir massa, F : 5363,5248 kg/jam = 11824,427 lbm/jam
Densitas campuran : 1091 kg/m3 = 68,089 lbm/ft3
Viskositas campuran, μ : 0,428 cP = 0,00029 lbm/ft. s
Faktor keamanan : 10%
Konsep Perancangan
Ftotal = Laju alir massa x (1 + faktor keamanan)
= 5363,5248 kg/jam x (1 + 0,1)
= 5899,877 kg/jam = 13006,869 lb/jam

 Laju Alir Volumetrik Cairan Melewati Pompa (Q)


F 5363,5248 kg/jam
Q= =
ρ 1091 kg/m3
= 5,410 m3/jam = 0,002 m3/s = 0,053 ft3/s = 23,818 gpm
Diasumsikan alirannya adalah aliran turbulen

 Diameter Optimum untuk Aliran Turbulen (Dioptimum)


(Dioptimum) = 3,9 x Q0,45 x ρ0,13 (Walas,1990)
= 3,9 x 0,0530,45 x 68,0890 ,13
= 1,8011 in = 0,046 m = 0,15 ft
Digunakan data commercial steel pipe, Normal Pipe Size 2 in (Geankoplis, 1999)
dengan spesifikasi:
Schedule Number : 40
Outside Diameter (OD) : 2,375 in = 0,060325 m = 0,197915 ft
Inside Diameter (ID) : 2,067 in = 0,052502 m = 0,172248 ft
Flow Area (At) : 3,3557 in2 = 21,65 x 10-4 m2 = 0,0233 ft2
 Kecepatan Linier Aliran (v)
Q 0,002 m3 /s
v= =
𝐴𝑡 21,65 x 10−4 m2
= 0,694 m/s = 2,277 ft/s

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
 Reynold Number (NRe)
ID x v x ρ 0,172248 ft x 2,277 ft/s x 68,089 lbm/𝑓𝑡 3
NRe = =
μ 0,00029 lbm/ft. s
= 92754,221 > 2100, asumsi aliran turbulen benar
Menghitungan Friction Losses Aliran Fluida
 Friksi Pada Pipa Lurus (Ff)
ΔL v 2
Ff = 4 x f x 𝐱
ID 2g c
Dimana:
ε = 4,6 x10-5 m (commercial steel pipe)
ID = 0,052502 m, sehingga
ε/ID = 0,001 m (Geankoplis, 1997)
f = 0,0058 (Fanning Friction Factor, diperoleh dari figure 2.10-3)
ΔL = 22 m = 72,178 ft (panjang pipa lurus yang digunakan)
gc = 32,174 ft/s2 = 32,174 lbm.ft/lbf.s2
72,178 2,2772
Ff = 4 x 0,0058 x 𝐱
0,172248 2 x 32,174
= 0,783 lbf. ft/lbm
 Friksi pada Fitting dan Valve (hf)
Tabel B.5 friction loss yang melewati fitting dan valve pada aliran turbulen
(Geankoplis, 1993).
Equipment Jumlah (n) Kf/unit n. Kf
Elbow 90 3 0,75 2,25
gate valve , wide open 1 0,17 0,17
tee 0 1 1
cek valve, swing 1 2 2
Jumlah 4,42
v2
hf = n x K f x
2g c
2,2772
= 4,42 x
2 x 32,174
= 0,356 lbf ft/lbm

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
 Friksi yang Disebabkan Kontraksi Pipa (hc)
v2
hc = K c x ; dimana Kc = 0,55(1-A2/A1)
2 α gc

Untuk aliran turbulen, α = 1 Diasumsikan A2 <<< A1, maka A2/A1 = 0 (Geankoplis,


1997).
K c = 0,55 x (1 − 0)
Kc = 0,55
2,2772
hc = 0,55 x = 0,044 lbf ft/lbm
2 x 1 x 32.174

 Friksi yang Disebabkan Ekspansi Pipa (hex)


v2
hex = K ex x ; dimana Kex = (1-A2/A1)
2 x α x gc

Untuk aliran turbulen, α = 1. Diasumsikan A2 <<< A1, maka A2/A1 = 0 (Geankoplis,


1997).
Kex = 1 – 0
=1
2,2772
hex = 1 x
2 x 1 x 32,174
= 0,081 lbf ft/lbm
Total friksi (ΣF) = Ff + hf + hc + hex
= (0,783 + 0,356 + 0,044 + 0,081) lbf ft/lbm
= 1,264 lbf ft/lbm
 Perhitungan Daya Pompa (BHP)
Daya pompa dapat ditentukan dengan Mechanical Energy Balance Equation:
1 g P2 − P1
(v22 − v12 ) + (z2 − z1 ) + + ∑ F + Ws = 0
2g c α gc ρ
Diasumsikan:
v1 = v2 = 2,277 ft/s
P1 = 4,06 atm
P2 = 11,2 atm
ΔP = 11,2 atm – 4,06 atm = 7,14 atm
z1 =0m
z2 = 8 m = 26,246 ft

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
g = 32,174 ft/s2
sehingga:
32,174 ft/s 2
0+ (8 − 0) + 7,14 + 1,264 lbf . ft/lbm + Ws = 0
32,174 lbm . ft/lbf . s
Didapatkan nilai Ws = -34,057 lbf.ft/lbm, Ws merupakan kerja yang diberikan
kepada fluida.
Kerja yang dihasilkan fluida (Wp) adalah:
Ws = -η.Wp
η merupakan efisiensi pompa yang nilainya dapat diperoleh dari Gambar 12.17
(Peters, 2003) dengan kapasitas, Q = 5,410 m3/jam, diperoleh efisiensi pompa
sebesar 46%.
Sehingga:
−34,057 ft/s2
Wp = = 74,038 lbf . ft/lbm
−0,46 lbm . ft/lbf . s
Daya pompa, Break Horse Power (BHP) dapat dihitung menggungkan rumus
berikut:
m x 𝑊𝑝
BHP =
550
Dimana:
m =Qxρ
= 0,053 ft3/s x 68,089 lb/ft3
= 3,613 lbm/s
Sehingga:
lbm lbf . ft 1 hp
BHP = 3,613 x 74,038 x
s lbm 550 ft. lbf /s
= 0,484 hp
 Perhitungan Daya Motor (P)
BHP
P=
ηm
ηm merupakan efisiensi motor yang nilai dapat diperoleh dari Gambar 12.18 (Peter,
2003) dengan BHP = 0,484 hp, diperoleh efisiensi motor sebesar 80%.
Sehingga:

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
0,484
P =
0,8
= 0,608 hp
= 0,454 Kw
= 454 Watt

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 17. Ganjil/2017-2018
Made by Checked by Approved by

Anda mungkin juga menyukai